Nindya menyelesaikan makan dengan perasaan bahagia. Hal sepele yang dilakukan Elang ternyata bisa menyentuh perasaan, hatinya hangat seketika. Meskipun sarapan enak itu Nindya nikmati sendiri tapi senyumnya tetap merekah sempurna.
Wanita mana yang tidak suka kejutan? Diperhatikan meski itu hanya urusan makan? Bahkan jika itu hanya sebuah pertanyaan 'Bu Nindya sudah sarapan?' tanpa ada embel-embel bungkusan dari restoran yang diantarkan kurir untuknya, Nindya sudah cukup senang.
Kenapa bisa demikian? Karena tunangan konservatifnya tidak pernah melakukan hal itu. Bagi Daniel, makan merupakan sebuah kebutuhan dasar manusia. Tidak perlu ditanyakan, karena siapapun dia … entah itu wanita atau pria pasti akan pergi makan jika perutnya lapar.
Nindya terbukti kurang perhatian dari makhluk yang berjenis kelamin pria, entah itu dari keluarga atau bukan. Ketika Elang memperlakukannya seperti itu, Nindya berbunga seperti wanita yang sedang jatuh cinta.
No! Nindya enggan mengakui kalau dia jatuh cinta pada mahasiswanya. Dia harus tetap memberikan hatinya pada Daniel jika masih ingin melanjutkan rencana pernikahan.
Nindya termangu, Elang benar-benar masalah untuk hatinya yang rapuh. Bahkan saat hormon awal kehamilannya sudah menurun, keinginan untuk ada di sekitar Elang tetap tinggi.
Belum lagi penampilan Elang saat bimbingan tadi, benar-benar membuat Nindya sakit kepala. Ditambah senyum manis memikat dan parfum yang akhir-akhir ini sangat disukainya, Elang menjadi siksaan terberat bagi otak Nindya.
"Ini gila, aku seperti kena pelet mahasiswa kurang ajar itu!" gumam Nindya seraya membuka-buka pesannya untuk Elang kemarin malam.
Membiarkan Elang pergi bersama Mayra ternyata tidak semudah kata yang keluar dari mulutnya. Nindya dilanda resah karena merasa tak rela Elang dekat dengan perempuan lain selain dirinya.
Tapi Nindya bisa apa sekarang? Uang dari Daniel sudah masuk ke rekeningnya. Persiapan pernikahan sudah ada di depan mata, dia harus mulai mencari wedding organizer sebagai langkah awal.
Setelah menyelesaikan makan dan semua pekerjaan yang menumpuk di mejanya, Nindya kembali kepikiran rencana pernikahannya dengan Daniel. Hari telah siang dan dia belum mendapatkan satu informasi untuk diberikan pada Daniel sebagai laporan awal mengenai WO yang mungkin akan disewa jasanya.
Nindya membuka ponselnya, mencari informasi lewat sepupunya yang baru saja menikah. Berbasa-basi dan akhirnya mendapatkan nomor kontak wedding organizer yang dipakai sepupunya, juga jadwal festival pernikahan dan pameran baju pengantin yang ada di dalamnya.
["Kamu coba telepon WO yang aku pakai kemarin aja, Nin! Soal harga nanti aku bantu mintakan yang terbaik!"]
"Mereka nggak ikut pameran wedding yang kamu info itu?" tanya Nindya antusias pada layar yang menampakkan wajah sumringah sepupunya.
["Mungkin ikut, aku dulu juga dapat kontak mereka pas lihat-lihat pameran di Solo! Kamu ini mau nikahnya kapan sih? Sama Daniel, kan?"]
Nindya segera pamit mengakhiri obrolan sebelum urusan pribadinya dibahas panjang, "Aku telepon lagi nanti, mau ngajar dulu. Thank infonya, Sista! See you."
Setelah mengakhiri panggilan dengan sepupunya, Nindya kembali lagi ke pesan yang tadi tidak jadi dikirimkan pada Elang. Nindya menimbang beberapa saat, apa perlu dia mengirimkan pesan konyol itu mengingat kalau besok dia tidak akan bertemu Elang. Tiga hari yang mungkin bisa membuatnya gila.
[Kamu dimana? Lagi apa? Sama Siapa?]
Elang sudah pergi tiga jam yang lalu dari hadapannya, harusnya sudah tidak di BPS. Tapi apakah Elang benar-benar ke BPS bersama Mayra seperti yang Elang katakan tadi pagi? Nindya sangsi, bisa jadi Elang membohonginya.
Pesan Nindya dikirim untuk memastikan kebenaran ucapan Elang. Selain itu, Nindya tidak bisa menahan diri untuk tahu aktivitas Elang jika pemuda itu tidak pergi dengan Mayra.
Satu foto diterima Nindya sebagai balasan, lalu dosen muda itu mengumpat kesal. Elang mengirim foto dirinya dengan senyum sangat tengil. Tidak sendiri, tapi bersebelahan dengan Mayra yang sedang memegang koran. Tangan Elang menunjuk arlojinya yang didekatkan dengan tanggal terbit koran. Dengan background rak buku tebal perpustakaan umum milik Badan Pusat Statistik Yogyakarta.
Nindya mengerang, Elang memberikan informasi sangat akurat mengenai waktu, tanggal, tempat dan juga aktivitas yang sedang dilakukan. Namun, itu justru tidak membuat Nindya senang. Dua jam bersama Mayra di BPS dianggap terlalu lama, belum lagi hampir masuk jam makan siang. Nindya menebak, mereka pasti masih akan berdua lebih lama untuk mengisi perut dan yang lainnya.
Sangat cemburu, dan tanpa alasan. Entahlah, Nindya juga tak paham mengapa bisa demikian? Dalam pikirannya tidak ingin disalahkan memiliki perasaan itu untuk Elang. Cemburu tidak butuh alasan, tidak mengenal jabatan, kasta bahkan norma agama. Tidak ada aturan baku yang bisa mengatur atau menghentikan hal itu sejak bumi diciptakan.
Setelah mengedit foto hingga hanya wajah Elang yang nampak di layarnya, Nindya menyimpan gambar tersebut dalam galeri ponselnya. Tak lama, dia turun karena jadwal mengajar hampir dimulai.
Wajah Nindya sedikit berubah melihat salah satu mahasiswi yang bertemu dengannya di Victoria's Secret tersenyum dan mengangguk sopan padanya. Mahasiswi itu sedang tidak ada penelitian, juga tidak ada mata kuliah yang diikuti. Keberadaannya di depan kelas hanya untuk mengobrol dengan temannya.
"Bu Nindya cari Elang? Kayaknya saya lihat tadi pagi pergi sama Mayra, nggak ada di laboratorium penelitian."
Entah disengaja atau tidak, tapi mahasiswa itu berbicara dengan intonasi serius, seolah Elang suami Nindya yang sedang selingkuh dengan Mayra.
Nindya menjawab datar, "Tidak!"
Beberapa mata mahasiswi lain ikut menatap Nindya setelah mendengar nama Elang, ikut mencari kebenaran gosip tentang playboy kampus itu dari jawaban Nindya.
"Masuk sekarang!" perintah Nindya pada anak didiknya yang masih bergerombol di depan pintu. Dengan senyum canggung, Nindya menutupi kegugupannya dan masuk ke dalam kelas secepatnya.
Ya Tuhan, apakah affair dosen muda dan Elang si brondong seksi sudah berhembus dalam lingkungan kampus?
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
maya ummu ihsan
cemburu itu wes kodrat wanita sejak hawa diciptakan
2023-11-17
1
Susan Benufunit
lanjut saja
2023-07-12
0
Arjuna'Bayu
dir ☝️☝️☝️☝️☝️ masih dalam episode mengangguk buk RT! wkwkwkwk
2023-01-06
0