Chapter 08 : Bertamu Ke Rumah Gadis Tidak Seburuk Itu

Sekali lagi Nio mendesah pelan sambil melihat Amane yang berdiri memasak dengan senang, ini terlalu cepat baginya, hanya dalam waktu sehari ia langsung memiliki pertemuan yang menyenangkan.

Ia bertemu dengan Meldy, Edo dan juga Amane, terlepas dari itu ia benar-benar bersyukur. Awalnya dia sedikit merasakan ragu bahwa saat dia masuk ke sekolah swasta pada pertama kalinya ia akan langsung jadi penyendiri tapi itu tidak sama sekali.

Setelah menyelesaikan masakannya Amane menaruh banyak makanan di atas meja dan duduk di seberang kursi Nio, jika kau mencari seorang istri yang kompeten yang ahli dalam hal urusan rumah tangga kau pasti menemukan nama Amane di urutan paling atas.

"Amane-san pandai memasak ya?"

"Iya, sudah sejak kecil aku belajar memasak.. jangan khawatir semua bahan ini sangat baik untuk tubuh dengan kadar gizi yang seimbang."

Dia bahkan sampai ke tahap seperti ini, begitu pengertian dan juga manis saat dia mengatakannya dengan ekpresi seperti itu.

Nio mengambil beberapa daging menggunakan sumpitnya dan saat dia mengunyahnya daging yang lembut seolah meluber dari mulutnya.

"Ya ampun, ini sangat enak."

"Aku bangga dengan skill memaksaku jika ini game aku pikir aku telah mengambil skill lanjutan atas."

"Amane-san juga bermain game."

"Aku bukan sombong tapi aku seorang master dalam bermain game."

Nio jelas tidak mempercayainya, bagaimanapun kau melihat penampilan Amane semuanya tidak ada terlihat ornamen game sama sekali, terkadang orang yang gila akan hal itu selalu meletakan entah itu gantungan kunci ataupun berpenampilan layaknya pemain game sesungguhnya dan berbicara soal game seperti seorang maniak tapi Amane bisa menyembunyikannya dengan baik.

Nio mengambil makanan lain seperti tumis dan kembali memasukannya ke dalam mulutnya, dia akan menangis karena betapa itu sangat enak.

Fakta seorang gadis cantik memasak untuknya bisa membuatnya mati tanpa penyesalan, sebanyak itulah ia rasanya.

"Apa aku sekarang berada di situasi komedi romantis, aku senang datang kemari."

Amane menghela nafas panjang dengan reaksi Otaku Nio dan memberikan pertanyaan berikutnya.

"Lalu bagaimana soal ketua? Apa kau akan menghubunginya."

"Ah iya, tapi tidak sekarang aku pikir aku akan mencobanya perlahan."

"Begitu, kau mungkin akan kaget jika melihatnya secara langsung.. dia gadis yang tidak bisa didekati."

"Ya, aku sudah mendengar hal itu."

Semakin sulit di dekati maka semakin menarik bagi Nio, bukan berarti dia tipe Masokis yang menjadikan rasa sakit sebagai kebahagiaan, hanya saja Nio lebih suka dengan cewe yang menggantungkan harga dirinya sangat tinggi hingga tidak bisa disentuh pria manapun.

"Ngomong-ngomong aku sudah mendengar bahwa kau berbicara dengan kepala sekolah untuk membantu kami mengalahkan sekolah lain, apa itu benar?"

"Kau menguping dengan satu pria itu yah."

Amane cukup terkejut bahwa dia sudah ketahuan dari awal kendati demikian Amane berusaha untuk menyembunyikan keterkejutannya sampai Nio melanjutkan.

"Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan ke depannya, tapi aku pikir aku memang berhutang budi padanya."

"Berhutang budi karena kau bisa masuk sekolah itu."

"Benar, sejujurnya selama ini aku hanya bersekolah di sekolah pilihan ayahku.. di sana tidak menyenangkan dan siswanya hanya menatap yang lain seperti sebuah lawan yang harus dihancurkan, satu kelas hanya diisi oleh enam sampai 10 orang paling banyak."

"Mungkinkah kau seperti keluarga bangsawan atau semacamnya."

"Tidak, tidak, keluargaku hanya memiliki peran penting di pemerintahan."

"Meski begitu itu mengagumkan."

Mereka saling mengobrol satu sama lain kemudian pergi ke bak cuci piring.

"Kau tidak seharusnya ikut mencuci piring biar aku yang melakukannya."

"Tidak enak jika hanya makan saja, biarkan aku membantumu... ini adalah event di mana kedua lawan jenis bersama dan tanpa sengaja bahunya bersenggolan dan benih-benih cinta pun muncul."

"Itu jelas tidak mungkin aku akan menebasmu jika kau macam-macam."

"Aku hanya bercanda Amane-san."

Nio mengucapkan terima kasih lalu keluar dari apartemen, dia merasa sedikit akrab dengan Amane karena dia juga memiliki kehidupan yang sama di mana ia juga harus tinggal sendirian.

Tepat saat beberapa langkah meninggalkan rumah Amane seorang pria beranting mengenakan seragam sama dengannya bersandar di pohon di pinggir jalan selagi memandang Nio dengan pandangan mencurigakan.

"Aku peringatkan jika macam-macam dengan Amane, kau akan menyesal."

"Aku tidak berniat seperti itu.. apa kau mau melihatku bermain yoyo."

"Cih."

Dia pergi selagi memalingkan wajahnya lalu mengendari motornya sebelum sosoknya menghilang dan pergi.

Nio bergumam dengan perasaan lega.

"Kurasa OSIS bukanlah orang jahat."

Episodes
1 Chapter 01 : Siswa Pindahan Itu Sangatlah Menyebalkan
2 Chapter 02 : Kepala Sekolah Ini Jelas Mengerikan
3 Chapter 03 : Meja Di Belakang Memang Yang Terbaik
4 Chapter 04 : Siapa Gadis Tercantik Di Sekolah Ini?
5 Chapter 05 : Aku bertemu Dengan Pendekar Pedang
6 Chapter 06 : Taruhan Dalam Duel
7 Chapter 07 : Pertama Kali
8 Chapter 08 : Bertamu Ke Rumah Gadis Tidak Seburuk Itu
9 Chapter 09 : Murid Jenius Tanpa Motivasi
10 Chapter 10 : Aku Bertemu Ketua OSIS
11 Chapter 11 : Gadis Ini Memang Kuat
12 Chapter 12 : Gadis ini Juga Sedikit Bertipe S
13 Chapter 13 : Pembicaraan Ringan Di Atap Sekolah
14 Chapter 14 : Teman Yang Ingin Ditemui Dan Sebuah Kafe Tersembunyi
15 Chapter 15 : Ajakan Dari Anggota OSIS
16 Chapter 16 : Di Bawah Tiang Lampu Jalan
17 Chapter 17 : Hal Yang Diputuskan
18 Chapter 18 : Ujian Anggota OSIS
19 Chapter 19 : Pesta Penyambutan
20 Chapter 20 : Pergi Bersama
21 Chapter 21 : Ini Mirip Sebuah Kencan Bukan?
22 Chapter 22 : Ketua OSIS Dari SMA Barat
23 Chapter 23 : Lebih Awal Untuk Datang
24 Chapter 24 : Kekalahan Yang Lain
25 Chapter 25 : Kunjungan Ketua OSIS
26 Chapter 26 : Taruhan Untuk Hal Yang Akan Terjadi
27 Chapter 27 : Pekerjaan OSIS
28 Chapter 28 : Kekuatan Sesungguhnya
29 Chapter 29 : Setelahnya
30 Chapter 30 : SMA Timur VS SMA Barat
31 Chapter 31 : Ahli Pedang
32 Chapter 32 : Pengguna Kekuatan Esper
33 Chapter 33 : Kekuatan Ganda
34 Chapter 34 : Akhir Pertarungan
35 Chapter 35 : Musuh Sekarang Teman Di Masa Depan
36 Chapter 36 : Kesungguhan
37 Chapter 37 : Musuh Baru
38 Chapter 38 : Masa Lalu
39 Chapter 39 : Festival
40 Chapter 40 : Pengungkapan Dan Penerimaan
41 Chapter 41 : Event Gadis Mengunjungi Rumah Saat Demam
42 Chapter 42 : Dua Orang Adik
43 Chapter 43 : Identitas Dari Si Penelepon
44 Chapter 44 : Tempat Tinggal Baru
45 Chapter 45 : Sebuah Kencan
46 Chapter 46 : Kenaikan Kelas
47 Chapter 47 : Rencana Liburan
48 Chapter 48 : Keraguan
49 Chapter 49 : Acara Berkemah
50 Chapter 50 : Acara Uji Nyali
51 Chapter 51 : Semester Baru
52 Chapter 52 : Sebuah Teror
53 Chapter 53 : Gadis Dengan Senapan
54 Chapter 54 : Ruang Untuk Bertarung
55 Chapter 55 : Benturan Dua Sekolah
56 Chapter 56 : Es Melawan Api
57 Chapter 57 : Pukulan Sesungguhnya
58 Chapter 58 : Murid Baru Yang Sudah Dikenal
59 Chapter 59 : Undangan Dari Kepala Sekolah
60 Chapter 60 : Rahasia Yang Terungkap
61 Chapter 61 : Dunia Bawah
62 Chapter 62 : Setelahnya
63 Chapter 63 : Lari Campuran
64 Chapter 64 : Duel
65 Chapter 65 : Hasil Dari Kemenangan
66 Chapter 66 : Sebuah Bunga
67 Chapter 67 : Festival Olahraga
68 Chapter 68 : Mantan Ketua OSIS
69 Chapter 69 : Gadis Berponi Hitam
70 Chapter 70 : Sebuah Undangan
71 Chapter 71 : Seluruh Kekuatan
72 Chapter 72 : Sosok Penjahatnya?
73 Chapter 73 : Tujuh Lawan Satu
74 Chapter 74 : Yang Terkuat Di SMA
75 Chapter 75 : Setelahnya (Tamat)
76 Penutup
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Chapter 01 : Siswa Pindahan Itu Sangatlah Menyebalkan
2
Chapter 02 : Kepala Sekolah Ini Jelas Mengerikan
3
Chapter 03 : Meja Di Belakang Memang Yang Terbaik
4
Chapter 04 : Siapa Gadis Tercantik Di Sekolah Ini?
5
Chapter 05 : Aku bertemu Dengan Pendekar Pedang
6
Chapter 06 : Taruhan Dalam Duel
7
Chapter 07 : Pertama Kali
8
Chapter 08 : Bertamu Ke Rumah Gadis Tidak Seburuk Itu
9
Chapter 09 : Murid Jenius Tanpa Motivasi
10
Chapter 10 : Aku Bertemu Ketua OSIS
11
Chapter 11 : Gadis Ini Memang Kuat
12
Chapter 12 : Gadis ini Juga Sedikit Bertipe S
13
Chapter 13 : Pembicaraan Ringan Di Atap Sekolah
14
Chapter 14 : Teman Yang Ingin Ditemui Dan Sebuah Kafe Tersembunyi
15
Chapter 15 : Ajakan Dari Anggota OSIS
16
Chapter 16 : Di Bawah Tiang Lampu Jalan
17
Chapter 17 : Hal Yang Diputuskan
18
Chapter 18 : Ujian Anggota OSIS
19
Chapter 19 : Pesta Penyambutan
20
Chapter 20 : Pergi Bersama
21
Chapter 21 : Ini Mirip Sebuah Kencan Bukan?
22
Chapter 22 : Ketua OSIS Dari SMA Barat
23
Chapter 23 : Lebih Awal Untuk Datang
24
Chapter 24 : Kekalahan Yang Lain
25
Chapter 25 : Kunjungan Ketua OSIS
26
Chapter 26 : Taruhan Untuk Hal Yang Akan Terjadi
27
Chapter 27 : Pekerjaan OSIS
28
Chapter 28 : Kekuatan Sesungguhnya
29
Chapter 29 : Setelahnya
30
Chapter 30 : SMA Timur VS SMA Barat
31
Chapter 31 : Ahli Pedang
32
Chapter 32 : Pengguna Kekuatan Esper
33
Chapter 33 : Kekuatan Ganda
34
Chapter 34 : Akhir Pertarungan
35
Chapter 35 : Musuh Sekarang Teman Di Masa Depan
36
Chapter 36 : Kesungguhan
37
Chapter 37 : Musuh Baru
38
Chapter 38 : Masa Lalu
39
Chapter 39 : Festival
40
Chapter 40 : Pengungkapan Dan Penerimaan
41
Chapter 41 : Event Gadis Mengunjungi Rumah Saat Demam
42
Chapter 42 : Dua Orang Adik
43
Chapter 43 : Identitas Dari Si Penelepon
44
Chapter 44 : Tempat Tinggal Baru
45
Chapter 45 : Sebuah Kencan
46
Chapter 46 : Kenaikan Kelas
47
Chapter 47 : Rencana Liburan
48
Chapter 48 : Keraguan
49
Chapter 49 : Acara Berkemah
50
Chapter 50 : Acara Uji Nyali
51
Chapter 51 : Semester Baru
52
Chapter 52 : Sebuah Teror
53
Chapter 53 : Gadis Dengan Senapan
54
Chapter 54 : Ruang Untuk Bertarung
55
Chapter 55 : Benturan Dua Sekolah
56
Chapter 56 : Es Melawan Api
57
Chapter 57 : Pukulan Sesungguhnya
58
Chapter 58 : Murid Baru Yang Sudah Dikenal
59
Chapter 59 : Undangan Dari Kepala Sekolah
60
Chapter 60 : Rahasia Yang Terungkap
61
Chapter 61 : Dunia Bawah
62
Chapter 62 : Setelahnya
63
Chapter 63 : Lari Campuran
64
Chapter 64 : Duel
65
Chapter 65 : Hasil Dari Kemenangan
66
Chapter 66 : Sebuah Bunga
67
Chapter 67 : Festival Olahraga
68
Chapter 68 : Mantan Ketua OSIS
69
Chapter 69 : Gadis Berponi Hitam
70
Chapter 70 : Sebuah Undangan
71
Chapter 71 : Seluruh Kekuatan
72
Chapter 72 : Sosok Penjahatnya?
73
Chapter 73 : Tujuh Lawan Satu
74
Chapter 74 : Yang Terkuat Di SMA
75
Chapter 75 : Setelahnya (Tamat)
76
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!