Sinar matahari pagi yang hangat menyelinap dari jendela yang tertutup, di kelas yang terasa ramai berubah menjadi sepi saat seorang guru dan murid memasukinya.
Semua menunjukkan wajah keheranan pasalnya jika seseorang baru pertama kali masuk ke kelas asing mereka akan sedikit gugup namun tidak dengan murid ini.
Walau sekolah berandalan hal seperti kepribadian orang tidaklah berbeda dan sebagian orang juga tidak sedikit yang masih ingin berada di batas siswa normal pada umumnya tapi pemuda yang mengakui dirinya sebagai siswa pindahan tidak peduli dengan hal itu.
Ia hanya ingin hidup seperti apa yang dia inginkan.
"Namaku Nio, aku tadinya bersekolah di luar kota tapi aku pikir untuk pindah kemari di semester dua jadi mohon bantuannya, tidak ada yang menarik denganku, hobiku bermain yoyo dan keinginanku adalah mendapatkan pacar cantik yang memiliki tubuh sexy, imut dan juga memiliki dada di antara E--F cup saja."
Semua siswa menjatuhkan pandangannya ke bawah dan sama-sama bergumam di waktu bersamaan.
"Sampah."
Orang yang memperkenalkan dirinya tanpa malu itu bersikap seolah tak terjadi apapun dan berjalan untuk memilih bangkunya sendiri, seperti perkataannya dia duduk di sebelah gadis yang terus menyembunyikan dirinya dengan buku sementara sebelah lagi adalah jendela yang menghadap langsung ke lapangan.
Dia menyapa gadis dengan rambut ungu berponi tersebut, tubuhnya terlihat mungil dan imut dan seperti yang Nio duga dia terlihat besar di beberapa titik.
"Apa kabar?"
"....Ba-ik, itu Nio kan."
"Ah ya, namamu?"
"Meldy."
"Senang bertemu denganmu, kenapa kau menyembunyikan dirimu dengan buku?"
"Ah... maafkan aku hanya saja kau bilang mengincar gadis berukuran E--F cup."
"Lupakan saja aku cuma bercanda untuk menghilangkan ketegangan, mungkinkah kau?"
Gadis yang malu-malu itu mengangguk kecil dan Nio berteriak terkejut karena masa pubertasnya .
"Oi, jangan berisik yang di belakang."
"Maafkan aku."
Dia tidak pernah berfikir bahwa ada siswi SMA berada di tingkat itu dan semua orang menatapnya penuh kecurigaan kecuali seorang pria yang duduk di depannya yang memiliki potongan rambut pendek.
"Namaku Edo, aku suka gayamu bro. Tapi aku pikir kau harus berhati-hati mulai sekarang di sini banyak geng wanita... kau mungkin akan babak belur saat waktu istirahat."
"Apa aku akan dikirim ke rumah sakit?"
"Kupikir kau akan dibuat sekarat."
"Itu menakutkan, aku pikir aku tidak ingin jadi korbannya di sana."
Istirahat makan siang beberapa gadis kasar membawa Nio ke belakang sekolah yang sepi, mereka terlihat menyeramkan dengan rambut di warnai sedemikian rupa dan pakaian terlihat kacau.
"Kau ingin mengincar wanita, akan kutunjukan seberapa mengerikan wanita itu."
"Ugh, tolong lakukan dengan lembut."
Gedubug.
Nio jatuh kemudian dia diinjak-injak sebelum ditinggalkan begitu saja sendiri dia wilayah yang asing, dua orang yang sejak tadi memperhatikan dari jauh mendekat untuk memastikan dia masih hidup. Itu adalah gadis bernama Meldy dan pemuda bernama Edo.
"Kau baik-baik saja bro."
"Mereka menakutkan."
"Yang begitulah, bagaimanapun ini sekolah berandalan kau harus terbiasa dengan itu."
"Itu perkataan aneh kau tidak terlihat seperti berandalan, Meldy juga."
"Soal itu kami masuk ke sekolah ini karena biayanya murah namun pendidikan yang kami terima sangat baik hampir menyamai kelas internasional... aah~jangan melihatku, aku malu."
"Jadi begitu."
Edo mengulurkan tangannya untuk membantu Nio berdiri.
"Kami sering berisitirahat di sini, apa kau mau bergabung bro."
"Tentu saja."
Jika diperhatikan keduanya membawa bekal yang diletakkan di sebuah tumpukan meja yang tidak terpakai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Frando Kanan
hoby yg menjijikan 😓
2024-01-13
1
Lanz D Kenzy
keinginan yang hebat
2022-10-22
2