Hari pertama aku di asrama merupakan hari yang cukup menyenangkan sekaligus hari yang menegangkan,disini aku mendapatkan teman - teman yang sangat ramah dan humble namun disisi lain aku orang yang cukup penakut saat dipertunjukkan dengan sesuatu yang menurutku sangat tidak mungkin dialami oleh setiap orang.
Masih dihari yang sama dimana aku , robi, dan reza selesai berberes tempat tidur dan baju - baju yang kami bawa sudah tersusun dengan rapi di lemari asrama. Kami menyempatkan bercakap - cakap sedikit mengenai beberapa hal.
"rel , kamu orang asli kota ini apa merantau?" tanya reza yang sedang berbaring diatas ranjang aku fikir dia sedang menonton youtube".
"engga za, aku dari kampung A"jawabku yang sibuk menyapu kamar yang cukup berdebu karena sudah beberapa lama tidak ditempati.
"dimana tuh?" tanya reza dengan mengerutkan kening dan berhenti memainkan ponselnya kemudian duduk menatap ke arahku.
"kalau dari sini ya sekitar 2 jam lewat lah" balasku singkat.
"ooowwhhh.. lumayan jauh juga ya" jawab Reza namun aku rasa dia masih tidak tau itu dimana, terlihat jelas dari raut wajahnya.
"ya begitulah, emangnya kamu asli orang sini ya za?" tanyaku membalikkan pertanyaannya.
"iya rel , aku orang pribumi sini. Paling sekitar 10 menit sudah sampai dirumahku" balasnya sambil memperbaiki posisi duduk yang tadinya menghadap kebawah , kemudian berpaling menghadap ke arahku.
"dekat juga yaa.." sambil mengangguk yang berarti aku ngerti, padahal aku belum tau tepatnya dimana.
"yaa lumayan lah" jawabnya singkat tanpa ada pertanyaan lain yang menyusul.
Disisi lain , robi yang dari tadi sibuk dengan ponselnya hanya menguping pembicaraan kami tanpa melemparkan sebuah pertanyaan.
"kalau si robi dia itu satu daerah denganku" jelasku pada reza, padahal dia tidak ada menanyakannya kepadaku.
"lah , kok bisa satu kamar kalian?" herannya yang mana wajahnya terlihat seperti orang tidak percaya.
"hahaha... Ya ga tau juga za, aku pun heran kenapa bisa. Biasanya kalau satu kamar itu ditempatkan orang yang gak saling kenal ya" jawabku sambil tertawa menunjukkan kalau aku senang bisa satu kamar dengan orang yang aku kenal.
"iya maksudku begitu, enak banget ya kalau gitu" responnya yang aku rasa sampai sekarang dia masih belum percaya dan berfikir kalau kami ada orang dalam.
"iya dong" balasku sedikit membusungkan dada.
Setelah percakapan yang cukup panjang itu terjadi, kami melanjutkan aktifitas masing - masinh hingga waktu maghrib tiba yang pastinya para penghuni asrama diwajib untuk sholat berjamaah di mushola asrama yang terletak dilantai dasar.
Malam pun tiba dan waktu berjalan begitu cepat hingga kamipun mulai meraih mimpi bersama dilantai tertinggi asrama. Namun semua berubah setelah pada malam itu kami mengalami kejadian yang tidak di duga - duga.
Disaat aku terbangun , aku sekitar pukul 12 tengah malam yang tepatnya aku tidak tau. Aku mendengar suara perempuan menangis diluar kamarku seperti orang merintih kesakitan. Sontak bulu kudukku merinding dan bertanya - tanya. "siapa tuh diluar" gumamku dalam hati. kemudian aku memperhatikan ke ranjang seberang tepat ada reza yang sepertinya juga terbangun mendengar suara tangisan itu dan kemudian menoleh kearahku dengan tatapan heran sekaligus takut. Dia berbisik seperti mengatakan "kamu dengar ga rel?" seperti orang bisu yang ketakutan. "denger za" mengikutinya seperti orang bisu juga sambil mengangguk ketakutan.
Suara itu cukup lama terdengar tanpa henti bahkan tidak jeda sekalipun. Sekitar 30 menit berlangsung suara itupun mulai hilang. Aku dan reza pun melanjutkan tidur dimana aku rasa reza kesulitan untuk tidur karena posisi kasurnya reza lebih dekat mengarah ke pintu keluar dan suaranya tepat dibelakang pintu itu.
Pagi pun tiba , kami telah selesai melaksanakan sholat subuh berjamaah dimasjid kampus yang cukup megah itu dan telah malaksanakan ritual sarapan pagi dengan lontong sayur langgananku sebelum melaksanakan Ospek (seperti MOS waktu sekolah).
Sesampainya difakultas tempat aku akan melakukan ospek, para senior sudah bersiap untuk menghajar habis - habisan para juniornya dimana yang telat akan disuruh berjalan jongkok dan push up. Aku yang saat itu datang tepat waktu merasa sangat beruntung.
Kemudian para senior memberikan aba - aba mengenai apa saja yang akan kita lakukan kedepannya. Dengan suara yang begitu lantang membuat tidak ada suara lain yang terdengar selain suara dari kakak senior yang terlihat begitu sangar dengan rambut gimbalnya. Selain itu mataku terus berjelajah melihat satu persatu teman-teman yang aku tak kenal sama sekali. Namun ketika mataku mengarah ke salah satu barisan yang tidak jauh dari barisanku saat ini, Aku melihat sosok wanita yang cukup cantik, manis yang terlihat sangat menarik dimataku sedang menghebuskan nafas dalam hingga tubuhnya bergerak naik turun. Aku yakin kalau dia terlambat dan mendapatkan hukuman dari para senior. Keringat yang bercucuran melewati hidung menuju bibirnya terlihat sangat jelas olehku ditambah lagi dengan cahaya matahari yang langsung terpancar mengenai wajah manisnya itu. Cukup lama Aku terpaku memandang sosok wanita itu dan bertanya - tanya didalam hati "Cantik juga , siapa ya namanya" gumamku terus menatapi kecantikan wanita itu. Sekitar 5 menit mataku terpaku kearah wanita itu kemudian salah seorang senior menegurku. Sontak hal itu membuatku kaget hingga jantungku berdebar ketakutan.
"hey kamu, matamu kemana?" bentak senior yang sudah dari tadi mengoceh didepan barisan.
"ee..eee..ee.. Gak kemana - mana kak" jawabku gugup gemetaran kemudian menatap ke arah depan.
"kamu perhatikan saya , biar tau apa saja yang akan kamu lakukan" bentaknya lagi seperti harimau yang akan memangsa.
"baik kak" jawabku yang masih ketakutan hingga lututku bergetar.
Berselang beberapa lama setelah acara Ospek dibubarkan , mataku memulai lagi menyorot keseluruh penjuru area dimana ospek berlangsung tadi, aku kembali ingin mencari sosok wanita yang aku lihat didalam barisan tadi. Aku rasa mataku tidak melewatkan satu persatu mahasiswa yang berada disana namun aku tak kunjung menemukannya, " kemana sih cewek tadi?" tanyaku dalam hati merasa kesal. Karena tidak kunjung menemukannya, aku segera melangkahkan kaki kembali menuju asrama untuk beristirahat dengan perasaan kesal.
Setibanya diasrama dan telah selesai mandi serta mengganti baju, aku merebahkan tubuh yang lelah ini karena seharian di hajar habis - habisan oleh para senior untuk latihan fisik. Disaat aku menatap ke langit - langit kamar, ingatanku tertuju kembali pada sosok wanita dikampusku tadi, sambil tersenyum - senyum mengingat kecantikannya yang teramat membuatku kagum. "kapan ya bisa ketemu lagi sama tu cewek?" gumamku seperti orang gila yang sedang jatuh cinta. Mungkin ini yang dikatakan jatuh cinta pada pandangan pertama. "sudahlah , besok paling juga ketemu lagi" balasku menjawab pertanyaanku sendiri.
Tak lama setelah memikirkan sosok wanita itu, mataku pun terpejam hingga aku melewatkan sholat isyaku.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments