Bab 17 : Harta dan Takhta

"Nenek, Ini uang gaji ku bulan ini. Aku berikan pada Nenek, Ya."

"Ini banyak sekali. Ternyata pekerjaan sebagai driver online diapresiasi tinggi walaupun sering di pandang rendah oleh orang lain. Tidak apa Diana, yang terpenting kau ikhlas menjalani pekerjaan mu, jangan pernah pandang pekerjaan hanya dari gajinya." Nasihat Nek Ira

"Itu hanya kebijakan dari kantornya saja, Nek. Setiap kantor pasti memiliki kebijakannya masing-masing. Ada yang digaji dengan harus memenuhi ketentuan lebih dulu, ada juga yang dibayar dari sedikit setorannya. Aku hanya beruntung..." Ucap Diana mengingat perkataan atasannya di akhir kalimat

Tatapan Diana menatap kosong ke arah depan.

"Aku titipkan uang itu pada Nenek, Ya. Terserah nenek ingin menggunakannya untuk apa. Jika uang ini aku yang memegangnya, aku takut tidak bisa mengelolanya dan malah cepat habis sampai saat ada kebutuhan yang mendesak aku tidak memiliki uang sepeser pun." Lirih Diana

"Tidak perlu khawatir, Diana. Pasti selama ini kau memiliki keinginan yang belum bisa terbeli. Misalkan kau ingin pakaian, tas, atau sepatu, Kau sudah memiliki uang sendiri dan bisa menggunakannya untuk keperluan mu. Bulan nanti, kau akan mendapatkan gaji kembali." Ucap Nek Ira

Diana memang belum menceritakan apa saja yang terjadi kemarin padanya. Akibat mobilnya yang hilang sampai Diana dipecat dari pekerjaannya. Nek Ira tidak tahu jika uang itu adalah gaji terakhirnya sampai Diana mendapatkan pekerjaan lain.

"Diana, kau terlihat murung. Ada apa? Kau tidak senang ya mendapatkan gaji sebanyak ini. Apa jumlahnya masih kurang?" Tanya Nek Ira

"Nenek, Aku senang sekali akhirnya mobilku dari kantor bisa ditemukan. Pagi hari sekali aku datang ke kantor untuk mengantarkan mobil itu. Nenek, sebelumnya dihari mobil ku hilang, atasan ku sudah memecat diriku. Tapi tadi pagi dengan harapan aku bisa mendapatkan pekerjaan ku kembali ternyata tidak. Bahkan awalnya gaji ku tidak akan dibayarkan, hanya karena mobilnya sudah kembali aku mendapatkan gaji ku tapi tetap mengeluarkan ku dari pekerjaan ini. Pekerjaan lebih penting dari harta Nek, dengan pekerjaan kita bisa hidup." Jelas Diana

Nek Ira terkejut mendengar Diana cucunya dipecat hanya karena terjadi kesalahpahaman. Dia ikut sedih, menghampiri Diana dan mengelus lembut punggungnya untuk memberikan kekuatan.

"Tidak apa, cucuku... Kau adalah gadis yang cerdas dan juga hebat. Di luaran sana pasti masih banyak lowongan pekerjaan yang akan menerima mu di tempat mereka."

"Baru saja satu bulan aku melakoni pekerjaan ini dan aku sudah nyaman bekerja sebagai driver online. Bukan hanya karena kebijakan kantor yang memberikan benefit tinggi untukku. Aku hanya senang bisa mengendarai mobil dan selalu mengingat Ayah yang membuatku bisa mengendarainya. Saat ada ibu, dulu saat aku kecil Ayah selalu mengajakku liburan bersama ibu berangkat menggunakan mobil. Saat berkendara, Aku selalu merasa ibuku menemaniku bekerja. Aku pikir, dengan mengendarai mobil karena Ayah yang mengajari ku, Aku masih mengingat akan jasanya." Ungkap keluh kesah Diana

Nek Ira terlihat menitikkan air mata, namun ia segera menghapusnya lagi. Nek Ira tahu jika Diana sedang mengenang masa indah bersama kedua orang tuanya. Gadis yang malang, merindukan kenangan indahnya yang bahagia, dan berubah menjadi anak broken home di saat ia kehilangan seorang ibu dan hanya memiliki Ayah yang sekarang tidak peduli padanya.

"Nenek tidak bisa melakukan apapun untuk mu. Hidup Nenek saja jauh dari kemewahan. Jika saja Nenek memiliki harta yang berlimpah, Nenek pasti akan memberikan segalanya untuk mu." Kata Nek Ira

"Apa yang Nenek katakan? Hanya karena sebuah harta seseorang berambisi untuk menikmati hidup dalam gelimpangan harta. Karena sebuah harta mereka mengejar mimpi, mengatakan pada dunia jika harta adalah yang terpenting. Sudah cukup satu kali aku merasakan kesedihan hanya karena seseorang mengejar harta mereka dibandingkan harta dikaruniai seorang anak. Dan sekarang tidak lagi... Untuk apa hidup dalam kekayaan yang melimpah, mental seorang anak saja tidak bisa dibeli." Kata Diana merasakan pahitnya hidup sampai ia menangis bersama Nek Ira

"Maafkan Nenek, Diana... Kau harus lebih bekerja keras menghadapi dunia ini. Kau harus bekerja dibandingkan memilih sekolah..."

"Jangan katakan itu, Nenek. Harta bisa membuatku kehilangan Ayah dan Ibuku. Aku tidak ingin kehilangan Nenek... Seperti yang Nenek katakan, aku tidak akan mudah menyerah untuk mendapatkan pekerjaan lagi." Tangis Diana pecah

Diana menerjang Neneknya dengan sebuah pelukan.

Diana memeluknya sangat erat. Menangis bersama dalam pelukan masing-masing.

Memiliki harta yang melimpah merupakan keinginan setiap orang.

Tak sedikit orang beranggapan tolok ukur kesuksesan adalah dengan banyaknya harta yang dimiliki. Tolok ukur tersebut membuat banyak orang bekerja sangat keras agar menjadi terpandang.

Diana selalu belajar, bahwa harta itu mematikan. Menumbuhkan sifat seseorang yang cinta pada dunia. Alhasil terlalu keras pada diri sendiri, seseorang kerap akan khilaf dan melupakan keluarga dan kebersamaan.

Padahal, harta yang banyak belum tentu menjadi sumber kebahagiaan sejati.

...***...

Keesokan harinya saat Diana hendak pergi keluar, dia kedatangan tamu tak diundang.

Pak Mahendra datang ke rumah ibu mertuanya yang jauh dari kemewahan. Di sana ia ingin menemui Diana dan menanyakan perihal kabar putrinya.

Diana sontak terkejut melihat Ayahnya sudah ada di depan pintu pagi sekali.

"Maaf, Anda siapa ya? Ada kebutuhan apa anda menginjakkan kaki di rumah Nenek Saya." Ketus Diana kurang baik menyambut kedatangan Ayahnya

"Diana ini Ayah! Ayah datang untuk memastikan apakah benar kau tinggal di rumah ini." Kata Pak Mahendra

"Apa peduli anda jika Saya tinggal di rumah ini. Rumah ini jauh lebih nyaman dari rumah yang anda miliki." Ketus Diana lagi yang konotasi berbicaranya formal pada Ayahnya sendiri

"Syukurlah jika selama ini kau tinggal di rumah ini bersama Nenek mu. Ayah sangat mengkhawatirkan mu yang pergi dari rumah."

"Sudah hampir satu bulan aku tinggal di rumah Nenek. Dan baru hari ini Ayah datang. Apakah itu yang dinamakan khawatir? Dari kemarin Ayah kemana saja? Ayah baru ingat memiliki seorang putri kandung sendiri?" Bentak Diana

Dari kejauhan sosok wanita cantik dan selalu glamor keluar dari mobilnya dengan kaca mata hitam yang bertengger. Anak tiri Pak Mahendra, Alexa. Siap untuk pasang badan membela Ayahnya.

"Heh, Anak ingusan! Upss... Maksudku Kakak Diana ku tersayang. Kurang ajar ya, berbicara pada Ayah mu sendiri kasar seperti itu. Memang seperti anak yang tidak pernah di sekolah kan." Ejek Alexa menghampiri perbincangan mereka

"Untuk apa kalian datang kesini?"

"Memangnya ada ya, orang yang ingin datang ke rumah gubuk seperti ini. Banyak debu, kotor, murahan, seperti penghuninya. Toh aku terpaksa ikut bersama Ayah yang seharusnya mengantarkan ku ke universitas dan malah ingin memastikan mu di rumah kumuh ini."

"Alexa, Ayah mohon biarkan Ayah yang bicara dengan Diana sekarang." Ujar Pak Mahendra menghentikan Alexa yang tidak bisa menjaga lisannya

Alexa pun diam sambil memutarkan bola matanya malas.

"Ayah benar-benar ingin memastikan mu. Ayah tidak pernah menyangka kau akan semarah ini pada Ayah dan memutuskan keluar dari rumah, lalu tinggal bersama Nenek mu. Tubuhmu tidak gatal-gatal saat tinggal di rumah ini, Kan? Ayah ingin menjemput mu pulang." Ucap Pak Mahendra memegang kedua tangan Diana, namun Diana cepat-cepat menghempaskannya.

"Jika anda ingin menjemput Saya hanya karena untuk dijadikan seorang pelayan lagi di sana. Mohon untuk jangan pernah membujuk Saya untuk masuk ke rumah itu lagi. Dan jangan sekali pun anda menghina tempat tinggal kami." Ketus Diana

Lalu berkata,

"Saya tahu anda dan keluarga anda tinggal di istana. Di sana ada AC, kasur yang empuk, kebutuhan yang dilayani pelayan, kalian hidup enak seperti merasakan di surga."

"Oh tentu sangat jelas! Tidak seperti rumah ini. iiyuhh... Rumah sarang laba-laba. Banyak debu dan rambat di mana-mana." Cerca Alexa menimbal

"Tapi rumah itu hanya neraka bagi ku. Jangan tarik aku lagi ke rumah neraka kalian." Pinta Diana kesal. Ia sudah tahu apa alasan dibalik Ayahnya yang datang untuk membawanya kembali ke rumah tidaklah tulus. Pak Mahendra pasti hanya ada inginnya saja.

"Siapa juga yang ingin mengumut sampah di jalanan, lalu dibawa ke tong sampah yang terbuat dari emas. Sampai kapanpun kau memang tidak akan bisa kembali ke rumah itu lagi. Ayah dengar sendiri kan, Apa yang putri kandung Ayah katakan? Jika dia tidak ingin ikut dengan Ayah, maka Ayah tidak perlu memaksanya. Sebaiknya Ayo cepat antarkan aku ke universitas sekarang." Ajak Alexa menarik tangan Pak Mahendra

Pak Mahendra melepaskan tangan Alexa yang menariknya. Dia masih ingin berbicara dengan Diana.

"Untuk apa masih ada di sini? Putri dari kerajaan sudah tidak sabar untuk diantarkan ke sekolahnya. Dan seharusnya anda sebagai pengawal segera menuruti keinginan Tuan putri." Ketus Diana mengejek

"Ayah tahu kau marah dan membenci Ayah. Tapi kembalilah ke rumah. Tempat mu bukan ada di sini, Diana." Paksa Pak Mahendra membujuk Diana

Bujukan dari Pak Mahendra hingga mengejar sampai ke Atlantis pun, Diana sudah bulat pada keputusannya untuk mengeluarkan diri dari anggota keluarga Ayahnya yang hanya membuat batinnya terluka saja.

"Maaf Tuan, ada aktivitas yang lebih penting di luar sana yang menunggu Saya. Dibandingkan harus mendengarkan permintaan anda." Jawab Diana formal. Diana melewati kedua iblis itu, meninggalkan pergi dari sana.

"Diana, kau benar-benar tidak ingin kembali bersama Ayah?" Teriak Pak Mahendra memanggil

Diana menghiraukan pertanyaan Ayahnya. Dia tetap berjalan sampai pandangannya semakin menjauh.

Nek Ira sedari tadi melihat kedatangan dan perbincangan menantunya dari balik jendela.

Saat Diana sudah pergi, Nek Ira baru keluar.

"Wah, ada tamu kehormatan datang rupanya. Kau menantu ku, Ya. Apa kabar menantu? Kau pasti baik bukan setelah mendapatkan harta milik putri ku. Penampilan mu jauh lebih berbeda dari sebelumnya yang seperti gelandangan menjadi bos besar. Selamat atas jabatan mu saat ini, Ya. Marketing mu memang pintar menarik hati putriku untuk menguasai harta warisan dari Ayahnya." Sindir Nek Ira

"Saya tidak memiliki keperluan dengan anda. Apa saja yang kau katakan pada putriku hingga dia membenci Ayahnya sendiri. Kau pasti sudah mencuci otak putriku." Sarkasa Pak Mahendra tidak memiliki sopan santun pada yang lebih tua

"Diana cucuku sudah lama sangat menderita tinggal bersama mu. Jangan salahkan aku karena Diana sendiri yang sudah memutuskan untuk membenci Ayahnya. Dan kau sendiri yang egois menelantarkan anakmu dan menumbuhkan rasa itu." Adu Nek Ira melawan

"Ayah, Tidak perlu dengarkan wanita tua ini. Kita pergi saja dari gubuk ini karena aku sudah terlambat." Ajak Alexa terus menarik tangan Pak Mahendra

Terlalu kesal pada mertuanya terdahulu. Pak Mahendra yang sudah masuk ke jurang emosi tidak ingin berlama-lama lagi melayani wanita tua yang berani melawannya.

Alexa berhasil menarik pergi Ayahnya. Dan kini mobilnya pergi dari rumah Nek Ira semakin menjauh.

"Dia disekolahkan tinggi dari hasil uang putri kandung ku. Sedangkan putrinya sendiri tidak memakan sepeser pun harta milik ibunya. Anak sekolah, Tapi perkataannya seperti tidak pernah di sekolahkan saja. Sangat kasar dan mulutnya penuh kekotoran." Cerca Nek Ira pada Alexa

"Entah bagaimana caranya aku bisa merebut hak yang seharusnya Diana dapatkan dari tangan Mahendra. Harta itu adalah milik Diana satu-satunya. Harta ibunya, harus kembali ke tangan Diana bagaimana pun caranya." Ambisi Nek Ira

Terpopuler

Comments

Ayu Dwi S

Ayu Dwi S

nah betul itu

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!