Dengan keberhasilan keduanya mereka merayakannya di restoran keluarga bersama Edo juga.
"Bersulang."
Botol soda lemon dibuka dan itu menyembur ke udara sebagai mestinya.
"Selamat untuk kalian berdua."
"Yeay."
"Sayang sekali kau tidak ikut Edo karena anggota OSIS hanya membutuhkan dua orang saja."
"Tak masalah lagipula dari awal aku tidak tertarik dengan itu bro.. OSIS itu pekerjaan sulit kau mungkin akan nyeri otot setelah masuk ke sana."
"Kenapa rasanya itu terdengar gelap."
"Haha ayo habiskan makanannya ini hanya pesta awal saja."
Meldy memiringkan kepala atas pernyataan Edo tersebut, dia mungkin telah melupakan soal pesta berikutnya karena terlalu fokus dengan tujuannya untuk masuk ke dalam OSIS dan Nio menjelaskan.
"Sebelumnya kita membantu OSIS membersihkan kolam berenang."
"Ah yang itu, hehe aku benar-benar melupakannya karena itu Edo mentraktir kita makanan porsi kecil, aku pikir dia sangat pelit atau apakah itu."
"Ugh... hatiku terluka."
Sepertinya tebakan Meldy tepat sasaran, pikir Nio dalam hati tapi ia tidak terlalu memikirkannya ia sangat senang bisa mengenal ketiganya.
Pindah dari restoran keluarga ketiganya pergi ke sekolah tepatnya ke bagian kolam renang yang telah disulap sebagai sebuah pesta.
Ada panggangan serta meja yang luas yang diisi beberapa kursi di dalamnya, di sana ada Roseanne, Amane juga Damian.
"Kalian akhirnya datang juga, kami sudah berjanji untuk mengadakan pesta waktu itu mari anggap sebagai acara penyambutan juga."
Meldy tampak bersemangat.
"Aku bukan anggota, apa tidak masalah ikut juga?" tanya Edo yang dijawab oleh Amane kembali.
"Tak masalah, mungkin kau bisa dianggap sebagai budak Nio atau Meldy sebagai pengecualian."
"Budak terlalu menyedihkan, anggap saja asisten OSIS bro, biar aku yang memanggang, aku cukup ahli melakukannya."
"Tolong yah."
Sementara mereka bersemangat Nio sedikit kecewa. Roseanne memolotinya dengan dingin.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Aku hanya kecewa karena kalian berdua tidak mengenakan pakaian renang."
"Aku jelas tidak akan melakukannya."
Damian hanya duduk di kursinya dan hanya fokus dengan buku ditangannya, ia terlihat memasang postur tak ingin diganggu jadi tidak ada yang mencoba mendekatinya.
"Biar aku bantu Edo, apa aku bisa memanggang sayurannya."
"Tentu, untuk jamur jangan lupa oleskan kecapnya."
"Laksanakan."
Amane menambahkan.
"Kau benar-benar hebat, selama ini Roseanne suka sekali menggosongkan makanan kami."
"Aku tidak seperti itu."
"Heh begitukah?"
"Jangan dekat-dekat denganku dasar cowok aneh."
"Haha bukannya kau juga aneh."
"Aku tidak aneh."
Roseanne dan Nio hanya melemparkan ejekan kecil yang ditatap hangat semua orang sambil bergumam.
"Mereka sangat dekat."
"Enak sekali, Edo minta tambah," ucap Meldy.
"Baik."
Dia adalah orang paling bersemangat walaupun sebelumnya dia seorang yang pemalu.
Amane mengambil beberapa untuk diletakkan di atas piring yang mana ia berikan pada Damian. Itu merupakan tusuk daging yang ditambahkan paprika serta jamur juga.
"Kau terlalu kaku Damian, cobalah untuk bergabung."
"Kalian terlalu santai, padahal sekolah kita baru saja kalah dari SMA Barat."
"Itu bisa dipikirkan nanti.. jadi kapan pertempuran selanjutnya dimulai."
"Entahlah, sulit untuk menebaknya Ketua OSIS dari sekolah itu suka sekali bermain-main."
"Maksudmu Risa kah, dia menggerakkan OSIS seorang diri orang itu memang tak bisa dianggap remeh, jika Ketua melawannya siapa yang akan menang."
Damian mengambil satu tusuk lalu memasukannya ke dalam mulutnya, dia mengunyah beberapa saat sebelum menjawabnya.
"Kemungkinan besar ketua kita akan kalah."
"Kau pasti bercanda?"
"Tidak, itulah kebenarannya, walau ketua kita memiliki kekuatan esper bukan berarti dia tidak bisa terkalahkan, yah.. ini hanya dugaanku saja mungkin aku juga salah."
Keheningan terasa diantara keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments