Sahabat yang jahil

🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Disisi lain sebelum pertemuan Tiwi dan farel didepan kelas. Tiwi yang baru saja keluar dari perpustakaan kampus bersama 2 teman ceweknya. Mereka berniat ingin makan siang karena dari pagi tidak ada yang hinggap ke dalam lambung mereka.

"ehh.. habis ini kita makan dulu aja ke kantin didekat gedung A yuk" ajak tiwi kepada teman - temannya sambil memanjangkan lehernya seperti jerapah agar dia diperhatikan.

"mau makan apa wi?" ucap Tya yang berbadan cukup bongsor itu.

"terserah aja sih, aku mah ngikut aja" ucapan Tiwi yang selalu diucapkan hampir semua wanita di seluruh dunia.

"kamu yang ngajak tapi ngomongnya terserah, dasar cewek" ucap Tya sedikit kesal.

"terus kamu apa Tya , emangnya kamu cowok? Ngomongin aku cewek yang bilang terserah" ejek Tiwi sambil tertawa dan menutupi mulutnya.

"yaa ga gitu juga , aku walaupun cewek gak selalu ngomong gitu" ungkap Tya yang semakin kesal sambil mambalikkan badannya memunggungi Tya dan Dea yang artinya Tya mencoba untuk ngambek.

"yaelah , sok sok ngambekan aja nih anak" potong Dea yang dari tadi sibuk dengan ponselnya.

"iya nih Tya , kayak ada yang mau ngebujuk aja" ejek Tiwi kembali dengan tawa yang masih berkelanjutan.

"yaudah yok yok kita jalan aja dulu ke kantin, udah laper banget nih" ucap Dea sambil berjalan meninggalkan Tya dan Tiwi.

Kemudian dengan sedikit berlari kecil Tya dan Tiwi mencoba mengejar Dea yang sudah cukup jauh meninggalkannya.

Didalam perjalanan menuju kantin, mereka bertemu dengan Farel yang terlihat seperti orang yang kebingungan. Dia seperti sedang mencari sesuatu yang membuat Tiwi , Tya dan Dea terheran - heran.

"Tu cowok kenapa ya? Planga plongo aja" ucap Tya dengan nada rendah seperti orang sedang bergunjing dengan pembahasan yang cukup dalam.

"ga tau juga, mungkin lagi cari pacarnya" sanggah Tiwi sedikit cuek.

"bisa jadi sih , tapi ya sudah lah. Ngapain juga kita urusin orang yang gak kita kenal" lanjut Tya dengan terus melangkah sambil ngos - ngosan akibat berlari mengejar Tiwi dan Dea.

Ketika akan melewati Farel yang kelihatan bingung itu, seketika Tiwi mentap ke arah Farel dengan degup jantung yang tiba - tiba saja menjadi cepat.

"kok jantung aku berdebar kencang banget kalau liat dia ya" ucao Tiwi dalam hati sambil memegang dadanya yang sedang berdebar.

"kamu kenapa wi? Bengong aja kayak orang kesurupan." tepuk Tya dibagian bahu Tiwi karena melihat Tiwi yang tidak ada respon saat Tya sudah mengoceh sepanjang perjalanan.

"eehh..eehh.. Engga apa apa mas" ucap Tiwi gugup

"mas mas kepalamu lemas wi, sejak kapan aku jadi mas mas bakso" sambil menunjuk jidat Tiwi dengan jari telunjuknya

"sorry sorry Tya, maksud aku engga apa apa Tya" ucap Tiwi kembali sambil mempercepat langkahnya menuju kantin dan hampir meninggalkan Tya dan Dea.

Ketika sampai dikantin mereka bertiga kemudian memesan makanan dan minuman.

"kamu mau apa Wi?" ucap tya kepada Tiwi dengan nada yang cukup cepat karena merasa sangat kelaparan.

"aku sama dengan kamu aja Tya" balas Tiwi dengan singkat agar tidak ribet.

"oke oke , kamu mau mesan apa Dea?" beralih kearah Dea yang sibuk menunduk mengarah ke layar Ponselnya.

"aku ngikut juga Tya" singkat Dea yang masih saja menunduk tanpa melihat Tya yang berada dihadapannya.

"sama aja ya kalian" ketus Tya sambil menuju kearah ibuk - ibuk kantin yang sedang mengaduk nasi goreng.

Ketika Tya mengarah kearah ibuk kantin, Tiwi dan Dea menuju tempat duduk dimana mereka akan makan. Mereka mengambil tempat duduk yang sedikit terpojok, agar disaat makan akan lebih nyaman tanpa ada yang memperhatikan. Setelah beberapa lama Tiwi dan Dea duduk, datanglah Tya dengan badan bongsornya melenggak lenggok menuju kearah mereka.

"Tunggu sebentar , lagi dimasakin ibuknya gaes" ucap Tya yang masih dalam posisi berdiri dan mencari kursi yang akan dia duduki.

"iya Tya" singkat Dea

Melihat Tiwi yang tidak ada respon, Tya merasa sedikit heran dan bertanya - tanya."nih anak kenapa keliatan bengong banget ya" bathin Tya sambil mengerutkan keningnya.

"kamu kenapa wi? Kok dari tadi kayak orang kesurupan aja" ucap Tya yang penasaran karena dari tadi temannya terlihat seperti orang yang kebingungan.

"eeng engg enggapapa kok Tya" cuman lagi ngantuk aja balas Tiwi membohongi Tya karena bukan itu yang terjadi.

"yaelah pake acara bohong segala sama kita" ucap Tya yang seperti tau apa yang dirasakan temannya itu.

"serius, ngapain juga bohong" jawab Tiwi gugup seperti ada yang ditutupi.

"udah jujur aja , kamu kenapa wi?" ungkap Tya sambil membujuknya untuk menceritakan apa yang dialami Tiwi.

"iya iya dehhh, tapi jangan ketawa yaa" pinta Tiwi kepada kedua temannya dan terlihat terpaksa ingin menceritakannya.

"iya janji" jawab kompak Tya dan Dea sambil memperlihatkan jari telunjuk dan tengahnya yang diangkat secara bersamaan agar Tiwi yakin kalau mereka tidak akan tertawa.

"sebenarnya aku heran sama cowok yang kita temui didepan kelas tadi" ucap tya dengan nada semakin merendah.

"heran kenapa emangnya?" balas Tya dengan penasaran.

"ya masa' tadi waktu aku gak sengaja ngeliat mata tu cowok , jantung aku dag dig dug gitu" ucap Tiwi sambil memperhatikan temannya yang dia yakin sebentar lagi mereka akan tertawa.

"hahahahahahha." seketika tawa Tya memecah keheningan dikantin itu, karena Tya orangnya memang ceplas ceplos tanpa melihat situasi dan kondisi. " jadi karena cowok bingung tadi kamu seperti orang kesurupan ini" ucap Tya yang masih mencoba meredam tawanya.

"ehh Tya ketawa kamu kuat amat" ucap Dea sambil menepuk bahu Tya.

"habisnya aneh - aneh aja nih anak" balas Tya yang masih sedikit tertawa sambil menunjuk kearah Tiwi.

"iya mana aku tau kenapa aku dag dig dug ngeliat dia, makanya aku heran dan bingung , padahal kita kan gak saling kenal" balas Tiwi yang terlihat seperti orang kesal.

"jangan jangan , jangan jangan nihhh" Tya yang mencoba mendekat wajahnya ke hadapan Tiwi sambil membulatkan kedua matanya.

"apaan sih Tya, ga jelas kali" tepuk Tiwi kearah badan bongsor Tya.

"kamu jatuh cinta ya sama tuh cowok?" ucap Tya dengan nada pelan seperti orang yang sedang menakut nakuti anak kecil.

"mana mungkin aku jatuh cinta secepat itu sama dia Tya, aku aja baru beberapa bulan ini ditinggal nikah sama cowok aku yang kemaren" ucap Tiwi.

"yaelah Wi...wiii.., masih aja mikirin cowok brengsek itu" cetus Tya yang kesal mengingat temannya yang galau berat saat ditinggal nikah oleh mantan pacarnya.

"lagian siapa juga yang mau sama aku" balas Tiwi dengan nada merendah padahal wajahnya begitu cantik.

"wii.. mana mungkin ga ada cowok yang ga mau sama cewek secantik kamu, sedangkan aku yang bongsor gini aja masih banyak tu yang mau" ungkap Tya untuk meyakinkan sahabatnya yang seperti orang putus asa itu.

"ya tapi kan gak secepat itu Tya"singkat Tiwi.

Karena dari tadi mereka asik untuk curhat , mereka tidak sadar kalau Farel sudah menguping pembicaraan mereka dari tadi, entah itu terdengar atau tidak.

"ehh Wi , tuh dia cowok yang udah membuat jantung kamu berdebar" ejek Tya sambil sedikit tersenyum.

"mana - mana" jawab Tiwi sambil melihat kedepan dan ternyata Farel berada tepat dibelakangnya.

Seketika jantung Tiwi yang tadinya sudah mereda kembali berdebar kencang setelah tau ada sosok laki - laki yang sudah menyerang perasaannya itu.

"waduuhh.. Sejak kapan kamu disana mas" guman Tiwi yang terkejut akan kehadiran Farel tanpa dia ketahui itu.

Seketika Tiwi berbalik lagi menghadap kedua temannya itu dengan perasaan yang campur aduk. Dalam keadaan yang seketika itu hening, terdengar suara seperti orang kepanasan.

"uuhhhh aahhh..panasss" ucap Farel yang seperti orang kepanasan dan kemudian Tiwi dengan reflek berbalik mengarah ke belakang.

"jangan buru - buru mas" spontan Tiwi mengucapkannya dimana detak jantungnya yang masih gak karuan itu.

"eeeh ehh eeehh iya mbak" balas cowok itu yang terlihat lucu dimata Tiwi.

Setelah percakapan singkat itu , Tiwi yang tadinya seperti orang bingung terlihat senyum senyum sendiri dan tanpa dia sadari teman - temannya memperhatikan gerak - gerik Tiwi.

"eeehheemm..." deham Tya karena tau temannya itu sedang berbunga - bunga.

"ada yang lagi berbunga - bunga niiihhh" rayu Tya kepada Tiwi yang masih senyum - senyum sendiri.

"iihhh apaan sih Tya" balas Tiwi yang terlihat mukanya memerah setelah kejadian barusl saja terjadi.

"udaahh ngapain harus malu - malu, kayak yang baru kenal aja sama kita" ungkap Tya sambil mencolek lengan Tiwi.

"nihh pesananya nak" tiba - tiba ibuk kantin datang dan memecah suasana yang penuh dengan ketegangan itu.

"iya buk, makasih ya"balas Tya sambil meraih makanan yang akan diberikan kepada mereka.

"yaudah yok, langsung makan aja udah laper banget nih" ucap Tiwi agar teman - temannya itu tidak mentertawainya lagi.

"gasss " Tya langsung menyantap makanan itu dengan lahap.

Karena sudah terlalu lapar mereka pun melanjutkan makan dan menghentikan percapakan itu. Setelah selesai makan mereka pun pergi menuju kos - kosan masing - masing dengan menggunakan angkot.

Sesampainya Tiwi dikos, dia kemudian merebahkan tubuhnya dan langsung membayang wajah lelaki yang dia tatap dengan penuh rasa gugup itu. Sedikit terpancar raut wajah bahagia dan senyum tipis yang membuat dia hatinya merasa berbunga - bunga.

"Bisa - bisanya cowok yang sama sekali belumku kenal bisa membuat aku dag dug serrrr" guman Tiwi dalam hati sambil menatap langit - langit kosnya.

Karena perutnya yang kenyang membuat mata tiwi terasa mengantuk, dengan posisi ponsel masih ditangan dan baju yang tiwi gunakan saat kuliah tadi belum diganti, Tiwi menuju alam tidurnya berselang beberapa saat setelah dia memikirkan lelaki itu.

Bersambung..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!