Ikut ayah menjemput majikannya

Siang ini aku baru saja menyelesaikan jam ajaran. aku segera keluar, karena ayah sudah menungguku diluar gerbang. ya, hari ini ayah yang menjemputku pulang, ayah tidak terlalu sibuk karena majikannya sedang di luar kota.

Saat aku sudah naik kedalam mobil. ayah mendapat telepon dari majikannya bahwa mereka sudah menunggu di bandara. jadi ayah terpaksa membawaku ikut menjemput majikannya

Tidak begitu lama, mobil yang dikendarai ayah sudah masuk ke pekarangan bandara. jantungku Kembali berdegup kencang saat melihat disana juga ada Dokter tampan itu.

Aku berusaha untuk bersikap tenang dan memasang wajah sok biasa padahal hatiku sudah jingkrak tak menentu.

Ayah segera memasukkan semua barang bawaan majikannya itu kedalam bagasi. sementara Tuan Malik sudah menempati posisi duduk di depan, samping kemudi, dan siganteng duduk dikursi belakang kemudi.

"Silahkan masuk nyonya..," ucapku mempersilahkan nyonya Anggi untuk masuk terlebih dahulu. aku tahu dari tatapan Pria tampan itu dia tidak nyaman berdekatan denganku, itu dapat aku rasakan saat pertama dia mengantarkan aku pulang seminggu yang lalu.

"Kamu saja yang masuk duluan,Nak. soalnya ibu tidak bisa duduk di tengah. ibu suka mabuk perjalanan." ucap nyonya Anggi.

Ser... darahku berdesir. dan jantungku Kembali Berdetak dengan tidak normal. aku tidak tahu kenapa aku seperti ini. padahal tak ada sikap manis sedikitpun dari dokter itu, tapi kenapa perasaanku tidak tahu diri begini?

Aku terpaksa mengikuti kemauan nyonya Anggi. sebenarnya jika boleh request maka aku lebih baik duduk di bangku paling belakang saja. tapi aku tidak bisa menolak keinginan nyonya yang baik ini. bisa-bisa mereka mengira aku ini wanita yang sok mahal, karena tidak ingin duduk berdekatan dengan mereka.

Aku duduk agak sedikit berjarak dengan si tampan yang jual mahal itu. tetapi hal tak terduga kembali membuat mulutku sedikit ternganga

"Bisa geser sedikit, Nak. soalnya masih sempit." ucap nyonya Anggi

Aku segera menatap raut wajah Pria yang ada disampingku, dan ingin melihat reaksinya akan seperti apa.pasti dia ingin segera kabur atau mencari taksi untuk mengantarkannya pulang atau bisa jadi dia akan lompat ke bangku belakang.

Hahaha... benar saja. dia segera ingin pindah ke bangku belakang, tetapi sang nyonya baik tidak mengizinkannya sehingga jarakku dan dia sudah tak ada pembatas lagi.

Ah terkadang aku merasa lucu sendiri melihat tingkah pria jual mahal ini. mentang-mentang tampan, kaya, seorang dokter. begitu takutnya di dekati olehku hanya seorang guru honorer

Tapi aku sedikit heran melihat sikapnya. kenapa dia bertolak belakang dengan orangtuanya. seharusnya jika tidak suka pada seseorang, maka tetaplah bersikap ramah dan memberi batasan agar orang tak menaruh perasaan lebih.

Kalau seperti ini jadinya adrenalinku semakin terpacu untuk menguber dirinya.baiklah, ayo duduk dengan tenang Fatimah. anggap saja dia sedang tidak ada disampingmu abaikan saja dengan ketidak sukaanya.

Aku mengabaikannya, sesekali skinsip terjadi diantara aku dan dia. walau tidak secara langsung, karena aku mengenakan seragam guru yang lengan panjang. namun tetap saja hatiku selalu berdebar, aku tahu ini adalah perasaan cinta.

Untuk menghilangkan rasa gugup maka aku mencoba menjawab semua pertanyaan Nyonya Anggi. ini cukup baik untuk mengalihkan konsentrasi ku terhadap Pria yang ada disampingku ini.

"Fa, kamu sudah lama mengajar di SD?" tanya nyonya Anggi padaku

"Baru tiga bulan Bu." aku merubah panggilan terhadap nyonya Anggi karena permintaan beliau untuk memanggilnya ibu

"Kamu kemaren kuliah dimana. oh jadi Fatimah ini yang wisuda kemaren ya, Pak Eko?" nyonya Anggi mengalihkan pertanyaan kepada ayah yang sedang fokus mengemudi

"Iya, nyonya, karena dia anak pertama, jadi saya usahakan agar menjadi sarjana. dan itu tak terlepas dari bantuan yang begitu banyak Tuan dan Nyonya berikan kepada keluarga saya. saya benar-benar berterima kasih atas segala kebaikan Tuan dan Nyonya." jawab ayah sembari fokus dengan kemudinya.

"Sama-sama Pak Eko. kami juga merasa senang karena apa yang kami berikan bisa bermanfaat untuk keluarga pak Eko. semoga apa yang di cita-citakan oleh Fatimah tercapai dan bisa membanggakan ke-dua orangtuanya." ucap tuan Malik

"Aamiin..."

Kami semua mengaminkan ucapan tuan Malik. tapi lain halnya dengan beruang kutub yang ada di sampingku ini. dia sepertinya pura2 mati. eh maksudku pura2 tidur.

"Kamu tidak mencoba ikut tes CPNS,Nak?" kembali ibu Anggi memberi pertanyaan

"Sudah Bu. saya sudah lulus seleksi CPNS."

"Alhamdulillah... jadi berapa lama untuk menjadi ASN, Nak?"

"Tergantung Bu, ada yang bilang satu tahun hingga dua tahun. tapi jalani sajalah Bu, jika rezeki tak akan kemana. dengan di terimanya menjadi CPNS saya sangat bersyukur sekali Bu."

"Ya, kamu benar, Nak. karena ibu lihat banyak orang yang sudah tahunan tapi belum lulus seleksi, bahkan ada yang sudah puluhan tahun masih menjadi guru honorer. waduh pokoknya profesi sebagai guru menurut ibu adalah sangat mulia. dialah pahlawan tanpa jasa. semoga Allah memberikan para guru kesehatan dan umur yang panjang."

"Aamiin..."

Aku mengaminkan Do'a baik Bu Anggi. tanpa terasa mobil yang dikendarai ayah sudah sampai di kediaman keluarga tuan Malik.

Aku melihat pria yang duduk disampingku itu bergegas turun dan melenggok masuk kedalam rumahnya. mungkin dia sedang ada masalah, karena dari raut wajahnya sedang menyimpan beban. tapi itu menurut pandanganku, sih.

"Ayo turun dulu Nak, kita makan siang bareng diruamah," ajak Bu Anggi

"Tidak usah Bu, saya mau langsung pulang. karena jam dua ada private. jadi saya pulang dan makan diruamah saja."

"Oh, jadi kamu guru les juga?"

"Iya Bu. soalnya suntuk dirumah jika tak ada kegiatan."

"Baiklah, kalau begitu ibu masuk dulu. nanti kamu biar diantarkan oleh Yandra pulangnya, soalnya ibu ingin minta tolong sama ayah kamu untuk memperbaiki pipa air di kamar atas yang bocor."

Aku melihat Bu Anggi menghampiri ayah yang sedang memasukkan kopernya kedalam rumah. dan ayah mengangguk lalu menghampiri aku.

"Fa, kamu pulang dulu ya, Nak. bilang sama ibumu. siang ini ayah makan diruamah tuan Malik. jangan tunggu ayah, kalian makan saja," jelas ayah

"Baik Yah. kalau begitu aku pulang dulu ya, Yah." aku menyalami tangan ayah. dan beliau segera masuk kedalam

Aku masih berdiri sambil mengamati perkarangan rumah keluarga Malik yang begitu mewah. terakhir mataku menabrak sosok yang sedang melenggang malas,keluar dari rumah itu. aku segera masuk kedalam mobil dan menempati posisi dudukku tadi.

Dia segera masuk dan duduk di kursi kemudi. aku memasang wajah biasa saja, untuk menormalkan debaran jantungku. maka aku mengeluarkan benda pipih yang ada dalam kantong depanku. aku memainkan benda itu. sambil berlagak cuek. tetapi rasanya sudah cukup lama aku memainkan ponsel pintarku itu namun mobil yang aku tumpangi ini tak kunjung bergerak.

Ku angkat wajahku untuk melihat Pria yang duduk di depan kemudi itu. kenapa dia hanya diam saja, apakah dia tertidur atau pingsan. ku alihkan tatapanku mengarah kaca kecil yang melintang dan mengarah kepadaku.

Tatapanku di sambut oleh bola mata hitam kecoklatan itu. dia sedang menatapku dengan raut wajah sedikit kesal. aku sedikit terkejut, apakah aku melakukan kesalahan atau dia ingin aku keluar dari mobil ini.

Kuberanikan untuk menatapnya Kembali. aku juga ingin tahu apa sebenarnya yang diinginkan oleh beruang kutub ini. kenapa dia tidak bicara apakah mulutnya itu tidak bisa dia pergunakan untuk bicara dengan wanita sepertiku?

"Mau sampai kapan kamu duduk disana?"

Terdengar suara dingin nan kaku menyapa,sedikit membuat aku terlonjak. "Maksud Tuan?" tanyaku kembali

"Pindah kedepan. kamu kira aku ini supir!"

Ya Allah... nih orang benar-benar menyebalkan. apakah dia tidak bisa bersikap lembut sedikit saja. kenapa aku bisa menyukai Pria seperti dia. dasar hatiku tak punya mata dan telinga.

Bersambung...

Jangan lupa dukungannya ya 🙏🥰🤗

happy reading 🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Jangan jutek" ntar jatuh cinta loh...

2024-07-25

1

Jr Aretha

Jr Aretha

siappp mmbri dukungan kk..ap lg klo tiap update 2 bab lebih,🤣🤣🤣
semngt kk..
jgn lupa visual fatimah dan widi kk..

2022-09-10

1

Ati Tusmiati

Ati Tusmiati

lanjut

2022-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2 Di omeli Ibu
3 Ikut ayah menjemput majikannya
4 Belanja
5 Curhat pada ibu
6 Di kediaman keluarga Malik
7 Jujur
8 Menukar panggilan
9 Di RS
10 Kebaikan Dokter Yoga
11 Penolakannya
12 Kembali curhat pada ibu
13 Makan siang
14 Membeli kado
15 Di Pesta
16 Putri Dokter Yoga
17 Ada apa dengannya
18 Sikapnya yang menyakitkan
19 Luluh
20 Ungkapan perasaan
21 Ayah masuk RS
22 Kembali berdebat
23 Cari makan
24 Bicara dari hati ke hati
25 Di Taman
26 Ungkapan perasaan Yandra
27 Fatimah diantar pulang
28 Acara lamaran
29 Menerima lamaran
30 Sampai ditujuan
31 Fatimah syok
32 Permintaan maaf
33 Salah paham
34 Trauma
35 Kekecewaan Dr Yoga
36 Melahirkan
37 Tabrakan
38 Patah tulang
39 Yandra mumet
40 Baikan
41 Prihal kado
42 Zahra pergi
43 Gosip tetangga
44 Kebahagiaan
45 Menerima tawaran sang dokter
46 POV Dr Yoga
47 POV Dr Yoga 2
48 Sah jadi pasangan suami istri
49 Menuju Hari H
50 Sah menjadi pasangan suami istri 2
51 Resepsi
52 First kiss
53 MP
54 Kekecewaan Zahra
55 Memaafkan
56 Rencana liburan
57 Dirumah Ibu
58 Mobil pick up untuk Ayah
59 Mengetahui yang sebenarnya
60 Kejutan di RS
61 Bertemu mantan
62 Bertemu mantan 2
63 Ujian selesai
64 Berangkat liburan
65 Kejadian tak terduga
66 Minta maaf
67 Menghindari
68 Capek membujuk
69 Siapakah pasien suaminya itu?
70 Sama-sama posesif
71 Ziarah ke makam Arif
72 Rencana Caesar Lyra
73 Dugaan Yandra
74 Kondisi Lyra memburuk
75 Mengetahui tentang Yoga
76 kecemasan Zahra
77 Perubahan sikap Fatimah
78 Positif
79 Memberi kabar Ibu
80 Kemarahan Yoga
81 Nasehat sang istri
82 Hadiah untuk Fatimah
83 Kepergian Mama
84 Fatimah kontraksi
85 Melahirkan
86 Kebahagiaan orangtua
87 Kecurigaan Yoga
88 Ending
89 Pengumuman
90 Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91 Karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2
Di omeli Ibu
3
Ikut ayah menjemput majikannya
4
Belanja
5
Curhat pada ibu
6
Di kediaman keluarga Malik
7
Jujur
8
Menukar panggilan
9
Di RS
10
Kebaikan Dokter Yoga
11
Penolakannya
12
Kembali curhat pada ibu
13
Makan siang
14
Membeli kado
15
Di Pesta
16
Putri Dokter Yoga
17
Ada apa dengannya
18
Sikapnya yang menyakitkan
19
Luluh
20
Ungkapan perasaan
21
Ayah masuk RS
22
Kembali berdebat
23
Cari makan
24
Bicara dari hati ke hati
25
Di Taman
26
Ungkapan perasaan Yandra
27
Fatimah diantar pulang
28
Acara lamaran
29
Menerima lamaran
30
Sampai ditujuan
31
Fatimah syok
32
Permintaan maaf
33
Salah paham
34
Trauma
35
Kekecewaan Dr Yoga
36
Melahirkan
37
Tabrakan
38
Patah tulang
39
Yandra mumet
40
Baikan
41
Prihal kado
42
Zahra pergi
43
Gosip tetangga
44
Kebahagiaan
45
Menerima tawaran sang dokter
46
POV Dr Yoga
47
POV Dr Yoga 2
48
Sah jadi pasangan suami istri
49
Menuju Hari H
50
Sah menjadi pasangan suami istri 2
51
Resepsi
52
First kiss
53
MP
54
Kekecewaan Zahra
55
Memaafkan
56
Rencana liburan
57
Dirumah Ibu
58
Mobil pick up untuk Ayah
59
Mengetahui yang sebenarnya
60
Kejutan di RS
61
Bertemu mantan
62
Bertemu mantan 2
63
Ujian selesai
64
Berangkat liburan
65
Kejadian tak terduga
66
Minta maaf
67
Menghindari
68
Capek membujuk
69
Siapakah pasien suaminya itu?
70
Sama-sama posesif
71
Ziarah ke makam Arif
72
Rencana Caesar Lyra
73
Dugaan Yandra
74
Kondisi Lyra memburuk
75
Mengetahui tentang Yoga
76
kecemasan Zahra
77
Perubahan sikap Fatimah
78
Positif
79
Memberi kabar Ibu
80
Kemarahan Yoga
81
Nasehat sang istri
82
Hadiah untuk Fatimah
83
Kepergian Mama
84
Fatimah kontraksi
85
Melahirkan
86
Kebahagiaan orangtua
87
Kecurigaan Yoga
88
Ending
89
Pengumuman
90
Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!