untuk sebuah lompatan terakhir, Xiao Ahnzi mengalirkan semua qi ke kaki nya,
Tubuhnya melayang di atas jurang sejauh lima puluh meter itu.
Saat itu dari belakangnya angin serangan memecah udara,
Swoossh..
Krak..
Aaaakkhh...
Punggungya kali ini telak terkena ujung cambukan.
Tubuhnya terlontar tanpa kendali melewati jurang.
tubuhnya baru berhenti setelah menabrak gundukan batu gunung.
Seteguk darah dimuntahkan dari mulutnya. Kepalanya pusing, ke sadarannya perlahan memudar...
Anak muda belia itu pingsan.
*
*
*
ditengah kerumunan demonic beast..
Setelah pesta pora itu selesai dengan berhasilnya Xiao Ahnzi melarikan diri.
Dengan santai, seorang Pria berumur lima puluhan, pria setengah tua, berpenampilan sederhana yang tidak lain adalah sang Guru, paman Lan. Memasuki kawanan demonic beast.
"ular bodoh!! kenapa kau yang menjerit?" tanya nya saat kawanan demonic beast itu merendah kan tubuhnya seperti menghormat.
Sosok ular warna warni dengan tujuh warna itu membenamkan kepala nya makin dalam, bahkan tampak ular itu meletakkan kepalanya di tanah.
Perlahan tubuhnya menjelma menjadi bagian atas sosok wanita,
Ya, seperti sosok medusa,setengah badannya adalah manusia, dan setengah lagi ular.
Di bagian setengah ular itu nampak beberapa sisiknya telah lepas, dari bagian yang terkelupas itu mengalir darah berwarna hitam.
"sesepuh!!" wanita ular itu menunjukkan sesuatu di telapak tangannya.
Di telapak tangan yang putih seperti salju itu, tujuh sisik warna warni tampak masih ada bekas darah.
"ada sebuah pusaka ditubuh bocah itu!, harap sesepuh sudi memberikan hadiah dari Yue untuk murid sesepuh itu!" sebuah senyum menyertai bibirnya.
Paman Lan mengambil sisik sisik itu, ekspresinya tetap datar"bocah yang beruntung" gumamnya.
Paman Lan berlalu begitu saja, di bibir jurang kakinya nya menapak lembut, lalu melenting menyeberangi jurang sejauh lima puluh meter itu.
Xiao Ahnzi masih belum siuman, sebagian pecahan batu menimbun tubuhnya.
Walau cuma melihat sekilas, nampak bocah itu masih bernapas, nyawanya masih di jasad.
"hahaha Pangeran keempat yang mengagumkan,bisa juga bernasib tragis begini!! Kau memalukan!"
dengan satu kibasan ringan, batu batu yang tadinya menimbun sebagian tubuh Xiao Ahnzi melayang.
Kini sosoknya benar benar tampak menyedihkan,
Baju yang dia pakai benar benar berantakan. Penuh robekan di mana mana,
Seperti menenteng kucing,Sang guru mengapit Xiao Ahnzi di ketiaknya. Lalu menyandarkan tubuh itu dibawah Pohon besar.
Setelah memeriksa jalur nadi dan meridian murid nya, Paman Lan mengeluarkan sebutir pil obat kelas rendah.
"Pil penyembuhan kelas rendahan itu seharusnya sudah lebih dari cukup." wajah nya masih tetap dalam ekspresi yang datar.
Setengah hari telah terlewati,ketika Xiao Ahnzi pertama kali membuka matanya,
Pandangannya masih buram, saat sekujur tubuhnya merasa kan nyeri, pertanda kesadarannya telah kembali,,
"aisshh tubuhku benar benar tak bisa digerakkan!!. Apa yang sebenarnya terjadi??"
masih dalam pandangan mata yang bergoyang, ingatan tentang yangvterjadi sebelumnya muncul di benaknya..
"guru sialan itu benar benar tidak membantuku??" tapi seketika pemikiran buruknya terbantahkan, sesaat sebelum tidak sadarkan diri, tubuhnya membentur gundukan batu gunung di tepi jurang,
Sedangkan saat ini tubuhnya bersandar di bawah sebatang pohon. Siapa lagi yang memindahkan tubuhnya selain Paman Lan?
Menyadari itu, Xiao ahnzi, menghembus kan napas dengan perasaan haru.
"pulihkan tubuhmu,, jalan kematian yang lain sudah menunggu mu!" sebuah bisikan terdengar di telinganya, meski tidak melihat, tapi dia tahu jelas siapa yang barusan mengirimkan suara itu.
Xiao Ahnzi merasakan aliran qi dari alam, lalu perlahan aliran qi itu memasuki meridian nya, menelusuri sampai kedantian lubang hitam,,,
Saat pertama kali melakukan penarikan qi dari alam ini, arus qi itu terputus putus, seiring berjalannya waktu, sekarang arus itu mengalir bebas tanpa hambatan,tanpa putus.
Hari telah beranjak senja saat Xiao Ahnzi mengakhiri meditasinya.
Perut nya terasa lapar.,
Daratan tempatnya berada saat ini adalah daratan berbatu, pohon yang tumbuh di tanah ini dapat di hitung dengan jari,dan tumbuhan itu jelas bukan tumbuhan yang berbuah.
"Mustahil mendapatkan makanan di sini,," Xiao Ahnzi tidak memeikirkan dimana keberadaan guru nya saat ini.
Dengan langkah yang tidakbterlalu cepat, Xiao Ahnzi membawa tubuhnya, terus menuju timur.
Pengalaman pertama bermalam diluar istana, berada di dataran tinggi yang kiri kanannya hanyalah tebing jurang, tak di pungkiri, Xiao Ahnzi berjalan dengan bulu kuduk yang meremang.
Malam telah merangkak turun, Anak muda itu tak jua menemukan sebuah tempat untuk ber istirahat malam ini.
Medan berbatu dengan beberapa rumpun tanaman serupa ilalang sekarang ada didepannya.
Gelapnya malam membuat nya tak mampu melihat sejauh mana hamparan ilalang itu didepan sana.
"perhatikan langkah mu!! Aku menunggu didepan!" sebuah suara menelusup di antara semilir angin malam.
Xiao Ahnzi memasang kewaspadaan.
Dantian ketiga bergetar, aliran qi murni mengalir ke mata dan telinganya.
"jadi ini alasan dantian ini disebut mata ketiga?"
Perubahan yang signifikan terhadap penglihatan dan pendengarannya membuat ia sangat senang.
Dari pendengarannya, semua suara jadi terpisah pisah, bahkan Xiao Ahnzi dapat membedakan antara angin yang membentur bebatuan dengan angin yang bergesekan dengan daun daun tanaman serupa ilalang.
indra pendengar nya jadi lebih tajam, suara gesekan tubuh binatang binatang kecil dengan tanah bebatuan..
Semua seterang siang bagi nya.
Dalam jarak dua ratus meter di depan, Xiao Ahnzi merasakan satu sosok besar berbulu tengah meringkuk di bebatuan.
Suara gemerisik angin yang lolos disela sela bulu makhluk itu menampilkan siluet di benaknya.
Xiao Ahnzi mengalirkan lagi qi keseluruh tubuhnya. Intuisinya berkata bahaya,,
Jarak antara dirinya dengan sosok yang sempat ditampilkan mata ketiganya terpangkas dengan cepat.
Beberapa langkah lagi, mungkin sosok berbulu itu akan menerkamnya.
Xiao Ahnzi sama sekali tidak berpengalaman dalam menyerang, satu hal yang cukup ahli di lakukannya adalah menghindari serangan, karena itu lah Xiao Ahnzi tidak ber inisiatif untuk menyerang sosok itu.
Kadang kau terlalu fokus pada hal hal besar, hingga satu hal kecil luput dari mu.
Begitu juga Xiao Ahnzi, dalam benak nya telah tergambarkan tentang sosok itu, tapi Anak muda ini tidak menyadari pergerakan udara dari proses pernapasan makhluk itu.
Bahkan detak jantung pun tidak terdengar, bagaimana mungkin?
Padahal sesaat Xiao Ahnzi sempat mencium bau amis darah,..
Semua itu baru disadari nya setelah lima puluh meter menjauh dari sosok yang dicurigainya demonic beast berbulu itu.
Langkahnya tertegun, seketika hatinya menjerit,, "makanan!!"
jika sebelumnya ia bergegas menghindari sosok yang ia curigai sebagai demonic beast itu, sekarang ia mendekat dengan binar dimatanya yang seperti malam dipenuhi bintang.
Apa yang Xiao Ahnzi temui sungguh membuatnya merinding, semua siluet yang ditampilkan mata ketiga nya benar benar sebuah kenyataan.
Sosok demonic beast itu meringkuk dibalik rumpun tanaman serupa ilalang, demonic beast itu tidak lagi dapat bernapas, urat lehernya telah di sembelih, sepertinya menggunakan pedang yang teramat tajam. Darah mengalir membasahi tanah berbatu, bermuara pada rumpun tanaman serupa ilalang.
"aku terlalu takut, hingga tidak menyadari bau darah ini, padahal jelas jelas tidak ada detak jantung!! Ahhh aku benar benar malu!!"
Xiao Ahnzi masih merutuki kecerobohannya sebelumnya. Tangan nya kemudian mengangkat tubuh demonic beast berbulu yang setelah diperhatikan ternyata adalah seekor serigala angin bertanduk tiga.
Ukurannya nyaris dua kali ukuran tubuh Xiao Ahnzi, tapi itu tidak menjadi soal baginya, tenaga fisiknya terbilang luar biasa.
Dengan tetap mengerahkan qi ke sekujur tubuhnya,Xiao Ahnzi mulai memanggul jasad demonic beast itu.
Semua indra nya yang telah meningkat mengedarkan segala rasa dan karsa untuk mendapatkan informasi di sekitarnya.
Setelah berjalan sejauh lima mil,belum ada tanda tanda keberadaan gurunya,
"semoga saja yang dimaksud 'didepan' oleh tua bangka itu bukan sejauh yang ku pikirkan!!"
dengan memanggul makan malamnya dibahu, Xiao Ahnzi berjalan tiga mil lagi,
" udara ditempat ini mulai berubah,, mata ketiga ku tidak mampu menemukan keberadaan paman Lan,
Lebih baik bermalam disini."
Xiao Ahnzi menurunkan jasad demonic beast serigala angin bertanduk tiga dari panggulannya.
"sekarang apa yang harus kulakukan dengan mu? Aku tidak mau memakanmu dalam keadaan mentah begini!!"
"aiisshh.. Tsk.. Seharusnya aku belajar memasak!!. "
sebenarnya Xiao Ahnzi telah mempelajari cara pengolahan makanan, cara memasak dan semacamnya, tapi hanya sebatas teori. bagaimana mungkin Pangeran Tampan ini bisa dibiarkan bekerja di dapur??
Sebagai alternatif, Xiao Ahnzi juga telah mendalami inedia, yaitu suatu teknik merubah qi sebagai nutrisi tubuh pengganti makanan.
Tapi menurutnya itu membosankan.
Makan adalah salah satu cara menghargai diri sendiri.
Masih berkutat dengan pemikirannya, xiao Ahnzi merasa perutnya semakin melilit kelaparan..
"aisshh bocah!! Kau terlalu banyak berpikir!" sebuah suara membuatnya terperanjat.
"Paman Lan,,!! " sebuah jalan keluar muncul begitu saja.
Ssssuuut..!!
Sebuah belati kecil menancap di batu tepat didepan nya.
"pakai itu!"
Xiao Ahnzi langsung menguliti demonic beast serigala angin bertanduk tiga itu.
seberkas sinar menembus bebatuan, api biru tiba tiba menyala di atas bebatuan.
"pakai itu!"
Lalu pria setengah tua mengambil tempat duduk si sebuah batu besar, memperhatikan muridnya dengan santai.
Kepribadian Pria setengah tua yang di panggilnya Paman Lan ini sungguh membuat pusing Xiao Ahnzi,
Setelah sepanjang hari menempatkan muridnya dalam bahaya, sekarang bahkan ia membantu dalam hal hal yang sepele.
"jadi.. Paman yang membunuh demonic beast ini?" sambil membalik panggangan daging nya.
"iya.."
"Kenapa?" Xiao Ahnzi penasaran
"aku pikir kau lapar!!"
"mn...?"
"kau tak kan mendapatkan apa apa lagi disini untuk kamu makan,!"
Xiaon Ahnzi tampak berpikir, memang sepanjang jalan,dia tak menemukan apa pun untuk dimakan.
Satu satunya yang bisa dimakan cuma daging demonic beast itu.
"ya.. Cuma serigala jelek itu yang bisa kamu makan, kalau aku tidak membunuhnya,kamu yang akan dimakannya." lanjut pria itu.
"lagian... Kamu tidak punya keahlian untuk membunuhnya!! Aku sial betul!!"
Xiao Ahnzi melongo.. "sial??"
"murid payah sepertimu, bahkan makan saja harus disuapi begini, kau pikir aku tidak sial?" Paman Lan ini seperti nya mulai kumat lagi sintingnya.
"mn...?" Xiao Ahnzi..
"seharusnya,, dari sekian banyak membaca, kamu telah mempelajari beberapa teknik bertarung bukan?"
"Ada,,," Xiao Ahnzi menyeringai..
"hah??? Lalu kenapa kau hanya selalu menghindar? Kenapa kau tidak balas menyerang? Bocah sinting!!" Paman Lan bersungut sungut.
"mn.. Ini kan baru pelajaran kedua,, melarikan diri! bagaimanapun,aku harus patuh bukan???" sebuah seringai kembali mekar di bibirnya.
"dan lagi,, bagaimana pun, paman adalah guruku, walau menyebalkan,, guru tetaplah seorang guru!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
seeeeeerruuuuuu
2023-08-18
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt
2023-01-10
0