Sikapnya yang menyakitkan

Rasa tak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. nada suaranya begitu tinggi sehingga membuatku terperanjat.

Kurasakan mobil menepi turun aspal. dia masih diam dengan tatapan lurus kedepan. aku menatapnya untuk meminta penjelasan atas segala sikapnya yang menurutku absurd.

Sedetik,dua detik, hingga satu menit masih tak ada penjelasan, dan dia masih diam mematung. "Apa yang anda lakukan,Tuan? kenapa anda bersikap aneh seperti ini?" akhirnya kupaksakan untuk bertanya.

Dia menatapku tajam. "Fatimah, mulai sekarang kamu tidak boleh berhubungan dengan Dr Yoga!" ucapnya penuh penekanan

Aku berpikir sejenak saat mendengar kata-katanya itu. siapa dia melarangku untuk berteman dengan Dr Yoga? terdengar lucu sekali.

"Apa maksud anda melarang aku untuk berteman dengan Dr Yoga. apakah ada masalah dengan anda?"

"Ya, ada masalah denganku!" ucapnya dingin sembari memalingkan wajahnya

"Apa masalahnya?" tanyaku ingin tahu.

"Selama kamu masih menjadi ibu susu anakku maka kamu tidak boleh berhubungan dengan pria manapun." jelasnya yang membuat otakku tidak bisa mencernanya. kenapa dia bisa mengatur pergerakan kehidupan pribadiku?

Apakah dia cemburu? tidak! itu tidak mungkin. bukankah dia sendiri yang menolakku. Aaarrrgghh... dasar Dokter kutub aneh!

"Jika aku tidak menuruti keinginan anda yang aneh itu,gimana?" kucoba menantang dirinya. emang dia siapa berani mengaturku

"Dengar Fatimah. jika kamu masih berhubungan dengan Dr Yoga. maka aku pastikan dia tidak aktif lagi di RS!"

Ucapannya kali ini membuat aku benar-benar tidak percaya. ada apa sebenarnya dengan Pria aneh ini? kenapa dia harus menyangkut pautkan dengan Dr Yoga dan mengancam ingin memberhentikan Dokter itu di RS.

Aku benar-benar kesal dengannya. kenapa dia menjadi sombong seperti ini. "Dengar Tuan! aku tidak akan menuruti keinginan anda. karena apa yang aku lakukan terhadap Yanju bukanlah suatu perjanjian!"

"Oh. jadi kamu merasa sombong dengan apa yang telah kamu berikan kepada putraku,maka dari itu kamu merasa besar kepala seakan aku harus berhutang Budi dengan mu 'iya?" Hatiku sakit sekali mendengar ucapannya. "Dengar Fatimah. jika kamu keberatan, aku bisa mencarikan Yanju ibu susu yang lainnya!" ucapannya benar-benar membuat batinku ngilu.

Aku tidak tahu apa penyebab Pria aneh ini bicara seperti itu. kenapa dia harus melibatkan Dr Yoga. dan kenapa dia mengatakan ingin mencari ibu susu untuk Yanju, padahal aku ikhlas tanpa mengharap apapun, apalagi seperti yang dia tuduhkan itu.

Aku sangat menyayangi bayi mungil itu. dan rasanya aku tidak mau untuk berpisah dengan yanju. apa yang harus aku lakukan? bagaimana jika ucapannya benar untuk memberhentikan Dr Yoga.

Ah ya Allah. aku tidak ingin itu terjadi, aku tidak mau dr yoga dipecat hanya karena masalah ini, haruskah aku menerima permintaannya untuk menjauhi Dr Yoga. aku benci sekali dengan kelakukan pria aneh bin arogan ini. kenapa sekarang aku serasa di bawah tekanannya.

Aku menatap wajah pria itu dengan seksama. semua rasa bercampur baur dalam hati. perasaan cinta yang selama ini begitu besar untuknya, kini mulai memudar dan digantikan oleh rasa benci.

Ibu... bagaimana aku tidak membencinya. rasa kecewaku sudah meluap sehingga menjadi benci! masih bisakah namanya kusebut dalam Do'a? hah entahlah!

"Terimakasih atas segala kata2 anda yang sangat menyakitkan hatiku." segera kubuka pintu mobil itu. aku sudah tidak ingin diantarkan olehnya.

Namun saat kubuka dia menekan tombol sehingga pintu mobil terkunci secara otomatis. aku kesal sekali dengan kelakukannya.

"Apa yang anda lakukan,Tuan Dokter?! buka pintunya sekarang!" tanpa kusadari nada suaraku naik entah berapa oktaf.

Dia tak menggubris permintaanku, dan kembali menjalankan kendaraan roda empat itu. nafasku terasa sesak. setegar apapun diriku namun aku menyadari bahwa diriku adalah seorang wanita, yaitu mahkluk tuhan yang lemah. rasa sakit dan amarah yang memuncak berakhir dengan tangisan.

Aku menangis sesenggukan batinku sakit sekali. apa salahku padanya kenapa dia bisa berlaku seperti ini padaku?

Kupeluk erat tas sekolah kusembunyikan wajahku disana. aku menangis dengan tergugu. perasaan kesalku tak terlepaskan sehingga membuat dadaku penuh.

Karena larut dalam tangisan tanpa kusadari mobil telah berhenti di depan gerbang sekolah. aku segera menghapus air mata yang masih berseliweran di wajahku.

Ku ambil tissue yang terletak di dasboard tanpa peduli dengannya. kuhapus air mata dan kuhembuskan air hidung yang juga ikut keluar, sengaja ku buang tisue kotor itu di dalam mobilnya entah berapa banyak kotoran tissue yang sengaja ku tebarkan disana.

Aku sengaja melakukannya. terserah dia ingin marah atau akan mengeluarkan taring sekalipun aku tak peduli. aku benar-benar kesal padanya.

Anehnya dia tak beraksi apapun. kuberanikan menoleh sehingga netra kami bertemu padu. dan tatapannya seperti melembut tapi menjijikkan untukku. dengan raut wajah kesal aku segera keluar.

"Tunggu!"

Ucapnya menghentikan pergerakan tanganku untuk membuka pintu mobil. aku tidak mau menatapnya

"Ayo lihat kesini." ucapnya memerintah. aku segera menoleh. tangannya bergerak mengarah pada wajahku. jantungku Kembali berdebar. "Emosi boleh tapi jangan sampai lupa memperhatikan wajahmu." seketika tangan itu menyentuh pipiku. dia mengambil sisa tissue yang menempel di pipiku.

Tidak. aku tidak boleh luluh begitu saja hanya karena perhatian kecil yang sok peduli itu. aku kembali memasang wajah garang kepadanya.

Ku ambil tissue yang berserakan itu lalu ku lemparkan kearah tempat duduknya sehingga tissue kotor itu mengenai celananya. aku sengaja memancing amarahnya kembali.

Setidaknya jika dia marah, aku bisa meluapkan segala uneg-unegku dan mencecarnya dengan kata-kata pedas. setelah itu aku bisa langsung pergi tanpa harus mendengar kata-katanya lagi.

Anehnya dia tak menunjukkan wajah emosinya. tanpa kuduga Pria aneh itu tersenyum menawan. sehingga membuat gula darahku bertambah naik. aku segera keluar dari mobil itu dengan membanting pintu mobil sangat keras.

Dengan raut wajah kesal aku segera masuk kedalam dan menuju lokal murid yang akan mengikuti pelajaranku.

***

POV Yandra Saputra.

"Maafkan aku,Fa. aku tahu setelah ini kamu pasti akan membenciku. tapi tidak ada cara lain agar kamu menjauhi Dr Yoga.

Aku tidak tahu dengan perasaanku saat ini. apakah aku benar cemburu melihat kedekatan kamu dan Dr Yoga? tapi hatiku masih terlalu naif untuk mengakui itu.

Aku tidak peduli sebesar apapun amarahmu padaku, yang penting kamu tidak dekat dengan Dokter Yoga. mungkin aku memang egois. tapi biarkan aku mengenalimu lebih dalam lagi.

Biarkan aku meyakinkan diri ini. jika sudah waktunya aku akan mengatakan yang sebenarnya tentang perasaanku. yang jelas aku tidak ingin kamu dekat dengan Pria manapun."

Kutatap kotoran tissue yang berserakan.senyumku tersungging saat mengingat wajahnya yang menggemaskan saat sedang marah. dia benar-benar wanita yang unik.

Setelah memungut dan membuang semua kekacauan yang dibuat oleh gadis cantik yang unik itu. aku segera memacu mobilku kembali menuju RS.

POV Yandra END

Bersambung....

Happy reading 🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

dr Yandra egois

2024-07-26

1

Yhunie Andrianie

Yhunie Andrianie

dr.yandra ngk bljar dari pengalaman ny bersama lyra yaa!!!

2022-12-28

2

Dwi Budianti

Dwi Budianti

kapan damainya kaya tom jerry gitu

2022-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2 Di omeli Ibu
3 Ikut ayah menjemput majikannya
4 Belanja
5 Curhat pada ibu
6 Di kediaman keluarga Malik
7 Jujur
8 Menukar panggilan
9 Di RS
10 Kebaikan Dokter Yoga
11 Penolakannya
12 Kembali curhat pada ibu
13 Makan siang
14 Membeli kado
15 Di Pesta
16 Putri Dokter Yoga
17 Ada apa dengannya
18 Sikapnya yang menyakitkan
19 Luluh
20 Ungkapan perasaan
21 Ayah masuk RS
22 Kembali berdebat
23 Cari makan
24 Bicara dari hati ke hati
25 Di Taman
26 Ungkapan perasaan Yandra
27 Fatimah diantar pulang
28 Acara lamaran
29 Menerima lamaran
30 Sampai ditujuan
31 Fatimah syok
32 Permintaan maaf
33 Salah paham
34 Trauma
35 Kekecewaan Dr Yoga
36 Melahirkan
37 Tabrakan
38 Patah tulang
39 Yandra mumet
40 Baikan
41 Prihal kado
42 Zahra pergi
43 Gosip tetangga
44 Kebahagiaan
45 Menerima tawaran sang dokter
46 POV Dr Yoga
47 POV Dr Yoga 2
48 Sah jadi pasangan suami istri
49 Menuju Hari H
50 Sah menjadi pasangan suami istri 2
51 Resepsi
52 First kiss
53 MP
54 Kekecewaan Zahra
55 Memaafkan
56 Rencana liburan
57 Dirumah Ibu
58 Mobil pick up untuk Ayah
59 Mengetahui yang sebenarnya
60 Kejutan di RS
61 Bertemu mantan
62 Bertemu mantan 2
63 Ujian selesai
64 Berangkat liburan
65 Kejadian tak terduga
66 Minta maaf
67 Menghindari
68 Capek membujuk
69 Siapakah pasien suaminya itu?
70 Sama-sama posesif
71 Ziarah ke makam Arif
72 Rencana Caesar Lyra
73 Dugaan Yandra
74 Kondisi Lyra memburuk
75 Mengetahui tentang Yoga
76 kecemasan Zahra
77 Perubahan sikap Fatimah
78 Positif
79 Memberi kabar Ibu
80 Kemarahan Yoga
81 Nasehat sang istri
82 Hadiah untuk Fatimah
83 Kepergian Mama
84 Fatimah kontraksi
85 Melahirkan
86 Kebahagiaan orangtua
87 Kecurigaan Yoga
88 Ending
89 Pengumuman
90 Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91 Karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2
Di omeli Ibu
3
Ikut ayah menjemput majikannya
4
Belanja
5
Curhat pada ibu
6
Di kediaman keluarga Malik
7
Jujur
8
Menukar panggilan
9
Di RS
10
Kebaikan Dokter Yoga
11
Penolakannya
12
Kembali curhat pada ibu
13
Makan siang
14
Membeli kado
15
Di Pesta
16
Putri Dokter Yoga
17
Ada apa dengannya
18
Sikapnya yang menyakitkan
19
Luluh
20
Ungkapan perasaan
21
Ayah masuk RS
22
Kembali berdebat
23
Cari makan
24
Bicara dari hati ke hati
25
Di Taman
26
Ungkapan perasaan Yandra
27
Fatimah diantar pulang
28
Acara lamaran
29
Menerima lamaran
30
Sampai ditujuan
31
Fatimah syok
32
Permintaan maaf
33
Salah paham
34
Trauma
35
Kekecewaan Dr Yoga
36
Melahirkan
37
Tabrakan
38
Patah tulang
39
Yandra mumet
40
Baikan
41
Prihal kado
42
Zahra pergi
43
Gosip tetangga
44
Kebahagiaan
45
Menerima tawaran sang dokter
46
POV Dr Yoga
47
POV Dr Yoga 2
48
Sah jadi pasangan suami istri
49
Menuju Hari H
50
Sah menjadi pasangan suami istri 2
51
Resepsi
52
First kiss
53
MP
54
Kekecewaan Zahra
55
Memaafkan
56
Rencana liburan
57
Dirumah Ibu
58
Mobil pick up untuk Ayah
59
Mengetahui yang sebenarnya
60
Kejutan di RS
61
Bertemu mantan
62
Bertemu mantan 2
63
Ujian selesai
64
Berangkat liburan
65
Kejadian tak terduga
66
Minta maaf
67
Menghindari
68
Capek membujuk
69
Siapakah pasien suaminya itu?
70
Sama-sama posesif
71
Ziarah ke makam Arif
72
Rencana Caesar Lyra
73
Dugaan Yandra
74
Kondisi Lyra memburuk
75
Mengetahui tentang Yoga
76
kecemasan Zahra
77
Perubahan sikap Fatimah
78
Positif
79
Memberi kabar Ibu
80
Kemarahan Yoga
81
Nasehat sang istri
82
Hadiah untuk Fatimah
83
Kepergian Mama
84
Fatimah kontraksi
85
Melahirkan
86
Kebahagiaan orangtua
87
Kecurigaan Yoga
88
Ending
89
Pengumuman
90
Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!