Saksi Bisu Percintaan Indah

...Terkadang mencintai seseorang terlalu dalam ketika kita pernah dijatuhkan akan trauma bisa memiliki rasa takut. Mereka takut rasa trauma itu kembali hadir kepadanya karena orang yang berbeda. ...

...~Azzelia Qaireen...

...***...

Sepanjang perjalanan menuju ke mansion Frans. Pria tampan dengan rahang tegas itu tak mengeluarkan sepatah katapun. Dia terus terfokus dengan setir kemudinya dan menatap ke depan seakan kehadiran Zelia di sampingnya tak berarti untuknya.

Zelia tentu merasa diabaikan. Dia bahkan sampai menoleh ke samping dan menatap Frans yang sepertinya menghindari dirinya.

"Sayang," Lirih Zelia memanggil sambil tangannya terulur mengusap sisi wajah Frans sampai pria itu menoleh. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Lampu lalu lintas yang saat itu berwarna merah membuat Zelia bisa dengan bebas berbicara dengan suaminya walau hanya beberapa menit.

"Aku baik-baik saja, Sayang. Kamu datang di saat yang tepat," Tambah Zelia yang berpikir jika Frans diam karena memikirkannya.

"Lain kali jangan pernah menjauh dariku jika di rumah utama. Aku tak mau kehilangan sedetikpun kau dari pandanganku. Mengerti?"

Zelia mengangguk tanpa menolak. Rasa cinta yang hadir dalam dirinya. Rasa sayang yang datang membuatnya menurut pada Frans. Apa yang pria itu katakan akan terus Zelia turuti selagi itu membawanya kepada hal yang baik.

"Aku hanya tak mau kejadian tadi terulang. Aku tak mau kehilangan kamu. Aku tak mau terjadi sesuatu sama kamu, Ze. Paham?" Frans menangkup kedua sisi wajah Zelia yang membuat mata wanita itu tak percaya.

Ketakutan dan kekhawatiran di kedua mata Frans sangat amat terlihat jelas. Bahkan bagaimana telapak tangan Frans yang dingin di kulit wajahnya membuat Zelia tahu jika suaminya itu pasti takut dengan kejadian tadi.

"Iya. Aku tak akan pergi dari pandanganmu," Sahut Zelia dengan serius. "Kalau perlu ikat tanganku dan bawa bersamamu kemanapun."

Zelia menyatukan pergelangan tangannya. Seakan dia siap dengan perkataan yang dia katakan.

Ah ketika cinta mendapatkan balasan. Maka hal bucin seperti inilah yang akan terus terjadi di antara keduanya.

"Tak perlu mengikatmu untuk terus berada disampingku, Sayang," Lirih Frans lalu mencium pipi Zelia dengan pelan.

"Lalu?"

"Membuatmu hamil anakku sudah cukup membuat mata pria lain tak akan berani menatapmu!"

Zelia tertawa dengan receh. Namun, kepalanya mengangguk seakan setuju dengan perkataan suaminya itu.

"Maka dari itu. Hamili aku, Sayang!"

Mata Frans membulat penuh. Apalagi ketika melihat kedipan manja Zelia padanya yang membuat senyuman lebar melengkung di bibirnya.

"Kamu serius?" Tanya Frans dengan pelan.

Perlahan dia sambil melajukan kendaraannya karena lampu lalu lintas sudah berganti warna hijau.

"Apa kamu pikir, pertempuran kita tadi membuatku lelah?" Balas Zelia dengan setengah berbisik lalu dengan nakal menyentuh dada Frans yang berada di balik baku yang dipakainya.

Jantung Frams berdegup kencang. Dia merasa merinding saat tangan nakal istrinya itu mulai menyelinap masuk ke dalam bajunya dan menyentuh otot perutnya yang sangat seksi.

Zelia bahkan dengan sengaja bergerak perlahan. Memegang otot perut itu dengan jari jemari lentiknya yang membuat Frans kesusahan dalam menelan ludahnya sendiri.

Tanpa bisa dicegah. Frans menginjak pedal gas. Dia mempercepat laju mobilnya saat tangan istrinya semakin naik dan menyentuh dadanya yang bidang.

Frans selalu tak bisa menolak sentuhan Zelia. Ditambah cintanya untuk Zelia yang besar selalu membuat pria itu ingin berada dalam dekapan nikmat istrinya.

"Sayang, tenanglah!" Bisik Zelia saat Frans membunyikan bel mobil dengan kencang saat gerbang mansion nya belum terbuka.

Penjaga segera membukanya dan membuat Frans lekas menginjak pedal gas dan mobil bermanuver dengan cepat.

Saat kendaraan roda empat itu berhasil berhenti di tempat parkir berjajar dengan mobil kesayangan Frans. Kedua orang itu lekas membuka sabuk pengaman mereka.

Frans bahkan meraih istrinya dan mendudukkan Zelia di atas pangkuannya saat dia sedikit memundurkan kursi kemudinya.

Cinta yang besar di antara mereka membuat keduanya tak merasa malu atau canggung lagi. Bahkan tangan Zelia tak mau kalah dengan tangan Frans.

Zelia membantu suaminya membuka celana yang dia pakai dengan pelan. Lalu dengan nakal tangannya menyelinap masuk ke area segitiga besar yang menampung sebuah benda yang selalu mampu membuatnya menjerit nikmat.

"Ze!" Lirih Frans dengan suaranya yang seksi serta mata yang menatap tingkah nakal istrinya.

Zelia menggigit bibirnya sedikit dengan tangan mengurut senjata besar milik Frans. Mata keduanya sama-sama mengandung hasrat yang besar dan membuat mereka sudah tak sabaran berbagi keringat.

"Kau selalu berhasil membuatku lemah, Sayang," Kata Frans dengan mengangkat Zelia agar duduk di pangkuannya tepat di atas senjata miliknya.

Dia juga menggeser segitiga bermuda milik istrinya itu ke samping tanpa ingin membukanya. Tangan Frans tentu mudah bergerak karena Zelia memakai dress selutut.

Tanpa kata pria itu menyunggingkan senyum miring saat miliknya mulai menyelinap masuk untuk menembus sarang istrinya lagi.

"Frans!" Pekik Zelia dengan mata mendelik ke atas saat senjata besar itu sudah berhasil masuk ke dalam inti tubuhnya.

Mata keduanya kembali beradu pandang. Keinginan di antara mereka semakin besar. Dengan gerakan Zelia yang sudah pandai diajarkan oleh Frans. Wanita itu mulai bergerak dengan pelan.

Dia memegang pundak Frans yang membuat gerakan keduanya semakin lincah. Suara laknat itu saling bersahutan. Antara Frans dan Zelia tak ada yang mau mengalah mengeluarkan dan memanggil nama pasangan mereka.

Mereka berdua seakan lupa jika masih ada di parkiran mobil. Keduanya tak peduli dengan sekitarnya. Seakan ruangan ini dengan banyaknya mobil menjadi saksi bisu mereka saling memuaskan antara satu dengan yang lain.

"Teruslah menari, Sayang. Kau sangat seksi ketika berada di atasku!" Kata Frans yang membuat Zelia semakin bersemangat.

Semakin kesini gerakan mereka semakin cepat. Bahkan tangan Zelia semakin kuat meremas baju Frans sampai kusut. Nafas mereka menderu. Keduanya tak ada yang saling mengalah.

Mereka saling membalas. Mereka saling bergerak bersama. Sampai akhirnya tubuh keduanya mulai menegang dan akhirnya puncak kenikmatan mereka raih secara bersama.

"Frans!"

"Ze!"

Keduanya sampai di puncak kenikmatan. Nafas merekat saling menderu. Keduanya saling menghirup oksigen dengan tak sabaran. Baik Frans ataupun Zelia sama-sama tersenyum dengan hidung saling bersentuhan.

Mata mereka terbuka saling menatap. Senyuman di bibir mereka menandakan bahwa keduanya sama-sama puas antara satu dengan yang lainnya.

"Terima kasih sudah mengizinkan masuk dan mengisi hatimu, Sayang. Aku berjanji tak akan membuatmu ingat akan trauma di masa lalu," Bisik Frans yang membuat Zelia tersenyum.

"Aku tak mau kau berjanji padaku tapi buktikan secara langsung!" Kata Zelia yang membuat Frans tersenyum.

"Tentu. Untukmu akan kubuktikan apapun yang kau minta!"

~Bersambung

Kabur aku kabur. Yang kemarin minta adegan ini hahaha. Satu bab aja ya guys, jangan nambah haha

Terpopuler

Comments

Nor Hikmah

Nor Hikmah

aaaiiihhh moga junior kalian sgera hdir yaaa

2022-12-21

0

☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ

☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ

hareudang euy mantaaap 😝😝😝🤭🤭

2022-10-24

0

Erlin Novianti Ahmad

Erlin Novianti Ahmad

ah.. othor ini pinter banget buat adegan hot2 nya.....

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!