Malam ini aku dan Keinan sudah membaringkan tubuh kami di atas tempat tidur, bersiap untuk tidur. Dan seperti malam-malam yang sebelumnya, malam ini pun Keinan kembali menanyakan papanya dan mengatakan kalau dirinya rindu dengan papanya itu, Mas Awan.
"Bunda," panggil Keinan yang berada dalam pelukanku.
"Iya, Kak."
"Papa kok masih belum pulang juga sih? Kakak kangen banget sama Papa," lirih Keinan.
Aku mengesah dalam hatiku. Hampir setiap malam mendapatkan pertanyaan seperti ini dari Keinan, tapi tetap saja kedua mataku pasti masih selalu berkaca-kaca.
Tetapi aku juga menyadari bahwa aku harus menjadi kuat. Demi Keinan, demi bayi yang sedang aku kandung saat ini, dan juga demi seluruh keluargaku yang lainnya. Aku menarik nafas dalam sebelum menjawab pertanyaan dari Keinan tersebut.
"Bunda juga kangen banget sama Papa, Kak. Kita berdo'a sama-sama ya, sayang. Semoga Allah Subhanahu wata'ala selalu melindungi Papa, dimanapun Papa berada saat ini. Dan semoga Papa bisa segera pulang dan bisa berkumpul lagi dengan kita semua. Aamiin Yaa robbal 'aalamiin."
"Iya, Bun. Aamiin."
"Udah ya. Kakak bobok dulu, udah malem."
"Iya, Bun. Selamat malam Bunda. Selamat malam adek," ucap Keinan seraya mengusap perutku yang sudah membuncit ini.
"Selamat malam kakak Keinan sayang."
Keinan mencium pipiku. Aku pun balas mencium kening Keinan. Keinan pun kemudian mulai memejamkan kedua matanya dan akhirnya tertidur lelap.
🍁🍁🍁
"Kak Hamzah," panggil seorang gadis.
Hamzah yang sedang duduk di kursi taman di depan gedung fakultasnya seraya membaca buku itu pun kemudian mengangkat wajahnya. Dilihatnya seorang gadis sudah berdiri di depannya saat ini.
"Chika?" tanya Hamzah yang terkejut karena tiba-tiba Chika datang menghampiri dirinya seperti ini.
Ya, gadis itu adalah Chika, adik perempuan Bayu. Chika dan Hamzah memang satu kampus, meski berbeda jurusan. Mereka beda angkatan juga, karena usia Hamzah memang dua tahun di atas Chika. Chika satu angkatan dengan Ayesha, meski berbeda jurusan juga.
"Ada apa, Chik? Tumben nyariin aku?" tanya Hamzah datar.
"Aku mau minta maaf sama Kak Hamzah," jawab Chika penuh penyesalan.
Hamzah mengerutkan keningnya.
"Minta maaf untuk apa?" tanya Hamzah bingung.
"Kak Shofi pasti udah cerita kan kalau kemarin aku dan Kak Anggun ketemu sama Kak Shofi di rumah sakit. Terus Kak Anggun cari masalah sama Kak Shofi, seperti biasanya," kata Chika memulai ceritanya, masih dengan raut wajahnya yang penuh penyesalan.
"Kak Shofi belum ada cerita apa-apa masalah itu. Mungkin belum sempat. Terus, kenapa memangnya?" tanya Hamzah yang juga masih dengan nada datarnya.
"Karena itu aku mau minta maaf sama Kak Hamzah. Kak Hamzah harus tau kalau aku sama sekali nggak ikut-ikutan sama Kak Anggun buat cari masalah sama Kak Shofi," jawab Chika yang mulai berapi-api.
"Kak Hamzah juga tau sendiri kan, dari dulu aku nggak pernah bersikap buruk sama Kak Shofi. Aku selalu bersikap baik sama Kak Shofi. Bahkan meski sekarang Kak Shofi udah bukan kakak ipar aku lagi," lanjut Chika.
"Terus kenapa? Apa hubungannya sama aku?"
"Kak Hamzah jangan pura-pura nggak tau gitu, dong. Kak Hamzah tau benar kan kalau aku itu suka sama kakak. Sudah sejak lama aku menyimpan rasa ini kepada Kak Hamzah. Itu kenapa sekarang aku minta maaf dan menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi kemarin sama Kak Hamzah. Aku nggak mau kalau sampai Kak Hamzah jadi salah paham sama aku," jawab Chika penuh penekanan.
Hamzah justru tertawa kecil mendengar semua perkataan Chika tersebut.
"Chik, dari awal aku udah bilang sama kamu, aku nggak punya perasaan apa-apa sama kamu. Selama ini aku menghargai kamu karena biar bagaimanapun juga dulu kamu pernah jadi adik ipar kakak aku. Dan kamu juga memperlakukan kakak aku dengan baik selama ini. Itu kenapa aku juga baik sama kamu. Tapi kalau untuk rasa suka, maaf, dari awal aku udah bilang sama kamu, aku udah punya seseorang yang sangat aku sukai dan cintai," ucap Hamzah panjang lebar.
"Tapi Kak, nggak pernah kah sedikit saja hati Kak Hamzah luluh dengan kesungguhan perasaanku ini? Selama ini rasaku ini selalu tersimpan dan selalu terjaga untuk Kak Hamzah," lirih Chika memohon.
"Chika, rasa suka itu bukan sebuah kompromi. Dan aku tegaskan sekali lagi, aku nggak suka sama kamu. Sampai kapanpun aku nggak akan pernah bisa membalas rasa suka kamu itu. Udah ada wanita lain yang menguasai hatiku saat ini. Dan aku sangat menyayangi dia. Jadi tolong, jangan kamu buang-buang waktumu lagi untuk terus menyimpan rasa itu. Aku nggak akan pernah bisa membalasnya," tegas Hamzah lagi.
"Kak Hamzah,,," lirih Chika dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
Tiba-tiba terdengar suara merdu seorang gadis lainnya.
"Assalamu'alaikum, Kak Hamzah," salam Ayesha seraya berjalan menghampiri Hamzah.
"Wa'alaikumsalam," balas Hamzah dengan suara lembut, sangat berbeda sekali dengan nada bicara Hamzah kepada Chika tadi.
Hamzah tersenyum kemudian mengulurkan tangan kanannya. Ayesha langsung menyambut uluran tangan Hamzah tersebut. Hamzah kemudian menarik Ayesha untuk duduk di sebelahnya.
Chika mengepalkan kedua tangannya melihat bagaimana Hamzah memperlakukan Ayesha dengan sangat lembut seperti itu. Chika iri karena Hamzah bisa bersikap selembut itu kepada Ayesha. Chika iri kepada Ayesha, karena terhadap dirinya Hamzah bersikap sangat dingin, berbeda sekali dengan perlakuan Hamzah kepada Ayesha.
"Maaf ya kak nunggunya kelamaan. Kelas aku baru aja selesai," kata Ayesha setelah duduk di sebelah Hamzah.
"Iya, nggak pa-pa kok, sayang," balas Hamzah, sengaja memanggil Ayesha dengan sebutan 'sayang'.
"Kak Hamzah jahat," sentak Chika yang kemudian langsung membalikkan tubuhnya dan berlari meninggalkan pasangan kekasih tersebut.
"Eh, Chika," panggil Ayesha.
Sayangnya terlambat, Chika sudah terlanjur pergi menjauh.
"Udah, biarin aja," kata Hamzah.
"Cieee, yang disukai sama banyak gadis," kata Ayesha menggoda Hamzah.
"Ck, jangan mulai deh," gerutu Hamzah dengan berdecak kesal.
"Hehe, maaf deh," ucap Ayesha kemudian.
"Tapi kamu udah denger kan semua yang dikatakan Chika tadi?"
"Denger sih, tapi nggak semuanya."
"Syukurlah. Seenggaknya kakak nggak perlu jelasin apa-apa sama kamu."
"Emangnya Kak Hamzah mau jelasin apa sama aku? Tanpa Kak Hamzah jelasin apa-apa juga aku udah percaya kok sama Kak Hamzah," kata Ayesha, pasti.
"Iyakah?" tanya Hamzah yang seakan tidak percaya.
"Iya. Aku kan tau benar gimana kesukaan Kak Hamzah. Dan Chika itu bukan tipe gadis yang Kak Hamzah sukai. Jadi nggak mungkin Kak Hamzah bakalan suka sama dia," jawab Ayesha pongah.
"Oh ya? Kenapa kamu bisa seyakin itu? Emangnya kamu tau apa tipe gadis yang kakak suka itu yang seperti apa?"
"Tau dong," jawab Ayesha penuh keyakinan.
"Yang seperti apa coba?" tanya Hamzah lagi.
"Tipe gadis yang Kak Hamzah sukai itu yang ngeyel kayak aku gini. Yang bisa jadi gadis manja, tapi juga bisa jadi seorang gadis yang mandiri juga. Dan yang paling penting, dia pantang menyerah kayak aku gini," jawab Ayesha dengan membanggakan diri sendiri.
Hamzah tertawa melihat tingkah laku kekasihnya yang sengaja dibuat kocak itu.
"Dasar kamu ini, bisa aja," ucap Hamzah seraya mengusak gemas rambut Ayesha.
"Iya dong. Aku nggak akan bisa jadi pacarnya Kak Hamzah kalau nggak PeDe dan pantang menyerah kayak gini," kata Ayesha.
"Iya-iya. Duh, hebat banget sih pacarnya kakak ini," puji Hamzah yang kemudian menarik tubuh Ayesha untuk dirangkulnya.
"Pacarnya siapa dulu? Pacarnya Kak Hamzah," kata Ayesha lagi seraya menyandarkan kepalanya di bahu Hamzah.
Sepasang kekasih itupun kemudian tertawa bersama-sama.
Tidak jauh dari tempat duduk Hamzah dan Ayesha, ternyata Chika sedang menyembunyikan dirinya di balik pohon. Mengamati sepasang kekasih itu secara diam-diam.
"Kak Hamzah benar-benar keterlaluan. Apa sih kurangnya aku dari Ayesha itu? Selama ini aku menyimpan dan selalu menjaga rasa sukaku ini kepada Kak Hamzah. Tapi kenapa Kak Hamzah nggak pernah mau sedikitpun untuk menoleh kepadaku?" gerutu Chika pelan dengan mengepalkan kedua tangannya erat, menahan emosinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾
Kurang nya kamu cuma satu Chika , karena kamu bukan wanita yang Hamzah cintai,jadi stop mempertanyakan kurang nya apa aku ? cinta itu datang nya tiba tiba dan dari dalam hati ,jadi kamu ga bisa memaksimalkan Hamzah untuk cinta sama kamu
2023-02-13
1
❀_Ayu_❀
Perasaan itu tidak bisa dipaksakan Chika. Lebih baik kamu melepaskan Hamzah... Masih banyak laki-laki yg baik selain Hamzah Chika.
2023-01-30
4
Riana
punya perasaan yg dipendam tu rasanya😫😫😫😫😫sesek apalg g mungkin bersama
2023-01-23
3