Sementara itu, di luar Tina tampak merengut kesal lantaran ia masih belum mendapat pelanggan hingga saat ini.
Dans sang manager pun berusaha menghibur Tina dengan duduk di sampingnya, ia rangkul wanita itu dan menyodorkan segelas minuman untuknya.
"Kamu minum dulu biar gak pusing! Mungkin nanti ada yang mau sewa kamu," ucap Dans.
"Mas, gimana kalau malam ini gak ada yang mau main sama aku? Aku bisa gak dapat uang dong mas, padahal sebelumnya tuh aku selalu dapat pelanggan kok walau satu atau dua." ujar Tina.
"Iya, tenang aja ya! Mungkin malam ini belum rezeki kamu, tapi siapa yang tahu kalau nanti ada orang datang lagi buat sewa kamu. Sekarang kamu sabar aja dulu, jangan sedih ya!" ucap Dans.
"Huh ini semua gara-gara ada orang baru!" cibir Tina.
"Kamu bicara apa sih? Buktinya Fatimeh juga baru dapat satu pelanggan, terus teman-teman kamu yang lain pun lagi ada pelanggan sekarang. Kamu gak bisa salahin Fatimeh dalam hal ini, sayang!" ucap Dans.
"Iya, tapi masalahnya Fatimeh itu udah rebut pelanggan setia aku. Mas Abrar kan seringnya main sama aku, tapi sejak ada Fatimeh dia malah jadi sama si Fatimeh!" ujar Tina.
"Kan dia udah bilang tadi, dia mau coba sensasi baru. Mungkin setelah ini, dia bakal pilih kamu lagi. Sudahlah Tina, hilangkan sifat jealous kamu itu!" ucap Dans.
"Huft, iya iya.." ucap Tina pasrah.
Akhirnya Tina meminum minuman yang diberikan Dans padanya sampai habis.
Lalu, muncullah sosok pria tua berkumis yang baru datang ke dalam bar tersebut.
"Nah sayang, kamu bisa goda dia tuh. Kelihatannya dia orang kaya, ini kesempatan buat kamu dapat pelanggan plus uang banyak!" ucap Dans.
"Apa? Masa aku harus godain om-om sih, mas? Aku gak mau ah main sama yang berkumis, geli tau rasanya!" ujar Tina menolak.
"Ya terserah kamu! Tapi, jangan marah-marah sama saya kalau kamu gak dapat pelanggan!" ucap Dans.
Tina pun terdiam dan berpikir sejenak, sedangkan Dans sudah bangkit lalu pergi dari sana.
"Gimana ya? Masa seorang Tina yang cantik jelita dan seksi ini harus godain om-om sih? Aku kapok tau sama yang berkumis, tapi kalo gak dilakuin aku gak punya uang!" batinnya.
"Ah yaudah lah, masa bodo mau dia kumisan atau enggak! Yang penting aku bisa punya banyak uang!" ucap Tina.
Akhirnya Tina bangkit dari duduknya, lalu bergerak cepat menghampiri pria tua yang sedang duduk santai disana dan mulai menggodanya.
"Ehem ehem, hai ganteng!" ucap Tina.
•
•
Suara penyatuan antara Abrar dan Fatimeh terus menggema di seluruh ruangan itu.
Mereka berdua sudah sama-sama lelah, keringat bahkan telah membasahi tubuh keduanya.
Abrar memompa lebih cepat saat ia merasakan sesuatu akan meledak di bawah sana.
Abrar terus berteriak sekeras mungkin karena tubuhnya benar-benar tengah merasa enak malam ini di atas tubuh Fatimeh.
Fatimeh hanya bisa bersuara pelan sembari menggigit bibir bawahnya, ia sudah benar-benar lemas saat ini.
Abrar berteriak cukup keras sembari mencabut miliknya dan mengeluarkan cairan di wajah Fatimeh.
Abrar sangat lega setelah mendapat pelepasan pertamanya kali ini.
Pria itu pun ambruk di sebelah Fatimeh, menatap wajah Fatimeh sambil tersenyum dan mengusapnya lembut.
"Punyamu benar-benar nikmat dan sempit, baby. Aku suka itu!" ucap Abrar.
"Aku senang kalau pelanggan pertamaku puas, berarti tandanya aku berhasil bekerja dengan baik." ucap Fatimeh.
"Ya, sangat-sangat baik!" ucap Abrar.
Cupp!
Permainan panas itu diakhiri dengan sebuah kecupan manis di bibir Fatimeh.
"Yasudah, ini uang bayaran untuk kamu. Aku lebihkan sedikit karena aku benar-benar merasa puas malam ini," ucap Abrar.
Fatimeh pun menerima uang dari Abrar itu dengan riang gembira, ini adalah hasil kerja kerasnya dan Fatimeh bangga dengan itu.
"Terimakasih mas Abrar!" ucap Fatimeh.
"Sssttt, jangan panggil aku mas! Panggil aku sayang, okay?!" pinta Abrar.
"Iya sayang.." ucap Fatimeh.
Abrar tersenyum lebar, kemudian memakai kembali pakaiannya yang berserakan di lantai itu.
Begitupun dengan Fatimeh, ia memunguti pakaiannya lalu memakainya.
"Sepertinya aku harus mandi, gak mungkin aku lanjut bekerja dalam keadaan begini. Kamu benar-benar bikin tubuh aku basah, tadi itu luar biasa." ucap Fatimeh.
"Yes baby! Itulah keahlian ku, aku senang membuat perempuan basah dan keenakan." ucap Abrar.
Fatimeh tersenyum saja ke arah Abrar, kemudian tengkuknya kembali ditarik oleh pria itu dan bibirnya pun dilumat untuk yang terakhir kalinya.
"Mungkin aku akan menyukai semua ini mulai sekarang," batin Fatimeh.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐
Pengen nangis
2022-12-18
1
Gada Hati:^
si Tina terlenserakan dong🤣
2022-09-28
1
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
optimis yang membuatku kecewa imeh.. 😩
2022-09-25
1