HASRAT CINTA
"Kamu cantik, kenapa ga ikut casting?" ucap Keiy.
"Aku cuma punya baju kumuh, penjual ikan jadi model rasanya ga mungkin mbak cantik." jelas Luna menatap gadis model, yang pernah ia lihat dibaliho seibu kota.
"Jangan merendah! Aku Keiy. Kita sahabat baru mulai saat ini, aku akan terus menjadi pelangganmu. Kamu tahu kan, aku membeli puluhan ikan dan lobster untuk camer! Alias calon mama mertua." bisik Keiy dengan dua bodyguard di belakangnya, saat dekat dengan Luna Bagaswara si penjual ikan yang sering membantu ayahnya, melayani dengam ramah.
Keiy memberikan enam lembar uang merah, dan pamit begitu saja. Selalu dengan uang tips untuk Luna bersemangat berjualan di pasar.
***
Hingga Sampailah Keiy Di kediaman Camer.
Ketika ia telah sampai di kediaman calon suami. Wanita cantik itu menatap nanar dengan rumah yang amat megah dan bergumam.
"Erico, kamu sudah kaya sejak lahir." tutur Keiy. Dia pun berdiri dan banyak berfikir dalam hatinya.
Jika aku tidak setenar dengan kemampuanku. Apa aku akan berjodoh padamu.
ia pun masuk kedalam rumah mewah berlantai enam. Seluruh asisten dan bodyguard sudah paham siapa wanita yang datang dan mengenalnya.
"Mama, mau pergi kemana sepagi ini?"
"Hello sayang, sudah datang?"
Calon mantu, anak mama yang mama sayangi, Mama ingin mampir ke pasar baru sayang.
Keiy pun menyambar ketika mendapat notif kekasihnya belum sampai di rumah dan akan telat. Lalu menatap kaget ketika seseorang turun dari anak tangga.
"Apa aku boleh ikut Mah?"
Mama maya antusias, ia tersenyum dan mengajaknya. Para asisten dan bodyguard mengikuti dari belakang.
Dalam mobil mewah, Tante Maya yang selalu ia panggil Mama. ia bertanya akan anak tertuanya yang pernah terlibat dan saling mencintai satu wanita yang sama. Meski ia adalah anak yang tak lahir dari rahimnya, ia tak bisa melarangnya karna egois, ambisiusnya tak bisa untuk di hentikan bahkan sang suami pun lelah memperingati.
"Kok diam sih, Keiyra Amora?"
"Ya mah, maaf maksud mama. Ka Triistan ya?"
Heuump! Apa dia masih mengganggumu. Sebab sepertinya tadi ada di rumah. Mama jadi berfikir jika kamu menghindar darinya tadi.
Owh.. tidak mungkin, Mama maya ga boleh tau, Jika tidak kesehatannya pasti akan kambuh lagi karna memikirkan. Ia pun bicara dari hati dan lembut.
"Tidak lagi kok mah."
Dalam hati bergeming ingin sekali berbicara serius, tapi ia takut calon mama mertuanya itu Anfal. Terlebih ia telah bertunangan dengan anak semata wayangnya.
Triistan adalah anak tiri dari istri pertama yang telah tiada. Bahkan ia tak berani bicara pada Erico sang kekasih yang telah menandainya dengan pertunangan secara meriah dan tersorot publik karena ia adalah seleb bertalenta.
Andai aku bisa bicara, tapi aku mulai dari mana. Jika Triis penuh trik, bahkan hingga kini aku masih menyimpan rapat akan obat penenang rasa trauma yang pernah ka Triis lakukan padaku, saat penyekapan setahun lalu.
Sesampainya di pasar baru, sudah hampir setengah jam berlalu Keiy dan mama Maya berkeliling. Mereka bersama amat senang serta menikmati keramaian yang terlihat.
Semua matapun memang memandang wanita bernama Keiy.
Keiy amat berbeda, selain mirip wanita dongeng yang sempurna. Ia terkenal anggun dan ramah serta terkenal di berbagai acara bergengsi.
Ia pun pamit ingin melihat ke ujung penjual ikan segar. Sudah terbiasa membeli lobster segar ditempat langganan, selalu ia memasak bersama calon mama mertuanya itu ketika menunggu kekasihnya tiba. Jika ia datang tiba tiba. Seluruh pengunjung tersenyum dan menghindar agar ia di dahulukan, atau mungkin karena dua bodyguard yang selalu membuntutinya di belakang dan di samping ketika berpisah sejenak dengan Calon mertua.
"Tidak perlu begitu bu, saya bisa antri kok!"
Keiy merasa tak enak, setiap datang selalu di dahulukan. Ia merasa risih dan tak terbiasa. merekapun menyapa senyum dengan ramah.
Penjualpun langsung menyapanya.
"Seperti biasa ya Nona?" Keiy tersenyum. ia mengangguk dan meminta bodyguard membawanya. Karena 10 kg lobster tak bisa ia bawa sendiri.
Tapi salah satu pandangannya berubah, ia menatap sudut kiri terlihat ramai.
"Ia pun menanyakan ada apa?"
Tapi penjual berkata. Jika seseorang bapak dan anak gadis penjual daging dan ikan segar sedang kesulitan.
"Owh, benarkah?" menohok kaget.
Mereka selalu dihampiri lintah darah yang benar berkuasa di pasar baru ini, tak sedikit para penjual yang berdampak sepi akan terlilit dan sulit membayar. Ketus Seseorang.
"Kasihan sekali." wajah sedih Keiy.
Keiy menghampiri, saat itu ia bergegas mendengarkan pertikaan buruk yang jelas ia lihat dengan sempurna. Berfikir akan mendapat perlakuan dikisah film atau drama. kini ia menyaksikan, menatap nanar dan membulat kesal. Ketika seorang pria paruh baya ingin dipukul. ia pun dengan kilat menghampiri. Ketika berusaha melihat bapak paruh baya dipukul, dengan cekat Keiy berlari menghalang agar pria lintah darat itu berhenti tak melakukan kekerasan.
Auuuw! pekik Keiy kesakitan.
Lehernya terkena pukul sedikit. Dua bodyguard langsung menghampiri dan mencekik kerah leher lintah darat yang berkerah hitam itu.
Kau berani sekali, ini wilayah siapa? Kau tak berhak menyakiti wanita dan orang tua mengerti !! tutur Kosim.
Heiiy.. memang kau siapa, kau tau dia harus diberi pelajaran karna telah behutang dan berbunga. Apa kau ingin melunasinya? tanya kembali lintah darat.
Kosim dan lintah darat masih saling beradu mulut, Keiy menatap pusing akan kegaduhan itu terlebih rasa sakit di pundaknya itu. Lalu ia pun di hampiri seorang wanita dan berkata.
"Harusnya Nona tidak perlu menolong kami!" Gadis itu menghampiri, meminta maaf.
Hei kamu gila, kau melukai Nona kami? tanya seorang bodyguard yang kesal mengenai Nonanya terluka. lintah itupun berbicara sangat lantang.
"Empat puluh juta, apakah kau ingin melunasinya?"
"Heiiy.. kau gila pak. Ayahku hanya meminjam sepuluhan." ketus Luna.
Sehingga semua saling beradu kata membuat Keiy sedikit pusing.
"Kosim bantu saya selesaikanlah semuanya, bantu data bapak ini agar tidak berjualan di posisi tempat yang salah!"
"Tapi nona, maaf saya lancang bagaimana saya membalas kebaikan nona?" Luna gadis belia terkejut.
Keiy tersenyum, dan memberi kartu pada lintah darat itu, dan secarik nomor ponsel pada gadis belia itu. Lalu mereka semuanya meninggalkan tempat kegadahan. Kosim sang bodyguard berbisik. Jika nomor ini tidak boleh disebar, cicil dan hubungi ke nomor itu.
Dua puluh menit Luna dan sang ayah menangis syukur, kebaikan itu membuatnya terlepas dari rasa malu berkepanjangan setiap detik. Ia saling memeluk dan ingin pulang, Lalu merapihkan dagangan yang hampir semua berantakan tak bersisa untuk layak dijual.
"Kita akan pulang Yah. Luna akan mencari cara agar bisa mengembalikan uang Nona tadi!"
Luna terperanjat akan seseorang yang tiba saja datang. Ia mengkerinyitkan raut wajah kebingungan, tak pernah ia lihat sebelumnya. Pria yang amat perfect membuatnya tak bisa berkedip.
Tapi ia terkejut ketika pria itu menutup hidungnya. ia menyempitkan senyum saat sikap angkuh, sombong terlihat. Seolah ia jijik apalagi tak sekali mengedip dirinya. padahal jika sedikit saja Luna di poles ia akan terlihat cantik.
Luna membangunkan sang ayah, ia merapihkan dan bergegas untuk pulang, tapi matanya seolah terperanjat saat seseorang bapak separuh baya berbicara.
"Dia adalah Tuan yang sengaja menatap setiap gadis cantik untuk diajak senang selama satu malam!"
Luna menoleh dan merasa ilfill begitu mendengarnya. "What, satu malam pria saiko?"
Jangan dia, wanita itu bau sangat. aku tak tertarik dia pasti busuk dan kampungan! Luna begidik ngeri dan meninggalkan lokasi dengan cepat.
Ia berusaha berfikir positif jika pria saiko itu tidak sedang membicarakannya.
***
Beberapa saat, Triis mendapat foto tempat ramai, ia menatap kegiatan sang mama dan wanita yang ia cintai. ia terkejut menatap wanita bau itu ada terpotret.
"Bon, cari tau mengapa wanitaku bisa terlihat dan terluka sebelum kita sampai lebih awal!"
Ebon sang kepercayaan paham, jika seseorang melukai seujung kuku wanita pujaan yang membuatnya gila.
Sudah pasti ia pasti akan dihukum habis habisan dan akan menemui Nona Keiy diam diam, meski Kosim kepercayaan sang adik tuannya selalu menghalangi dan menjaga.
"Baiklah Tuan Triis, segera saya lakukan!"
Sesampai di kediaman Keiiy menatap nanar, ia menunggu sang kekasih tiba. Mama Maya memintanya meletakan sebuah kardus untuk di buang keluar, ia pun bergegas keluar karena ingin sekali menyambut kekasihnya tiba.
"Biar Aku aja Mah!"
Tapi ketika lima langkah berjalan, menepuk tangan setelah membuang kardus. Keiy lemas saat tangan nya ditarik. Mulutnya kembali dibekap oleh seseorang bertubuh tinggi sepuluh centi dari tingginya yang 167.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Mery
mulai baca mampir kejudul baru kamu tor
2022-10-02
0
mbak comel
mulai baca deh aku mampir
2022-10-02
0