{Fatimeh} Episode 03. Bertemu Ajun

Malam harinya, Fatimeh sudah bersiap memakai gaun yang diberikan oleh pamannya tadi.

Meski begitu, Fatimeh masih bingung dan tidak tahu akan dibawa kemana oleh pamannya.

Kini Fatimeh tengah terduduk di depan cermin, menatap tubuh seksinya yang terpampang dengan jelas disana.

"Apa lagi yang mau paman Gani lakuin ke aku ya? Setelah peristiwa semalam, rasanya hidup aku benar-benar hancur banget. Aku gak nyangka paman Gani bisa sampai setega itu sama aku," ucap Fatimeh.

Wanita itu menangis tersedu-sedu, air mata terus membasahi pipinya meratapi nasib buruk yang mendatanginya.

"Kesucian yang aku jaga selama ini, dan seharusnya diperuntukkan untuk suamiku nanti, justru telah hilang diambil pamanku sendiri." ucap Fatimeh sambil terisak-isak.

"Mengapa paman Gani tega banget sama aku? Dia benar-benar bikin aku hancur!"

TOK TOK TOK...

Tiba-tiba suara ketukan terdengar dari luar, Fatimeh bergegas menghapus air matanya dan menatap ke pintu.

"I-i-iya, siapa?" tanya Fatimeh gugup.

"Siapa lagi menurut kamu sayang? Di rumah ini kan sekarang cuma ada kita berdua," jawab Gani dari luar.

"Paman mau apa?" tanya Fatimeh.

"Buka pintunya sayang, paman mau masuk ke dalam sekarang!" ucap Gani.

"Iya paman, sebentar!" teriak Fatimeh.

Fatimeh menghela nafasnya sejenak, lalu berjalan menuju pintu dan membukanya sesuai perintah sang paman.

Ceklek...

Gani langsung terkejut melihat penampilan Fatimeh yang begitu memukau, ia tersenyum lebar mendekati wanita itu dan menyentuh wajah Fatimeh dengan lembut.

"Kamu cantik sekali, paman gak salah nyuruh kamu pakai gaun ini." ucap Gani.

"Makasih paman!" ucap Fatimeh singkat.

Gani terus tersenyum sembari mengitari tubuh molek Fatimeh, ia terkesima melihatnya karena Fatimeh memang tampak lebih cantik dan seksi saat mengenakan gaun pemberiannya itu.

"Pasti bos Ajun bakalan suka banget sama dia, dan gue bakal dapat banyak uang dari bos Ajun!" batin Gani.

Fatimeh merasakan aura aneh dari gerak-gerik pamannya itu, ia semakin dibuat cemas dan bingung.

Fatimeh pun beralih menatap Gani, menahan tubuh pamannya itu untuk berhenti bergerak agar bisa bicara dengan serius.

"Paman ini mau bawa aku kemana sebenarnya?" tanya Fatimeh.

"Nanti juga kamu tau sayang, untuk saat ini kamu cukup diam dan ikuti saja kata-kata paman. Selama di tempat nanti, kamu jangan bicara apa-apa ya cantik kalau gak ditanya!" jawab Gani.

"Maksudnya apa sih paman? Apa yang paman rencanakan buat aku lagi?" tanya Fatimeh.

"Apa gak cukup dengan semalam yang udah paman lakuin ke aku? Paman udah renggut kesucian aku, apa paman belum puas sakitin aku?!" sambungnya penuh kekesalan.

"Kamu gak perlu cemas sayang! Paman gak ada rencana apa-apa kok, paman cuma mau bawa kamu bersenang-senang malam ini. Jadi, kamu jangan takut ya cantik!" ucap Gani.

Gani membelai rambut Fatimeh dengan lembut, menyelipkannya ke balik telinga sembari mengulum senyum.

"Yuk kita pergi!" ucap Gani.

Gani berusaha menggandeng tangan Fatimeh, namun langsung ditepis oleh Fatimeh dengan cepat.

"Jangan pake sentuh-sentuh aku segala! Aku bisa jalan sendiri kok, aku masih punya kaki!" ucap Fatimeh.

"Emang rasa sakit setelah kejadian semalam itu sudah hilang sayang?" goda Gani.

"Sebuah pertanyaan yang gak perlu dijawab," ucap Fatimeh ketus.

Karena emosi, Fatimeh pun melangkah keluar dari kamarnya lebih dulu dan meninggalkan Gani yang masih berdiam diri disana.

"Hahaha, sebentar lagi kamu akan jadi lumbung uang buat paman, sayang.." ucap Gani.

Fatimeh dan Gani kini telah tiba di sebuah bar mewah yang sangat ramai, mereka pun turun dari taksi yang mereka naiki untuk segera memasuki bar tersebut.

"Paman, buat apa kita kesini?" tanya Fatimeh.

"Tadi kan paman sudah bilang, paman hanya ingin bersenang-senang dengan kamu. Sudahlah, tidak usah panik ya cantik!" jawab Gani.

Fatimeh hanya bisa menghela nafasnya, jujur suasana hatinya saat ini masih belum bisa tenang walau pamannya selalu berkata semua akan baik-baik saja.

"Yaudah, yuk kita masuk kesana! Ada seseorang yang sudah menunggu kamu," ujar Gani.

"Seseorang? Siapa paman?" tanya Fatimeh.

"Kamu gak perlu tau, cukup diam dan lakukan saja perintah paman!" pinta Gani.

Fatimeh mengangguk pelan, ia memang tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Melawan hanyalah membuat ia semakin terperosok ke dalam jurang bahaya yang tentunya tak ingin ia dapatkan.

Akhirnya Gani menggandeng paksa lengan Fatimeh, dan membawa wanita itu masuk ke dalam bar untuk menemui bos Ajun yang sudah menunggu disana.

"Semoga aja paman Gani emang gak punya rencana apa-apa buat aku disini!" batin Fatimeh.

Begitu masuk ke dalam bar itu, perasaan Fatimeh semakin bertambah cemas. Ia melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya disana.

"Paman, kita sebenarnya mau apa kesini? Paman gak mau minta aku buat ikut nari atau minum alkohol seperti mereka kan?" tanya Fatimeh.

"Tentu tidak, kita kesini kan ada janji sama seseorang." jawab Gani.

"Mana orangnya?" tanya Fatimeh penasaran.

Gani pun celingak-celinguk melihat sekeliling area tersebut, sampai ia menemukan sosok yang sedang ia cari.

"Nah, itu dia disana.." ucap Gani menunjuk ke tempat bos Ajun dan para bodyguardnya berada.

Fatimeh langsung mengarahkan pandangan sesuai dengan yang ditunjuk oleh pamannya, ia terkejut melihat seorang pria berjas yang tengah merokok dikelilingi oleh banyak sekali wanita.

"Dia orang yang paman mau temuin sama aku?" tanya Fatimeh.

"Yeah, udah yuk kita temuin dia sekarang! Gak enak kalau kita bikin dia nunggu lama," ucap Gani.

"Ta-tapi paman, dia itu siapa?" tanya Fatimeh.

"Nanti kamu kenalan aja sama dia langsung, paman yakin kamu pasti bakalan senang banget kenal sama dia!" jawab Gani sambil tersenyum.

"Maksud paman apa sih?" batin Fatimeh.

Mereka kembali melangkah mendekati bos Ajun di depan sana.

"Halo bos, selamat malam!" ucap Gani.

"Eh Gani? Akhirnya kamu datang juga, saya sudah menunggu kamu lumayan lama." ucap bos Ajun.

"Ah iya bos, saya minta maaf ya! Abisnya ini, dia agak susah buat diajak pergi kesini." ucap Gani menunjukkan Fatimeh kepada bos Ajun.

Sontak bos Ajun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Fatimeh, ia beranjak dari sofa menyingkirkan tangan wanita-wanita yang menggerayangi tubuhnya tadi agar ia bisa fokus bersama Fatimeh.

"Ohh, jadi ini perempuan yang kamu maksud?" tanya bos Ajun pada Gani.

"Betul bos, dia Fatimeh. Ayo Meh, kamu kenalin diri kamu sama bos Ajun!" ucap Gani.

"Hah??" Fatimeh terkejut dan menganga lebar.

"Halo Fatimeh! Saya Ajun, kamu bisa panggil saya bos Ajun. Berapa usia kamu cantik?" ucap Ajun sambil menyodorkan tangan ke arah Fatimeh.

Fatimeh hanya diam memandangi telapak tangan Ajun, itu membuat Ajun merasa gemas dan tersenyum renyah.

"Dia benar-benar luar biasa, pantas saja Gani memasang tarif yang sangat mahal kepada wanita bawaannya kali ini." batin Ajun.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

takut kecolongan,.?? tp dia yg jual.. 😩

2022-09-19

1

Gada Hati:^

Gada Hati:^

parah parah

2022-09-16

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 35 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!