"Xiao Lu!! Jangan menindas adikmu!! " suara yang anggun seperti aliran air sungai,menelisik diantara bebatuan sambil menarik butir butir pasir untuk larut didalam arusnya..
Sementara itu Xiao Ahnzi masih larut dalam pelukan ibunya, permaisuri Ling Xue.bagaimanapun,dalam usia belianya yang masih enam tahun,kasih sayang seorang ibu tidak memiliki batasan, setelah selama dua bulan hanyut dalam keasyikan barunya diperpustakaan kerajaan, sewaktu bertemu ibu,, jelas rindu itu mekar mewangi seperti cinta sang embun yang jatuh dikelopak kelopak bunga.
"ibu.." Xiao Ahnzi
"hmmp kamu mulai nakal Ahnzi'er, kamu mulai melupakan ibu" suara itu mengalahkan setiap hembusan angin. Menghadirkan keheningan yang menenangkan.
"maaf ibu.. Xiao Lu tidak bermaksud seperti itu." yang berbicara malahan Xiao Lu,suara nya mengandung penyesalan.
"hehe hehe sesekali tidak mengapa kan ibu? Xiao Ahnzi kecil ini perlu diberi pelajaran!" sebuah suara penuh wibawa menimpali dari ruangan depan. Sosok pemuda itu kembaran Xiao lu, Xiao Jin.
"aku juga setuju ibu,kalau kenapa kenapa ada aku, aku membawa beberapa pil penyembuhan tingkat surgawi,Xiao Ahnzi kecil itu tidak akan mati,hehehe" Xiao Hong murid kebanggaan Raja Obat berdiri didepan pintu.
"ahh kalian ini,,,Ahnzi'er masih kecil" permaisuri Ling Xue menggeleng melihat tingkah anak anak nya.
"adik keempat, kau kemana saja?" Xiao Lin Tian juga menunjukkan dirinya.sambil melangkah mengulurkan tangan mengambil Xiao Ahnzi dari pelukan ibunya.
"Putra Mahkota!!" Xiao Ahnzi menghambur kepelukan Xiao Lin Tian.
Dia tertawa senang.rasa bahagia terlukis seperti kembang api di bola matanya yang sekelam malam.
"ku rasa kau bertambah berat,pangeran keempat?!, bertambah tinggi juga!!" Xiao Lin menggumam
"berapa lama kita tidak berjumpa?" lanjutnya,tiba tiba saja ia melempar Xiao Ahnzi keatas sambil tertawa.
"Xiao Lin!!" permaisuri Ling Xue kaget akan tindakan yang dilakukan pangeran putra mahkota.
"ha haha ha lebih tinggi lagi kakak pertama! " Xiao Ahnzi malah ketagihan, tak tampak samasekali kengerian diwajahnya.
Saat tubuh kecil Xiao Ahnzi melayang turun,Xiao Lin kembali menangkapnya dengan mulus, tapi tiba tiba saja tubuh kecil itu kembali dilemparkan, kali ini bukan keatas tapi secara parabola ke arah Pangeran Ketiga.
Pangeran ketiga yang melihat Tubuh kecil itu melayang ke arahnya malah mengambil langkah menghindar. Tak ayal dalam hitungan sepersekian detik wajah "B" saja itu pasti akan mencium lantai dengan keras.
"Ahnzi'er!! " jerit penuh kecemasan meluncur dari mulut permaisuri Ling Xue. Tubuhnya melesat mengejar lesatan tubuh Xiao Ahnzi.
Tak sempat lagi..
Wajah Permaisuri Ling Xue jadi kehilangan darah.putra bungsu nya...
Shwoosh.
Dengan satu lentingan ringan,tangan kiri Xiao Ahnzi menapak sekilas dilantai, tubuh kecilnya kembali melayang menjangkau pangeran ketiga,tangannya terkalung dileher.kakinya mengapit pinggang pangeran ketiga. Wajah Xiao Ahnzi sumringah.
"kalian ingin ibu jantungan?!"suara Permaisuri Ling Xue bergetar,marah dan juga lega.
" maafkan kami ibu Permaisuri" suara penuh penyesalan itu milik Xioa Lin. Dia sadar tindakannya yang usil seperti itu pasti terlihat berbahaya dimata ibunya.
"tidak apa apa ibu, Xiao Ahnzi baik baik saja, itu menyenangkan" suara bocah itu malahan terdengar sangat bahagia dengan perlakuan kakak kakak nya.
"cukup main mainnya!" Permaisuri Ling Xue.
"Ahnzi'er kemarilah,ibu rindu" lanjutnya
"baik ibu" Xiao Ahnzi melorot turun dari tubuh pangeran ketiga, saat itulah dia merasakan ada sesuatu dibalik pakaian kakaknya itu,
Pangeran ketiga gemar sekali memakai Jubah, jubah merupakan salah satu identitas paling menonjol seorang alkemis, ukuran jubah yang longgar memungkin kan mereka menyelipkan apapun dipakaiannya,hingga tak gampang terlihat.
Dengan gerakan secepat kilat,tangan Xiao Ahnzi menelusup kebalik jubah pangeran ketiga. Tanpa disadari sang empunya, benda itu telah berpindah tangan.
"hmm.." dengan senyum mengembang Xiao Ahnzi berbalik menghadap permaisuri Ling Xue,ibunya. Dengan sedikit menyembunyikan tangan dari pandangan pangeran ketiga.
"apel?" kenapa warna nya seperti emas begini? ,sepertinya aku pernah membaca tentang buah ini. Iya.. Ini apel emas yang tertulis didalam gulungan 'heavenly fruit'" terjawab sudah pertanyaan dibenaknya, apel itu langsung dikunyahnya. Sambil tetap melangkah dengan santai menghampiri permaisuri Ling Xue.
Dug!
Permaisuri Ling Xue terpaku dalam diam. Matanya terbuka lebar. Angin seakan berhenti berhembus.
Xiao Lu yang berdiri dibelakang permaisuri Ling Xue seperti melihat setan disiang bolong.matanya terbelalak dengan mulut terbuka.
Xiao Lin, Pangeran Pertama memutar tubuhnya melihat ekspresi Permaisuri Ling Xue. Apa yang dia lihat didepannya membuat jantungnya berhenti berdetak. Darahnya seakan berhenti mengalir. Mematung!
"kenapa?" Xiao Jin yang berdiri tak jauh dari sang alkemis murid Raja obat kebingungan melihat Permaisuri dan saudara saudarinya yang membatu. Tak ingin mati penasaran, Xiao Jin mengambil langkah mendekati Xiao Ahnzi.
Tepat ketika berhasil menyusul Xiao Ahnzi, ia melihat sesuatu ditangan Bocah itu, sedangkan mulutnya sibuk mengunyah sesuatu.
"itu..."
Begitu sadar benda apa yang dimakan Putra keempat, dia merasa kepalanya seperti ditimpa gunung tianshan.
Lutut Xiao Jin gemetar, tiba tiba ia kehilangan kakinya.hingga tersungkur dengan wajah menghadap Xiao Ahnzi.
samar dari mulutnya."Apel Emas.."
Semua orang masih tertegun.
"apa??" panik,Pangeran ketiga segera melompat melewati kepala Xiao Ahnzi, tanpa suara menapak dilantai kediaman putra keempat.tepat dihadapan Xiao Ahnzi.
Dengan kecepatan luar biasa Pangeran ketiga melesatkan tangan menangkap tangan Xiao Ahnzi yang tengah bersiap untuk suapan terakhir, se-inci, sepersekian detik, pangeran ketiga berhasil menangkap pergelangan tangan Xiao Ahnzi.
Dilain sisi,Xiao Ahnzi sang pangeran keempat merasa masih dipermainkan, tahu lengannya tertangkap,secepat kilat menjentikkan potongan apel emas terakhir kedalam mulutnya.dengan senyum yang lebar, bukan,, malah seringai yang lebar. Buah apel emas itu langsung ditelannya.
"TIDAK....!!!!" paduan suara gemparkan kediaman Putra Keempat.
Semua orang diruangan itu tahu, apapun benda yang dibawa seorang alkemis adalah benda benda yang luar biasa dan cenderung berbahaya.
"hmm..?" Xiao Ahnzi
"ada apa?" lanjutnya
Xiao Hong yang paling cepat menguasai diri."adik ke empat, kau oke?"
"hmm.. Ya." Xiao Ahnzi mengangguk yakin
"kau yakin? Xiao Hong,lanjutnya
" coba lihat tanganmu!" sambil menarik lengan Xiao Ahnzi yang tadi sempat ditangkapnya.
"normal, tidak fluktuasi energi? Aliran darah normal? Bagaimana bisa?" Xiao Hong membatin setelah memeriksa kondisi Pangeran Keempat.
"jelas situasi ini abnormal, jika orang lain yang memakan apel emas itu,bahkan hanya satu gigitan kecil,,,, dia pasti meledak tanpa ada potongan tubuh yang bisa dikuburkan.." Xiao Hong bingung dengan diagnosanya sendiri.
"Hong'er,, ba-babagaimana kondisi adikmu?" Suara Permaisuri Ling Xue bergetar dalam kecemasan.
"tidak ada masalah ibu,,," Xiao Hong menjawab,jelas ada keraguan dalam jawabannya.
"Xiao Ahnzi baik baik saja ibu, malahan rasa apelnya segar sekali.kakak.. Tambah dong!" Xiao Ahnzi yang menjawab,tangannya ter-ulur pada Xiao Hong.
"tidak, tidak, tidak" gugup Xiao Hong mundur tergesa gesa.
Mendengar jawaban Xiao Ahnzi, suaranya yang bahagia,tidak ada kesan perubahan diwajahnya. Permaisuri Ling Xue bergegas mendekat, langsung memeluk Xiao Ahnzi. Airmatanya deras seperti lelehan salju.
"maafkan aku ibu, aku membuat ibu cemas??" Xiao Ahnzi.suara nya rendah penuh penyesalan. Yahh.. Walau ia sering membuat Permaisuri Ling Xue kesal belakangan, tapi bila ibunya itu sedih,itu lain soal. Xiao Ahnzi tidak suka itu.
Dia tidak ingin melakukan itu.
Wajahnya berubah sendu,matanya yang sekelam malam berbintang tiba tiba meredup.
"kamu bau debu Ahnzi'er!!" Permaisuri Ling Xue buru buru mengusap airmatanya. Sesungguhnya Seorang ibu takkan memberikan tekanan perasan pada anaknya. Permaisuri Ling Xue segera mengontrol perasaan dan sikapnya.
"hehe,,paman memintaku bersih bersih sebelum kesini." Xiao Ahnzi tidak mungkin menceritakan bahwa dia barusan dihajar Pria Paruh baya itu.
"pergilah mandi!!, ibu akan menunggumu,kita temui ayahmu" itu perintah Permaisuri Ling Xue.
"hmm.." mengangguk Xiao Ahnzi berjalan ke kamarnya untuk bebersih diri.
*#*#**#
"adik ketiga,bagaimana kondisi adik ke empat?" Pangeran Putra mahkota langsung mencecar Xiao Hong dengan pertanyaan setelah Xiao Ahnzi masuk ke kamarnya.
"abnormal, kakak" singkat Xiao Hong
"hong'er??" permaisuri kaget dengan jawaban Xiao Hong
"apa maksudmu abnormal Adik ketiga?" Xiao Lin tidak puas dengan jawaban Xiao Hong.wajahnya masam.matanya melotot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Nice tor👍👍👍👍
2023-08-18
0
Harman LokeST
next author
2023-01-10
0
Andy Awaludin Khusofi
siap tian itu siapa???
2022-11-27
0