Bab 4 : Menemukan Wanita

Masih dalam suara misterius yang didengar oleh Damian.

"Kau benar-benar tidak mendengar suara itu??" Tanya Damian

"Tidak Tuan. Saya tidak mendengar suara yang anda maksud. Mungkin saja hanya gemercik air hujan yang membuat jalan basah sampai roda mobil berdecit." Tandas Asisten Joo

Pernyataan Asisten Joo ada benarnya. Namun, Damian masih sedikit ragu mengenai suara itu. Dia jelas-jelas mendengar suara wanita yang menangis.

"Hmm... Lanjutkan perjalanannya!!" Titah Damian berikutnya

Sesuai perintah, Asisten Joo pun menyalakan kembali mobilnya untuk melaju.

Hikss... hiks... hiks...

"BERHENTI!!" Teriak Damian lagi sangat keras

Ckit...

Baru saja melaju sekitar 10 cm, Rem terpaksa menghentikan laju mobil itu. Dahi Asisten Joo sampai terbentur pada setir.

"Aku mendengar suara tangisannya lagi." Pungkas Damian dengan wajah tanpa dosa

"Aduuhhh... Dahi ku bisa-bisa melebar. Ada apa dengan Tuan sampai aku harus mengeram mendadak. Jika bukan atasanku, maka sudah aku bakar dia!" Mendumal Asisten Joo sambil mengusap-usap dahinya yang memerah

"Berikan payungnya padaku." Titah Damian

"Untuk apa Tuan? Di luar hujan." Jawab Asisten Joo

"Tck, Aku memintamu memberikan payungnya. Bukan malah bertanya." Geram Damian darah tinggi

Asisten Joo pun memberikan payung yang tersimpan di dashboard pada Damian.

"Tuan akan kemana? Ini hujan dan biarkan kita lanjutkan perjalanannya lagi." Kata Asisten Joo

Damian sudah membuka pintu mobil dan payungnya. Ia pergi keluar menggunakan payung itu untuk menanggal hujan yang akan membasahi tubuhnya.

"Tak akan lama. Aku hanya ingin memastikannya." Ujar Damian

Entah kemana perginya. Damian pergi ke tempat yang sepi menelusuri jalan gang.

Asisten Joo ingin menyusul Tuannya. Tapi tidak ada payung lagi yang bisa ia gunakan untuk mengejar. Payung yang ia miliki hanya ada satu selalu tersimpan di mobil, sedangkan ia tidak tahu malam ini akan hujan. Asisten Joo hanya bisa memutuskan berdiam diri di mobil menunggu Damian kembali.

Suara itu semakin dekat dari keberadaannya yang sedang mencari.

Suatu tempat yang sepi. Di rumah warga yang hanya terlihat menyalakan lampu di dalamnya tanpa ada yang ingin keluar akibat hujan. Dari kejauhan Damian melihat seorang wanita yang tengah terduduk menyandar di tiang listrik, terduduk sambil menangis bersamaan air hujan. Diuntungkan tidak ada guntur yang bisa saja menyambar tiang listrik yang akan membuat wanita tengah menangis di bawah guyur hujan itu tidak sampai tersambar.

Hal itu dilihat oleh Damian, lalu berlari menghampirinya dan mengulurkan payung kepada wanita itu untuk meneduhi tubuhnya. Namun, semua sudah terlanjur karena sekujur tubuh wanita itu bersama pakaiannya sudah basah.

Wanita itu adalah Dania. Dania yang baru saja memutuskan keluar dari Neraka, Saat ini tengah menangis di bawah air hujan. Ia mendongakkan kepalanya, melihat seorang pria yang datang dan mempedulikan dia dengan mengulurkan sebuah payung yang meneduhi tubuhnya.

Tatapan mereka saling bertemu. Tatapan yang sangat menentramkan jiwa dan meneduhkan pandangan. Membuat mereka nyaman satu sama lain. Tatapan Elang yang selalu digunakan Damian pada semua orang, kini terlihat seperti tatapan kelinci yang menyejukkan.

"Kenapa terduduk di sini sambil menangis di bawah air hujan yang membasahi mu??" Tanya Damian pada wanita yang tidak dikenalnya

Pertanyaannya membuat Diana sesak. Ia tidak kuasa menahan tangisnya lagi. Bagaimana mungkin ada seseorang yang mengerti akan perasaannya saat ini. Semua percuma untuk diceritakan pada orang lain!

Setelah sekian lama dianggurkan. Damian tidak menyerah untuk mempedulikan wanita itu. Jujur, ini adalah pertama kalinya Damian mendapatkan perlakuan dingin dari seorang wanita. Biasanya, hanya mengetahui dari aroma parfumnya, sudah banyak wanita yang mengejar dia dari belakang.

Kini tangannya mengulur pada wanita itu agar dia bisa bangkit.

Diana sekilas menatapnya lagi dan melihat tangan yang diulurkan padanya.

"Kau kedinginan. Ikutlah bersama ku..." Pungkas Damian mengajaknya

"Siapa dia? Kenapa peduli padaku?" Tegun Dania dalam hatinya

Baru kali ini Diana merasakan kepedulian dari seseorang. Bahkan tangan itu tidak segan terulur untuk membantunya.

Tangan Diana berusaha untuk terangkat. Dalam durasi yang sangat lamban, tangan itu meraih uluran tangan Damian.

Damian bisa merasakan tangan dingin yang terhantar saat menyentuhnya.

Diana bangkit dan berhasil berdiri. Di bawah payung yang sama, mereka berteduh.

Namun, saat hendak melangkahkan kaki, Tubuh Diana goyah, ia tumbang tidak sadarkan diri dan untung saja Damian menangkapnya. Tangan kanan yang memegang payung pun menjatuhkan payungnya hanya demi menangkap Diana yang tidak sadarkan diri.

Tubuh Damian yang selalu dipertahankan untuk kering menggunakan payung pun ikut basah.

Damian menggendong Diana ala bridal style. Tubuh Diana yang ramping tidak membuat Damian berat saat menggendongnya.

Tanpa memikirkan apapun lagi. Damian bergegas menggendong Diana menuju mobilnya untuk di bawa.

"Joo, Bantu aku!!" Teriak Damian. Dia muncul dari kegelapan.

Asisten Joo yang sedari tadi menunggu, Sangat bersyukur bisa melihat Tuannya kembali dan sepertinya sedang membutuhkan bantuan.

Asisten Joo pun terkejut. Ia melihat Tuannya kembali dengan membawa seorang wanita yang ia gendong tak sadarkan diri dan tanpa membawa kembali payung yang dikenakan.

"Tuan membawa siapa? Dia kembali dengan membawa seorang wanita yang digendongnya. Payungku hilang dan dia basah kuyup, padahal tadi dia bersikeras untuk memberikan payung ku itu padanya. Tck, Tuanku agak kurang waras sepertinya." Mendumalnya

"Kenapa kau diam saja. Keluar dan bantu aku!! Kau masih mempermasalahkan bajumu yang akan basah." Gertak Damian sangat marah di luar

Asisten Joo bergegas membuka pintu dan keluar sebelum Damian mengamuk.

"Tuan, kenapa Anda membawa seorang wanita? Di mana anda menemukannya? Anda juga menjadi basah, bagaimana jika sakit." Hampiri Asisten Joo tidak mempedulikan dirinya yang akhirnya ikut basah kuyup juga.

"Aku bisa menggantinya. Cepat bukakan pintunya!" Titah Damian

Dengan terburu-buru Asisten Joo membuka pintu mobil belakang. Damian pun memasukkan Dania ke dalam mobilnya. Dia menyandarkan Dania yang masih tidak sadarkan diri dan basah kuyup di jok belakang.

Semua pun masuk ke dalam mobil dalam keadaan semua sudah basah. Mobil itu sendiri sampai terbasahi oleh mereka.

"Cepat lajukan mobilnya pulang!" Titah Damian

"Siapa wanita itu, Tuan? Anda ingin membawanya ke rumah, Tuan??" Tanya Asisten Joo membuat Damian kesal

"Bisakah kau lajukan saja mobilnya. Jika begitu kau keluar dan biarkan aku yang menyetir." Geram Damian

Asisten Joo sampai berdigik ngeri. Ia pun segera memenuhi perintah Damian.

Bersambung✍️

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!