Jurus seribu langkah

Malam ini aku berencana menonton film horor bersama teman - teman sekamarku, dimana keadaan malam yang cukup sunyi dan sepi sangat mendukung untuk menonton film yang akan kami tonton. Aku, robi, dan reza sudah bersiap untuk memutar filmnya. Posisi laptop yang terletak diatas kasurku dan kami bertiga duduk diatas lantai berjejer dengan snack yang aku beli tadi siang sudah terbuka untuk siap disantap bersama - sama. Aku mulai menghidupkan laptop dan mulai menayangkan film bergenre horor itu. Pada awal proses menonton semua terlihat masih baik - baik saja, hingga film berjalan sekitar setengah perjalanan, tiba - tiba seisi asrama mati lampu total.

"Waduhh, mati lampu nih" ucap robi sambil menyalakan flash ponselnya dan mengarahkannya ke ruangan kamar itu.

"iya nih , aku lupa kalau tadi udah ada pemberitahuan dari pihak kampus akan ada pemadaman total dikampus dan asrama, katanya sih sekitar 2 sampai 4 jam kalau ga salah" jawabku yang juga sedang mencari dimana letak ponselku.

"udah kita lanjut aja nontonnya dulu, nanggung juga" sambung reza yang masih sibuk menatap layar laptop kebetulan adegan yang sedang ditayangkan merupakan bagian terseram pada film itu.

"aku yakin reza lagi terbawa suasana filmnya nih" gumamku yang mana ponselku sekarang sudah ditangan namun flashnya belum aku hidupkan.

"iya nih robi, takut amat gelap - gelapan. Seruan nonton horor gelap - gelapan gini lebih terasa kesan horornya" ucapku yang sebenarnya sudah sedikit ketakutan, karena pada saat itu jam sudah menunjukkan sekitar pukul 22.30.

"iya nih robi" sambung reza tanpa menoleh sedikitpun dari layar laptop.

Tanpa banyak bicara , kami terus melanjutkan film horor itu dalam keadaan gelap gulita. Cahaya hanya timbul dari layar laptopku yang mana dalam adegan difilm itu pun dalam keadaan malam, jadi otomatis tidak begitu banyak cahaya masuk keruangan kami. Aku sudah mulai merinding hanya mencoba tetap fokus menonton yang cukup membuat bulu kudukku berdiri. Namun robi sesekali aku lihat sudah menyalakan flash dari ponselnya dan menghadapkannya kearah dapur.

"kamu kenapa sih bi, dari tadi nyenterin dapur mulu aku perhatiin" ucapku menepuk tangan robi yang sedang mengarahkan flash ponsel ke arah dapur.

"heheh engga apa - apa kok rel" ucapnya nyengir sambil mematikan flash ponselnya dan kembali menonton.

"kayaknya ada yang mulai ketakutan nih" ledek reza yang tetap saja fokus menatap ke layar laptop itu dan sesekali mengunyah snack.

"apaan sih za , siapa juga yang takut?" bela robi mencoba untuk terlihat berani dihadapan kami berdua.

"kalau takut kita udahan aja nih nontonnya" ucapku sedikit mengancam sambil mengarahkan jari telunjukku kearah tombol power pada laptop itu.

"eeehhh jangan rel" ucap reza sambil meraih tanganku yang terlihat serius ingin mematikan laptop.

"iya nih farel , ngapain dimatiin juga. Filmnya lagi asik tu" potong robi belagak seperti orang yang lagi serius menontonnya , padahal didalam hati udah ketakutan banget.

"yaelah gayamu robi" ledekku karena aku tau kalau robi lagi ketakutan.

Disela - sela percakapan kami yang sedikit bising, tiba - tiba aku mendengar suara dari balik lemarinya reza seperti ada yang mengetok.

"tookk tookkk tookkk" suara ketukan dari balik lemari reza yang terletak tepat dibelakang kami.

"tookk tokkkk tookkk" suara itu muncul untuk kedua kalinya.

Spontan kami yang sibuk berdebat itu terdiam dan saling bertatap-tatapan satu sama lain yang artinya kami semua mendengarnya. Dalam keadaan hening itu kami terpaku sekitar beberapa menit. Karena yang aku tau lemari itu menempel rapat dengan dinding yang kemungkinan jaraknya tidak sampai 1 cm. Jadi tidak mungkin ada makhluk atau tangan yang bisa mengetuk lemari sekencang itu. Kami yang masih saling bertatapan, kemudian mencoba tak acuh dengan suara itu dan melanjutkan menonton tanpa melontarkan sepatah kata pun. Berselang beberapa menit setelah suara ketukan itu hilang, kami kembali mendengan suara cakaran jari - jari tangan masih pada tempat yang sama.

"grrruuukkk grruuukkk.....grruuukkk" suara garukan itu terdengar sangat jelas dan membuat kami tanpa pikir panjang pergi meninggalkan kamar pergi menuju ke kamar ismad menggunakan jurus seribu langkah. Dengan nafas yang terengah - engah, Kami berlari dilorong asrama yang gelap itu dengan begitu cepat sehingga minimbulkan suara hentakan ke lantai asrama yang begitu kuat, karena keadaan asrama yang pada saat itu begitu sunyi.

"Dukkm dukkk dukkkk" suara hentakan kaki kami yang berlarian terdengar sangat jelas dilorong asrama itu.

"huuuhh hhuhhh hhuhh" dengus kami setibanya dikamar Ismad yang berjarak sekitar 7 kamar dari kamar kami namun masih pada lantai yang sama.

"kalian kenapa kayak orang habis ngeliat hantu aja lari - larian tengah malam gini" ucap ismad yang kaget karena melihat kami berlari sampai ngos - ngosan.

"nah itu kamu tau mad" ucap robi yang masih ngos - ngosan.

"udah - udah duduk dulu" pinta ismad sambil mengamati kami dengan flash dari ponselnya itu.

Namun Reza yang masih berdiri didepan pintu menyadari kalau ponselnya tertinggal didalam kamar dalam keadaan kamar masih terbuka lebar.

"waduhh, ponsel aku ketinggalan nih dikamar" ucap reza sambil menepuk kening dengan telapak tangan.

"yaelah za, terus kita harus ke kamar sekarang nih?" ucapku lemes karena akan kembali ke kamar horor itu.

"ya mau gimana lagi rel, ntar kalau ada yang ngambil gimana, lagian laptop kamu juga masih nyala kan?" balas reza mengingatkanku kalau laptopku masih menyala.

"oooohhh iya yaa, yaudah yok kita ke kamar aja" ucapku kemudian langsung bergerak memuju kamar bersama reza dengan perasaan yang campur aduk.

"Za, jangan buru - buru napa" ucapku sambil memegang ujung bajunya reza dan berjalan perlahan.

"Iya iya kamu tenang aja" balas Reza dengan nada pelan seperti orang berbisik.

Aku yang ketakutan tanpa sadar tubuhku gemetaran sambil berjalan perlahan melewati lorong asrama itu , kami tidak melihat sedikitpun cahaya yang terang, hanya sesekali kami melihat adanya cahaya dari layar ponsel anak - anak asrama yang lain. Setibanya kami didepan pintu kamar, aku bergegas mengambil laptop dan reza yang sudah menemukan ponselnya. Tiba - tibaaaa.....

"Gubraaaaakkkk....." suara pintu lemari yang tertutup menghempas dengan cukup kuat, aku sangat yakin tidak ada angin sedikitpun malam itu membuat Aku terkejut sejadi - jadinya.

Tanpa pikir panjang, kami yang sudah dalam posisi mendapatkan apa yang kami cari, mengeluarkan kembali jurus seribu langkah dan berlari ke kamar ismad.

"lari za, hooosshh hossshh....." ucapku yang berlari sambil ngos - ngosan.

"iya rel...hhhuuuhh hhhuuhhh" balas reza yang terus berlari.

Dengan perasaan yang masih ketakutan kami terus berlari tanpa melihat ke arah belakang sedikitpun dan kembali menuju ke kamar ismad dengan jurus seribu langkah kami itu.

"haaaaaaahhh" serentak setibanya kami dikamar ismad dengan hembusan nafas yang begitu kuat.

"kalian kenapa?" tanya robi kaget dan langsung berdiri melihat kami datang kembali dalam keadaan ngos ngosan.

"itu bi...anuuuuu" balasku yang masih panik setelah kejadian itu sehingga Aku sulit untuk berkata - kata.

"ana anu ana anu apa rel, ngomong yang jelas dong" robi mulai panik karena tidak juga menemukan jawaban atas apa yang terjadi pada kami berdua.

"bentar" ucapku yang kemudian perlahan duduk diatas ranjang ismad dan mencoba menenangkan diri.

"iya iya , nih minum dulu" robi memberikan air mineral kepadaku dan juga reza.

Setelah keadaan mulai tenang dan aku pola nafasku sudah mulai normal. Aku mulai menceritakan kepada robi dan ismad kalau sebenarnya tadi kami melihat kalau lemari yang dekat dapur tertutup dengan kencang secara tiba - tiba , padahal tidak ada angin sama sekali. Sontak membuat Ismad dan Robi terkejut dan merasa ketakutan juga. Karena kejadian itu, kami bertiga bermaksud untuk tidak kembali ke kamar itu untuk malam ini dan memutuskan untuk mengungsi tidur dikamar ismad.

Bersambung..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!