Ggrrrrr...**
Suara bergemuruh seiring lempeng batu di kedalaman tiga ratus meter itu bergetar.
Uap Panas memenuhi ruang sempit itu dalam hitungan detik..
Dalam keadaan yang tiba tiba menjadi panas, Xiao Ahnzi menggunakan teknik pernapasan air untuk menyeimbangkan tubuhnya.
Lempeng batu yang membentuk dataran, dalam hitungan detik mengalami kemiringan ekstrim,
tumpukan kerangka manusia terbawa turun, lempeng itu makin miring, membuat keadaan dua sisi tebing itu kembali terpisah dengan sempurna.
Tubuh kecil Xiao Ahnzi ikut melorot bersama kemiringan. di lain sisi, kerangka kerangka yang telah bertumpuk sekian lama telah terjatuh sepenuh nya.
Aliran berwarna merah sejauh lima ratus meter dibawah sana langsung menyambut kerangka kerangka itu ke dalam arus nya..
Arus ini lah yang melepaskan uap air dalam skala besar beberapa saat sebelumnya.
Masih dengan pengerahan teknik pernapasan air, Xiao Ahnzi mencoba melayang mencari pijakan,
Siapa yang mengira..
Dibawah lempeng batu adalah sebuah gua besar dengan pilar pilar batu alami, pemandangan membuat jerih terbentang dibawah sana, danau lava dengan api yang menyala nyala.
".....luar biasa" decak antara kagum dan jengkel
Hawa panas didalam gua besar perut gunung ini terlalu sulit untuk di abaikan.
Dengan pengerahan teknik pernapasan air sekalipun masih menyisakan perih dimata pangeran ke empat ini,
Tubuh yang mustinya bisa melayang anggun dengan membenturkan qi terhadap udara disekitar, kali ini jauh dari kata mempesona,
seakan,,bisa bertahan hidup saja adalah berkah tiada dua nya kali ini.
tidak ada lagi wajah tampan dengan rambut menawan berwarna kelabu seperti gundukan salju itu, kini berganti rambut lepek dan wajah seperti kepiting rebus..
Xiao Ahnzi berhasil menapak di sisi sebelah tebing tempat lokasi gua besar itu berada.
"huuffft... "
"..... Siapa pun yang punya pekerjaan gila seperti ini,, aku sumpahi kau tidak pernah bisa keluar dari tempat ini!!!" anak muda itu berteriak teriak seperti orang sinting.
Tak mau peduli apa apa lagi, saat ini anak muda kita, benar benar telah kehilangan semua emosi di dalam jiwa nya.
Yang ingin dilakukannya saat ini hanya lah rebahan,, benar benar seperti tidak lagi tersisa tenaga di dalam tubuhnya..
"tsk.. Mungkin lebih baik disambar petir berkali kali daripada di sangrai seperti ini" tiba tiba tangannya bergerak sendiri menutup mulut, "tidak tidak tidak.. Itu juga mengerikan!!“ sebuah sesal jelas tergambar dalam ekspresinya.
Xiao Ahnzi perlahan mencoba menutup mata, tubuhnya benar benar dalam keadaan rebahan saat ini. Dia tidak ingin lagi mengeluarkan umpatan atau kata kata lain sejenisnya, seringkali lidahnya sendiri terlalu asin.
(asin disini bermakna kata kata yang dikeluarkan seringkali jadi kenyataan)
Tidak tahu pasti berapa lama anak muda belia ini tertidur, benar, kali ini Xiao Ahnzi benar benar cuma tertidur, walau agak aneh, dalam keadaan genting seperti ini seseorang lebih layak bila Pingsan, tapi anak ini tertidur.
Bahkan dalam tidurnya kali ini Xiao Ahnzi sempat bermimpi sedang menyiapkan sebuah masakan yang dipanggang, paman Lan, gurunya mengajari nya cara memanggang yang benar.
Itu benar benar tidur.
Tapi,, kerapkali mimpi indah membuatmu seakan ingin buruh diri saat kembali terbangun..
Xiao Ahnzi bangun dalam keadaan perut yang sangat lapar. Bermimpi tentang makan enak bersama guru nya benar benar membuat rasa lapar itu tidak dapat lagi di ajak kompromi.
Dengan pandangan yang buram, Xiao Ahnzi berhasil bergerak,sebelah tangannya tampak memegangi bagian perut. Dengan harapan bagian terdalam dari goa besar ini tidak memiliki suhu sepanas tempat ini, Xiao Ahnzi memaksa kakinya terus berjalan.
Belasan meter,
Puluhan meter...
Seratus lima puluh meter sudah anak muda ini meninggalkan ujung terluar goa besar,tempat yang agak menjorok keluar yang dalam teknik arsitektur modern kelak disebut balkon.
hanya saja, sumber penerangan goa besar ini adalah aliran lava juga..
Setiap lorong selalu bersebelahan dengan sungai sungai lava.
"benar benar luar biasa!!" setelah begitu jauh menyeret langkah kaki, pemandangan yang ditemuinya selalu genangan berwarna merah menyala.
Xiao Ahnzi terus Menempuh lorong yang berkelok kelok dalam suhu panas, benar benar menguras tenaga dan emosi bahkan dantian lubang hitam tidak bereaksi apa apa selama ini. Seakan akan dantian lubang hitam sendiri kehilangan jati diri sebagai pelahap tanpa tanding.
"..... Apa apa itu?" didepannya dalam jarak lima puluh meter, tampak beberapa hal yang kelihatan berbeda.
Dalam ke hati hatian-nya Xiao Ahnzi mencoba menggunakan mata ke tiga, gambaran yang ditampilkan mata ketiga kali hanya menambahkan rasa sesak di dadanya.
Bagaimana tidak sesak, gambaran yang tampil itu hanya lautan api yang berkobar kobar.
Sampai saat ini hanya satu dari semua yang dimilikinya yang bisa membuatnya bertahan,keberuntungan.
Teknik pernapasan angin telah pernah anak muda ini gunakan sewaktu tubuhnya ditumpahkan dari lempeng batu datar, meski berhasil membuat tubuhnya melayang untuk mencapai dataran terluar dari goa besar, tapi itu bukan tanpa pengorbanan.
Setiap kali teknik pernapasan angin digunakan, temperatur tinggi akan segera menyergap seluruh qi yang di alirkan ke tubuhnya.
Teknik pernapasan air pun juga menerima serangan serupa.
Bahkan yang paling di banggakan dan paling di andalkan, dantian lubang hitam tidak bereaksi sama sekali.
untunglah satu satunya yang masih tersedia saat ini sesuatu yang bernama keberuntungan itu.
Dalam jarak lima puluh meter di depan sana, sebuah dataran luas berbentuk melingkar, diameter dataran itu di perkirakan Xiao Ahnzi mencapai seratus meter.
Semakin mendekati dataran melingkar itu, semakin besar harapan..
"setidaknya ada bekas kehidupan disini!" Xiao Ahnzi cukup gembira.
Di daratan melingkar ini rupa rupa bekas peninggalan seseorang terpampang jelas.
Di posisi as atau sumbu bagian bagian titik tengah dataran melingkar ini tampak satu sosok tubuh yang tinggal kerangka dalam balutan armour.
".....mn?,," Xiao Ahnzi merasa lucu dengan penampilan kerangka itu.."hahaha akhirnya kamu benar benar tidak bisa keluar dari tempat ini!! Itu memang pantas, kebodohan yang hakikih telah membangun tempat seperti ini!" entah mengapa, kerangka ini adalah orang yang telah disumpahinya sebelum ini.
Setelah tertawa kesetanan,Anak muda itu tba tiba merebahkan tubuhnya di dataran yang menyerupai altar itu.
"anak setan dari mana yang tiba tiba berisik di istana ku?" sebuah bayangan melesat keluar dari kerangka berpakaian perang lengkap itu.
"se set setan!!!" dengan wajah panik anak muda itu mulai berlari, karena hanya saja daratan ini dipenuhi lava,kemana nak berlari?
".....kamu yang setan!" sosok berupa bayangan itu bersuara rendah dan ketus.
"jelas jelas kamu yang setan tua bangka" meski terlihat takut,tapi anak muda ini masih punya keberanian untuk mendebat bayangan itu.
"kamu yang setan! Bagaimana mungkin ada manusia yang beranak ditempat ini? Kamu pasti anak setan!" ekspresi bayangan orang tua itu benar benar membuat Xiao Ahnzi melengos.
"tua bangka!! Berhenti menakuti aku, kamu pasti hantu dari manusia yang sudah mati itu bukan?" Xiao Ahnzi mulai berani mendekat.
"mn...." sosok bayangan orang tua itu melihat kerangka yang duduk dalam posisi lotus dibawahnya.
"hah!! Benar kan? Kamu sudah mati! Mati ya mati saja, jangan ganggu aku!" anak ini buru buru membuang muka.
"mn...." bayangan orang tua"tempat ini milikku, kenapa anak kecil seperti mu bisa sampai disini?"
"aku mencari harta karun!!" pandangan anak muda ini tiba tiba penuh binar melihat kerangka yang memakai armour mewah.sebuah seringai muncul di
bibirnya.
"jangan harap!" bayangan orang tua itu tahu persis apa yang dipikirkan anak muda ini, semua nampak jelas dari air liur nya yang menetes melihat armour mewah punya nya.
"tua bangka!! Kamu sudah mati, jadi itu tidak lagi berguna untuk mu!" Xiao Ahnzi semakin dekat dengan armour yang masih dikenakan tulang belulang itu,
pada kenyataan sebenarnya tengkorak kepala manusia itu tidak lantas jatuh kelantai adalah karena ditopang armour itu sendiri.
"aku yakin,kamu ini pasti anak setan!" melihat seringai yang dimiliki Xiao Ahnzi sosok bayangan orang tua itu tampak bergidik.
"mn...? Bagian mana dari diri yang mulia ini yang seperti setan menurut mata tua mu itu?" Xiao Ahnzi bersuara rendah dan kasar
"hmph! Seringai macam itu, masih tidak mengaku anak setan? Kamu butuh kaca?" bayangan orang tua itu merogoh sesuatu dibalik pakaian nya.mencari cari sesuatu.
"tidak perlu, belum ada kaca yang sanggup memantulkan bayangan tuan muda yang mulia ini" sambil menyisir rambutnya memakai jari,
"kenapa kamu sampai disini?" orang tua ini sungguh penasaran, selama tiga ratus tahun ini beberapa kali ada yang mampu memasuki goa besar penuh lava ini, semua adalah kultivator yang kuat.
Bayangan orang tua itu tidak pernah membayangkan seorang anak kecil akan memasuki goa yang benar benar panas ini.
Apalagi dalam keadaan hidup hidup.
"aku mencari harta karun!." jawaban itu tetap sama.
"nekat!" orang tua itu berkata singkat
"Memang!" Xiao Ahnzi menjawab cepat.
"bukan kamu, tapi orang yang membawa mu masuk kesini, dimana orang itu? ayah mu?" bayangan orang tua itu terus memburu Xiao Ahnzi dengan pertanyaan pertanyaan.
"tidak ada, aku sendiri!" Xiao Ahnzi memang jujur.
".......?" orang tua itu tampak berpikir
lalu menggeleng "tidak mungkin"
Xiao Ahnzi hanya mengangkat bahu memberi isyarat 'ya sudah'
sosok bayangan orang tua yang merupakan sisa sisa energi spiritual itu memang tidak merasakan ada aura kehadiran makhluk hidup lain di tempat ini.
"Jadi makhluk berbisa menjijikkan itu milikmu?" bayangan orang tua itu teringat seekor kelabang berukuran besar yang masuk beberapa jam sebelum anak ini sampai disini.
"....., oh kelabang jelek itu? Tidak, aku memotong ekornya lalu dia lari kedalam celah itu, aku mengikuti nya, tapi dia menghilang." Xiao Ahnzi ingat dengan kelabang berwarna merah menyala itu.
"bagaimana mungkin kamu memotong ekornya?" bayangan orang tua itu tidak akan percaya hal ini.tapi memang makhluk itu telah kehilangan ekornya saat memasuki goa besar ini.
"mn..." Xiao Ahnzi tidak mau menjelaskan, saat ini dia teringat perutnya yang lapar.
Pemuda itu berbalik, dan mengambil tempat agak jauh dari sosok bayangan orang tua itu.
".....? " orang tua itu heran anak ini tiba tiba berbalik begitu saja "kamu mau kemana?"
"aku lapar!" Xiao Ahnzi masih menjawab sambil mengeluarkan peralatan memasak dan koleksi daging beku nya.
lengkap dengan rempah dan bumbu herbal lainnya.
Sosok bayangan orang tua itu tertarik, selubung es yang membuat daging itu awet,tidak segera meleleh di bawah temperatur setinggi ini.
"apa yang kamu lakukan?" bayangan itu ikut melayang menyaksikan lebih dekat apa yang di kerjakan anak ini.
Xiao Ahnzi diam saja, tangan nya mulai sibuk dengan adegan memasak.
Setengah jam berlalu,Xiao Ahnzi masih fokus memasak.
"kamu memasak?" bayangan itu bertanya setelah lama memperhatikan
"mn.." anak muda ini mengangguk sedikit
"siapa nama mu?" orang tua ini benar benar banyak bicara
"Xiao Ahnzi" bocah ini benar benar lapar sekarang
"kamu kan kultivator? Kenapa masih makan?" orang tua itu terus mengajak nya bicara.
"aku menyukai nya!" jawab Xiao Ahnzi polos.
Bayangan orang tua itu tertawa keras keras" kamu menarik!"
"......"
Xiao Ahnzi mengabaikan itu, dia telah siap menyantap makanan nya,
Bayangan orang tua itu hanya memperhatikan saat Xiao Annzi makan dengan lahap menggunakan tangan, binar pada mata nya benar benar berubah.
"kamu benar benar menikmati hidup mu ya?" orang tua itu berujar pelan
"tentu saja!," anak itu menjawab sambil mengunyah makanan di mulutnya.
"kamu tahu jalan keluar dari tempat ini?" orang tua itu tiba tiba bertanya
"..... Nanti ku cari tahu" saat ini dia belum memikirkan jalan keluar.
"bagaimana kalau memang tidak ada jalan keluar dari tempat ini?" bayangan orang tua itu tampak tidak puas
"yang mulia ini akan memikirkan itu nanti," Xiao Ahnzi menghabiskan makanannya.
Xiao Ahnzi membiarkan perkakas memasaknya tetap di tempat itu, dia sendiri tidak tahu sampai berapa lama akan terkurung di tempat ini.
Xiao Ahnzi lalu menarik sebuah gulungan dari cincin spasial, "teknik pernapasan tanpa tanding"
Sosok berupa bayangan orang tua itu lalu melayang di belakangnya, mencuri lihat gulungan yang dipegang anak muda ini.
Xiao Ahnzi menyadari nya,tapi membiarkan.
Melihat tulisan yang tidak dimengerti dan selalu berganti ganti, bayangan itu mulai bertanya," apa yang kamu pelajari?"
Xiao Ahnzi menoleh sedikit "teknik pernapasan Api"
"apa?" bayangan orang tua itu nampak kaget
"kamu tidak salah dengar" Xiao Ahnzi tidak menjelaskan
"Dari mana asal manual di tangan mu itu?" bayangan orang tua itu menunjuk gulungan ditangan Xiao Ahnzi.
Xiao Ahnzi enggan menjelaskan.
"aku bisa mengajari mu, tanpa membaca manual itu." bayangan orang tua menawarkan diri.
"aku tidak mau jadi murid mu" Xiao Ahnzi menjawab singkat.
"apa apa an kamu? Sombong!" bayangan orang tua itu mulai jengkel
"aku tidak sombong, hanya saja aku telah punya seorang guru, jadi tidak mungkin punya guru yang lain, lagi pula aku tidak mengenalmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
aa_kardi
polos tapi ngeselin
2023-07-25
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt
2023-01-10
1
Kang Comen
yuh
2022-12-25
0