{Fatimeh} Episode 07. Istirahat dulu

Maesaroh mengantarkan Fatimeh ke kamarnya, tempat dimana Fatimeh akan beristirahat selama bekerja disana.

Fatimeh mengikuti saja kemana Maesaroh melangkah, walau sebenarnya ia ingin pergi dari sana dan kembali ke rumahnya.

Ceklek...

"Nah Imeh, ini dia kamar kamu." ucap Maesaroh.

Fatimeh cukup kaget melihat kondisi kamarnya, ternyata begitu mewah tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya.

Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan disana, seperti AC dan juga kamar mandi khusus baginya.

Lemarinya pun ada dua, sehingga Fatimeh bisa memisahkan mana pakaian yang akan ia gunakan untuk bekerja dan pakaian sehari-hari miliknya.

"Beneran ini kamarnya? Gak salah kan?" tanya Fatimeh.

"Iya Imeh, beneran kok. Kenapa? Kamu kaget ya karena kamar ini mewah banget!?" ucap Maesaroh.

"Ah iya, aku gak nyangka kalau aku bakal dikasih kamar semewah ini. Biasanya aku itu tidur di kasur busa dan gak punya kamar mandi sendiri kayak disini," ucap Fatimeh.

"Ya begitulah Meh, bos Ajun itu perduli banget sama kita pekerjanya. Dia selalu kasih kita fasilitas yang mewah, gaji kita juga besar kok. Tapi, ada minusnya juga sih." ucap Maesaroh.

"Apa?" tanya Fatimeh.

"Kita gak dikasih waktu libur, pokoknya setiap hari tuh kita harus kerja. Apalagi semisal ada order dari orang lain yang minta ditemenin di hotel atau apartemennya, kita harus selalu siap meskipun itu siang atau pagi hari." jawab Maesaroh.

"Hah? Emang bisa gitu juga ya? Aku kira kira cuma stay disini aja nunggu pelanggan datang," tanya Fatimeh.

"Iya Meh, kan tersedia nomor teleponnya juga. Nanti kalau ada yang pesan cewek, pasti dilaporin sama manager disini. Terus, cewek yang diminta sama pelanggan bakal langsung disuruh siap-siap." jelas Maesaroh.

"Ada managernya juga? Siapa?" tanya Fatimeh.

"Ada, namanya mas Dans. Kamu juga bakal ketemu dia kok kalau kamu udah mulai kerja besok," jawab Maesaroh.

"Oh gitu, yaudah makasih ya Maesaroh!" ucap Fatimeh.

"Sama-sama, nanti kalau ada yang mau kamu tanyakan lagi, langsung temuin aja aku di kamar ya! Kamu bebas mau tanya apapun ke aku, dari dulu aku emang selalu bantu anak-anak baru." ucap Maesaroh.

"Iya Mae, kayaknya untuk sekarang sih udah gitu aja dulu. Aku juga mau istirahat nih capek," ucap Fatimeh.

"Ah iya, kamu istirahat aja sekarang! Jadi, besok tenaga kamu bisa lebih kuat pas kerja. Apalagi kita ini kan harus stay terus setiap malam, dan gak boleh istirahat sebelum tempat ini tutup." ucap Maesaroh.

"Terus, biasanya kalian kalau istirahat jam berapa?" tanya Fatimeh.

"Eee biasanya sih abis subuh baru kita pada bisa istirahat, nah terus paginya kita lakuin aktivitas seperti orang pada umumnya. Kayak sekolah, kuliah, atau kerja lagi." jawab Maesaroh.

"Ohh, berarti aku tetap bisa sekolah dong?" tanya Fatimeh.

"Bisa kok, Tina aja juga tetap sekolah walau malam harinya dia kerja habis-habisan. Maklumlah dia itu kan primadona disini, banyak laki-laki yang mau sama dia." jawab Maesaroh.

"Ohh, dia masih sekolah? Emang umurnya berapa?" tanya Fatimeh.

"Mungkin sekitar 15 tahun, masih lebih muda dari kamu." jawab Maesaroh.

"Apa??" Fatimeh terkejut bukan main.

"Iya Meh, yaudah ya kalo gak ada yang mau ditanyain lagi sekarang aku harus kembali ke depan. Kamu selamat istirahat ya!" ucap Maesaroh.

"Iya kak Mae, makasih ya!" ucap Fatimeh.

Maesaroh mengangguk pelan, lalu melangkah keluar dari kamar itu meninggalkan Fatimeh sendirian.

Fatimeh pun kembali berkeliling melihat seluruh sudut kamarnya yang cukup luas itu, ia membuka lemarinya satu persatu dan sudah terdapat banyak pakaian untuknya disana.

"Wah bajunya bagus-bagus banget! Tapi, sayang aja baju aku yang lain sama seragam sekolah aku masih ketinggalan di rumah paman." ucap Fatimeh.

Fatimeh mengambil satu pakaian yang cukup seksi dari dalam lemari itu, lalu coba memakainya.

Ia memandang dirinya sendiri di depan cermin, entah kenapa ia merasa nyaman mengenakan itu.

"Enak juga dipakainya! Apa aku pake baju ini aja ya buat tidur sekarang? Lumayan nyaman juga, aku belum pernah pakai baju kayak gini padahal." ucap Fatimeh senyum-senyum sendiri.

TOK TOK TOK...

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya dan membuat Fatimeh sedikit terkejut.

"Siapa ya itu?" gumamnya.

Akhirnya Fatimeh melangkah ke dekat pintu, membukanya perlahan untuk mengetahui siapa yang ada di depan sana.

Ceklek...

"Halo Fatimeh cantik!"

Keesokan harinya, Gani pulang ke rumahnya untuk mengambil barang-barang milik Fatimeh yang masih tertinggal disana.

Gani pun langsung masuk ke kamar Fatimeh, menyiapkan koper besar untuk membawa seluruh pakaian dan barang lainnya milik Fatimeh.

"Aku harus cepat! Jangan sampai begitu Rimar pulang nanti, aku masih belum selesai membereskan barang-barang milik Fatimeh ini!" ucap Gani panik.

Disaat ia tengah merapihkan barang-barang itu, tanpa sengaja Gani melihat kertas gambar yang berisikan dirinya dan juga sang istri.

"Fatimeh kayaknya sayang banget sama gue dan Rimar, dia sampai bikinin gambar begini. Mana ada tulisannya lagi, bikin gue terharu aja lihatnya." ucap Gani.

"Duh, tapi gue gak boleh lembek! Fatimeh itu lumbung uang gue," sambungnya.

Setelah selesai, Gani langsung membawa koper tersebut keluar dari kamar Fatimeh dan menyerahkannya kepada bodyguard bos Ajun yang sudah datang di depan rumahnya.

"Ini barang-barang punya Fatimeh, tolong kalian bawain ya dan kasih ke dia!" ucap Gani.

"Oke!"

"Yaudah, makasih!" ucap Gani tersenyum tipis.

Kedua bodyguard itu pun pergi dengan koper yang diberikan Gani tadi.

"Mas Gani!"

Gani sontak terkejut mendengar suara wanita memanggil namanya, ia yang hendak masuk ke dalam rumah pun mengurungkan niatnya.

Gani berbalik badan, menatap wajah Rimar yang baru kembali dari kampungnya.

"Rimar? Kamu kok sudah balik? Memangnya kondisi ibu sama bapak sudah membaik?" tanya Gani tampak gugup.

"Aku ditipu mas, ternyata ibu sama bapak itu gak sakit. Pesan yang masuk ke hp aku, bukan pesan dari Marwa." jelas Rimar.

"Jadi, ternyata Rimar udah tau kalau SMS itu cuma tipuan. Jangan sampai dia juga tahu deh, kalau aku yang udah kirim pesan itu pake nomor lain!" batin Gani.

"Apa? Ditipu? Kok bisa sih?" ujar Gani.

"Iya mas, intinya begitu. Mungkin aku terlalu bodoh, sampai-sampai aku mudah percaya sama pesan dari nomor gak jelas itu." ucap Rimar.

"Huh, yaudah kamu ambil positifnya aja! Kan Alhamdulillah ibu sama bapak ternyata gak sakit," ucap Gani tersenyum.

"Iya mas, Alhamdulillah! Eh ya, Fatimeh dimana? Dia udah berangkat sekolah?" tanya Rimar.

"Eee kamu harus tau sesuatu sayang, ini penting!" ucap Gani.

"Apa? Soal Fatimeh?" tanya Rimar penasaran.

"Iya, ini tentang Fatimeh." jawab Gani.

"Kenapa sama dia? Ada masalah?" tanya Rimar.

"Kita bicara di dalam aja ya, sini aku bawain tas kamu!" ucap Gani.

"Iya iya.."

Gani dan Rimar pun melangkah masuk ke dalam secara bersamaan.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

fitnah apa yg akan kau sampaikan gani.. 😏😏

2022-09-21

1

❣︎ fǟfǟ • ♚⃝𝕯𝖚ͨᴅᷞ𝖚ͧ𝖑ᷨ

❣︎ fǟfǟ • ♚⃝𝕯𝖚ͨᴅᷞ𝖚ͧ𝖑ᷨ

next

2022-09-21

1

𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐

𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐

gw harap Bu Rimar masih lebih waras

2022-09-20

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!