20. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 2 )

"Bos. Bos Awan. Tunggu Bos," teriak chef Yudha seraya berlari, mencoba memanggil dan menghentikan laki-laki yang wajahnya mirip dengan Awan itu.

Tetapi sayangnya chef Yudha terlambat. Laki-laki yang wajahnya mirip dengan Awan dan wanita muda itu sudah terlanjur naik ke dalam angkutan umum. Dan angkutan umum itu juga langsung jalan kembali dan bergerak menjauh. Sehingga ketika chef Yudha tiba di persimpangan jalan tersebut, chef Yudha tidak berhasil menemui laki-laki yang wajahnya mirip dengan Awan itu.

"Ah, sial," umpat chef Yudha ketika dirinya sudah sampai di persimpangan jalan tetapi gagal untuk menemui laki-laki yang wajahnya mirip dengan Awan itu.

Sementara dari dalam angkutan umum, Awan menoleh ke arah luar dari jendela kaca belakang angkutan umum yang sedang dia tumpangi itu. Ya, laki-laki dan wanita muda yang dilihat oleh chef Yudha dan juga Keinan itu memang benar adalah Awan dan Nisa.

'Hmm, kenapa laki-laki itu seperti mengejarku? Bahkan kalau tidak salah, tadi aku juga sekilas seperti mendengar dia berteriak memanggil namaku. Apa dia mengenalku, ya?' tanya batin Awan.

"Kenapa, Kang?" tanya Nisa yang duduk di sebelah Awan.

Dari tadi Nisa penasaran karena Awan terus saja melihat ke arah belakang melalui jendela kaca belakang angkutan umum yang sedang mereka tumpangi saat ini. Awan juga terlihat sedang melamun.

"Oh, enggak ada apa-apa kok, Neng," jawab Awan seraya berbalik dan melihat ke arah Nisa.

"Tapi kok dari tadi eneng perhatiin akang ngelamun sambil lihatin keluar terus. Akang lagi lihatin apa emangnya?" tanya Nisa lagi.

"Nggak lagi lihatin apa-apa kok, Neng. Beneran," jawab Awan berusaha meyakinkan Nisa.

"Hmm, ya udah deh kalau gitu," ucap Nisa pada akhirnya.

Awan dan Nisa kemudian sama-sama terdiam.

'Sepertinya kapan-kapan aku harus kembali lagi deh ke jalan itu. Entah kenapa tapi aku merasa sangat familiar dengan daerah di dekat sekolah TK itu,' kata batin Awan lagi.

🍁🍁🍁

"Gimana, Om?" tanya Keinan begitu chef Yudha sudah kembali menghampiri dirinya di depan pintu gerbang sekolahnya itu.

"Maaf ya, Kei. Om gagal nemuin laki-laki yang wajahnya mirip sama Papa kamu itu. Mereka tadi udah keburu naik angkot," jawab chef Yudha dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah.

Dapat chef Yudha lihat kekecewaan itu di wajah Keinan.

"Maafin Om ya, Kei. Om kurang cepet ngejarnya," sesal chef Yudha.

"Nggak pa-pa kok, Om. Tapi sekarang Om udah percaya kan sama Kei? Kei bener-bener lihat laki-laki yang wajahnya mirip sama Papa Awan itu," kata Keinan, mencoba menepis kekecewaannya.

"Iya, Kei. Om percaya sama kamu. Om udah lihat sendiri soalnya," balas chef Yudha.

"Tapi kita belum bisa cerita masalah ini ke yang lain dulu, Om. Apalagi sama Bunda. Kei takut kalau Bunda malah jadi kepikiran nanti."

"Iya, Kei. Om juga setuju banget sama ucapan kamu itu. Tapi tetep aja, kita butuh bantuan dari orang lain untuk bisa menyelidiki semuanya ini, Kei. Biar kita bisa segera tau, siapa laki-laki itu sebenarnya."

"Om punya saran?" tanya Keinan.

"Mmm, gimana kalau kita minta bantuan ke bos besar aja, Kei?" usul chef Yudha.

"Jangan Opa. Nanti kalau Oma sampai tau masalah ini Oma malah jadi sakit lagi," tolak Keinan.

"Eh, iya juga, ya."

Chef Yudha dan Keinan sama-sama terlihat sedang berpikir.

"Kalau bos Langit?" usul chef Yudha kemudian.

"Nah, bener itu. Pakde Langit aja. Oma sama Bunda kan nggak setiap hari bisa ketemu sama Pakde Langit. Dan juga, Pakde Langit pasti bisa secepatnya bantuin nyari laki-laki yang wajahnya mirip sama Papa itu," balas Keinan antusias, menyetujui usul dari chef Yudha tadi.

"Oke. Kalau gitu biar nanti Om yang hubungin bos Langit, ya. Kamu besok cari alesan, pokoknya usahakan Bunda nggak nganterin kamu ke sekolah jadi Bunda juga nggak akan datang ke kafe. Biar besok kita bisa ketemu sama bos Langit," kata chef Yudha, menjelaskan rencananya kepada Keinan.

"Oke, Om. Beres pokoknya," balas Keinan dengan mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Siip. Ya udah, yuk kita balik ke kafe dulu sekarang."

"Siap, Om."

Chef Yudha kemudian mengajak Keinan untuk segera kembali ke kafe.

🍁🍁🍁

Keesokan harinya.

Seperti rencana chef Yudha kemarin, hari ini Keinan tidak diantar oleh bundanya ke sekolah. Keinan hanya diantar oleh Opa Surya dan Pak Yanto saja tadi. Keinan beralasan tidak ingin kalau bundanya kecapekan. Dan untunglah semuanya percaya dan tidak ada yang curiga dengan sikap Keinan yang tidak seperti biasanya itu.

Siang harinya, sepulang Keinan dari sekolah, kebetulan Langit juga sudah sampai di kafe. Ya, chef Yudha sudah menghubungi bosnya itu terlebih dahulu tadi.

Keinan dan chef Yudha langsung diajak oleh Langit untuk masuk ke dalam ruangan yang dulunya milik Awan itu.

"Oke. Sekarang kamu ceritain semuanya, Yud," pinta Langit setelah mereka bertiga duduk bersama di sofa di dalam ruangan Awan tersebut.

"Iya, Bos. Jadi awalnya tuh Keinan cerita kalau dia lihat seseorang yang wajahnya mirip sama Bos Awan. Terus karena aku juga penasaran, akhirnya kemarin itu aku yang jemput Keinan ke sekolahnya, dengan harapan bisa ketemu lagi sama laki-laki yang wajahnya mirip sama Bos Awan itu. Dan akhirnya kemarin itu kita beneran ketemu lagi Bos sama laki-laki itu. Tapi sayangnya pas aku mau kejar dia, dia udah keburu naik angkot sama seorang wanita muda gitu," kata chef Yudha menceritakan semuanya.

"Hari ini kalian ketemu lagi sama laki-laki yang wajahnya mirip sama Awan itu?" tanya Langit.

"Sayangnya enggak, Bos," jawab chef Yudha.

"Angkotnya warna apa, Yud? Jurusan mana?" tanya Langit lagi.

"Warna biru, Bos. Kayaknya itu yang jurusan sekitaran rumah sakit itu deh, Bos," jawab chef Yudha.

Langit nampak berpikir sejenak. Mencoba memikirkan segala sesuatunya dengan tetap tenang.

"Oke. Serahin urusan ini sama aku aja," kata Langit kemudian.

"Iya, Bos," balas chef Yudha.

Langit kemudian beralih kepada Keinan.

"Keinan sayang, masalah ini biar Pakde yang urusin, ya. Keinan tenang aja, Pakde janji akan segera mencari laki-laki yang wajahnya mirip sama Papa kamu itu. Pokoknya Kei harus inget, masalah ini harus menjadi rahasia kita bertiga dulu, ya. Jangan sampai ada orang lain yang tau dulu. Oke, Kei?" kata Langit kepada Keinan.

"Iya, Pakde. Kei nggak akan cerita ke siapa-siapa kok. Tolong segera temuin Papa ya, Pakde. Kei udah kangen banget sama Papa Awan. Bunda sama adek yang di perut Bunda juga. Oma sama Opa juga," ucap Keinan penuh harapan.

"Iya, sayang. Pakde janji akan segera menemui laki-laki yang wajahnya mirip sama Papa kamu itu, ya. Dan semoga dia memang benar adalah Papa kamu, dan bukan hanya sekedar mirip saja," kata Langit yang diakhiri dengan harapan juga.

"Aamiin," chef Yudha dan Keinan bersama-sama meng-amin-kan.

Terpopuler

Comments

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

semoga sebelum lahiran udh ketemu sama awan

2023-02-13

3

CebReT SeMeDi

CebReT SeMeDi

keren emang pakde langit selalu bisa diandalkan

2023-02-13

2

Riana

Riana

bantuan datang semoga segera dipertemukan

2023-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Dikelilingi Orang-orang Baik
3 3. Rindu Nasi Goreng Mas Awan
4 4. Pembicaraan Ibu-ibu
5 5. Mertua Yang Pengertian
6 6. Sekedar Ikut Tertawa
7 7. Bertemu Mantan Ipar
8 8. Rasa Yang Tersimpan
9 9. Sharing
10 10. Amnesia Pasca Trauma
11 11. Kedatangan Yang Mengejutkan
12 12. Modus Bayu
13 13. Perlindungan Dari Semuanya ( 1 )
14 14. Perlindungan Dari Semuanya ( 2 )
15 15. Rasa Yang Salah
16 16. Ingatan Bawah Sadar
17 17. Kembali Ke Ibukota
18 18. Apakah Itu Papa Awan?
19 19. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 1 )
20 20. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 2 )
21 21. Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala
22 22. Kejadian Tidak Terduga
23 23. Melahirkan Lebih Awal
24 24. Mengabari Keluarga Yang Lain
25 25. Kelahiran Baby Angkasa
26 26. Mulai Menemukan Titik Terang
27 27. Ingatan Awan Kembali
28 28. Pelangi Di Ujung Rindu ( 1 )
29 29. Pelangi Di Ujung Rindu ( 2 )
30 30. Melepas Rindu
31 31. Bertambah Keluarga
32 32. Chef Yudha Bertemu Bos Awan
33 33. Masalah Hati Yang Sama
34 34. Berbagi Cerita
35 35. Temu Kangen
36 36. Kembali Ke Rumah
37 37. Rencana Double Syukuran
38 38. Langkah Awal PDKT Chef Yudha
39 39. Double Syukuran
40 40. Kembali Ke Kafe
41 41. Rutinitas Yang Dirindukan
42 42. Rencana PDKT Lanjutan
43 43. Biang Masalah
44 44. Perasaan Yang Berbalas
45 45. Rencana Jahat
46 46. Datang Ke Kafe Awan
47 47. Kebersamaan
48 48. Nisa POV
49 49. Dilema
50 50. Menyampaikan Niat Baik
51 51. Kebahagiaan VS Penyesalan
52 52. Merencanakan Penjebakan
53 53. Bayu Kembali Hadir
54 54. Diusir Secara Tidak Langsung
55 55. Nekat
56 56. Kabar Mengejutkan
57 57. Mas Awan Dirawat
58 58. Kecurigaan
59 59. Rencana Awal Chika
60 60. Terselamatkan
61 61. Rencana Chika Gagal
62 62. Lepas Kendali
63 63. Tersadar
64 64. Sedikit Merasa Lega
65 65. Mencari Sumber Masalah
66 66. Terbongkar
67 67. Chika Masih Belum Jera
68 68. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
69 69. Upaya Penyelamatan
70 70. Gagal Lagi
71 71. Amarah Hamzah
72 72. Membulatkan Tekad
73 73. Kedatangan Arya Dan Winna
74 74. Menuju Halal
75 75. Happy Ending : END
76 76. Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Dikelilingi Orang-orang Baik
3
3. Rindu Nasi Goreng Mas Awan
4
4. Pembicaraan Ibu-ibu
5
5. Mertua Yang Pengertian
6
6. Sekedar Ikut Tertawa
7
7. Bertemu Mantan Ipar
8
8. Rasa Yang Tersimpan
9
9. Sharing
10
10. Amnesia Pasca Trauma
11
11. Kedatangan Yang Mengejutkan
12
12. Modus Bayu
13
13. Perlindungan Dari Semuanya ( 1 )
14
14. Perlindungan Dari Semuanya ( 2 )
15
15. Rasa Yang Salah
16
16. Ingatan Bawah Sadar
17
17. Kembali Ke Ibukota
18
18. Apakah Itu Papa Awan?
19
19. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 1 )
20
20. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 2 )
21
21. Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala
22
22. Kejadian Tidak Terduga
23
23. Melahirkan Lebih Awal
24
24. Mengabari Keluarga Yang Lain
25
25. Kelahiran Baby Angkasa
26
26. Mulai Menemukan Titik Terang
27
27. Ingatan Awan Kembali
28
28. Pelangi Di Ujung Rindu ( 1 )
29
29. Pelangi Di Ujung Rindu ( 2 )
30
30. Melepas Rindu
31
31. Bertambah Keluarga
32
32. Chef Yudha Bertemu Bos Awan
33
33. Masalah Hati Yang Sama
34
34. Berbagi Cerita
35
35. Temu Kangen
36
36. Kembali Ke Rumah
37
37. Rencana Double Syukuran
38
38. Langkah Awal PDKT Chef Yudha
39
39. Double Syukuran
40
40. Kembali Ke Kafe
41
41. Rutinitas Yang Dirindukan
42
42. Rencana PDKT Lanjutan
43
43. Biang Masalah
44
44. Perasaan Yang Berbalas
45
45. Rencana Jahat
46
46. Datang Ke Kafe Awan
47
47. Kebersamaan
48
48. Nisa POV
49
49. Dilema
50
50. Menyampaikan Niat Baik
51
51. Kebahagiaan VS Penyesalan
52
52. Merencanakan Penjebakan
53
53. Bayu Kembali Hadir
54
54. Diusir Secara Tidak Langsung
55
55. Nekat
56
56. Kabar Mengejutkan
57
57. Mas Awan Dirawat
58
58. Kecurigaan
59
59. Rencana Awal Chika
60
60. Terselamatkan
61
61. Rencana Chika Gagal
62
62. Lepas Kendali
63
63. Tersadar
64
64. Sedikit Merasa Lega
65
65. Mencari Sumber Masalah
66
66. Terbongkar
67
67. Chika Masih Belum Jera
68
68. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
69
69. Upaya Penyelamatan
70
70. Gagal Lagi
71
71. Amarah Hamzah
72
72. Membulatkan Tekad
73
73. Kedatangan Arya Dan Winna
74
74. Menuju Halal
75
75. Happy Ending : END
76
76. Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!