Setelah hampir 10 Menit menunggu. Akhirnya ada sebuah mobil yang berhenti di depan Damian.
Damian menyangka itu pasti driver online yang ia pesan dari aplikasi sudah datang.
Sosok pengemudi mobil yang memakai topi itu keluar dari mobilnya dan menghampiri Damian untuk menanyakan sesuatu pada Damian.
"Permisi Tuan, Saya ingin bertanya. Saya adalah pengemudi mobil online. Titik lokasi pelanggan saya penjemputannya tepat ada di sini. Apa anda dengan Tuan Damian??" Suara khas wanita itu bertanya pada Damian
Deg!
"Wanita ini..."
Betapa terkejutnya Damian melihat seorang driver mobil yang ternyata seorang wanita itu. Ia tersambar petir di siang bolong, sangat terkejut melihat wanita yang pernah ia tolong saat hujan itu dan selalu ingin bertemu dengannya.
Takdir sudah melihatkan keajaibannya, Ia sudah berbicara dengan mendatangkan seorang wanita yang ia tolong dalam bentuk driver mobil online yang ia pesan.
Dania lah yang menerima orderan penumpang masuk ke aplikasinya!
Damian tidak bisa berkutik. Ia menatap wajah cantik, putih mulus, dan sedang berkeringat itu. Kepala yang mengenakan topi dengan rambut hitam yang terurai panjang terus terkibas angin.
Damian tidak memalingkan penglihatannya sedikit pun.
Berbeda dengan Damian yang terpaku dan perasaannya sedang menggebu-gebu. Diana tampak kesal dan kebingungan kenapa lawan bicaranya tak menjawab padahal ia bertanya.
"Tuan, Apa anda baik-baik saja. Anda bisa mendengar suara Saya? Halo... Apa dia tuli, ya?" Bicara Diana diakhir sangat pelan karena tetap tidak mendapatkan respon
Diana merasa ambigu. Ia seolah tidak asing melihat wajah pria lawan bicaranya saat ini. Apakah dia penumpangnya terdahulu? Apa Diana sempat bertemu dengannya? Apa dia teman sekolahnya dulu? Diana tidak ingat! Wajah Damian sangat samar dalam ingatannya. Ia tidak mengingat wajah jelas sosok Damian lah yang datang menolongnya saat malam hari hujan itu. Saat ini ia tidak mengenalnya?
"Kenapa dia tidak mengatakan sesuatu padaku bahwa aku yang pernah menolongnya saat itu. Apa dia wanita kacang lupa kulitnya? Kenapa tidak mengingatku? Bahkan aku mengingat mu, Wanita!! Katakan sesuatu bahwa aku pria yang menolong mu saat itu..." Ucap Damian berbicara dalam hatinya
Diana masih mengerutkan dahinya. Ia masih kebingungan bukan karena wajah familiar Damian. Ia hanya bingung kenapa orangnya tidak menjawab pertanyaan Diana.
"Apa Tuan dengan Tuan Damian?" Tanya sekali lagi Diana kelewat sabar
"Ya. Itu yang ku tunggu sedari tadi darimu. Ternyata kau mengingatku, Wanita. Tapi kenapa kau bisa tahu namaku?" Bicara Damian senang dalam hatinya
"Agh iya... Maaf, Itu benar nama saya! Saya Damian yang memesan driver online." Jawab Damian akhirnya tersadar dan menjawab pertanyaan Diana
Diana bernapas lega.
"Akhirnya benar anda penumpang Saya. Baik Tuan, Saya driver mobil yang anda pesan. Mobilnya sudah siap, Apa anda ingin berangkat sekarang?" Tanya Diana demikian
"Kenapa? Kenapa dia malah seformal itu padaku. Kenapa dia tidak menegaskan bahwa aku pria yang sudah menolongnya, Ya. Kenapa tidak begitu... Apa dia sudah amnesia?? Hah... Kenapa??" Kesal Damian bertanya-tanya ternyata harapan yang ia simpan pada Diana yang akan mengingatnya tidak sesuai ekspektasi
"Ehh... Tuan ini malah melamun lagi." Ketus Diana dalam hati
"Tuan... Anda benar-benar baik, bukan? Bisakah kita berangkat sekarang??" Tanya Diana sekali lagi
"Awas saja kau wanita!! Kau pikir hanya dirimu saja yang pandai berakting... Lihat saja nanti."
"Agh Iya... Maaf. Kita bisa berangkat sekarang. Antarkan Saya sesuai aplikasi, ya." Kata Damian membuka pintu dan segera duduk di jok belakang
"Baik Tuan..." Diana sendiri masuk dan bersiap untuk melajukan mobil ke tempat tujuan penumpangnya saat ini
Dalam perjalanan...
Damian yang duduk di jok belakang terus menatap depan melihat Diana yang mengemudi.
"Jadi, Wanita ini sekarang bekerja sebagai driver mobil. Syukurlah, ternyata dia masih mampu menjalani hidup ini dengan aktivitasnya." Kata Damian dalam hatinya terus memandangi Diana
Di depan, Diana merasa sedang diawasi. Ia sesekali melihat spion depan dan memang terlihat penumpangnya kali ini terus memandanginya.
"Bulu kuduk ku jadi merinding. Kenapa pria itu menatapku seperti itu. Apakah aku menerima seorang penumpang yang akan berbuat jahat? Ya Tuhan, tolong lindungi aku hari ini..." Kata Diana di depan, jadi tidak tenang.
Tanpa memikirkan perpanjangan masalah, Diana tetap fokus mengendarai mobilnya untuk mengantarkan penumpang prianya kali ini selamat sampai tujuan.
Sudah lebih dari 8 menit Damian melakukan perjalanan bersama Diana sang driver mobil online itu. Damian semakin gundah terus melihat jam tangan mahalnya untuk melihat waktu yang terus berjalan dan ia sudah sangat terlambat.
"Nona, bisakah anda lajukan lebih cepat lagi. Saya sudah sangat terlambat..." Bicara Damian di belakang
Dania sedikit terhenyak saat mendengar suara Damian setelah lama berada dalam keheningan.
"Agh... Iya Tuan. Saya akan lebih cepat lagi." Jawab Diana langsung menancap gas
Kilometer mobil menunjukkan di panah 100 km/jam. Namun, rasanya tidak ada perubahan yang dirasakan Damian. Laju mobilnya masih tetap lambat. Kecepatan yang Diana naikkan belum cukup bagi seorang Damian sang raja jalanan yang selalu melajukan mobilnya di kilometer tinggi.
"Tidak ada perubahan. Aku merasa seketika jalanan terasa sangat lambat ketika seorang wanita yang mengendarai. Jika aku yang membawanya, akan ku ajak dia mengebut..." Umpat Damian dalam hati
"Nona, Bisakah mengebut sedikit. Saya sudah benar-benar terlambat!" Seru Damian
"Maaf Tuan, peraturan saat di jalan, Setiap pengemudi dilarang mengebut. Itu akan membahayakan sesama pengendara. Saya juga akan melanggar protokol kantor Saya yang harus menjunjung tinggi keamanan penumpang." Jawab Diana
"Dia wanita yang taat pada peraturan. Jika lajunya terus lambat, aku jadi geram sendiri, segera ingin menancap gas penuh sekali."
"Bisakah anda menghentikan mobilnya!" Titah Damian
"Untuk apa Tuan, bahkan kita belum sampai di tempat tujuan." Bertanya Diana
"Hentikan saja. Biarkan aku yang membawa mobilnya dan kau yang duduk." Ungkap Damian
"Masih sangat lambat ya, Tuan. Jika begitu saya akan naikan lagi kecepatannya."
"Tidak perlu. Mengendara dengan kecepatan tinggi tidak baik dilakukan oleh seorang wanita. Sekarang hentikan saja dan aku yang akan menggantikan untuk mengemudi sendiri."
"Baik Tuan..."
Diana menghentikan mobilnya di sisi jalan raya. Mereka bersamaan keluar dari mobil.
Damian sudah ada di kursi depan pengemudi. Dan tidak sabar lagi memegang, dan menancap gas dengan kecepatan tingginya itu. Saat duduk di jok depan, sudah membuat tubuhnya meremang ingin segera melaju, membuktikan pada dunia bahwa dia adalah seorang pembalap mobil kelas atas yang handal di kecepatan tinggi.
"Mobil wanita ini bagus juga. Pasti kantornya memberikan fasilitas terbaik untuk wanita ini." Ujar Damian merasakan duduk di jok depan itu
Setelah memasang seatbelt, Damian langsung menyalakan mesin dan menancap gas begitu saja di kecepatan 180 km/jam hampir mencapai 200 km/jam.
Kita bisa membayangkan bagaimana mobil itu melambung sangat jauh hingga tidak terpandang lagi dalam waktu 2 detik saja.
Damian pergi dengan melupakan seseorang...
Diana, melihat mobilnya yang seharusnya melaju malah menjadi berlari dalam pandangannya. Itu terjadi karena pengemudinya yang tidak waras menggunakan kecepatan tinggi di jalan raya.
"Hey, mobilku, Aku belum naik. Kau membawa mobilku... Hey, berhenti..."
Wah ada apa, ya? Kenapa Diana berteriak memanggil mobilnya?🤭
Nantikan di episode selanjutnya 🙌👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments