Kini sudah seminggu setelah aku mengakui perasaan pada ibu dari Pria yang aku cintai itu. dan semenjak itu pula sikap Bu Anggi semakin baik dan perhatian kepadaku. terkadang beliau tidak membedakan aku dengan kak Lyra, yaitu menantu kesayangannya. aku semakin malu dan sungkan sekali atas segala perlakuan baik beliau.
Aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa. walaupun beliau menginginkan aku menjadi menantunya,tapi Dokter itu sama sekali tidak tertarik denganku.aku tidak ingin merasa diatas angin,dan berharap banyak atas perasaan ini. walaupun aku mendapatkan restu Bu Anggi. tapi tidak menutup kemungkinan aku akan kecewa disaat Pria itu tidak bisa membalas perasaanku.
Beliau juga selalu meminta aku agar tetap bersabar menghadapi sikap putranya yang sedikit mengesalkan itu.sedikit absurd menurutku, kenapa beliau bisa berpikir bahwa putranya itu suatu saat akan menerimaku. tapi apa salahnya aku mencoba. niat ku tulus dan bisa menerima masalalunya. aku berharap Tuhan mendengarkan do'a dan niat baikku.
Minggu pagi ini. seperti biasanya aku sudah berada dikediaman keluarga Malik. aku membantu mengurus bayi mungil kesayanganku itu. setelah selesai memandikannya Bu Anggi masuk.
"Fa,ibu minta tolong kamu anterin bekal buat kak Lyra dan bang Arman ke RS ya. soalnya ibu masih ada urusan,"
"Baik, Bu." jawabku singkat sedikit senyum ku ukirkan.
"Yaudah kamu pergi sekarang ya. bekalnya sudah ibu siapkan di atas meja. Yandra sudah menunggumu," ujar Bu Anggi yang membuat aku sedikit salah tingkah saat mendengar akan pergi bersamanya.
"Baik, Bu. kalau begitu saya pergi dulu." aku menyalami tangan Bu Anggi dan segera beranjak.
***
Diperjalanan.aku hanya diam tanpa berani menatapnya. jalanan dan gedung-gedung tinggi menyita perhatian,sedikit meredakan debaran jantungku. sikapnya yang dingin membuat nyaliku ciut untuk berhayal dicintai olehnya.
Fatimah... kenapa kamu masih berhayal. ayo segera bangun dari dunia halu.
"Kamu ingin pulang sekarang?"
Pertanyaannya memecah keheningan.aku mencoba menatapnya sekilas.kenapa dia menawarkan aku untuk pulang? apakah dia sengaja. agar dia bisa berduaan bersama kak Lyra,secara mereka pernah mempunyai hubungan. apalagi sekarang ada Yanju diantara mereka.
astaghfirullah.. ya Allah ampunilah aku yang telah berpikiran buruk
"Tidak,aku ingin ke RS mengantarkan titipan Ibu," jawabku
"Sebenarnya kamu tidak perlu ke RS juga tidak apa-apa, karena aku bisa mengantarkannya," ucapnya yang seperti tidak berniat membawaku ke RS.
Aku semakin bingung olehnya, jika dia tidak ingin membawaku, tapi kenapa dia tidak bilang saja pada Bu Anggi bahwa dia bisa sendiri mengantarkannya. apakah dia malu membawaku? kembali aku menatapnya dengan hati bertanya-tanya
"Kenapa kamu menatapku Begitu? apakah kamu terpesona melihat ketampananku. hmm? hahaha..."
Ya anda memang tampan,tapi aneh
"Hei... lihatlah air liurmu keluar!"
Aku segera meraba bibirku, masa sih, aku sebegitu mengagumi dan terpesona olehnya. ah dasar Dokter dingin!
"Ck... apa sih,Tuan!siapa yang terpesona. kenapa tingkat kepedean anda tinggi sekali," sanggahku
"Ya harus dong! kita harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, agar sikap pesimis didalam diri kita itu terkalahkan. eh, tapi kamu jangan panggil aku tuan lagi ya. aku tidak suka. emangnya aku ini majikan kamu apa?"
"Jadi aku harus panggil apa?" tanyaku tidak mengerti.
"Terserah yang penting jangan panggil Tuan!" tegasnya kembali
"Baiklah, kalau begitu aku panggil,Bapak saja,"
"Bapak?"
"Iya, pak Yandra,"
"Nggak-nggak... tukar panggilan kamu. itu malah makin ngenes, emang tampangku sudah seperti Bapak-bapak?" ujarnya tak terima
"Kan, anda memang sudah menjadi seorang bapak-bapak,"
"Apa maksud kamu?"
"Ah, tidak ada maksud apa-apa," hampir saja aku keceplosan
"Panggil aku Abang. dan sekarang tukar gaya bicaramu, jangan terlalu formal. jangan pakai "Anda" atau "Saya,"
"Panggil Abang?" tanyaku tak percaya. dan apa maksudnya tidak boleh bicara terlalu formal
"Ya, Abang. kenapa aneh?"
"Ah, tidak.tapi apakah aku boleh panggil Abang?"
"Tentu saja boleh. panggil ayank juga boleh!"
Deg!
Wajahku mendadak bersemu. apa maksudnya ngomong begitu? apakah dia mulai ada perasaan padaku? kenapa dia memintaku mengubah panggilan, dan tidak boleh bicara terlalu formal.
Fatimah ayo bangun dari mimpimu sekarang!!amati dengan teliti, jika perlu kamu harus ambil kaca, lihatlah wajahmu baik-baik, apakah seorang dokter Tampan sepertinya pantas untukmu!!
Aku masih terdiam sembari berdiskusi dengan bathinku sendiri. aku berusaha untuk tidak terbawa perasaan. aku tahu dia pasti hanya mengerjai aku saja. dia itu kan lelaki yang aneh.
"Kenapa wajahmu merah begitu? hahaha... biasa saja nggak usah kaku. Abang mu ini memang suka bercanda." ucapnya sembari menggusal kepalaku dengan lembut.
Benarkan,dia hanya bercanda.mana mungkin dia menyukaimu! sudahlah Fatimah, simpan perasaanmu. kamu bukanlah standar pilihannya.
Aku hanya tersenyum padanya untuk menutupi perasaanku.baiklah, mulai sekarang aku tidak ingin berharap dan berhayal lagi.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Yani
Ntar Dr Yandra bucin sama Fatimah
2024-07-25
1
Nci
Yang sabar Fatimah menghadapi dokter kutub yang sok jual mahal..
Mama Anggi berharap kamu menjadi menantunya jadi pasti mendukungmu..
2022-09-30
0
Cici Paramida
Lanjut Thor 💪
2022-09-21
0