"Jadi apa yang kalian ingin pesan?"
Nio yang lebih dulu memutuskan.
"Aku mie soto Bandung."
"Kupikir aku juga bro ingin pesan itu."
"Aku juga."
"Tiga porsi mie soto Bandung dan minumannya?"
"Aku pesan es teh hangat."
"Aku juga."
"Sepakat."
"Oi, bukannya kalian hanya meniruku saja."
Keduanya hanya tertawa kecil sebagai balasan dan Mira pamit untuk menyiapkan hidangan tersebut.
"Aku pikir Meldy akan memesan lemon tea atau sebagainya?"
"Hari ini aku sudah minum 5 kaleng aku pikir aku tidak akan meminumnya sampai besok hari."
"Terlalu banyak minum tidak baik untuk kesehatan."
Nio mengangkat ponselnya yang tiba-tiba berdering.
"Ah Amane-san, ada apa?"
"Apa kau sudah pulang."
"Tidak juga, aku dan temanku datang ke kafe yang tersembunyi di dekat sekolah, ada apa? Kau ingin mampir kemari."
Dan pembicaraan terputus.
"Tadi kau mengatakan Amane-san maksudmu anggota OSIS?"
"Ah iya, katanya dia akan datang kemari."
"Ugh... aku tidak tahu bagaimana kau dekat dengannya."
"Sama seperti Edo aku juga penasaran alasannya."
Nio mengulurkan tinju ke udara selagi tersenyum.
"Tentu saja dengan pukulan," hingga keduanya menjatuhkan kepala ke bawah muram.
"Sudah kuduga, sekolah kita memang tidak normal dari awal."
Edo menghela nafas dengan pernyataan Meldy tersebut hingga dari pintu kafe sosok Amane muncul dengan pedang di tangannya serta temannya di sampingnya yaitu Roseanne. Kecuali Nio kedua temannya memucat.
Edo mencengkeram kerah Nio dengan sedikit emosi.
"Apa yang telah kau lakukan hingga cewek cantik di sekolah kita bisa mengenalmu bro."
"Kau iri bukan."
"Itu benar sekali.. aku cemburu."
"Padaku."
"Tentu saja."
Edo melepaskan tangannya lalu berdiri bersama Meldy menyambut keduanya yang berjalan mendekat. Seperti biasa Roseanne menatap dengan dingin seolah memberikan ketegangan tertentu pada siapapun yang melihatnya.
"Ada kursi kosong kenapa kalian tidak duduk."
"Sepertinya begitu."
Roseanne duduk di samping Nio seolah itu wajar sementara Amane duduk di sisi lainnya, sekilas itu pemandangan dari seorang yang telah menjalani masa mudanya dengan baik.
Meldy dan Edo juga mengikuti untuk duduk, atau sejujurnya mereka tidak seharusnya berdiri. Amane menjelaskan soal panggilan sebelumnya saat tiga pesanan mie diletakkan di atas meja bersama teh manis.
"Terima kasih Mira."
"Iya."
Mira juga sedikit terkesima bagaimana orang yang terlihat hebat datang ke kafenya hingga lupa menanyakan pesanan mereka.
"Kami sebenarnya perlu bantuan seseorang untuk membersihkan kolam berenang sekolah, aku pikir aku bisa memintamu dalam hal ini."
Nio mengerutkan alisnya.
"Aku bukan anggota OSIS Amane-san paling tidak belum, kalian tidak bisa melibatkan penduduk sipil."
Meldy yang memerah berkata dengan suara pelan yang menunjukkan karakter malunya.
"Ni-nio aku pikir kamu tidak bisa menolak keinginan mereka."
"Aku bebas menolak semauku jika itu pekerjaan yang tidak ingin kulakukan, benar kan Edo."
"Ah iya."
Tekanan kuat sudah mempengaruhi pikiran Edo yang bebas, itu wajar karena mereka baru sekarang bisa sedekat mungkin dengan sosok idola di sekolah ini.
Amane menghela nafas panjang.
"Kami tadinya ingin meminta siswa lainnya sayangnya tempo hari mereka berkelahiran dengan SMA Barat dan sekarang masuk rumah sakit."
"Bukannya itu berbahaya."
"Selagi kau tidak membunuh seseorang polisi tidak akan bergerak."
"Sungguh kota kejam."
"Tentu kami akan memberikan imbalan, ketika hari libur mari buat perayaan di kolam renang seperti sebuah pesta barbeque atau sebagainya.
Nio melirik ke arah Roseanne yang hanya diam tanpa mengatakan apapun lagi.
"Apa kamu akan mengenakan pakaian renang?"
"Kenapa kau sangat bersemangat dengan itu, ini lingkungan sekolah bukan pantai," jawabnya marah.
"Aku kecewa."
Banyak orang yang tidak ingin terlibat dengan OSIS maka dari itu keduanya hanya memiliki sedikit kenalan dengan Nio, fakta mereka kurang memiliki anggota adalah hal sesungguhnya yang terjadi.
Biasanya urusan seperti ini akan diserahkan kepada bagian umum. Terlepas dari itu tak masalah untuk membuat mereka sedikit berhutang, pikir Nio dalam hati sebelum melanjutkan.
"Aku akan menerimanya dengan syarat kalian juga harus ikut membantu."
"Yah itu tidak bisa dihindari."
Kolam renang sekolah itu terlalu luas untuk dikerjakan satu orang, Meldy dan Edo jelas akan setuju karena mereka cenderung ingin dekat dengan OSIS.
Sementara Roseanne tampak tidak menyembunyikan ketidak senangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments