8. Rasa Yang Tersimpan

Malam ini aku dan Keinan sudah membaringkan tubuh kami di atas tempat tidur, bersiap untuk tidur. Dan seperti malam-malam yang sebelumnya, malam ini pun Keinan kembali menanyakan papanya dan mengatakan kalau dirinya rindu dengan papanya itu, Mas Awan.

"Bunda," panggil Keinan yang berada dalam pelukanku.

"Iya, Kak."

"Papa kok masih belum pulang juga sih? Kakak kangen banget sama Papa," lirih Keinan.

Aku mengesah dalam hatiku. Hampir setiap malam mendapatkan pertanyaan seperti ini dari Keinan, tapi tetap saja kedua mataku pasti masih selalu berkaca-kaca.

Tetapi aku juga menyadari bahwa aku harus menjadi kuat. Demi Keinan, demi bayi yang sedang aku kandung saat ini, dan juga demi seluruh keluargaku yang lainnya. Aku menarik nafas dalam sebelum menjawab pertanyaan dari Keinan tersebut.

"Bunda juga kangen banget sama Papa, Kak. Kita berdo'a sama-sama ya, sayang. Semoga Allah Subhanahu wata'ala selalu melindungi Papa, dimanapun Papa berada saat ini. Dan semoga Papa bisa segera pulang dan bisa berkumpul lagi dengan kita semua. Aamiin Yaa robbal 'aalamiin."

"Iya, Bun. Aamiin."

"Udah ya. Kakak bobok dulu, udah malem."

"Iya, Bun. Selamat malam Bunda. Selamat malam adek," ucap Keinan seraya mengusap perutku yang sudah membuncit ini.

"Selamat malam kakak Keinan sayang."

Keinan mencium pipiku. Aku pun balas mencium kening Keinan. Keinan pun kemudian mulai memejamkan kedua matanya dan akhirnya tertidur lelap.

🍁🍁🍁

"Kak Hamzah," panggil seorang gadis.

Hamzah yang sedang duduk di kursi taman di depan gedung fakultasnya seraya membaca buku itu pun kemudian mengangkat wajahnya. Dilihatnya seorang gadis sudah berdiri di depannya saat ini.

"Chika?" tanya Hamzah yang terkejut karena tiba-tiba Chika datang menghampiri dirinya seperti ini.

Ya, gadis itu adalah Chika, adik perempuan Bayu. Chika dan Hamzah memang satu kampus, meski berbeda jurusan. Mereka beda angkatan juga, karena usia Hamzah memang dua tahun di atas Chika. Chika satu angkatan dengan Ayesha, meski berbeda jurusan juga.

"Ada apa, Chik? Tumben nyariin aku?" tanya Hamzah datar.

"Aku mau minta maaf sama Kak Hamzah," jawab Chika penuh penyesalan.

Hamzah mengerutkan keningnya.

"Minta maaf untuk apa?" tanya Hamzah bingung.

"Kak Shofi pasti udah cerita kan kalau kemarin aku dan Kak Anggun ketemu sama Kak Shofi di rumah sakit. Terus Kak Anggun cari masalah sama Kak Shofi, seperti biasanya," kata Chika memulai ceritanya, masih dengan raut wajahnya yang penuh penyesalan.

"Kak Shofi belum ada cerita apa-apa masalah itu. Mungkin belum sempat. Terus, kenapa memangnya?" tanya Hamzah yang juga masih dengan nada datarnya.

"Karena itu aku mau minta maaf sama Kak Hamzah. Kak Hamzah harus tau kalau aku sama sekali nggak ikut-ikutan sama Kak Anggun buat cari masalah sama Kak Shofi," jawab Chika yang mulai berapi-api.

"Kak Hamzah juga tau sendiri kan, dari dulu aku nggak pernah bersikap buruk sama Kak Shofi. Aku selalu bersikap baik sama Kak Shofi. Bahkan meski sekarang Kak Shofi udah bukan kakak ipar aku lagi," lanjut Chika.

"Terus kenapa? Apa hubungannya sama aku?"

"Kak Hamzah jangan pura-pura nggak tau gitu, dong. Kak Hamzah tau benar kan kalau aku itu suka sama kakak. Sudah sejak lama aku menyimpan rasa ini kepada Kak Hamzah. Itu kenapa sekarang aku minta maaf dan menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi kemarin sama Kak Hamzah. Aku nggak mau kalau sampai Kak Hamzah jadi salah paham sama aku," jawab Chika penuh penekanan.

Hamzah justru tertawa kecil mendengar semua perkataan Chika tersebut.

"Chik, dari awal aku udah bilang sama kamu, aku nggak punya perasaan apa-apa sama kamu. Selama ini aku menghargai kamu karena biar bagaimanapun juga dulu kamu pernah jadi adik ipar kakak aku. Dan kamu juga memperlakukan kakak aku dengan baik selama ini. Itu kenapa aku juga baik sama kamu. Tapi kalau untuk rasa suka, maaf, dari awal aku udah bilang sama kamu, aku udah punya seseorang yang sangat aku sukai dan cintai," ucap Hamzah panjang lebar.

"Tapi Kak, nggak pernah kah sedikit saja hati Kak Hamzah luluh dengan kesungguhan perasaanku ini? Selama ini rasaku ini selalu tersimpan dan selalu terjaga untuk Kak Hamzah," lirih Chika memohon.

"Chika, rasa suka itu bukan sebuah kompromi. Dan aku tegaskan sekali lagi, aku nggak suka sama kamu. Sampai kapanpun aku nggak akan pernah bisa membalas rasa suka kamu itu. Udah ada wanita lain yang menguasai hatiku saat ini. Dan aku sangat menyayangi dia. Jadi tolong, jangan kamu buang-buang waktumu lagi untuk terus menyimpan rasa itu. Aku nggak akan pernah bisa membalasnya," tegas Hamzah lagi.

"Kak Hamzah,,," lirih Chika dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.

Tiba-tiba terdengar suara merdu seorang gadis lainnya.

"Assalamu'alaikum, Kak Hamzah," salam Ayesha seraya berjalan menghampiri Hamzah.

"Wa'alaikumsalam," balas Hamzah dengan suara lembut, sangat berbeda sekali dengan nada bicara Hamzah kepada Chika tadi.

Hamzah tersenyum kemudian mengulurkan tangan kanannya. Ayesha langsung menyambut uluran tangan Hamzah tersebut. Hamzah kemudian menarik Ayesha untuk duduk di sebelahnya.

Chika mengepalkan kedua tangannya melihat bagaimana Hamzah memperlakukan Ayesha dengan sangat lembut seperti itu. Chika iri karena Hamzah bisa bersikap selembut itu kepada Ayesha. Chika iri kepada Ayesha, karena terhadap dirinya Hamzah bersikap sangat dingin, berbeda sekali dengan perlakuan Hamzah kepada Ayesha.

"Maaf ya kak nunggunya kelamaan. Kelas aku baru aja selesai," kata Ayesha setelah duduk di sebelah Hamzah.

"Iya, nggak pa-pa kok, sayang," balas Hamzah, sengaja memanggil Ayesha dengan sebutan 'sayang'.

"Kak Hamzah jahat," sentak Chika yang kemudian langsung membalikkan tubuhnya dan berlari meninggalkan pasangan kekasih tersebut.

"Eh, Chika," panggil Ayesha.

Sayangnya terlambat, Chika sudah terlanjur pergi menjauh.

"Udah, biarin aja," kata Hamzah.

"Cieee, yang disukai sama banyak gadis," kata Ayesha menggoda Hamzah.

"Ck, jangan mulai deh," gerutu Hamzah dengan berdecak kesal.

"Hehe, maaf deh," ucap Ayesha kemudian.

"Tapi kamu udah denger kan semua yang dikatakan Chika tadi?"

"Denger sih, tapi nggak semuanya."

"Syukurlah. Seenggaknya kakak nggak perlu jelasin apa-apa sama kamu."

"Emangnya Kak Hamzah mau jelasin apa sama aku? Tanpa Kak Hamzah jelasin apa-apa juga aku udah percaya kok sama Kak Hamzah," kata Ayesha, pasti.

"Iyakah?" tanya Hamzah yang seakan tidak percaya.

"Iya. Aku kan tau benar gimana kesukaan Kak Hamzah. Dan Chika itu bukan tipe gadis yang Kak Hamzah sukai. Jadi nggak mungkin Kak Hamzah bakalan suka sama dia," jawab Ayesha pongah.

"Oh ya? Kenapa kamu bisa seyakin itu? Emangnya kamu tau apa tipe gadis yang kakak suka itu yang seperti apa?"

"Tau dong," jawab Ayesha penuh keyakinan.

"Yang seperti apa coba?" tanya Hamzah lagi.

"Tipe gadis yang Kak Hamzah sukai itu yang ngeyel kayak aku gini. Yang bisa jadi gadis manja, tapi juga bisa jadi seorang gadis yang mandiri juga. Dan yang paling penting, dia pantang menyerah kayak aku gini," jawab Ayesha dengan membanggakan diri sendiri.

Hamzah tertawa melihat tingkah laku kekasihnya yang sengaja dibuat kocak itu.

"Dasar kamu ini, bisa aja," ucap Hamzah seraya mengusak gemas rambut Ayesha.

"Iya dong. Aku nggak akan bisa jadi pacarnya Kak Hamzah kalau nggak PeDe dan pantang menyerah kayak gini," kata Ayesha.

"Iya-iya. Duh, hebat banget sih pacarnya kakak ini," puji Hamzah yang kemudian menarik tubuh Ayesha untuk dirangkulnya.

"Pacarnya siapa dulu? Pacarnya Kak Hamzah," kata Ayesha lagi seraya menyandarkan kepalanya di bahu Hamzah.

Sepasang kekasih itupun kemudian tertawa bersama-sama.

Tidak jauh dari tempat duduk Hamzah dan Ayesha, ternyata Chika sedang menyembunyikan dirinya di balik pohon. Mengamati sepasang kekasih itu secara diam-diam.

"Kak Hamzah benar-benar keterlaluan. Apa sih kurangnya aku dari Ayesha itu? Selama ini aku menyimpan dan selalu menjaga rasa sukaku ini kepada Kak Hamzah. Tapi kenapa Kak Hamzah nggak pernah mau sedikitpun untuk menoleh kepadaku?" gerutu Chika pelan dengan mengepalkan kedua tangannya erat, menahan emosinya sendiri.

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

Kurang nya kamu cuma satu Chika , karena kamu bukan wanita yang Hamzah cintai,jadi stop mempertanyakan kurang nya apa aku ? cinta itu datang nya tiba tiba dan dari dalam hati ,jadi kamu ga bisa memaksimalkan Hamzah untuk cinta sama kamu

2023-02-13

1

❀_Ayu_❀

❀_Ayu_❀

Perasaan itu tidak bisa dipaksakan Chika. Lebih baik kamu melepaskan Hamzah... Masih banyak laki-laki yg baik selain Hamzah Chika.

2023-01-30

4

Riana

Riana

punya perasaan yg dipendam tu rasanya😫😫😫😫😫sesek apalg g mungkin bersama

2023-01-23

3

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Dikelilingi Orang-orang Baik
3 3. Rindu Nasi Goreng Mas Awan
4 4. Pembicaraan Ibu-ibu
5 5. Mertua Yang Pengertian
6 6. Sekedar Ikut Tertawa
7 7. Bertemu Mantan Ipar
8 8. Rasa Yang Tersimpan
9 9. Sharing
10 10. Amnesia Pasca Trauma
11 11. Kedatangan Yang Mengejutkan
12 12. Modus Bayu
13 13. Perlindungan Dari Semuanya ( 1 )
14 14. Perlindungan Dari Semuanya ( 2 )
15 15. Rasa Yang Salah
16 16. Ingatan Bawah Sadar
17 17. Kembali Ke Ibukota
18 18. Apakah Itu Papa Awan?
19 19. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 1 )
20 20. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 2 )
21 21. Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala
22 22. Kejadian Tidak Terduga
23 23. Melahirkan Lebih Awal
24 24. Mengabari Keluarga Yang Lain
25 25. Kelahiran Baby Angkasa
26 26. Mulai Menemukan Titik Terang
27 27. Ingatan Awan Kembali
28 28. Pelangi Di Ujung Rindu ( 1 )
29 29. Pelangi Di Ujung Rindu ( 2 )
30 30. Melepas Rindu
31 31. Bertambah Keluarga
32 32. Chef Yudha Bertemu Bos Awan
33 33. Masalah Hati Yang Sama
34 34. Berbagi Cerita
35 35. Temu Kangen
36 36. Kembali Ke Rumah
37 37. Rencana Double Syukuran
38 38. Langkah Awal PDKT Chef Yudha
39 39. Double Syukuran
40 40. Kembali Ke Kafe
41 41. Rutinitas Yang Dirindukan
42 42. Rencana PDKT Lanjutan
43 43. Biang Masalah
44 44. Perasaan Yang Berbalas
45 45. Rencana Jahat
46 46. Datang Ke Kafe Awan
47 47. Kebersamaan
48 48. Nisa POV
49 49. Dilema
50 50. Menyampaikan Niat Baik
51 51. Kebahagiaan VS Penyesalan
52 52. Merencanakan Penjebakan
53 53. Bayu Kembali Hadir
54 54. Diusir Secara Tidak Langsung
55 55. Nekat
56 56. Kabar Mengejutkan
57 57. Mas Awan Dirawat
58 58. Kecurigaan
59 59. Rencana Awal Chika
60 60. Terselamatkan
61 61. Rencana Chika Gagal
62 62. Lepas Kendali
63 63. Tersadar
64 64. Sedikit Merasa Lega
65 65. Mencari Sumber Masalah
66 66. Terbongkar
67 67. Chika Masih Belum Jera
68 68. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
69 69. Upaya Penyelamatan
70 70. Gagal Lagi
71 71. Amarah Hamzah
72 72. Membulatkan Tekad
73 73. Kedatangan Arya Dan Winna
74 74. Menuju Halal
75 75. Happy Ending : END
76 76. Novel Baru Lagi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Dikelilingi Orang-orang Baik
3
3. Rindu Nasi Goreng Mas Awan
4
4. Pembicaraan Ibu-ibu
5
5. Mertua Yang Pengertian
6
6. Sekedar Ikut Tertawa
7
7. Bertemu Mantan Ipar
8
8. Rasa Yang Tersimpan
9
9. Sharing
10
10. Amnesia Pasca Trauma
11
11. Kedatangan Yang Mengejutkan
12
12. Modus Bayu
13
13. Perlindungan Dari Semuanya ( 1 )
14
14. Perlindungan Dari Semuanya ( 2 )
15
15. Rasa Yang Salah
16
16. Ingatan Bawah Sadar
17
17. Kembali Ke Ibukota
18
18. Apakah Itu Papa Awan?
19
19. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 1 )
20
20. Rahasia Keinan Dan Chef Yudha ( 2 )
21
21. Kuasa Allah Subhanahu Wata'ala
22
22. Kejadian Tidak Terduga
23
23. Melahirkan Lebih Awal
24
24. Mengabari Keluarga Yang Lain
25
25. Kelahiran Baby Angkasa
26
26. Mulai Menemukan Titik Terang
27
27. Ingatan Awan Kembali
28
28. Pelangi Di Ujung Rindu ( 1 )
29
29. Pelangi Di Ujung Rindu ( 2 )
30
30. Melepas Rindu
31
31. Bertambah Keluarga
32
32. Chef Yudha Bertemu Bos Awan
33
33. Masalah Hati Yang Sama
34
34. Berbagi Cerita
35
35. Temu Kangen
36
36. Kembali Ke Rumah
37
37. Rencana Double Syukuran
38
38. Langkah Awal PDKT Chef Yudha
39
39. Double Syukuran
40
40. Kembali Ke Kafe
41
41. Rutinitas Yang Dirindukan
42
42. Rencana PDKT Lanjutan
43
43. Biang Masalah
44
44. Perasaan Yang Berbalas
45
45. Rencana Jahat
46
46. Datang Ke Kafe Awan
47
47. Kebersamaan
48
48. Nisa POV
49
49. Dilema
50
50. Menyampaikan Niat Baik
51
51. Kebahagiaan VS Penyesalan
52
52. Merencanakan Penjebakan
53
53. Bayu Kembali Hadir
54
54. Diusir Secara Tidak Langsung
55
55. Nekat
56
56. Kabar Mengejutkan
57
57. Mas Awan Dirawat
58
58. Kecurigaan
59
59. Rencana Awal Chika
60
60. Terselamatkan
61
61. Rencana Chika Gagal
62
62. Lepas Kendali
63
63. Tersadar
64
64. Sedikit Merasa Lega
65
65. Mencari Sumber Masalah
66
66. Terbongkar
67
67. Chika Masih Belum Jera
68
68. Berurusan Dengan Orang Yang Salah
69
69. Upaya Penyelamatan
70
70. Gagal Lagi
71
71. Amarah Hamzah
72
72. Membulatkan Tekad
73
73. Kedatangan Arya Dan Winna
74
74. Menuju Halal
75
75. Happy Ending : END
76
76. Novel Baru Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!