Semua berawal dari...
Suasana duka masih menyelimuti kediaman Diana yang baru dua minggu ini ditinggalkan oleh ibunya yang meninggal akibat kecelakaan. Air mata masih menetes di pipi Diana yang sedang melihat album foto kenang-kenangannya bersama sang ibu.
Mata Diana masih terlihat membengkak tatkala menangisi kepergian ibunda yang tidak pernah ia bayangkan akan pergi secepat ini...
Begitu pula dengan ayahnya yang masih ikut meratapi kepergian sang istri sambil memeluk Diana. Mereka saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain...
1 Bulan Kemudian...
Hari yang Diana takutkan ayahnya adalah akan memikirkan untuk melakukan pernikahan kedua. Itu artinya Diana berpikir hati sang ayah telah menggantikan ibunya dengan wanita baru. Dan hal itu terjadi!
Baru satu bulan ibunya meninggal, Sang ayah membawa seorang wanita ke rumah mereka untuk dikenalkan padanya. Ibu baru terlihat sangat baik sambil membawa kedua anaknya, satu laki-laki lebih tua dua tahun darinya yang pastinya akan menjadi kakak tiri, dan satu perempuan yang lebih muda dua tahun dan otomatis akan menjadi adiknya.
Diana tidak menyangka akan memiliki seorang kakak dan adik tiri dari keluarga yang baru. Takdir ini begitu mendadak baginya. Diana masih belum siap untuk menerima ibu baru yang akan menggantikan posisi ibunya di rumah itu.
Dengan berat hati, Diana tetap menyetujui keinginan ayahnya itu meski sangat terpaksa. Diana yang masih berusia 15 tahun saat itu, menyadari jika ayahnya membutuhkan pendamping yang bisa mengurusnya. Janji ayahnya pun tidak main-main, "Ibu tiri berbeda seperti film, dia sangat baik dan akan merawat mu seperti anak kandungnya bersama kakak dan adik tirimu, memberikan kasih sayang yang sama besarnya."
Kalimat itulah yang membuat Diana yakin akan ibu tiri itu. Dan Ayahnya pun menikah disaksikan langsung oleh Diana!
Selama dua bulan ibu tiri itu resmi menjadi istri ayahnya, Selama itu juga Diana mendapatkan kasih sayang baru dari ibu tiri. Ia bisa merasakan kembali belaian dari seorang ibu.
Namun, tidak bertahan lama, kebahagiaan itu hancur saat semua kebaikan yang ditujukkan terbongkar bahwa itu palsu. Ibu tiri sama seperti film dan dongeng yang ia baca!
Sang Ayah kandung pun telah berbeda sikapnya. Ia lebih mengutamakan kebahagiaan keluarga kecilnya yang baru dibandingkan Diana seorang.
Selama tujuh tahun, Diana hanya memanfaatkan hidup bak pelayan putri raja di rumahnya. Hidupnya persis sekali seperti Cinderella saat itu. Mendapatkan ketidakadilan di rumahnya sendiri!
Hingga dewasa dan Diana beranjak usia 22 tahun, dia sama sekali tidak mendapatkan pendidikan, dia hanya melanjutkan sekolahnya hingga lulusan SMA saja. Berbeda dengan Kakak dan juga adik tirinya yang mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Semua itu bermula ibu tiri yang menghasut ayahnya untuk membenci Diana. Sejak saat itu Diana tidak pernah merasakan kepedulian dari sosok ayahnya lagi. Bahkan kerap kali sering dimarahi olehnya. Kini Ayahnya Acuh tak acuh...
Diana benar-benar sendirian di dunia ini!
Kisah Di mulai saat kini usianya menginjak 22 tahun...
Seorang gadis cantik jelita yang mengalami broken home, selalu merasa hidupnya tidak adil dan tidak seberuntung orang lain. Dalam harinya penuh dengan kekangan dan kenangan pahit yang dialami.
Ibu kandung yang meninggal. Dan Ayah kandung yang tidak peduli lagi.
Dalam rumah yang terdiri 5 Anggota keluarga, beserta beberapa asisten rumah tangga menghidupkan isi rumah itu. Tak terlalu besar, tak terlalu kecil, Tak terlalu mewah ataupun terlihat sebuah gubuk, rumah itu pantas untuk ditinggali keluarga besar.
Di sana terdapat seorang wanita yang hidupnya seperti Cinderella...
"Diana!!! Tck, Di mana anak itu. Bukannya aku panggil langsung menyahut, dia malah menghiraukan panggilan ku." Dengus kesal seorang ibu tiri yang jahat
"Iya ibu, Aku sudah datang. Aku ada di belakang bersama yang lain. Maka dari itu, Aku tidak terlalu jelas mendengar panggilan ibu." Jawab Diana. Gadis malang itu.
"Fungsi telinga itu untuk mendengar! Lain kali kau membeli cutton bud yang lebih panjang dan besar untuk membersihkan telingamu agar bisa mendengar suara semut sekalipun." Sarkas ibu tiri marah
"Iya maaf ibu, Aku tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Diana
"Bisa-bisa darah tinggi ku naik akibat ulah anak yang tidak tahu diri seperti mu." Masih kesalnya
"Ibu membutuhkan sesuatu, Bukan. Apa yang bisa aku bantu?" Tanya Diana dengan menundukkan kepalanya
"Bersihkan sepatu Alexa yang ada di rak itu. Hari ini dia akan tampil kontes kecantikan di kuliahnya. Dia harus berpenampilan cantik dan menarik untuk memukau semua orang. Tidak seperti mu wanita dapur!" Hardiknya
Alexa adalah adik tiri Diana. Ia sangat disayangi ayah dan juga ibunya. Usianya berbeda hanya 2 tahun dengan Diana. Hidupnya sangat gemilang, ia di kuliah kan ayahnya di universitas yang mahal dan bergengsi bersama kakak kandungnya yang kini berusia 24 tahun.
"Baik ibu, Aku akan kerjakan sekarang." Menurut Diana dan langsung menjalankan perintahnya
"Ibu, Apakah sepatu ku sudah siap? Aku harus berangkat sekarang atau tidak aku akan terlambat." Sosok wanita yang bermake up menor, bergaya dengan rok di atas lutut, rambut di gerai bergelombang, tengah menuruni anak tangga dengan gaya centilnya.
"Lihat itu. Pelayan itu sedang membersihkan sepatunya untuk mu." Tunjuk Bu Adriana, nama ibu tiri itu.
Alexa melihat Diana dengan penuh penghinaan.
"Baguslah. Hey, Hati-hati ya. Sepatu ku itu mahal tidak seperti sandal jepit mu yang kau pakai. Itu pemberian dari kekasihku yang baru saja kembali dari Perancis. Jika sampai rusak, kau tidak akan mampu menggantinya." Bicara Alexa angkuh
"Baik Alexa..." Jawab Diana penuh kesabaran
Selama 10 menit waktu berjalan, Diana menyemir sepatu mahal itu. Akhirnya telah selesai...
"Katanya sepatu ini mahal dan di beli dari Perancis. Tapi ternyata bisa kotor juga dan harus di semir pula. Apa bedanya dengan sepatu harga 100 ribu?" Ketus Diana dalam hatinya. Ia memandangi sepatu yang baru selesai di semir.
"Kenapa? Sepatuku itu sangat bagus, bukan? Kau tidak perlu memandangi sepatu ku sampai segitunya. Ingin mengkhayal sampai luar angkasa pun kau tidak akan mampu mendapatkannya." Sarkas Alexa
Alexa menghampiri Diana lebih dekat. Dia mengambil paksa sepatu miliknya itu secara kasar dan segera memakainya. Matanya tidak luput melihat Diana sangat tajam seperti elang.
Diana hanya mampu menunduk tidak ingin memperbesar masalah.
"Putriku yang cantik, sudah cukup jangan terus marah-marah. Tidak ada waktu untuk memarahi pelayan ini karena dia tidak akan mengerti apa itu barang mewah. Kau sudah sangat cantik dan jangan biarkan make up mu itu luntur." Bujuk Bu Andriana
Alexa pun menghirup dan menghela nafas untuk menstabilkan emosinya.
"Cepat sana berangkat. Kakak mu pasti sudah kesal menunggu di luar... Semangat ya, ibu yakin kau akan tampil sangat baik dan memenangkan kontes kecantikan ini." Beri dukungan Bu Adriana pada putrinya
Kasih sayang seorang ibu sangat Diana rindukan. Ia sangat sedih melihat kedekatan Alexa dan ibunya. Ia hanya bisa menatap dari belakang sambil merasakan kerinduan yang berat pada ibunya yang sudah tenang.
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments