Disiang hari yang begitu terik, aku yang telah selesai melaksanakan perkuliahan dihari ini berniat ingin mencari tempat duduk yang sejuk sembari menikmati pemandangan indah dari puncak bukit yang terletak disalah satu bagian kampus. Disaat sedang berjalan menuju tempat itu, aku bertemu dengan teman satu kelasku tadi sedang berjalan berombongan menuju tempat yang sama. Mungkin karena aku yang berjalan sendirian tiba - tiba seorang wanita dari rombongan itu mengajakku untuk bergabung agar aku tidak kesepian.
"hey... Farel yang dikelas Matematika tadi kan?' ucap seorang wanita yang berkulit sangat putih cukup rendah namun tidak terlalu gemuk.
"ehh ii..ii..iyaaa" balasku gugup karena aku kurang suka berbicara dengan orang baru.
"sendirian aja?" tanya heran sambil mengerutkan kening karena cuaca yang cukup silau dan mencoba menutup dengan tangannya.
"iya nih, kok kamu bisa tau nama aku?" tanyaku yang heran sambil menggaruk kepala dengan jari telunjukku.
"ohh.. tadi kamu ditunjuk menjadi ketua kelas, makanya aku ingat nama kamu" jelasnya sambil berjalan menuju ke tempat duduk yang sudah hampir sampai dibukit tujuan kami.
"heehe. Iya ya, aku hampir lupa kalau aku ditunjuk menjadi ketua kelas" jawabku dengan mulut nyengir kebingungan.
"ngomong - ngomong, kenalin aku Putri" perlahan menjulurkan tangannya ke arahku.
"iii ii.. Iya , aku Farel" ucapku menyalaminya namun masih canggung.
"kenalin, aku Nando" ucap seorang pria salah satu dari mereka juga ikut memperkenalkan dirinya dengan rambut lurus dan kulit putih seperti orang cina.
"Farel" singkatku menjawab uluran tangannya dengan senyum tipis.
"kenalin juga , aku Yani" ucap wanita yang satunya lagi.
"iyaaa.. Aku Farel" balasku dengan ekspresi yang sudah sedikit tenang.
"Kok kamu sendirian aja rel?" tanya Putri yang masih heran kenapa ada seorang laki - laki yang sendiri ingin duduk ditempat sepi kayak gini.
"gak apa apa, aku belum ketemu teman yang tepat aja disini" ungkapku sambil mendudukkan tubuhku diatas rumput dibawah pohon rindang dekat bukit itu.
"owh gitu, gimana kalau kamu gabung sama kita - kita aja" ajaknya dengan senyum tipis sambil memberi kode kepada kedua temannya yang lain.
"hmmmm ga apa apa nih?" tanyaku untuk memastikan apakah ini serius atau hanya bercanda
"udah santai aja, kita kan sama - sama perantau disini. Lagian apa salahnya nambah - nambah teman, ya gak?" ajaknya sedikit memaksa karena kelihatannya mereka kasihan melihat aku yang selalu sendirian kemana - mana.
"hmmm... Boleh deh kalau gitu" jawabku dengan nada yang cukup datar.
"nah gitu dong, jadi sekarang kalau mau gabung sama kita jangan sungkan - sungkan lagi" ungkapnya sambil menepuk bahuku seperti orang yang sudah sangat akrab.
"eehhh iii iiiya Put" gugupku kembali kerena aku yang kaget ketika ada seorang wanita yang berani menyentuhku, secara Aku sangat gugup bila ada wanita yang menyentuhku.
"eh ngomong - ngomong sejak kapan kamu tau tempat ini rel" tanya putri sambil melihat pemandangan yang sangat indah dengan hamparan sungai, sawah dan ada banyak pepohonan hijau.
"udah cukup lama sih, sekitar 3 bulanan. Aku kan tinggal diasrama, jadi sambil lewat aku selalu menyempatkan diri untuk duduk - duduk sebentar disini karena cukup tenang dan sejuk" ungkapku sambil menghirup udara segar dengan cukup panjang dan melepaskannya
"owh jadi kamu tinggal di asrama juga ternyata, sama dong kaya kita" balasnya dengan nada sedikit kaget.
"eeehh.. Kalian tinggal diasrama juga ternyata" aku yang kaget langsung merubah posisi dudukku seolah - olah ingin melihat wajah mereka apakah memang tinggal di asrama atau tidak.
"iyaaa rel" jawab mereka serentak dengan nada yang naik turun.
"heheheh...kompak amat kalian" cengirku sambil terheran - heran.
"kalau gitu sering - sering aja kita ngumpul disini ya?" ajakku antusias saat menemukan teman baru yang aku rasa mereka merupakan teman yang baik.
"oke siap rel" ucap Nando yang dari tadi hanya memperhatikan aku dan putri berbicara.
Karena terlalu sibuk mengobrol, Putri yang tadinya membawa beberapa cemilan sampai lupa untuk mengeluarkan dari dalam tas miliknya.
"ehh aku sampai lupa kalau aku bawa snack yang aku beli tadi sebelum kesini" ucap putri sambil mengeluarkan snack yang cukup banyak dari dalam tasnya.
"owalah, karena terlalu sibuk ngomong nih sampai lupa kalau ada snack" sindir Nando dengan sigap mengambil salah satu snack yang dikeluarkan Putri dan meletakkannya diatas rumput dimana kami duduk.
"yaelah , ngomong - ngomong tangan kamu main sambet aja tuuhh" ledek Putri yang masih saja mengeluarkan snack yang entah kapan akan habis dari dalam tasnya.
"ehh rel , ambil aja jangan segan - segan" ucap Nando sambil mengunyah snack coklat yang membuat giginya ikutan berwarna coklat juga.
"heheh iya makasi, aku udah makan kok tadi" tolakku halus karena masih sungkan dengan mereka berhubung aku masih orang baru dilingkungan mereka.
"nah kan? Katanya mau jadi teman , makan ini aja pake segan - segan segala" ucap Putri kesal karena makanan yang dia bawa aku tolak.
"hmmm...iya deh aku ambil nih" menunduk sambil meraih snack yang cukup kecil dari banyak pilihan disana.
"jangan satu aja" tegas Putri dengan nada yang cukup keras terlihat masih kesal.
"iii ii iyaa nanti aku ambil lagi kalau ini udah habis put" jawabku gugup karena takut dia marah.
"kan udah aku bilang dari awal tadi , jangan ada sungkan - sungkan disini. Kita sekarang udah teman, kalau ada sama - sama kita makan , kalau ga ada sama - sama kita tahan" jelasnya terlihat seperti wanita yang bijak.
"iya put , untuk kedepannya aku coba" balasku dengan sedikit menyesali perbuatanku karena tidak menghargai pemberiannya.
Sambil sibuk menyantap snack yang dibawa putri, kemudian angin sepoi - sepoi menyapa kami dengan sejuk yang membuat mataku menjadi sedikit mengantuk. Tapi memang sesejuk itu udara disana yang mampu membuat kita menjadi mengantuk karena sangkin sejuknya. Seketika tubuhku bergerak untuk rebahan diatas rumput yang hijau itu. Dengan meletakkan tas ransel yang aku gunakan sebagai pengganti bantal, aku mulai menikmati pemandangan langit biru dengan sedikit coretan awan putih yang terlihat cukup sedikit di siang itu. Karena suasana saat itu cukup hening dan udara begitu sejuk, tanpa sadar aku tertidur sekitar 15 menit tanpa ada yang membangunkanku.
Selang beberapa menit aku tertidur, aku merasa ada yang menyentuhku sambil berkata "rel , bangun kita balik yok" sambil sedikit menggoyangkan badanku yang masih tergeletak diatas rumput itu."hooaaammm.. ehh udah berapa lama aku tertidur put" seketika aku terbangun sambil mengucek kedua mataku yang masih mengantuk itu." sekitar 15 menitan lah kayaknya" ucap Putri yang sudah dalam posisi berdiri yang berarti sudah bersiap - siap ingin balik menuju asrama."lumayan juga ya, yaudah yok kita balik" ungkapku sambil bangun dari posisi tidurku dan masih sedikit merasa oleng.
Dalam perjalanan menuju asrama, aku yang masih mengantuk sempoyongan tiba - tiba saja menanyakan hal aneh kepada mereka.
"kalian kenal sama Tiwi gak?" tanyaku ngawur tanpa tau asal usulnya.
"lah? Kok tiba - tiba kamu nanya dia rel?"jawab Nando dengan nada kaget.
"eehh engga engga kok" jawabku terlihat panik dan bingung ketika baru sadar aku menanyakan Tiwi didepan teman baruku ini.
"hayooo kenapa nanya dia rel?" bujuk Nando yang terlihat seperti orang penasaran.
"serius ga apa apa kok Ndo" aku yang berusaha berkilah dari pertanyaan Nando yang membuat aku bingung gimana caranya untuk menjelaskannya.
"yakin nih?" goda Putri yang kelihatannya tau mengapa aku menanyakan Tiwi.
"heheh.. Kapan - kapan deh yaa, dadaaahhh" ucapku yang kemudian berlari sambil melambaikan tangan menuju gerbang asrama karena jalannyaa yang berbeda dengan asrama cewek dan Nando pun tinggal di gedung asrama yang berbeda juga denganku.
Setelah berpisah dengan mereka akupun bergegas menuju kamar asrama dengan perasaan yang campur aduk.
"duuhh kok bisa - bisanya aku nanya tentang Tiwi ke mereka sih?"gumamku sambil menepuk keningku dan menghembuskan nafas berat."apa kata mereka nanti, kalau tau aku suka sama dia" gerutuku sambil perlahan menginjaki anak tangga asrama."ya sudahlah "aku segera melanjutkan langkah menuju kamar dan beristrahat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments