{Fatimeh} Episode 04. Dijual paman

"Ohh, jadi ini perempuan yang kamu maksud?" tanya bos Ajun pada Gani.

"Betul bos, dia Fatimeh. Ayo Meh, kamu kenalin diri kamu sama bos Ajun!" ucap Gani.

"Hah??" Fatimeh terkejut dan menganga lebar.

"Halo Fatimeh! Saya Ajun, kamu bisa panggil saya bos Ajun. Berapa usia kamu cantik?" ucap Ajun sambil menyodorkan tangan ke arah Fatimeh.

Fatimeh hanya diam memandangi telapak tangan Ajun, itu membuat Ajun merasa gemas dan tersenyum renyah.

"Dia benar-benar luar biasa, pantas saja Gani memasang tarif yang sangat mahal kepada wanita bawaannya kali ini." batin Ajun.

Melihat Fatimeh terdiam saja, Gani pun tampak gregetan dan memaksa Fatimeh untuk segera meraih tangan Ajun di depannya.

"Meh, cepat kamu jabat tangan bos Ajun! Jangan bikin dia marah!" bisik Gani.

"Tapi paman, aku gak suka sama dia. Kelihatannya dia bukan lelaki baik-baik, lihat aja tuh ada banyak cewek-cewek di belakangnya." ucap Fatimeh.

"Sssttt kamu gak perlu bahas itu! Sudah, lakukan saja apa yang paman perintahkan dan jangan membantah!" ujar Gani.

"I-i-iya paman.." ucap Fatimeh menurut pasrah.

Fatimeh langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh pamannya, ia meraih tangan Ajun dan bersalaman sebentar dengannya.

"Waw tangan kamu benar-benar halus cantik! Kenapa kamu sempat terdiam tadi? Kamu takut ya sama saya? Tenang aja cantik, saya ini bukan pria jahat kok!" ucap Ajun.

"Iya bos, maafkan Fatimeh ya! Dia memang pemalu orangnya," ucap Gani.

"Diam kamu Gani! Saya sedang bicara dengan Fatimeh, bukan kamu." ucap Ajun.

"Maaf bos!" ucap Gani menunduk lesu.

Fatimeh merasa heran melihat pamannya yang begitu patuh dan takut pada Ajun, ia pun semakin penasaran siapa sosok Ajun sebenarnya.

"Eee Fatimeh, kita duduk yuk!" ucap Ajun.

Gani memberi kode pada Fatimeh untuk menurut dan mengiyakan perkataan Ajun.

"I-i-iya bos Ajun.." ucap Fatimeh.

Fatimeh kini duduk di sofa berdampingan dengan Ajun yang memang sangat ingin dapat berdua bersama Fatimeh.

Sementara Gani membiarkan saja Fatimeh berada disana bersama Ajun, ia memang sudah tidak perduli apa yang akan dilakukan Ajun nantinya.

Lalu, seorang bodyguard Ajun pun menghampiri Gani yang masih berdiri di dekat sana dan berbisik di telinganya.

"Gani, ayo ikut dengan saya! Bos Ajun sudah serahkan semua uangnya pada saya, dan kamu bisa dapatkan itu di depan. Biarkan Fatimeh disini, dia sudah menjadi milik bos Ajun." ucapnya

"Baiklah, tapi jumlahnya sudah sesuai dengan yang saya inginkan bukan?" tanya Gani.

"Tentu saja, semuanya sudah ada di koper ini. Jadi, ayo kita lanjut bicara di depan sana!" jawabnya.

"Oke!" Gani mengangguk setuju.

Gani pun berpamitan sejenak kepada Fatimeh dan juga Ajun.

"Meh, paman pergi dulu ya? Kamu yang anteng disini sama bos Ajun, jangan bandel loh!" ucap Gani sambil tersenyum.

"Hah? Paman mau kemana? Kok paman tinggalin aku? Aku gak mau disini cuma sama dia!" ucap Fatimeh.

"Tenang aja! Kamu gak akan kenapa-napa kok asalkan kamu mau nurut," ucap Gani.

"Imeh, sudah kamu duduk saja disini sama saya! Biarkan paman kamu itu pergi, dia masih harus mengurus urusannya!" ucap Ajun.

"Dengar itu Imeh, kamu harus nurut sama bos Ajun ya!" ucap Gani.

"Ta-tapi paman.."

"Sudahlah, paman harus pergi sekarang! Bos Ajun, saya pamit ya!" potong Gani.

"Ya, cepatlah kamu pergi!" ucap Ajun.

Gani tersenyum tipis, kemudian pergi keluar dari sana bersama salah seorang bodyguard bos Ajun.

Fatimeh berusaha bangkit mengejar pamannya, tetapi ditahan oleh tangan kekar Ajun.

"Paman jangan tinggalin aku!" teriak Fatimeh.

"Diam kamu cantik! Sekarang kamu sudah jadi milik saya, jadi kamu harus tetap disini dan turuti semua keinginan saya!" bentak Ajun.

"Apaan sih? Lepasin aku, aku gak mau ikut sama kamu!" ucap Fatimeh coba berontak.

"Percuma saja, kamu tidak akan bisa lepas dari saya. Lagipun, paman kamu itu juga gak mungkin bebasin kamu dari sini. Jadi, sebaiknya kamu menurut saja denganku!" tegas Ajun.

Fatimeh menangis saat itu juga, tangannya sakit karena dicengkram, tetapi hatinya jauh lebih sakit karena ia dijual oleh pamannya sendiri. Dan lagi, penderitaannya belum berakhir sampai disini.

Gani menghentikan langkahnya, seorang bodyguard yang bersamanya pun menyerahkan koper berisi uang itu kepadanya.

"Ini uang bayaran buat kamu," ucapnya.

"Hahaha, terimakasih! Senang sekali saya bisa berbisnis dengan bos Ajun, kalau begini terus mungkin saya bisa jadi orang kaya dan punya usaha dimana-mana!" ujar Gani.

"Teruslah bermimpi Gani! Yasudah, kamu bisa pergi dari sini sekarang!" ucap bodyguard itu.

"Oke! Sampaikan ucapan terimakasih saya sama bos Ajun nanti ya!" ucap Gani.

Bodyguard itu mengangguk pelan, sedangkan Gani mulai melangkahkan kakinya pergi dari sana membawa satu koper berisi uang yang banyak.

"Hahaha, si Rimar pasti senang banget karena gue berhasil dapetin uang sebanyak ini. Kira-kira gue beliin hadiah apa ya buat dia pas pulang nanti?" gumam Gani dalam hati.

Sementara itu, Fatimeh masih berada di dalam bar bersama Ajun dan para bodyguardnya.

Tak hanya Fatimeh satu-satunya wanita disana, karena ada cukup banyak perempuan yang berdiri di belakangnya saat ini.

"Hey manis! Kamu masih sekolah apa udah lulus?" tanya Ajun sembari mencolek dagu Fatimeh.

"Aku masih sekolah, tapi sebentar lagi mau lulus." jawab Fatimeh menunduk.

"Oh, bagus! Berarti kamu butuh biaya yang sangat banyak kan untuk sekolah kamu? Selain itu, kamu juga harus melanjutkan pendidikan kamu ke fase kuliah bukan? Jadi, uang yang kamu butuhkan itu sangat-sangat besar." ucap Ajun.

"Iya bos, aku emang butuh uang untuk biaya hidup aku. Terus untuk apa om tanyain itu semua ke aku? Apa om mau kasih aku uang buat sekolah atau kuliah?" tanya Fatimeh.

"Tentu saja, aku bisa kasih apapun yang kamu butuhkan Fatimeh. Jangankan uang, rumah ataupun mobil aja pasti bakal aku kasih ke kamu!" jawab Ajun.

"Hah? Serius bos?" tanya Fatimeh terkejut.

"Ya, mana pernah saya berbohong? Apalagi sama wanita cantik seperti kamu," jawab Ajun sambil kembali mencolek dagu Fatimeh.

"Kenapa kamu mau kasih uang ke aku? Atas dasar apa?" tanya Fatimeh penasaran.

"Karena saya mau kamu bekerja untuk saya di tempat ini, dengan begitu maka kamu akan bisa mendapatkan banyak uang cantik." jawab Ajun.

"Bekerja?" Fatimeh kembali dibuat terkejut.

"Iya, kamu mau punya uang banyak kan? Kamu harus bekerja dengan saya, pasti kamu bisa memiliki uang banyak dan bisa membeli apapun yang kamu mau nanti." jelas Ajun.

"Tapi, kerja apa bos?" tanya Fatimeh penasaran.

"Seperti mereka yang ada di belakang kamu," jawab Ajun melirik ke belakang.

"Hah??"

Fatimeh terbelalak lebar, menatap satu persatu wanita berpakaian seksi yang berdiri di belakangnya saat ini.

Ia pun berpikir keras mengenai apa pekerjaan yang akan diberikan bos Ajun padanya, karena para wanita itu terlihat membingungkan.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

kerjanya dilihat, diraba, abis itu di terajang.. 🙄🤧

2022-09-19

2

Senja_

Senja_

ceritanya bagus, mampir juga ya ke karyaku. makasih

2022-09-17

3

♀️

♀️

fatimeh polos bgt

2022-09-17

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!