Kembali curhat pada ibu

Setelah selesai membicarakan hal itu. aku segera pamit untuk pulang. rasanya aku ingin menumpahkan segala sesak di dadaku. yang jelas saat ini aku hanya ingin menangis.

Entahlah aku terlalu naif dengan perasaanku sendiri. ternyata hati dan pikiranku tidak sinkron. berulang kali aku meyakinkan hati ini agar tak berharap lebih darinya. tapi ternyata aku masih merasakan sakit saat dia menolakku.

Aku pulang diantarkan oleh bang Arman. diperjalanan pulang aku hanya diam. aku masih berusaha menghibur batin ku sendiri. aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. seakan kata-katanya masih terngiang di telinga.

Sehingga bang Arman menanyakan hal sesuatu yang membuat aku terhenyak. benar saja semua orang bisa melihat rasa cintaku. ya, mungkin saja dia juga sudah tahu dengan perasaanku,tetapi dia sengaja mengatakan itu agar aku sadar diri.

Mustahil rasanya dia tidak dapat memahami perasaanku, sementara orang lain saja bisa melihat itu dari sudut mataku. apalagi dia. karena perasaan ini tertuju padanya.

Kenapa dia tega sekali. kenapa dia tidak bisa berkata lebih lembut lagi untuk menolakku bagaimanapun aku seorang wanita perasaanku begitu halus. apakah dia tidak tahu bagaimana rasanya sakit dihatiku saat ini?aku benci dengannya!

Aku menangis menanggapi pertanyaan bang Arman. aku tidak tahu mungkin aku sudah terbawa perasaan. aku meluapkan emosi yang terpendam dihatiku. sehingga pria itu tercengang dengan jawaban yang keluar dari bibirku.

Mungkin bang Arman memang seorang Pria yang baik dan penuh kelembutan. kata-katanya mampu menenangkan perasaanku sesaat membuncah.

Ah beruntung sekali kak Lyra mendapatkan pria sebaik dan se peka bang Arman tentang hati wanita. aku hanya bisa mendoakan semoga kak Lyra dan bang Arman selalu bahagia.

Ternyata dua orang kakak beradik mempunyai sifat yang berbeda. aku mengira dia juga mempunyai sifat yang sama dengan kakaknya. tetapi itu benar-benar jauh.

Setelah merasa tenang. bang Arman kembali melajukan mobilnya. hingga tidak perlu lama aku sudah sampai dirumah. dan bang Arman ikut mengantarkan aku, dan berkenalan dengan ibu.

Ya, karena bang Arman baru saja kembali pada keluarganya maka ibu dan ayah juga baru mengenalnya. ternyata tuan Malik mempunyai putra selain beruang kutub itu.

Setelah bang Arman pulang. aku segera masuk kedalam kamar. ku letakkan tumpukan buku anak muridku yang biasa aku bawa pulang untuk aku koreksi.

Kuhempaskan tubuh di atas ranjang. dengan seragam dinas yang belum kuganti. kembali kuingat kata-kata itu menggoyahkan perasaanku. rasa kesal masih terselubung.

Hai... Fatimah. apa yang kamu kesalkan kepadanya? dimana letak kesalahannya?

Aku segera duduk dan menghapus air mata yang sedari tadi aku tahan kini kembali jatuh berderai. ya, dia memang tidak salah. ini semua kesalahanku.

Mulai sekarang aku harus bisa melenyapkan perasaan ini. ya, aku pasti bisa. semua yang aku lakukan hanya semata untuk Yanju. aku tidak akan pernah memberi celah untuk membiarkan perasaan bodoh ini masuk ke sudut hatiku

Saat aku sedang menyeka air mata, ibu masuk dan menatapku dengan sedikit ragu. "ada apa,Nak?" tanya ibu dengan lembut sehingga jiwa baperku kembali meronta

Aku tidak menjawab pertanyaan Ibu. aku menghambur kedalam pelukannya. aku hanya menangis dalam pelukan wanita yang selalu bisa membuat hatiku nyaman.

"Apakah ada sesuatu?" kembali pertanyaan ibu membuatku semakin tersedu

Aku masih bingung harus memulai cerita ini dari mana. "Bu, apakah aku memang tidak pantas untuknya?" tanyaku pada ibu sambil terisak

Ibu mengusap punggung dengan lembut. beliau tidak langsung menjawab,mungkin ibu masih memikirkan kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaanku

"Nak, Ibu sudah pernah bilang sama kamu kan? jangan mencintai terlalu dalam,itu akan menyakiti dirimu sendiri. ingatlah,Nak. semakin dalam kamu mencintai seseorang maka semakin besar pula seseorang itu akan melukai perasaanmu,"

"Jika mencintai secara berlebihan itu salah,lalu bagaimana cara mencintai sewajarnya,Bu?" tanyaku pada ibu sembari melerai pelukannya

"Fa, Allah membiarkanmu merasakan sakit saat dirimu diabaikan oleh orang yang kamu cintai,agar kamu sadar bahwa mencintai sesuatu itu tidak boleh lebih besar dari rasa cintamu kepada-Nya."

Kata-kata ibu menyadarkan aku seketika. ya, aku baru sadar bahwa aku sudah terlalu larut dengan perasaan cintaku yang tak bertuan ini, sehingga aku melupakan cinta Allah yang hakiki pada hambanya.

"Maafkan aku,Bu. seharusnya aku mendengarkan nasehat ibu," sesalku sembari menghapus sisa air hidung yang juga ikut keluar bersama tangisku

"Sudah, sekarang tidak perlu sedih lagi ya. lebih baik mulai sekarang cintai dia dalam Do'a. jika cinta dalam diam masih membuatmu sakit,maka cobalah cintai dia dalam Do'a. sebut namanya di setiap Do'amu. sampaikan kepada Allah harapanmu, ikhlaskan dengan segala takdir yang akan Allah tentukan untuk dirimu. jika kamu tidak dipersatukan dalam ikatan pernikahan dengannya. berarti dia bukan jodohmu. jangan membencinya. tapi pandailah dalam menjaga sikap agar kamu tak kembali larut dalam cinta yang berlebihan."

Kembali aku memeluk ibuku yang super duper dalam nasehat dan mendidikku sedari kecil hingga sekarang aku sudah dewasa. nasehat ibu selalu membuat aku tenang dari segala kegelisahan batinku.

Hanya ibulah orang yang tepat untuk aku berbagi suka maupun duka. Berikanlah ibuku umur yang berkah ya Rabb. sehatkan kedua orangtuaku. sayangi mereka, sebagaimana mereka mengasihiku sedari kecil hingga sekarang. masukkan mereka ke syurgaMu tanpa hisab ya Allah. Do'aku dalam hati untuk kedua orangtuaku.

"Terimakasih ya,Bu. atas segala nasehat berharga untuk anakmu yang terkadang lalai dalam urusan perasaan," ucapku dengan tulus sembari mencium kedua Pipi ibu pahlawanku itu.

"Sama-sama,Sayang. kamu itu anak ibu,sampai kapanpun ibu akan selalu memberimu nasehat. ibu akan berhenti menasehatimu ketika tubuh ibu sudah tertutup tanah," ujarnya dengan haru

Kini perasaanku sudah kembali tenang. aku menceritakan tentang permintaan keluarga Malik untuk menjadikan aku sebagai ibu susu untuk Yanju. aku juga mengatakan kepada ibu bahwa aku menerima permintaan mereka.

Walau sempat ibu menentang keinginanku. tetapi aku berusaha untuk meyakinkan ibu. bahwa ini adalah keinginan aku tanpa paksakan dari mereka. aku sangat menyayangi bayi itu. aku ikhlas tanpa embel-embel apapun.

"Baiklah,Nak. jika memang itu keputusanmu. ibu juga tidak bisa melarang, karena itu adalah perbuatan yang mulia, karena kamu bisa menyelamatkan seorang bayi. semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlimpah atas segala niat tulusmu,"

"Aamiin ya rabbal Alamin..." aku mengaminkan ucapan ibu.

***

Kini malam sudah menjelang. ayah dan ibu sedang bersantai duduk di teras. aku mendengarkan percakapan ibu dan ayah. kebetulan kamarku berdampingan dengan teras. maklum rumahku yang semi permanen, yaitu separoh batu dan separoh papan, jadi aku bisa mendengar jelas percakapan ibu dan ayah.

Di sela-sela kegiatanku yang sedang mengoreksi buku-buku tugas dari muridku. aku mendengarkan percakapan kedua orangtuaku. kudengar ibu memberitahu ayah tentang permasalahanku

Mungkin ibu juga ingin ayah tahu tentang perasaanku pada dokter yang enggan aku sebutkan namanya itu. entahlah aku sangat malas menyebut namanya. apalagi membayangkan wajahnya.

Tidak banyak tanggapan Ayah yang kudengar. ya, ayah memang tidak sepeka ibu soal perasaan. tapi aku tahu beliau pasti juga mencemaskan aku putrinya yang selama ini ia jaga dan sayangi.

"Saat ayah dan ibu masih ngobrol. aku mendengar ada suara deru mesin mobil berhenti. mungkin itu Bu Anggi dan tuan Malik. seperti janjinya. mereka akan datang untuk menemui ibu dan ayah untuk meminta izin atas persetujuanku menerima tawaran mereka untuk menjadi ibu susu untuk cucu mereka.

Bersambung....

Sabar ya 🤗 tenang sedikit lagi☺️ jangan lupa dukungannya ya biar author semangat Update 🙏🥰

Happy reading 🥰

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Betul sekali kata" ibumu Fatimah

2024-07-26

1

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Benar kata ibu mu, kamu mencintai terlalu dalam melebihi rasa sayang mu sama pencipta. Selama hubungan belum terjalin, sukai sewajarnya saja.

2022-09-25

0

Arie'shantie

Arie'shantie

lagi thor

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2 Di omeli Ibu
3 Ikut ayah menjemput majikannya
4 Belanja
5 Curhat pada ibu
6 Di kediaman keluarga Malik
7 Jujur
8 Menukar panggilan
9 Di RS
10 Kebaikan Dokter Yoga
11 Penolakannya
12 Kembali curhat pada ibu
13 Makan siang
14 Membeli kado
15 Di Pesta
16 Putri Dokter Yoga
17 Ada apa dengannya
18 Sikapnya yang menyakitkan
19 Luluh
20 Ungkapan perasaan
21 Ayah masuk RS
22 Kembali berdebat
23 Cari makan
24 Bicara dari hati ke hati
25 Di Taman
26 Ungkapan perasaan Yandra
27 Fatimah diantar pulang
28 Acara lamaran
29 Menerima lamaran
30 Sampai ditujuan
31 Fatimah syok
32 Permintaan maaf
33 Salah paham
34 Trauma
35 Kekecewaan Dr Yoga
36 Melahirkan
37 Tabrakan
38 Patah tulang
39 Yandra mumet
40 Baikan
41 Prihal kado
42 Zahra pergi
43 Gosip tetangga
44 Kebahagiaan
45 Menerima tawaran sang dokter
46 POV Dr Yoga
47 POV Dr Yoga 2
48 Sah jadi pasangan suami istri
49 Menuju Hari H
50 Sah menjadi pasangan suami istri 2
51 Resepsi
52 First kiss
53 MP
54 Kekecewaan Zahra
55 Memaafkan
56 Rencana liburan
57 Dirumah Ibu
58 Mobil pick up untuk Ayah
59 Mengetahui yang sebenarnya
60 Kejutan di RS
61 Bertemu mantan
62 Bertemu mantan 2
63 Ujian selesai
64 Berangkat liburan
65 Kejadian tak terduga
66 Minta maaf
67 Menghindari
68 Capek membujuk
69 Siapakah pasien suaminya itu?
70 Sama-sama posesif
71 Ziarah ke makam Arif
72 Rencana Caesar Lyra
73 Dugaan Yandra
74 Kondisi Lyra memburuk
75 Mengetahui tentang Yoga
76 kecemasan Zahra
77 Perubahan sikap Fatimah
78 Positif
79 Memberi kabar Ibu
80 Kemarahan Yoga
81 Nasehat sang istri
82 Hadiah untuk Fatimah
83 Kepergian Mama
84 Fatimah kontraksi
85 Melahirkan
86 Kebahagiaan orangtua
87 Kecurigaan Yoga
88 Ending
89 Pengumuman
90 Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91 Karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mengantar bekal ke rumah tuan Malik
2
Di omeli Ibu
3
Ikut ayah menjemput majikannya
4
Belanja
5
Curhat pada ibu
6
Di kediaman keluarga Malik
7
Jujur
8
Menukar panggilan
9
Di RS
10
Kebaikan Dokter Yoga
11
Penolakannya
12
Kembali curhat pada ibu
13
Makan siang
14
Membeli kado
15
Di Pesta
16
Putri Dokter Yoga
17
Ada apa dengannya
18
Sikapnya yang menyakitkan
19
Luluh
20
Ungkapan perasaan
21
Ayah masuk RS
22
Kembali berdebat
23
Cari makan
24
Bicara dari hati ke hati
25
Di Taman
26
Ungkapan perasaan Yandra
27
Fatimah diantar pulang
28
Acara lamaran
29
Menerima lamaran
30
Sampai ditujuan
31
Fatimah syok
32
Permintaan maaf
33
Salah paham
34
Trauma
35
Kekecewaan Dr Yoga
36
Melahirkan
37
Tabrakan
38
Patah tulang
39
Yandra mumet
40
Baikan
41
Prihal kado
42
Zahra pergi
43
Gosip tetangga
44
Kebahagiaan
45
Menerima tawaran sang dokter
46
POV Dr Yoga
47
POV Dr Yoga 2
48
Sah jadi pasangan suami istri
49
Menuju Hari H
50
Sah menjadi pasangan suami istri 2
51
Resepsi
52
First kiss
53
MP
54
Kekecewaan Zahra
55
Memaafkan
56
Rencana liburan
57
Dirumah Ibu
58
Mobil pick up untuk Ayah
59
Mengetahui yang sebenarnya
60
Kejutan di RS
61
Bertemu mantan
62
Bertemu mantan 2
63
Ujian selesai
64
Berangkat liburan
65
Kejadian tak terduga
66
Minta maaf
67
Menghindari
68
Capek membujuk
69
Siapakah pasien suaminya itu?
70
Sama-sama posesif
71
Ziarah ke makam Arif
72
Rencana Caesar Lyra
73
Dugaan Yandra
74
Kondisi Lyra memburuk
75
Mengetahui tentang Yoga
76
kecemasan Zahra
77
Perubahan sikap Fatimah
78
Positif
79
Memberi kabar Ibu
80
Kemarahan Yoga
81
Nasehat sang istri
82
Hadiah untuk Fatimah
83
Kepergian Mama
84
Fatimah kontraksi
85
Melahirkan
86
Kebahagiaan orangtua
87
Kecurigaan Yoga
88
Ending
89
Pengumuman
90
Novel baru. (Kutukar diriku Demi Sebuah Keadilan
91
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!