{Fatimeh} Episode 12. Hampir tertabrak

Fatimeh terus berjalan dan berjalan sambil sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan apakah paman atau bibinya masih mengejarnya atau tidak.

Setelah dapat dipastikan aman, Fatimeh pun berhenti sejenak untuk beristirahat sekaligus menenangkan dirinya.

Fatimeh benar-benar tak dapat menahan rasa sedihnya lagi saat ini, ia duduk pada kursi yang terdapat di dekatnya dan mulai menangis.

"Hiks hiks, maafin aku ya bik! Aku gak bermaksud bikin bibik sedih dan nangis kayak tadi, tapi aku sekarang gak punya pilihan lain selain menuruti kemauan bos Ajun." ucap Fatimeh.

Saat wanita itu sedang asyik menangis, tiba-tiba saja sebuah mangkuk muncul di depannya.

"Neng, mau bakso?"

"Hah?" Fatimeh melongok saja sembari menatap wajah pria penjual bakso yang ada di depannya.

"Kamu kapan munculnya ya? Perasaan tadi gak ada tukang bakso disini," ujar Fatimeh terheran-heran.

"Daritadi saya disini kok neng, itu kursi yang neng dudukin kan kursi saya. Neng nya sih baru datang langsung nangis, jadi gak sadar deh. Yaudah, mau bakso gak nih? Bakso itu bisa bikin sedih neng hilang tau," ucap penjual itu.

"Maaf bang! Tapi, saya gak punya uang. Saya kesini cuma mau numpang duduk, kalau gak boleh yaudah saya pergi aja." ucap Fatimeh.

Saat Fatimeh hendak berdiri, abang penjual bakso itu malah menahannya agar tetap disana.

"Eh jangan neng! Udah, kalo neng mau tetap disini juga gapapa kok. Saya gak tegaan orangnya, apalagi kalau lihat perempuan nangis. Kalau ada yang bisa saya bantu, bilang aja ya neng!" ujarnya.

"Iya bang, makasih!" ucap Fatimeh.

Fatimeh pun duduk kembali disana, mengusap air matanya dengan telapak tangan dan mulai melupakan kesedihannya.

Lagi-lagi Fatimeh dibuat terkejut karena sebuah tisu muncul di depan wajahnya, setelah ia mendongak rupanya si abang penjual yang menyodorkan tisu itu.

"Ini neng, lapnya pake tisu aja biar gampang." ucap penjual itu sambil nyengir.

"Iya, terimakasih bang!" ucap Fatimeh tersenyum tipis dan mengambil tisu itu.

"Sama-sama, neng." ucap si penjual.

Lalu, Fatimeh pun menggunakan tisu tersebut untuk mengusap wajahnya.

Sementara si penjual ikut duduk di sebelah Fatimeh sambil cengar-cengir sendiri.

"Neng, sebenarnya neng ini kenapa? Abis diputusin sama pacarnya ya? Atau ada masalah lain?" tanya penjual itu penasaran.

"Enggak kok bang, saya gak ada masalah apa-apa." jawab Fatimeh.

"Jangan bohong neng! Gak mungkin kalau gak ada masalah, tapi neng nangis kejer kayak tadi. Udah lah neng, cerita aja sama saya! Gini-gini saya bisa dipercaya kok," ucap penjual itu.

"Terimakasih bang! Tapi, saya harus pergi sekarang. Permisi!" ucap Fatimeh.

Fatimeh langsung beranjak dari kursinya, lalu pergi begitu saja meninggalkan si penjual yang masih kebingungan.

"Kenapa si tuh cewek?" gumamnya.

"Ini sebenarnya ada apa sih sama si Imeh? Kok dia pergi gitu aja? Apa jangan-jangan Fatimeh punya masalah sama paman atau bibinya? Huh bikin bingung aja deh!" gumam Cat.

"Cat!"

Tiba-tiba Nuril datang dan menepuk pundak Cat dari belakang, membuat gadis itu terkejut lalu reflek menoleh ke arahnya.

"Eh kak, iya kenapa?" tanya Cat kaget.

"Kamu lagi ngapain disini? Fatimeh mana?" ucap Nuril bertanya mengenai Fatimeh.

"Eee itu anu..." Cat terlihat gugup dan bingung saat hendak menjelaskan pada Nuril.

"Kenapa Cat? Ada apa sama Imeh?" tanya Nuril.

"Begini kak, jadi tadi aku ngeliat Imeh lagi bertengkar sama paman dan bibinya di depan sana. Sepertinya mereka ada masalah serius deh, sampai Imeh gak mau pulang bareng bibinya." jelas Cat.

"Hah? Berarti sekarang Imeh udah gak tinggal di rumah bibinya lagi dong?" ucap Nuril terkejut.

"Ya begitulah kak, Imeh katanya sih pengen tinggal sendiri biar gak ngerepotin paman atau bibinya lagi." jawab Cat.

"Duh, kira-kira Imeh tinggal dimana ya?" ujar Nuril.

"Emangnya kenapa kak? Kak Nuril mau nyusulin Fatimeh ya?" tanya Cat.

"Eee enggak sih, aku cuma khawatir aja sama dia. Aku takut dia kenapa-napa kalau tinggal sendiri, apalagi dia itu kan perempuan." jawab Nuril.

"Ohh, yaudah kalo gitu kak Nuril cari aja Fatimeh! Tadi dia pergi ke arah sana tuh, mungkin belum jauh soalnya dia kan jalan kaki." ucap Cat.

"Oke deh! Aku susulin dia dulu ya? Aku harus pastiin Imeh baik-baik aja!" ucap Nuril.

"Iya kak," ucap Cat mengangguk singkat.

Setelahnya, Nuril pergi dengan sepeda motor miliknya untuk mengejar Fatimeh. Ia tampak sangat cemas pada Fatimeh seakan tak ingin wanita itu kenapa-napa.

Sementara Cat tetap disana, menatap Nuril yang perlahan menjauh dengan raut sedih.

"Kak Nuril kayaknya perduli banget sama Fatimeh, apa dia suka ya sama Imeh? Berarti aku gak punya kesempatan dong," gumam Cat.

Ciiitttt...

Aldy harus menginjak rem secara mendadak sampai ban motor bagian belakangnya terangkat dan hampir terjatuh ke aspal.

Aldy yang sedang mengendarai motornya, terkejut saat melihat seorang wanita menyeberang jalan sambil terbengong.

"WOI JALAN TUH PAKE MATA!" teriak Aldy.

Wanita itu masih gemetar merasa ketakutan, ia terus menutup wajahnya dan tak berani menatap ke arah Aldy.

"Heh budeg! Lu denger gak sih yang gue bilang barusan? Apa lu emang tuli?" geram Aldy.

Karena kesal, Aldy pun turun dari motor tanpa melepas helmnya. Ia menghampiri wanita itu dan menarik tangannya secara paksa hingga ia dapat melihat wajah wanita itu.

"Lu—" ucapan Aldy terjeda saat ia mengetahui wanita yang hampir ditabraknya adalah Fatimeh.

"Ampun! Aku benar-benar gak sengaja, aku tadi gak lihat jalan!" ucap Fatimeh ketakutan.

"Hey hey, kamu tenang ya! Ini aku Aldy, kamu gak perlu takut begitu sama aku!" ucap Aldy langsung memeluk dan menenangkan Fatimeh.

"Aldy??" ucap Fatimeh dengan membuka matanya.

"Yeah, it's me. Kamu ngapain sih di jalanan kayak gini sendirian?" ucap Aldy.

"Eee.." Fatimeh masih terus gemetar dan merasa gugup saat ini.

Akhirnya Aldy pun membawa Fatimeh ke pinggir jalan, mereka duduk bersama pada trotoar agar Fatimeh bisa lebih tenang.

"Meh, kamu itu kenapa? Lagi ada masalah ya?" tanya Aldy pada Fatimeh.

"Iya Aldy, aku emang punya masalah. Tadi paman sama bibik aku temuin aku lagi di sekolah, mereka paksa aku buat kembali tinggal sama mereka." jawab Fatimeh.

"Oh ya? Terus, kamu jawab apa?" tanya Aldy.

"Eee aku tolak permintaan mereka, karena aku sekarang kan udah jadi milik bos Ajun. Aku gak mungkin bisa balik sama mereka," jawab Fatimeh.

"Ya, keputusan yang bagus cantik. Kamu emang gak bisa kemana-mana lagi, kamu harus terima kenyataan kalau saat ini kamu udah jadi milik papa aku!" ucap Aldy mengusap rambut Fatimeh.

Fatimeh mengangguk pelan, sedangkan Aldy menarik dagunya dan mencuri kecupan di bibirnya.

Cupp!

"Mau es krim?" ucap Aldy yang membuat Fatimeh melongok lebar.

"HEH!!"

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐

𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐

Kang bakso aku padamu!

2022-12-18

1

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

kang bakso yg kevo.. 🤪

2022-09-25

1

Gada Hati:^

Gada Hati:^

lanjut

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!