Dua serigala angin menyerang dengan sporadis,
Enam tanduk dari dua kepala mengincar dada dan punggung Xiao Ahnzi dalam waktu yang bersamaan.
Xiao Ahnzi telah ditekan sampai titik terendah,
Semua kejadian ini telah melewati ambang batas kewarasan yang dimiliki nya, dalam pandangan yang buram, Anak muda belia enam tahun ini menanti saat saat kematian.
Bukan untuk diri nya, untuk dua musuh yang mulai frustasi ini.
Sedetik sebelum tabrakan, Xiao Ahnzi menarik mundur tubuhnya, melebihi kecepatan serangan itu sendiri, Xiao Ahnzi menangkap tanduk serigala Angin yang datang dari depan,
Dengan begini dalam sepersekian detik benturan tak lagi dapat dihindarkan.
Dengan tanduk yang terpegang erat, serigala itu meronta, lenguhan panjang dari mulutnya terhenti seketika saat tanduk tandemnya menembus rahang,
Serigala lainnya panik, tubuh besar kawannya menggantung di kepalanya sendiri, menggoncang kepalanya dengan erat serigala itu berusaha melemparkan beban di tanduknya.
Keadaan yang lengah se-saat itu memberi peluang bagi Xiao Ahnzi, dengan sisa sisa tenaga fisiknya, Xiao Ahnzi melesat menunggangi Serigala angin bertanduk tiga,.
Merasakan calon mangsanya sekarang berada dipunggung, Serigala Angin bertanduk tiga berusaha melemparkan Xiao Ahnzi.
Sebelum tubuhnya benar benar terlempar turun, Xiao Ahnzi menusukkan belatinya, mata kanan serigala angin bertanduk menjadi korban pertama, tanpa perasaan, belati itu ditarik membelah batok kepala.
Cairan berwarna merah bercampur lendir keputihan menyeruak keluar seiring kepala itu terbelah dua. Mati!
Xiao Ahnzi telah mengerahkan semua upaya, sekarang tidak ada lagi kawanan yang tersisa, lolongan lolongan yang awal nya terdengar,semakin menjauh.
"hahaha kalian tidak akan pernah layak memakan Tuan muda ini!" Xiao Ahnzi menyeringai..
Walau tak bisa melakukan apa apa lagi, Wajahnya dipenuhi senyum kemenangan,, perlahan,, matanya yang buram mulai terpejam.Lalu dia kehilangan kesadaran.
Sepasang mata, menyembunyikan keberadaannya memperhatikan jalannya pembantaian.
Melepaskan diri dari persembunyian, pemilik sepasang mata itu berkelebat menuju tubuh kecil yang sebelah kakinya tertindih bangkai serigala angin bertanduk.
Sebuah desah yang ambigu terdengar dari mulutnya..
"bocah ini... Memang terlalu dini untuk membawa nya ketengah rimba dunia bela diri!!"
dari awal, niat sang guru adalah melihat penerapan seni bela diri yang telah di pelajari muridnya, tapi tontonan pembunuhan yang brutal ini tidak pernah dapat dibayangkannya.
"Xiao'er,, ku harap kau tidak berjalan di jalan kiri!!" lagi lagi Pria berpenampilan setengah tua itu menghela napas, semburat kekecewaan jelas tergambar di wajahnya.
Bagaimana pun, paman Lan ini telah hidup dan malang melintang di rimba beladiri selama hampir tiga ratus tahun,
Cara bertarung yang diperlihatkan Xiao Ahnzi jelas membuatnya bergidik, hanya satu dua orang yang bertarung dengan cara yang kejam seperti itu,
Bahkan para kultivator aliran hitam lebih cenderung memakai racun, tapi tidak akan menarik keluar organ dalam musuhnya. Itu terlalu mengerikan...
Sang guru lantas mengibaskan tangan, bangkai serigala angin bertanduk tiga itu terangkat, membebaskan sebagian tubuh Xiao Ahnzi dari himpitan.
Pria berpenampilan setengah tua itu lalu menekan beberapa titik di tubuh muridnya, lalu membiarkan sosok yang tak sadarkan diri itu tetap terbaring di tanah yang basah karena darah.
Tiba tiba terjadi keanehan, energi didalam hutan itu berfluktuasi, semua energi itu berkumpul ke suatu titik,
Membanjiri dantian Lubang hitam ditubuh Xiao Ahnzi.
"ini...?" Paman Lan bingung dengan fenomena ini,,,
"Kenapa semua energi ini terserap? semua energi negatif ini bukan hal yang baik..."
"ada apa ditubuh bocah ini?" Paman Lan menggali semua ingatan, mencari sedikit titik terang tentang keanehan yang di alami muridnya.
"apa mungkin?,, teknik pernapasan hitam memerlukan kondisi khusus,, apa kondisi khusus ini maksudnya dantian lubang hitam? Paman Lan bimbang dengan kesimpulannya.
Selama ini paman Lan sendiri telah mempelajari gulungan teknik pernapasan tanpa tanding, situasi khusus yang ditulis didalam gulungan itu selalu tak mampu dipahaminya.
"ini semua semakin mengerikan!! Gaya bertarung anak ini bahkan lebih menakutkan dari gaya orang orang aliran hitam, sekarang keganasan nya didukung teknik pernapasan hitam, teknik pernapasan yang mampu menyerap semua energi negatif"
"semoga anak ini tidak akan menjadi sumber malapetaka dikemudian hari."
butuh waktu yang cukup lama bagi Paman Lan untuk mencerna situasi ini,
di satu sisi ia merasa senang, sebab dengan teknik pernapasan hitam ini, maka proses untuk meningkatkan tingkat kultivasi Xiao Ahnzi bukan lagi hal yang sesulit dugaannya semula.
Di samping itu, kecemasan mengenai masa depan Xiao Ahnzi, semua energi negatif yang diserap teknik pernapasan hitam, jelas akan berdampak buruk terhadap perkembangan psikisnya.
"bagaimana kalau nanti muridnya berjalan di jalan kiri?" alih alih mendidik seorang murid yang membuat harum namanya, malah ia akan jadi buruan dan cemoohan semua orang golongan putih atau kanan. Dengan sendirinya kerajaan ufuk barat akan menerima imbasnya...
Seorang Pangeran, yang menjatuh kan tangan telengas, yang membunuh sambil tertawa, yang suka menarik keluar organ dalam musuhnya... Bukankah ini terlalu mengerikan untuk dibayangkan?
Tidak butuh waktu lama bagi dantian lubang hitam untuk menyerap semua energi negatif hasil penjagalan itu, dalam keadaan tidak sadarkan diri, Praktik Kultivasi Xiao Ahnzi naik satu tingkat.
Paman Lan menunggui murid nya itu dengan ekspresi yang berubah ubah, setelah seharian,, anak muda itu tidak jua sadarkan diri.
Berulang kali Sang guru memeriksa aliran darah,denyut jantung,dan juga meridian Xiao Ahnzi, berulang kali juga Pria berpenampilan setengah tua ini berdecak menerima kenyataan.
Setiap hal berkaitan dengan Xiao Ahnzi adalah normal, tapi bocah ini tidak kunjung kembali kesadarannya.
dua hari telah berganti,
Xiao Ahnzi membuka matanya perlahan, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah sendu guru nya.
bagaimana tidak, dalam dua hari itu gurunya telah mencoba segala cara untuk membuatnya terbangun, tapi tetap saja bocah itu tidak kunjung sadar.
Saat sang guru memutuskan untuk menunggu sehari lagi, tiba tiba anak ini bangun sendiri, malahan hal pertama yang di ucapkan-nya membuat nya tidak bisa berkata apa apa..
"mn..lapar" Anak muda itu bangkit lalu menggeliat selayaknya orang bangun tidur.
"lapar gundul mu!!" Paman Lan yang kesal langsung menyemprot.
"Heh?? Kenapa paman ada disini? Bukan kah paman menunggu didepan?" dengan wajah tak berdosa Xiao Ahnzi malah bertanya dengan wajah bodoh.
"kau membuat ku bosan, sampai dua hari menunggu disana, dan kau tidak datang juga!!" Paman Lan akhirnya lagi lagi mendengkus kesal, padahal dua hari ini dia menunggui anak muda itu yang tak kunjung sadar.
"hehe maaf paman, tapi mereka memaksaku minta dibunuh," Xiao Ahnzi nyengir.
Luka luka ditubuhnya telah sembuh, mendapat perawatan dari Paman Lan selama anak itu tidak sadarkan diri, walau begitu sebenarnya yang paling berperan banyak adalah kemampuan tubuh Xiao Ahnzi sendiri dalam menyembuhkan diri,
Tubuhnya memang Luar biasa!! Sampai pada tingkat tidak meninggalkan bekas luka samasekali.
Paman Lan " kau sudah bangun, ayo lanjutkan perjalanan."
Xiao Ahnzi cuma mengangguk, lalu mengikuti langkah gurunya.
Entah kenapa, saat ini gurunya tidak meninggalkan dia berjalan sendiri.
Dua orang,guru dan murid itu berjalan dengan langkah biasa, sesekali terdengar anak muda itu mengoceh tentang segala sesuatu,
Di sisi lain, sang guru kadang menanggapi dengan perkataan perkataan pendek, tapi ada kala nya juga terdengar suara sang guru lebih dominan.
Tidak ada lagi gangguan demonic beast disepanjang sisa perjalanan itu.
Setelah berjalan selama seharian, malam mulai merayap turun tatkala dihadapan terhampar sebuah lembah yang dipenuhi kabut,
"Kita istirahat sebentar disini,aku carikan makanan untuk mu!" Paman Lan memberi perintah, lalu tubuhnya berkelebat memasuki hamparan kabut.
"tua bangka itu kerasukan apa? Kenapa tiba tiba jadi baik?" murid nya malah bingung menerima kebaikan guru nya kali ini.
Xiao Ahnzi lalu memilih menyandarkan punggung nya di sebatang pohon,
Sambil menunggu sang guru kembali, anak muda ini bermeditasi.
Selama perjalanan seharian itu, Xiao Ahnzi menyadari tingkat kultivasi nya telah naik satu tingkatan, tapi masih banyak energi yang berputar di dalam dantian lubang hitam.
Energi yang masih berputar itu harus di stabilkan terlebih dahulu, meskipun tanpa meditasi, sebenarnya dantian lubang hitam itu tetap bekerja keras memompakan energi qi murni yang di olah-nya kepada dua dantian yang lain.
Xiao Ahnzi hanya ingin mempercepat prosesnya, dengan menggunakan teknik pernapasan angin.
Sementara Paman Lan pergi, tersedia Cukup waktu untuk mengolah semua energi spiritual itu.
Xiao Ahnzi bersorak girang didalam hati, saat qi yang dimurnikan dantian lubang hitam, mengisi dantian tengah dengan cepat,
Qi yang telah dimurnikan itu bergetar di dalam dantian tengah, seketika energi nya melonjak, lalu mengaliri semua meridian, untuk selanjutnya energi itu terus mengalir seperti sungai dalam arus bolak balik.
fenomena ini dirasakan Xiao Ahnzi persis seperti kenaikan tingkat kultivasi.
Paman Lan kembali dengan membawa dua ekor kelinci ditangannya.
Air liur anak muda itu menetes memandangi dua kelinci gemuk berbulu putih itu. Paman Lan memberikan dua ekor kelinci itu.
Tidak lama, kelinci panggang tanpa bumbu itu tinggal tulang, wajah anak muda itu berseri, semua beban telah meninggalkan jiwa dan raga nya,
"ayo lanjutkan perjalanan, tujuan awal kita sudah dekat." Paman Lan mengambil sikap waspada saat memasuki kabut.
"ikuti langkahku, jangan tertinggal, lembah kabut ini berbahaya."
Xiao Ahnzi merapatkan tubuhnya tepat dibelakang Paman Lan, tanpa kesulitan yang berarti, dua sosok tubuh menelusuri pekatnya kabut.
*
*
*
Tidak pasti, berapa lama waktu yang di lalui Xiao Ahnzi menempuh pekatnya kabut itu. Seperti pesan gurunya, Xiao Ahnzi tidak pernah menjauh walau selangkah dari gurunya. Bahkan kini bocah itu berjalan sambil memegang jubah gurunya.
Dalam keadaan normal tentu saja Gurunya itu akan meradang tidak senang dengan sikap nya yang seperti bocah penakut itu, tapi kali ini jelas berbeda.
Lembah kabut,
sangat sedikit manusia yang berani memasuki wilayah ini,
Tak peduli musim berganti, pemandangan disini selalu hanya kabut.
Salah satu dari yang sangat sedikit itu adalah Paman Lan, yang sekarang tengah memasuki nya lagi, kali ini bersama muridnya, Xiao Ahnzi.
Waktu bergulir lambat, tidak ada hembusan angin yang menelisik dedaunan, tidak ada suara kepak sayap, tidak ada suara serangga..
Hanya bunyi suara detak jantung yang seakan telah berpindah ke telinga.
Sunyi..
Paman Lan pun dari tadi tidak bersuara sama sekali.
Hanya dia yang tahu, rahasia apa yang tersembunyi dalam keheningan ini.
didalam kabut yang pekat, Xiao Ahnzi merasa dirinya memasuki sebuah lorong, ada obor berjejer dikiri dan dikanan lorong itu,
Lorong itu hanya selebar satu meter, se peminuman teh kemudian lorong itu berakhir, dan sesuatu,, dunia yang baru terbentang dihadapannya.
apa yang membuat Xiao Ahnzi merasa tidak percaya adalah, dunia ini dipenuhi salju,hamparan putih didepannya membentang seluas mata memandang, bahkan di salah satu lanskap, tampak sebuah air terjun yang membeku,
Saat ini Xiao Ahnzi masih berdiri di ujung lorong, walau yakin seharusnya suhu di dunia baru ini sangat rendah, tapi Xiao Ahnzi tidak merasa kedinginan.
Paman Lan menoleh sejenak "kedepannya kita akan menetap disini, sampai kamu menemukan sesuatu yang harusnya jadi milikmu ditempat ini. Ayo pergi!" lalu paman Lan melangkah keluar dari lorong,
Dalam seketika Xiao Ahnzi melihat dengan mata kepala nya sendiri, tubuh Paman Lan langsung di hinggapi butiran butiran salju, rambutnya yang panjang ter-untai ditiup angin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
kwkwkwkw sabar membimbing Anak kecil
2023-08-18
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Xiao Ahnji
2023-01-10
0
Kang Comen
ckckckkckk sabar paman sabar
2022-12-25
1