"Meh, kamu itu kenapa? Lagi ada masalah ya?" tanya Aldy pada Fatimeh.
"Iya Aldy, aku emang punya masalah. Tadi paman sama bibik aku temuin aku lagi di sekolah, mereka paksa aku buat kembali tinggal sama mereka." jawab Fatimeh.
"Oh ya? Terus, kamu jawab apa?" tanya Aldy.
"Eee aku tolak permintaan mereka, karena aku sekarang kan udah jadi milik bos Ajun. Aku gak mungkin bisa balik sama mereka," jawab Fatimeh.
"Ya, keputusan yang bagus cantik. Kamu emang gak bisa kemana-mana lagi, kamu harus terima kenyataan kalau saat ini kamu udah jadi milik papa aku!" ucap Aldy mengusap rambut Fatimeh.
Fatimeh mengangguk pelan, sedangkan Aldy menarik dagunya dan mencuri kecupan di bibirnya.
Cupp!
"Mau es krim?" ucap Aldy yang membuat Fatimeh melongok lebar.
"HEH!!"
Mereka berdua terkejut dan kompak menoleh ke asal suara, keduanya bahkan langsung berdiri saat melihat seorang pria menatap ke arah mereka.
"Kak Nuril? Ngapain kakak disini?" tanya Fatimeh.
"Meh, kamu kenal sama dia?" ucap Aldy berbisik di telinga gadisnya.
"Iya, dia senior aku di sekolah." ucap Fatimeh.
"Heh! Kamu siapa, ha? Berani-beraninya kamu cium bibir dia! Ayo Meh, ikut sama aku!" ujar Nuril.
"Harusnya gue yang tanya sama lu, lu siapa kocak?! Imeh itu punya gue, dan lu gak berhak minta dia buat ikut sama lu!" ucap Aldy penuh emosi.
"Imeh punya lu darimana? Gausah ngada-ngada deh lu! Gue kenal sama Imeh jauh lebih dari lu, jadi lu mending pergi deh sana!" ucap Nuril.
"Cukup cukup!" Imeh menengahi perdebatan kedua lelaki itu dengan cepat.
"Kalian jangan pada ribut dong! Kak Nuril, udah ya gak perlu marah-marah kayak gitu! Aldy ini teman baik aku, dia bukan orang jahat. Masalah dia cium bibir aku, itu juga atas izin aku kok. Jadi, kak Nuril jangan begitu ya!" ucap Fatimeh.
"Loh, kenapa kamu malah belain dia Meh? Biar gimanapun juga, mencium bibir orang itu gak diperbolehkan loh. Apalagi hubungan kalian cuma teman, kecuali kalau dia ini udah jadi suami kamu. Baru deh kalian bebas bisa cium-cium sesuka hati kalian," ucap Nuril.
"Ya aku ngerti, tapi kak Nuril gak seharusnya bersikap begitu juga sama Aldy! Lagian ngapain sih kak Nuril datang kesini?" ucap Fatimeh.
"Aku perduli sama kamu, Imeh! Aku gak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kamu, makanya aku susulin kamu kesini. Eh aku malah lihat kamu lagi sama cowok lain," ucap Nuril.
"Udah lah, lu pergi aja sana dan jangan balik lagi kesini! Imeh itu punya gue, lu gak perlu khawatirin dia lagi! Karena udah ada gue yang bisa jagain dia sebaik mungkin," ucap Aldy.
Nuril melongok lebar melihat Aldy merangkul Fatimeh di depan matanya.
"Kak, maaf ya! Tapi, kakak lebih baik pergi dari sini! Aku udah sama Aldy disini, aku gak mungkin kenapa-napa kok." ucap Fatimeh.
"Nah, lu denger kan yang dibilang Imeh?" ujar Aldy.
Nuril hanya bisa pasrah saat Fatimeh mengusirnya, ia sadar bahwa kehadirannya tak diperlukan disana karena Fatimeh sudah bersama pria lain.
"Baik Imeh, aku turuti kemauan kamu. Aku bakal pergi dari sini dan aku gak akan ganggu kamu lagi, selamat bersenang-senang dengan lelaki ini ya Imeh!" ucap Nuril.
Nuril berbalik dan kembali ke motornya, sedangkan Aldy merasa senang karena Fatimeh lebih memilihnya dibanding Nuril.
"Bagus Imeh! Itu bagus!" ucap Aldy.
Fatimeh mengangguk pelan tanpa bersuara, ia masih terus menatap ke arah Nuril.
"Maafin aku kak!" batin Fatimeh.
•
•
Singkat cerita, Aldy dan Fatimeh sudah berada di tempat es krim sesuai yang dijanjikan oleh Aldy sebelumnya.
Fatimeh pun sedikit tenang, walau ia masih memikirkan Nuril yang tadi sempat ia usir saat sedang bersama Aldy.
"Hey! What's wrong?" tanya Aldy.
"Nothing," jawab Fatimeh pelan.
"Kamu masih mikirin cowok yang tadi? Udah lah lupain aja dia!" ucap Aldy.
"Apaan sih? Aku gak mikirin dia kok," elak Fatimeh.
"Masa? Tapi, kamu kok kelihatan sedih gitu sekarang? Kalo bukan mikirin cowok tadi, terus kamu mikirin apa? Daripada kamu sedih terus, mending kamu fokus sama aku!" ucap Aldy.
"Iya, maaf ya Aldy! Jujur aja aku kasihan sama kak Nuril, karena aku usir dia tadi." ucap Fatimeh.
"Kamu gak perlu kasihan sama dia! Dia itu emang pantas digituin tau, lagian ngapain dia pake ikut campur segala urusan kita? Jadi, kamu lupain aja dia mulai sekarang!" ucap Aldy.
"Yaudah, tapi kan aku bakal ketemu dia terus setiap sekolah. Gimana caranya aku bisa lupain kak Nuril?" ucap Fatimeh.
"Kamu mau pindah sekolah?" tanya Aldy.
"Hah? Kenapa harus pindah? Sebentar lagi aku udah mau lulus, sayang dong kalo pindah." jawab Fatimeh.
"Oh gitu, ya berarti kamu jaga jarak aja sama dia selama di sekolah. Udah, sekarang kamu makan nih es krim sampe habis ya! Abis itu kita pulang, persiapan kamu kerja pertama kali." ujar Aldy.
Fatimeh manggut-manggut pelan, kemudian mulai melahap es krim yang ada di tangannya.
"Benar kata Aldy, ngapain juga aku mikirin kak Nuril yang gak penting itu? Lebih baik aku fokus sama dunia kerja aku, supaya aku bisa dapat banyak uang!" batin Fatimeh.
Aldy tersenyum penuh kepuasan, ia merasa telah berhasil membuat Fatimeh menurut kepadanya.
•
Setelah puas menikmati es krim sembari mengobrol, kini Aldy membawa Fatimeh pulang ke bar tempat wanita itu bekerja.
Aldy menurunkan Fatimeh tepat di depan bar tersebut, ia tidak mau masuk ke dalam karena khawatir akan terjadi salah paham nantinya.
"Aku antar sampe sini aja ya?" ucap Aldy.
"Iya, gapapa. Makasih ya udah mau anterin aku!" ucap Fatimeh.
"Sama-sama, kalo kamu butuh bantuan telpon aja aku!" ucap Aldy sambil tersenyum.
"Gimana caranya? Aku gak punya hp, dari dulu aku gak pernah pegang hp." ujar Fatimeh.
"Oh ya? Tenang aja, nanti pasti dikasih sama mas Dans kok!" ucap Aldy.
"Kok gitu?" tanya Fatimeh heran.
"Ya emang kebijakannya begitu, setiap pekerja di tempat ini bakal difasilitasi dengan diberikan hp masing-masing satu. Jadi, supaya kalian bisa lebih mudah kerjanya." jawab Aldy.
"Ohh, oke deh." ucap Fatimeh singkat.
"Yaudah, kalo gitu aku pergi dulu ya? Nanti malam aku bakal kesini lagi buat lihat kamu kerja," ucap Aldy.
"Hah? Maksudnya, kamu mau ikut ke kamar gitu kalau aku lagi layani pelanggan?" ujar Fatimeh.
"Ahaha, ya enggak gitu juga lah. Aku cuma lihat-lihat dari luar aja, yakali aku ikut masuk ke kamar sama kamu." ucap Aldy tertawa kecil.
"Oalah, aku pikir begitu." ucap Fatimeh.
Aldy menggelengkan kepalanya pelan, kemudian melaju pergi dari tempat itu.
Sementara Fatimeh berbalik dan masuk ke dalam sambil senyum-senyum sendiri.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
𝕭𝖑𝖈𝖐𝖂𝖍𝖙𝕮𝖆𝖙࿐
Imeh oh imeh
palu mana palu
2022-12-18
1
Gada Hati:^
kasian si Nuril di usir🤧
2022-09-28
1
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
aldy gak ada niatan halalin imeh gitu.. 🙄🙄
2022-09-25
1