"Ini adalah mobil untukmu menarik orderan penumpang dan ini adalah kuncinya. Perlu diingat ini adalah mobil yang baru di beli dan lebih mewah terlihatnya. Bisa dikatakan mobil ini khusus Kalangan kelas berat saja yang bisa memesan dan tarifnya pun lebih mahal berbeda dari yang lain." Ucap seorang pemilik usaha driver online
Diana mengangguk-angguk.
"Kenapa tidak mobil biasa saja, Pak? Dengan begitu Saya bisa mendapatkan penghasilan dan juga orderan yang banyak. Jika terlalu mahal, mana ada orderan yang masuk." Tandas Diana
"Perlu dipikirkan, Dalam menyelesaikan satu kali orderan saja kau bisa mendapatkan 300 ribu. Itupun tergantung jarak jauh dekatnya. Jika jauh, sama saja seperti menyewa karena bayarannya mencapai 1 juta. Sedangkan untuk mobil biasa mendapatkan 300 ribu saja kau harus mendapatkan beberapa orderan lagi. Kau sudah paham? Mana yang lebih menguntungkan menurut mu?" Ucapnya
"Benar juga. Saya paham, Pak. Sekiranya saya memiliki banyak waktu luang dan walaupun terlihat santai, Saya mendapatkan pembayaran yang menjamin. Iya Pak, Saya akan menggunakan mobil itu." Antusias Diana
"Baiklah, Ambil saja! Kau adalah pegawai pertama yang ku berikan jaminan ekslusif semacam ini. Aku akan segera mengaktifkan aplikasinya untukmu supaya kau bisa segera mengaksesnya." Ujar pemilik
"Baik Pak..." Jawab Diana senang
"Oh iya, kau juga sudah memiliki SIM A. Itu bagus! Jika terjadi apa-apa kau akan terhindar dari tilangan polisi. Hanya saja aku heran padamu, Di surat lamaran mu tertulis kau tidak memiliki pengalaman mengemudi sebelumnya, kau berasal dari keluarga miskin, jangankan mobil atau motor, memiliki sepeda saja itu tidak ber-SIM." Ujar Pemilik terdengar mengejek di akhir kalimat
"Iya Pak, itu sebelumnya saat Saya bersekolah SMA. Saya sempat mengendarai sebuah kendaraan untuk pergi ke sekolah. Ayah saya yang mengajarinya dan membuatkan saya SIM. Tapi itu sudah lama dan semoga saja masih bisa mengingat bagaimana cara mengendarai mobil." Senyum Diana di akhir
"Cukup aneh dan masih banyak pertanyaan dalam benak ku. Kendaraan apa yang kau kendarai untuk pergi ke sekolah, karena motor serasa tidak mungkin. Melihat ketentuan SIM A ini diperuntukkan bagi pengemudi kendaraan bermotor dengan berat kurang dari 3.500 Kg dan dimiliki oleh perorangan, seperti mobil pribadi."
Hanya melihat SIM A yang dimiliki Diana membuat sang pemilik usaha driver online kebingungan. Ia mempermasalahkan latar belakang Diana. Diana sendiri menyembunyikan identitasnya dari semua orang. Tak ada yang tahu jika ia berasal dari seorang Ayah yang mampu, namun ia ditelantarkan bersama Neneknya.
"Agh... Tidak perlu dipikirkan SIM itu jenis apa, Pak. Yang terpenting adalah SIM yang saya miliki itu asli dan bukan abal-abal yang dibuat di pasar loak. Jika anda tidak percaya, Bapak boleh memeriksa keasliannya." Ujar Diana
"Sekarang kau pergi saja. Tapi ingat, hati-hati membawa mobil itu. Jangan sampai menabrak dan lecet! Saat di perjalanan nanti, akan ku pastikan kau sudah mendapatkan orderan masuk. Dan ketika sore sudah selesai, kau kembalikan mobil itu ke kantor." Kata Pemilik setelahnya pergi
"Pasti Pak. Saya mulai sekarang..." Pamit Diana untuk segera memulai aktivitasnya sebagai driver online
Diana pun mulai bekerja. Ia masuk dan menancap gasnya menelusuri jalan raya untuk mendapatkan penumpang yang membuatnya bisa menghasilkan pendapatan hari ini.
...***...
Berbeda seperti seorang karyawan di sebuah perusahaan yang sangat sibuk. Salah satu Direktur dari sebuah perusahaan kali ini terlihat sedang santai. Bukan tidak memiliki hal yang harus dikerjakan, ataupun dia malas, Namun sebenarnya semua pekerjaan di mejanya sudah menumpuk dan meminta untuk dikerjakan. Bahkan beberapa dokumen meneriakinya untuk dimintai tanda tangan.
Hanya saja karena suasana hati direktur itu sedang tidak baik, Saat ini ia melalaikan pekerjaannya. Terlihat murung, Sedih, tidak bersemangat, bahkan melamun.
"Apa kabar mengenai wanita itu? Kenapa aku tidak pernah lagi sengaja bertemu dengannya. Apakah takdir memang tidak akan mempertemukan kami lagi?"
Rupanya pikirannya sedang berkabut. Ia mengingat sosok wanita yang ia tolong saat hujan hari itu. Itulah yang menggangu pikirannya sekarang sampai tidak bersemangat untuk memulai pekerjaan.
"Di mana dia sekarang? Saat itu aku menemukannya dengan membawa koper, dia pasti pergi dari rumahnya, dan di mana sekarang dia tinggal? Apa dia baik-baik saja?"
"Tck, Kenapa aku menjadi memikirkannya!!" Gertak Damian pusing di singgasananya. Ia mengacak-acak rambutnya dan menggebrak meja.
Kebetulan saat itu Asisten Joo masuk. Ia datang tanpa mengetuk pintu. Sebelumnya ia sudah mengetuk pintu dari luar dan memanggil Damian. Tapi Asisten Joo tidak kunjung mendapatkan jawaban dan langsung masuk.
Melihat Damian yang frustasi, Asisten Joo sangat khawatir.
"Tuan, Apa ada yang membuatmu tidak nyaman? Apakah AC nya terlalu besar? Akan saya matikan..." Kata Asisten Joo mengira
"Aku mengingat wanita itu!" Terus teras Damian
"Tuan sedang mengingat seseorang. Pantas saja Saya lihat seperti ada yang menganggu pikiran, Tuan."
"Kau tahu siapa dia??" Tanya Damian membuat Joo kebingungan
Aneh rasanya menanyakan seseorang pada orang yang tidak mengenal juga. Mungkin Damian terlalu menaruh hati sampai ia tidak fokus melontarkan pertanyaan itu.
"Tidak Tuan, bahkan Saya pikir Tuan mengenalnya. Maka dari itu, Tuan membawa Nona itu sampai ke rumah Tuan."
"Benar. Sama seperti mu aku juga tidak mengenalnya. Tapi naluri ku yang kuat menarik untuk menolongnya."
"Lalu, Apa yang menjadikan pikiran Tuan terganggu terus memikirkan Nona yang baru Tuan temui?" Tanya Asisten Joo
Damian terlihat berpikir keras. Ia mengerutkan dahinya. Dan menghela napas kasar.
"Aku tahu semua orang menyalahkan ku termasuk kau. Sehingga kau bertanya seperti itu padaku. Wanita itu memang asing bagiku, bahkan aku baik dia tidak saling mengenal. Bahkan sebelumnya aku mengetahui dia hidup atau tidak, ada di dunia ini, Aku tidak mengetahui tentang dirinya. Kami hanya dipertemukan secara tiba-tiba..." Tegun Damian
"Saya harap Tuan tidak melewati batas Tuan. Jika Tuan berani bertindak, bukan hanya Tuan yang akan tersakiti, tapi orang-orang di sekitar anda. Saya harap Tuan ingat akan batasan Tuan!" Ujar Asisten Joo seolah memberi peringatan kepada Damian. Entah apa batasan yang di maksud dan hanya diketahui keduanya saja.
Damian hanya diam. Apa yang dikatakan Asisten Joo padanya itu benar, ia sadar, dan memang hal itu harus dilakukan olehnya demi kebaikan orang lain.
"Cinta memang buta, Tuan. Itu hanya disebabkan oleh tingginya hawa nafsu. Anda harus bisa melawannya agar tidak terjerumus ke jurang yang salah." Peringatan Asisten Joo lagi pada Damian
"Saya mengerti perasaan apa yang anda rasakan saat ini. Itu terlihat dari mata dan sikap yang diperlihatkan saat ini." Lanjut Asisten Joo terus bermain teka-teki
"Sekarang saya ingin bertanya. Apakah Tuan ingin menemuinya?" Tanya Asisten Joo penuh penekanan
Damian hanya diam saat Asisten Joo menasihatinya.
Hanya sebuah kalimat dalam hati yang mampu menjawab pertanyaan Asisten Joo secara terpendam.
"Jika bisa seperti itu. Sekali saja Aku ingin melihatnya. Entah dia akan mengingat ku atau tidak... Aku hanya ingin melihatnya saja..." Doa Damian berharap
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments