Fatimeh dan Maesaroh sudah tiba di depan kamar wanita itu, mereka berhenti melangkah dan Maesaroh juga melepaskan tuntunannya.
"Meh, udah ya aku ke depan dulu? Kamu bisa kan masuk sendiri?" ucap Maesaroh.
"Iya kak, aku bisa kok. Makasih ya udah mau anterin aku sampe sini!" ucap Fatimeh.
"Sama-sama, kamu cepat sehat ya! Mas Dans pasti bakal sedih banget kalau kamu masih sakit begini, minum juga obat penguat tubuh biar sakitnya cepat hilang!" ucap Maesaroh.
"Sip kak!" ucap Fatimeh menurut.
"Yaudah, masuk sana!" ucap Maesaroh.
Fatimeh mengangguk kecil, lalu masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
Saat Maesaroh hendak kembali ke depan, ia malah berpapasan dengan Dans disana.
"Loh, mas Dans? Ngapain disini?" tanya Maesaroh.
"Fatimeh mana??" ucap Dans sambil senyum-senyum dengan kedua tangan memegang uang cukup banyak.
"Kenapa mas? Dia ada di kamarnya kok, tadi kan mas sendiri yang nyuruh dia istirahat." jawab Maesaroh.
"Ya iya, tapi saya berubah pikiran. Sekarang kamu panggil lagi Fatimeh, dia harus melayani satu orang pelanggan lagi yang sultan banget!" ucap Dans.
"Apa? Emangnya mas Dans gak lihat tadi Imeh udah kesakitan dan lemas kayak gitu? Kasihan Imeh tau mas, jangan dipaksa dulu lah! Biarin dia istirahat dulu sampai rasa sakitnya hilang, kalau dia sampai kenapa-napa gimana?!" ucap Maesaroh.
"Ah kamu tau apa Mae? Udah, panggil aja Imeh dan suruh dia temuin saya di depan! Pelanggan sultan ini gak boleh dikecewakan, yang ada pasokan duit saya bisa hilang nanti." ucap Dans.
"Ta-tapi mas.."
"Halah jangan banyak tapi tapi kamu! Cepat panggil Imeh dan gausah sok perduli sama dia!" potong Dans.
"Iya mas iya, ini aku panggilin Fatimeh." ucap Maesaroh menurut paksa.
"Bagus!" ucap Dans seraya mencolek dagu Mae dan pergi dari sana sambil terus menghitung uang.
Maesaroh pun mau tidak mau akhirnya terpaksa mengetuk pintu kamar Fatimeh dan meminta wanita itu untuk keluar dari sana.
TOK TOK TOK...
"Meh, kamu keluar dong Meh! Mas Dans panggil kamu tuh, cepet buka pintunya Meh!" ucap Maesaroh.
"Iya kak!" balas Fatimeh dari dalam sana.
Ceklek...
Fatimeh membuka pintu dan menatap Maesaroh dengan wajah kebingungan.
"Ada apa kak?" tanya Fatimeh penasaran.
"Tadi mas Dans bilang ke aku, katanya ada pelanggan yang mau sewa kamu. Dia udah kasih uangnya banyak banget dan mas Dans gak bisa tolak itu, kamu diminta buat ke depan sekarang!" jelas Maesaroh pada Fatimeh.
"Hah? Tapi kak, punyaku kan masih sakit banget. Kalau aku harus layanin pria itu sekarang, yang ada sakitnya bakal tambah parah." ucap Fatimeh.
"Aku tadi juga udah bilang gitu sama mas Dans, tapi dia gak mau dengar. Coba deh kamu bicara aja langsung sama dia, siapa tahu dia mau dengar ucapan kamu!" ucap Maesaroh.
"Huft, iya deh kak. Makasih ya atas infonya! Kalo gitu aku mau ke depan dulu," ucap Fatimeh.
"Iya Meh, sini aku bantu kamu jalan!" ujar Maesaroh.
Fatimeh mengangguk setuju, lalu menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan berjalan bersama Maesaroh menuju ke depan.
•
Dans sudah berada di tempatnya semula dan menemui pria tua yang tadi memberinya uang cukup banyak untuk membawa Fatimeh pergi.
"Halo pak Fairuz! Saya tadi sudah temui Fatimeh, dan dia katanya bersedia untuk melayani bapak malam ini. Bapak bisa bebas bawa dia ke apartemen bapak, tapi jangan lupa besok pagi sudah harus dipulangkan kemari!" ucap Dans.
"Ya ya ya, saya mengerti. Sekarang dimana Fatimeh nya? Saya sudah tidak sabar ingin bermain dengan wanita cantik dan seksi itu!" ucap pria bernama Fairuz tersebut.
"Sabar pak! Fatimeh sekarang sedang bersiap-siap lebih dulu, tentu dia harus tampil cantik sebelum pergi bersama bapak dong. Kamu dari pihak club kan tidak mau membuat bapak kecewa," jawab Dans.
"Oh begitu, baiklah!" ucap Fairuz.
Tak lama kemudian, Fatimeh dan Maesaroh pun muncul disana.
Mereka berjalan cukup lambat lantaran Fatimeh masih merasakan sakit pada bagian bawahnya.
"Mas, aku udah bawa Fatimeh." ucap Maesaroh.
"Ah iya Mae, bagus sekali! Kamu memang dapat diandalkan! Kalau begitu, sekarang lepaskan Fatimeh dan biarkan pelanggan kita ini membawa Fatimeh!" ucap Dans.
"Iya mas, tapi emangnya Fatimeh mau dibawa kemana? Bukannya mereka bakal main disini aja?" tanya Maesaroh penasaran.
"Tidak Mae, pak Fairuz akan mengajak Fatimeh ke apartemennya. Untuk itu saya perintahkan kamu membawa pakaian ganti, Fatimeh." jawab Dans.
"Tapi, mas Dans gak bilang begitu tadi sama aku." ucap Maesaroh.
"Ah yang bener??" ujar Dans.
"Iya mas, tadi mas cuma bilang ke aku buat panggilin Fatimeh dan bawa dia kesini. Mas gak ada bilang aku suruh Fatimeh bawa pakaian ganti kok," ucap Maesaroh.
"Ohh, ya berarti saya lupa tadi." ucap Dans santai.
"Yaudah, biar aku balik lagi buat ambil pakaian gantinya." ucap Fatimeh.
"Eh eh, tidak usah! Kamu gak perlu bawa baju ganti malam ini, kelamaan! Nanti saya akan belikan pakaian yang kamu mau, ayo kamu ikut sama saya sekarang!" ucap Fairuz.
"Ta-tapi pak.."
Ucapan Fatimeh tertahan saat ia melirik ke arah Dans dan melihat Dans memberi kode padanya untuk menuruti kemauan Fairuz.
Akhirnya Fatimeh pun menurut dengan Fairuz, ia menggenggam telapak tangan pria itu dan melangkah keluar dari tempat tersebut.
"Mas, apa Imeh bakalan baik-baik aja?" tanya Maesaroh dengan raut cemas.
"Tenang aja! Lu kayak belum pernah lihat cewek disini dibawa sama orang aja, kan udah banyak kali pelanggan yang minta dipuaskan di rumahnya." jawab Dans dengan santai.
"Iya sih, tapi kan Imeh lagi sakit." ucap Maesaroh.
"Biarin aja, dia gak mungkin kenapa-napa!" ucap Dans.
•
Saat di luar, Fatimeh dan Fairuz justru berpapasan dengan Aldy yang baru datang.
Sontak Aldy langsung terkejut melihat Fatimeh dibawa oleh seorang pria tua menuju mobilnya.
"Eh eh eh, sebentar sebentar!" ucap Aldy.
"Hadeh, ada apa ini? Kamu mau apa? Sebaiknya kamu jangan halangi jalan saya!" ucap Fairuz sedikit kesal.
"Gue cuma mau tanya sama lu, cewek ini mau dibawa kemana? Kalo lu minta dipuasin, kan bisa di dalam aja." ujar Aldy.
"Saya sudah bayar mahal sama mister Dans, jadi saya pengen bawa Fatimeh ke apartemen saya." jelas Fairuz.
"Ohh, tapi emang Fatimeh nya mau?" tanya Aldy.
"Ya sudah pasti dia mau! Kamu ini tidak usah banyak tanya, kayak wartawan aja! Lebih baik kamu minggir sana, saya mau lewat!" ucap Fairuz.
"Iya iya, jagain Fatimeh ya! Jangan sampai dia lecet barang sedikitpun! Kalau sampe itu terjadi, gue bakal laporin lu ke polisi!" ancam Aldy.
"Ah berisik kamu!" ujar Fairuz makin kesal.
Fairuz akhirnya mendorong bahu Aldy dan memasukkan Fatimeh ke dalam mobilnya.
Aldy hanya bisa terdiam pasrah melihat Fatimeh dibawa pergi oleh pria tua tadi.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐
tolongin kek anj
2022-12-18
2
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
kaga ada ati si aldy.. 😏😏
2022-09-27
1