Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek

Setelah selesai membersihkan diri. Diana keluar dari kamar yang berdominasi warna hitam itu.

Diana terlihat sangat cantik menggunakan dress selutut berwarna pink itu. Tubuhnya yang idealis selalu muat untuk ia kenakan tanpa mengetahui ukuran bajunya.

Saat ini, Ia tengah menuruni anak tangga yang panjang itu. Diana terlihat tidak nyaman karena pakaiannya yang saat ini ia kenakan, masih memikirkan bagaimana penampilannya saat menggunakan pakaian mahal dan itu.

"Nona sangat terlihat cantik sekali. Ayo duduk, sarapannya sudah siap." Tandas Ketua pelayan

"Benar. Pakaiannya pas ditubuh Nona. Dan Nona terlihat sangat cantikkk..." Puji Pelayan Muda

"Agh,,, Tidak. Kalian terlalu memujiku berlebihan. Bahkan aku tidak suka dengan perlakuan seperti ini. Aku seperti penelusup yang masuk ke rumah sebesar ini tanpa ada orang yang ku kenal."

"Nona berkata apa. Tuan sendiri yang membawa Nona ke rumahnya. Kalian sepertinya teman dekat." Kata Ketua Pelayan

"Bahkan aku tidak mengenalnya. Siapa dia dan siapa aku untuknya." Jawab Diana

"Tidak perlu sungkan. Ayo duduk untuk sarapan. Kami menyediakan makan enak untuk Nona. Semoga Nona suka dengan masakan kami." Tandas Ketua Pelayan lagi

Diana tidak enak hati dan menolak tawaran itu.

"Kalian sangat baik. Aku belum pernah menemukan orang sebaik kalian. Aku pikir aku akan pergi saja sekarang."

"Kenapa? Apa Nona tidak menyukai makanannya. Katakan saja pada kami, maka kami akan memasak menu baru yang disukai Nona."

"Bukan, bukan, Tolong jangan berpikir negatif terhadap ku. Aku pikir kalian tidak perlu repot-repot. Aku benar-benar tidak ingin menyusahkan kalian. Dengan membiarkan aku tidur semalam di sini dan memberikan pakaian, Aku sangat berterima kasih pada kalian."

"Tapi Tuan memberi pesan pada kami agar Nona bisa makan. Pesan dari Tuan adalah perintah bagi kami." Jawab Pelayan Muda

"Lalu, Di mana Tuan kalian? Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya." Ujar Diana

"Tuan sudah berangkat ke perusahaan pagi sekali. Beliau memang tidak pernah betah untuk diam di rumah, setiap sebelum pukul 06.00 pagi, beliau sudah mempersiapkan keberangkatannya." Jelas Ketua Pelayan

"Emm... Sayang sekali. Padahal aku ingin berterima kasih padanya." Kecewa Diana

"Lain kali mungkin Nona bisa bertemu dengan Tuan." Ujar Pelayan Muda

"Aku harap takdir berkata seperti itu. Tapi, jika Tuan kalian pulang, Tolong titipkan pesan Terima Kasih ku sebesarnya pada dia karena sudah menolong ku." Amanah dari Diana

"Akan kami sampaikan." Jawab Ketua Pelayan

"Baiklah, Terima Kasih untuk bantuan kalian. Aku senang bisa mengenal orang baik di dunia ini seperti kalian. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu. Aku harus pergi sekarang."

"Kenapa terburu-buru. Cicipi saja dulu sarapannya. Jika Nona pergi tanpa makan, Kami takut Tuan akan marah pada kami." Ujar Pelayan Muda

"Tenang saja dia tidak akan marah hanya karena aku. Jika dia marah, marahi saja kembali, katakan saja pada dia untuk tidak menindas orang kecil dan memperbesarkan masalah." Ujar Diana terkekeh

Pelayan pun ikut tertawa.

"Nona sangat baik dan juga lucu..." Puji Ketua pelayan

"Agh, Kalian ini bisa saja..." Ujar Diana menimpas

Pelayan lain hanya tersenyum mengangguk-angguk berpendapat sama mengenai Diana. Mereka senang bertemu dengan Diana yang baik hati.

"Aku berjanji akan mengembalikan pakaian dari Tuan kalian ini. Untuk saat ini aku terpaksa memakainya karena pakaian tadi sangat seksi di tubuh ku. Jika aku keluar menggunakan pakaian itu maka lalat saja akan berkerumun."

"Tidak masalah Nona. Tuan sendiri yang sudah memberikannya khusus untuk Nona. Beliau tidak pernah mengharapkan pengembalian." Jawab Ketua Pelayan

"Kami juga sudah menemukan koper Nona yang dicari. Koper Nona ternyata masih ada di bagasi mobil Tuan. Untung saja Tuan tidak membawa mobil kemarin malam hari ini, Jika tidak Nona harus menyusul kopernya di perusahaan Tuan." Kata Ketua Pelayan

"Benar. Ini koper milik Anda." Pelayan muda yang membawakan koper Diana untuk diberikan

Diana pun meraihnya.

"Syukurlah koperku tidak hilang. Di sini semua ada barang-barang milikku. Baiklah, Terima kasih karena kalian sudah menemukannya. Jika begitu aku pergi. Sampai berjumpa kembali..."

Diana pun melangkahkan kakinya keluar dari rumah mewah itu sambil mendorong kopernya.

Pelayan pun ikut mengantarkan kepergian Diana. Mereka terlihat sangat sedih harus berpisah dengan Diana yang bukan siapa-siapa mereka. Tapi, satu pertemuan dengannya membuat mereka nyaman dengan Diana layaknya teman yang sudah kenal lama.

...***...

"Hufft... Akhirnya, Aku sampai di rumah Nenek juga. Apakah Nenek masih ada di rumah. Bukankah ini masih pagi, Bukan. Nenek pasti belum pergi bekerja." Kata Dania. Ia sampai di depan rumah Neneknya.

Di dunia ini, Setelah ibunya, Hanya Nenek dari ibunya yang ia miliki dan masih peduli padanya. Neneknya ini korban kesarkasan Pak Mahendra, dari dulu ia tidak menyetujui anaknya Ibu Diana menikah dengan Mahendra sampai ia ditelantarkan seorang diri. Nenek hidup sebatang kara dan sendirian di rumah yang kecil, plafon yang sudah bolong bahkan bocor saat hujan turun. Di rumah itulah ia bertahun-tahun hidup seorang diri tanpa ada keluarga yang peduli.

Untuk mencari uang agar bisa makan, Nenek Diana bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah tetangga yang tidak jauh dari rumahnya saat ini. Di usianya yang sudah tua renta, syukur masih ada orang baik yang ingin menampungnya bekerja. Entah sebatas kasihan karena hidup sendirian dengan keadaan tua, atau memang tenaganya dibutuhkan. Yang terpenting Nenek Diana bisa bertahan hidup untuk membeli bahan pokok.

"Assalamu'alaikum... Nenek! Ini aku Diana. Apa Nenek ada di dalam?" Teriak Diana dari luar

Tok... tok... tok...

Setelah mengetuk pintu tiga kali. Akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan Neneknya yang ternyata belum berangkat bekerja di rumah tetangga.

"Siapa??" Tanyanya dengan khas suara nenek-nenek

Nenek Diana, memiliki Nama Ira. Berumur 58 Tahun. Ia hidup sebatang kara dan suaminya telah meninggal 15 tahun yang lalu, Diana yang saat itu masih kecil berumur 7 tahun, bersama ayahnya dan ibunya saat masih ada bahkan melayat kepergian kakeknya itu.

"Ini cucumu Diana, Nek." Jawab Diana sangat senang dan merindukan Neneknya itu. Diana pun memeluk Neneknya.

"Aggh... Diana. Cucu cantik Nenek... Kau datang ke rumah Nenek." Senang Nek Ira juga menyambut cucunya dan membalas pelukan Diana.

"Iya Nek. Bagaimana, Kabar Nenek sehat?" Tanya Diana setelah melepas pelukannya

"Sangat sehat... Nenek jarang sakit walaupun sudah tua." Jawab Nek Ira

"Jangan berkata seperti itu. Nenek terlihat masih muda di umur 30 tahun." Kekeh Diana

"Hahaha... (Tawa khas Nenek-nenek) Cucuku ini bisa saja menggoda Nenek nya." Nek Ira merasa terhibur

Diana hanya tersenyum manis melihat neneknya ikut senang.

"Bajumu sangat bagus. Mahal dan sangat cantik di pakai oleh orang yang cantik juga. Nenek bersyukur ayahmu memperlakukan dirimu sangat baik." Kata Nek Ira

Mendengar pernyataan itu Diana hanya terdiam. Neneknya tidak tahu apa yang terjadi padanya sekarang, mengenai dia, ataupun ayahnya yang sudah berubah. Baju itu ia dapatkan dari orang yang tidak di kenal, bagaimana mungkin bisa ayahnya yang mendapatkan pujian, bahkan untuk membeli cutton bud saja menggunakan uangnya sendiri.

"Kau datang sendiri? Tidak ada yang mengantar, Ya." Telisik Nek Ira melihat sekeliling dengan matanya yang sudah mulai tidak bisa melihat dengan jelas

"Aku datang sendiri." Jawab Diana lirih

"Agh Iya... Menginapkan di sini bersama Nenek. Setelah itu, Kau bisa kembali ke rumah ibumu." Kata Nek Ira

"Aku bahkan akan tinggal bersama Nenek untuk selamanya. Kaki ku tidak akan melangkah ke rumah itu lagi." Ungkap Diana menahan sesak

Sebuah ungkapan dari Diana membuat Nek Ira sangat terkejut. Ia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

"Apa yang terjadi? Kau bertengkar dengan Ayahmu??" Tanya Nek Ira bersedih

"Bukan hanya bertengkar. Tapi dia menuduhku tanpa bukti yang jelas. Dia juga tidak mempedulikan ku lagi dan membiarkan ku hidup menderita, memilih keluarga baru dibandingkan anak kandungnya." Jelas Diana mulai menangis. Ia mengadu pada Neneknya.

Hati Nek Ira sangat teriris. Sangat sakit mendengar cucuku diperlukan tidak baik oleh sang menantu.

"Jadi, kau Kabur dari rumah?" Lirih Nek Ira bertanya

"Aku mengeluarkan diri dari rumah. Mereka semua tahu pemilik rumah yang sebenarnya akan pergi tanpa ada yang mencegah." Jelas Diana

"Nenek sudah kenal Ayahmu dari dulu saat dia datang meminta Izin pada Nenek untuk melamar ibumu. Nenek dan Kakek tidak merestui hubungan ibumu dengannya. Tapi ibumu itu sangat mencintai ayahmu sampai kami tidak bisa memaksakan diri kami untuk tetap melarangnya. Inilah yang selalu Nenek takutkan dan semuanya sudah terjadi begitu jelas." Kata Nek Ira menceritakan masa lalu pada Diana

"Biarkan aku tinggal di sini, Nek. Aku bahkan tidak akan merepotkan Nenek, aku hanya membutuhkan tempat tinggal dan aku berjanji akan membantu Nenek bekerja." Ujar Diana memohon sambil menangis

"Apa yang kau katakan? Kau adalah cucuku yang tersayang. Mana mungkin Nenek tidak mengizinkan mu tinggal bersama Nenek dan membiarkan cucuku yang cantik ini tinggal di rumah neraka itu. Daripada cucu Nenek tinggal di sana yang selalu mendapatkan penyiksaan sampai tubuh cucu nenek terluka, lebih baik dia tinggal di sini dengan tubuhnya yang penuh gatal digigit nyamuk." Kata Nek Ira menggambarkan kondisi rumahnya

"Terima Kasih... Hanya Nenek satu-satunya yang ku miliki di dunia ini." Kata Diana. Ia kembali memeluk erat neneknya.

Nek Ira membalas pelukan cucunya.

"Cucuku yang malang. Kau tidak pantas merasakan kesedihan ini, Nak. Semoga kau bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat lain." Ucap Nek Ira dalam hati. Ia tidak kuasa menahan tangisnya. Tangannya dengan lembut mengelus rambut hitam panjang Diana.

Mereka menangis bersama...

Bersambung✍️

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Berawal
3 Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4 Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5 Bab 4 : Menemukan Wanita
6 Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7 Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8 Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9 Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10 Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11 Bab 10 : Driver Mobil Online
12 Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13 Bab 12 : Ban Kempes
14 Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15 Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16 Bab 15 : Pterodactyl
17 Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18 Bab 17 : Harta dan Takhta
19 Bab 18 : Ketraumaan
20 Bab 19 : Kardiomiopati
21 Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22 Bab 21 : Bad Boy
23 Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24 Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25 Bab 24 : Gadis Milikku
26 Bab 25 : Tawanan Pria
27 Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28 Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29 Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30 Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31 Bab 30 : Operasi Berhasil
32 Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33 Bab 32 : Keberadaan Ku
34 Bab 33 : Restoran Pagi
35 Bab 34 : Bekerja
36 Bab 35 : Kalung
37 Bab 36 : Menabrak
38 Bab 37 : Kejar-kejaran
39 Bab 38 : Tidak Jelas
40 Bab 39 : Kesiangan
41 Bab 40 : Menemukan Kalung
42 Bab 41 : Kesalahpahaman
43 Bab 42 : First Kiss
44 Bab 43 : Kebodohan
45 Bab 44 : Menemuinya
46 Bab 45 : Meminta Maaf
47 Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48 Bab 47 : Kecanduan Diana
49 Bab 48 : Perkosa
50 Bab 49 : Kekhawatiran
51 Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52 Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53 Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54 Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55 Bab 54 : Ketulusan Damian
56 Bab 55 : Ucapan Maaf
57 Bab 56 : Saling Berahasia
58 Bab 57 : Semakin Hancur
59 Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60 Bab 59 : Meminta Restu
61 Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62 Bab 61 : Box Kartu Undangan
63 Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64 Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65 Bab 64 : Menikah Itu Indah
66 Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67 Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68 Bab 67 : Pembuat Onar
69 Bab 68 : Menahan
70 Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71 Bab 71 : Baju Dinas Malam
72 Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73 Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74 Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75 Bab 75 : Membangun Hubungan
76 S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77 S2 77 : Pulangnya Sandra
78 S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Berawal
3
Bab 2 : Terkait Vas Pecah
4
Bab 3 : Keluar Dari Neraka
5
Bab 4 : Menemukan Wanita
6
Bab 5 : Di Sebuah Rumah Asing
7
Bab 6 : Tinggal Di Rumah Nenek
8
Bab 7 : Saat Kejadian Itu 1
9
Bab 8 : Saat Kejadian Itu 2
10
Bab 9 : Mendapatkan Pekerjaan
11
Bab 10 : Driver Mobil Online
12
Bab 11 : Perusahaan Di Amerika
13
Bab 12 : Ban Kempes
14
Bab 13 : Bisa Lebih Cepat?
15
Bab 14 : Kesialan Dalam Bekerja
16
Bab 15 : Pterodactyl
17
Bab 16 : Kehilangan Pekerjaan
18
Bab 17 : Harta dan Takhta
19
Bab 18 : Ketraumaan
20
Bab 19 : Kardiomiopati
21
Bab 20 : Tawaran Pekerjaan
22
Bab 21 : Bad Boy
23
Bab 22 : Tabiat Buruk Marvin
24
Bab 23 : Menjadi Wanita Pelacur
25
Bab 24 : Gadis Milikku
26
Bab 25 : Tawanan Pria
27
Bab 26 : Berhasil Membayar Operasi
28
Bab 27 : Aset Properti Untuk Anak Selir
29
Bab 28 : Wangi Parfum Yang Sama
30
Bab 29 : Hilal Masa Depan Diana
31
Bab 30 : Operasi Berhasil
32
Bab 31 : Mengulik Keberadaannya
33
Bab 32 : Keberadaan Ku
34
Bab 33 : Restoran Pagi
35
Bab 34 : Bekerja
36
Bab 35 : Kalung
37
Bab 36 : Menabrak
38
Bab 37 : Kejar-kejaran
39
Bab 38 : Tidak Jelas
40
Bab 39 : Kesiangan
41
Bab 40 : Menemukan Kalung
42
Bab 41 : Kesalahpahaman
43
Bab 42 : First Kiss
44
Bab 43 : Kebodohan
45
Bab 44 : Menemuinya
46
Bab 45 : Meminta Maaf
47
Bab 46 : Perasaanku Terhadapmu
48
Bab 47 : Kecanduan Diana
49
Bab 48 : Perkosa
50
Bab 49 : Kekhawatiran
51
Bab 50 : Menjadi Pelindung mu
52
Bab 51 : Mencari Istri Seutuhnya
53
Bab 52 : Seperti Nyonya Rumah Ini
54
Bab 53 : Peristiwa Kejadian
55
Bab 54 : Ketulusan Damian
56
Bab 55 : Ucapan Maaf
57
Bab 56 : Saling Berahasia
58
Bab 57 : Semakin Hancur
59
Bab 58 : Bersiap Menjadi Nyonya
60
Bab 59 : Meminta Restu
61
Bab 60 : Ciuman Ungkapan Perasaan
62
Bab 61 : Box Kartu Undangan
63
Bab 62 : Ingin Anak Berapa?
64
Bab 63 : Fitting Gaun Pengantin
65
Bab 64 : Menikah Itu Indah
66
Bab 65 : Kehadirannya Sang Ayah
67
Bab 66 : Hari Penuh Kejutan
68
Bab 67 : Pembuat Onar
69
Bab 68 : Menahan
70
Bab 69 : Pemuas Nafsu (Part 1)
71
Bab 71 : Baju Dinas Malam
72
Bab 72 : Kegagalan Malam Pengantin Baru
73
Bab 73 : Perkara Baju Lingerie
74
Bab 74 : Momen Memperkuat Cinta
75
Bab 75 : Membangun Hubungan
76
S2 76 : Hubungan Yang Romantis
77
S2 77 : Pulangnya Sandra
78
S2 78 : Cinta Diantara Kebenaran dan Kebohongan
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!