Ungkapan perasaan

Kini sudah enam Minggu lamanya aku berada dikediaman keluarga Malik Saputra. Alhamdulillah metode yang aku jalani berhasil. sekarang Yanju sudah ASI eksklusif bersamaku.

Kak Lyra sudah memberhentikan ASI pada Yanju , dan akulah yang mengambil tanggung jawab itu sepenuhnya. semakin hari aku semakin tak bisa lepas dari bayi mungil itu,dan begitu pula sebaliknya. Yanju sudah tidak mau lepas dariku walau sebentar saja.

Aku benar-benar merasakan menjadi seorang ibu. walaupun Yanju tak terlahir dari rahimku tetapi kasih sayangku tercurah kepadanya. terkadang saat sedang disekolah aku selalu merindukan bayi itu.

Pagi ini kak Lyra dan bang Arman bersiap untuk berangkat ke kota Padang. kak Lyra menitipkan Yanju padaku dan tentu saja dengan senang hati aku menerimanya karena dia sudah seperti anak kandungku sendiri.

Setelah kak Lyra dan bang Arman berangkat. aku memberi ASI kepada Yanju sebelum berangkat ke sekolah.

"Sayang, Ibu kesekolah dulu,ya. Anju jangan nakal ya,Nak." pamit pada putraku setelah menyusuinya.

"Ma, aku berangkat sekarang, titip Yanju ya,Ma. Oya,Ma. nanti siang aku ingin pulang kerumah Ibu. mungkin aku pulangnya agak sorean. stok ASI sudah kusimpan dalam lemari pendingin," ujarku pada Mama Anggi meminta izin.sembari menyerahkan Yanju.

"Iya hati-hati ya, Nak. itu bekalnya dibawa. jangan lupa dihabiskan, dan sampaikan salam Mama pada ibu kamu.

"InsyaAllah akan aku sampaikan. Terimakasih,Ma." aku menenteng tas makanan yang telah Mama sediakan. ya, Mama selalu membekali aku makanan untuk dibawa ke sekolah.

Seperti biasanya, aku selalu diantarkan oleh yang mulia dingin. aku mengikuti keinginannya untuk tidak dekat dengan Dr Yoga lagi, semua kulakukan demi Yanju dan aku juga tak ingin dr yoga di berhentikan dari RS.

Awalnya aku berpikir dia cemburu dengan Dr Yoga,Tetapi semua tak sesuai pikiranku. nyatanya dia masih berhubungan dengan Widi. aku pernah tanpa sengaja mendengar obrolannya bersama Widi melalui via telepon. ternyata mereka sedang menjalani hubungan LDR.

Saat itu aku kembali merasakan yang namanya kekecewaan. namun aku segera menyadari. hidupku bukan untuk menangisi dia yang sudah jelas bukan siapa-siapa denganku.

Hingga akhirnya dengan perlahan aku bisa mengikis perasaan suka yang berlebihan dalam hatiku. meskipun namanya masih selalu kusebut dalam Do'a. aku hanya meminta kepada Allah jika dia memang jodohku maka persatu kan kami dalam ikatan sakral. tapi jika kami tak berjodoh maka jangan tumbuhkan rasa cinta yang begitu dalam.

Aku mencoba menanamkan rasa sabar dalam hati, dan berusaha untuk tidak membencinya. karena aku menyadari cinta tidak bisa dipaksakan. Alhamdulillah sekarang aku bisa menjalani hari-hariku tanpa kecewa dan benci.

Hubunganku dan dia berjalan seperti biasanya. tak ada yang spesial. namun aku tak merasa marah ataupun kecewa, aku hanya menunggu Takdir Allah. tak ingin berharap terlalu berlebihan. yang pasti tujuanku adalah memenuhi kewajiban sebagai seorang ibu dari Yanju.

"Terimakasih ya,Bang," ucapku setelah mobil yang dikendarainya berhenti di depan gerbang sekolah.

"Ya, nanti siang Abang jemput ya,"

"Tidak usah,Bang. aku pulang nanti dijemput ayah saja, soalnya aku ingin pulang kerumah Ibu," tolakku

"Oh, yaudah nanti sore Abang jemput dirumah kamu saja ya,"

"Hmm, baiklah kalau begitu aku masuk dulu. Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam..." dia menjawab salam dariku sembari mengukir senyum menawan. aku hanya membalas senyum simpul

***

Setelah selesai jam pelajaran, aku segera keluar dari gerbang sekolah dan menuju jalan raya untuk menunggu angkot. aku sengaja tidak menghubungi ayah. takutnya beliau sedang sibuk.

Cuaca yang begitu terik membuatku sedikit gerah. aku menunggu angkot dipinggir jalan ku ambil sebuah buku dalam pangkuan untuk menutupi wajahku dari teriknya sinar matahari.

Karena terlalu fokus melihat angkot yang lewat aku tak memperhatikan sebuah mobil Pajero sport exceed yang berwarna putih berhenti di hadapanku.

Setelah menyadari, aku melihat sosok yang sudah beberapa minggu ini kuhindari,ia keluar dari mobil itu dengan senyum afiliasi. aku sedikit gugup menatap sorot matanya. tentu saja dia menganggapku sebagai wanita yang tidak sopan. karena setiap pesan maupun telpon darinya tak pernah kutanggapi.

Sebenarnya aku sangat merasa malu atas sikapku yang dinilai aneh. padahal aku tahu bahwa Dr Yoga adalah Pria yang baik. tetapi semua yang aku lakukan hanya demi kebaikan untuknya dan juga Yanju.

"Fa, kamu apa kabar?" ucapnya menatapku Begitu dalam

"Alhamdulillah aku baik,Dok." jawabku singkat dengan senyum simpul

"Kamu mau pulang 'kan? ayo aku antar,"

"Tidak usah,Dok. aku naik angkot saja," tolakku

"Ayolah,Fa. kali ini saja. karena aku ingin bicara sesuatu dengan kamu," ucapnya dengan wajah memohon.

Aku merasa tidak tega bila selalu mengabaikannya. padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun. sepertinya tidak ada salahnya kali ini saja aku menerima tawarannya, aku juga penasaran hal apakah yang ingin ia bicarakan.

***

Di perjalanan pulang, dia mengajakku untuk makan siang terlebih dahulu tetapi aku menolaknya. aku hanya ingin cepat pulang, jujur aku tidak ingin bang Yandra melihatku sedang bersama Dokter Yoga.

Karena aku menolak ajakannya untuk makan siang. maka dengan wajah kecewa dia kembali menjalankan mobilnya. namun ditengah perjalanan ia kembali menepikan kendaraannya itu.

Aku merasa gugup saat mobil itu sudah berhenti. dia menatapku dengan dalam.apa yang ingin dia lakukan?

"Dok, kok berhenti?" kucoba untuk bertanya agar rasa was-wasku hilang.

"Fa, aku ingin bicara denganmu," dia menghela nafas berat. "Aku tidak tahu apa penyebabnya kamu menjauh dariku, apakah aku mempunyai kesalahan denganmu?"

"Tidak. dokter tidak salah apapun," sanggahku

"Fatimah..." dia kembali menghela nafas. sepertinya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan mungkin lidahnya kelu. "Aku mencintaimu,"

Kalimat terakhirnya sontak membuat aku terperanjat. masih belum percaya dengan apa yang baru saja kudengar.

"Mungkin ini terlalu cepat untuk kamu mengetahui perasaanku. tetapi aku hanya ingin kamu tahu agar semua sesak di dadaku terasa lapang, Fa, aku tak memaksa agar kamu membalas perasaanku, aku juga tahu hatimu sudah milik orang lain,"

Aku bingung harus menjawab apa. aku tak bisa mengucapkan sepatah katapun. ini semua benar-benar diluar dugaanku. aku masih terpaku.

"Dok, ma-maafkan aku," hanya ucapan itu yang mampu keluar dari bibirku.

"Tidak apa-apa,Fa. aku tahu itu. tapi aku mohon biarkan aku mencintaimu, aku tidak berharap lagi kamu membalas perasaanku. biarkan aku mencintaimu hingga batas waktu yang tak di tentukan."

Kembali aku berada diantara rasa bersalah. namun aku juga tak bisa membohongi perasaanku. ya, aku memang tidak mempunyai perasaan apapun padanya. aku hanya menganggap dr Yoga sebagai teman tak lebih dari itu.

Bersambung...

Happy reading 🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kasisn dr Yoga dsn Fatmah karena kearogan dr Yandra

2024-07-26

1

Nci

Nci

Dr Yandra tuh ggak jelas maunya apa..😇
Dr Yoga malah lebih gentleman tapi sayang dengan ancaman dr Yandra pada Fatimah

2022-12-13

0

shylia

shylia

kesel dah sm dr yandra yg plin plan, gk profesional mencampur adukan masalah pribadi sm kerjaan alias zholim ya sm dr yoga...kasian sm dr yoga...anaknya yg abk lebih membutuhkan fatimah dr pada si beruang kutub itu...😢😢

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2 Di omeli Ibu
3 Ikut ayah menjemput majikannya
4 Belanja
5 Curhat pada ibu
6 Di kediaman keluarga Malik
7 Jujur
8 Menukar panggilan
9 Di RS
10 Kebaikan Dokter Yoga
11 Penolakannya
12 Kembali curhat pada ibu
13 Makan siang
14 Membeli kado
15 Di Pesta
16 Putri Dokter Yoga
17 Ada apa dengannya
18 Sikapnya yang menyakitkan
19 Luluh
20 Ungkapan perasaan
21 Ayah masuk RS
22 Kembali berdebat
23 Cari makan
24 Bicara dari hati ke hati
25 Di Taman
26 Ungkapan perasaan Yandra
27 Fatimah diantar pulang
28 Acara lamaran
29 Menerima lamaran
30 Sampai ditujuan
31 Fatimah syok
32 Permintaan maaf
33 Salah paham
34 Trauma
35 Kekecewaan Dr Yoga
36 Melahirkan
37 Tabrakan
38 Patah tulang
39 Yandra mumet
40 Baikan
41 Prihal kado
42 Zahra pergi
43 Gosip tetangga
44 Kebahagiaan
45 Menerima tawaran sang dokter
46 POV Dr Yoga
47 POV Dr Yoga 2
48 Sah jadi pasangan suami istri
49 Menuju Hari H
50 Sah menjadi pasangan suami istri 2
51 Resepsi
52 First kiss
53 MP
54 Kekecewaan Zahra
55 Memaafkan
56 Rencana liburan
57 Dirumah Ibu
58 Mobil pick up untuk Ayah
59 Mengetahui yang sebenarnya
60 Kejutan di RS
61 Bertemu mantan
62 Bertemu mantan 2
63 Ujian selesai
64 Berangkat liburan
65 Kejadian tak terduga
66 Minta maaf
67 Menghindari
68 Capek membujuk
69 Siapakah pasien suaminya itu?
70 Sama-sama posesif
71 Ziarah ke makam Arif
72 Rencana Caesar Lyra
73 Dugaan Yandra
74 Kondisi Lyra memburuk
75 Mengetahui tentang Yoga
76 kecemasan Zahra
77 Perubahan sikap Fatimah
78 Positif
79 Memberi kabar Ibu
80 Kemarahan Yoga
81 Nasehat sang istri
82 Hadiah untuk Fatimah
83 Kepergian Mama
84 Fatimah kontraksi
85 Melahirkan
86 Kebahagiaan orangtua
87 Kecurigaan Yoga
88 Ending
89 Pengumuman
90 Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91 Karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2
Di omeli Ibu
3
Ikut ayah menjemput majikannya
4
Belanja
5
Curhat pada ibu
6
Di kediaman keluarga Malik
7
Jujur
8
Menukar panggilan
9
Di RS
10
Kebaikan Dokter Yoga
11
Penolakannya
12
Kembali curhat pada ibu
13
Makan siang
14
Membeli kado
15
Di Pesta
16
Putri Dokter Yoga
17
Ada apa dengannya
18
Sikapnya yang menyakitkan
19
Luluh
20
Ungkapan perasaan
21
Ayah masuk RS
22
Kembali berdebat
23
Cari makan
24
Bicara dari hati ke hati
25
Di Taman
26
Ungkapan perasaan Yandra
27
Fatimah diantar pulang
28
Acara lamaran
29
Menerima lamaran
30
Sampai ditujuan
31
Fatimah syok
32
Permintaan maaf
33
Salah paham
34
Trauma
35
Kekecewaan Dr Yoga
36
Melahirkan
37
Tabrakan
38
Patah tulang
39
Yandra mumet
40
Baikan
41
Prihal kado
42
Zahra pergi
43
Gosip tetangga
44
Kebahagiaan
45
Menerima tawaran sang dokter
46
POV Dr Yoga
47
POV Dr Yoga 2
48
Sah jadi pasangan suami istri
49
Menuju Hari H
50
Sah menjadi pasangan suami istri 2
51
Resepsi
52
First kiss
53
MP
54
Kekecewaan Zahra
55
Memaafkan
56
Rencana liburan
57
Dirumah Ibu
58
Mobil pick up untuk Ayah
59
Mengetahui yang sebenarnya
60
Kejutan di RS
61
Bertemu mantan
62
Bertemu mantan 2
63
Ujian selesai
64
Berangkat liburan
65
Kejadian tak terduga
66
Minta maaf
67
Menghindari
68
Capek membujuk
69
Siapakah pasien suaminya itu?
70
Sama-sama posesif
71
Ziarah ke makam Arif
72
Rencana Caesar Lyra
73
Dugaan Yandra
74
Kondisi Lyra memburuk
75
Mengetahui tentang Yoga
76
kecemasan Zahra
77
Perubahan sikap Fatimah
78
Positif
79
Memberi kabar Ibu
80
Kemarahan Yoga
81
Nasehat sang istri
82
Hadiah untuk Fatimah
83
Kepergian Mama
84
Fatimah kontraksi
85
Melahirkan
86
Kebahagiaan orangtua
87
Kecurigaan Yoga
88
Ending
89
Pengumuman
90
Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!