Perjuangan Cinta
Hai, aku Farel seorang pemuda yang baru saja menginjak bangku perkuliahan setelah melewati ujian, ujian dan ujian kelulusan. Singkat saja tentang diriku, aku memiliki tinggi sekitar 165 cm, rambut ikal dan kulitku yang berwarna kuning langsat. Aku melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di kota tempatku tinggal atau bisa disebut perguruan tinggi terbaik.
Aku berasal dari desa yang jarak tempuhnya cukup jauh dari tempatku berkuliah, tapi ngomong - ngomong aku masuk jalur bidik misi karena orang tuaku merupakan keluarga yang kurang mampu dalam hal ekonomi.
Perjalanan perkuliahanku yang cukup memacu adrenalin dimulai dari saat pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kota orang yang sama sekali tak pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku awali perjalanan dengan manaiki sebuah travel seorang diri tanpa adanya pendamping, baik itu orang tua, teman, adik ataupun kakak.
Aku merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Selama perjalanan otakku berfikir keras dimana aku yang sebelumnya tidak pernah berpisah sedikitpun dengan orang tua dan sekarang dipaksa harus berpisah karena menutut ilmu.
Begitulah hidup, ada masanya kita akan berpisah dengan orang - orang yang kita sayangi bukan karena kita tidak lagi menginginkannya melainkan sebuah keadaan yang membuatnya berpisah.
Di dalam mobil aku duduk di bagian tengah tepat di belakang pak sopir, di sampingku ada cewek dan ibu - ibu yang aku taksir umurnya sekitar 50 tahunan, namun yang bikin aku penasaran cewek yang ada tepat berada di sebelah kiriku, dari awal perjalanan kita sama sekali tidak ada mengucapkan satu patah kata dalam perjalanan, entah dia emang orang yang pendiam atau kurang bisa bersosialisasi aja pikirku. Satu jam perjalanan pinggangku sudah mulai terasa pegal dan dudukpun mulai terasa tidak nyaman, Aku mencoba untuk meluruskan pinggangku ditempat yang sempit itu, namun saat aku mencoba meluruskan pinggang yang pegal ini tidak sengaja bahuku menyentuh si wanita misterius itu.
"Duuhhh... Maaf ya kak gak sengaja" ucapku sambil menundukkan kepala.
"Heheh iya bang gak apa - apa kok" balasnya singkat.
Setelah peristiwa itu, keadaan kembali menjadi hening seperti kuburan yang tak terurus, sepi, sunyi, tenang, tanpa suara, hanya suara bising knalpot yang terdengar dari luar mobil.
Tak lama waktu berselang, akhirnya aku sampai di kota dimana yang nantinya aku akan mendapatkan gelar sarjana yang banyak di idam - idamkan orang.
Aku memulai langkahku menuju kampus ini dengan menaiki bus kampus yang aku sendiri tak tau cara menaikinya, tapi dengan pengamatanku aku mencoba memperhatikan bagaimana cara orang-orang memberikan aba - aba kepada pak sopir. Dimana jika kita ingin turun cukup dengan menepuk tangan sekencang - kencangnya dan bus otomatis akan dihentikan.
Sepanjang perjalanan menuju kampus , mataku memperhatikan sekeliling layaknya orang desa pada umumnya yang sedikit ternganga melihat pemandangan kota yang jauh lebih keren dibandingkan dengan desaku, yang mana hanya ada pepohonan sawit, sawah, dan berbagai tanaman lainnya. Tidak ada yang namanya gedung - gedung tinggi, tempat perbelanjaan mewah, apalagi mall yang bertingkat - tingkat. Tentu saja ini membuatku terkagum - kagum dengan kota ini.
Setelah beberapa menit perjalanan, tak terasa fakultas yang ingin aku tuju akhir sampai, tanpa lupa sebelum bus berhenti Aku harus menepuk tangan sekencang - kencangnya.
"Makasi pak" sahutku kepada pak sopir dengan lantang.
"Yuuuppp..." jawab pak sopir dengan senyum yang cukup ramah.
Dengan langkah yang cukup yakin, aku melangkah menuju kampus untuk melakukan pendaftaran ulang seorang diri tanpa adanya teman dan orang yang aku kenal.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Anonymous
Nyimak juga 😅
2022-11-10
1
ძ⃝ᥱm᥆⃟ᥒᥱss⃝☯᭄
nyimak dulu 🤔
2022-11-03
1