...Aku pernah kehilangan orang yang paling mencintaiku dan mengikhlaskannya. Namun, sekarang aku tak akan pernah mengalah lagi dan mempertahankan apa yang sudah menjadi milikku. ...
...~Azzelia Qaireen...
...***...
Bruk.
Bersamaan dengan itu, Frans terjatuh yang langsung ditangkap oleh Zelia. Perempuan itu tak mengeluh. Dia lekas menangkup kedua sisi wajah Frans sampai wajah keduanya berdekatan.
"Larilah, Sayang! Lari! Aku akan mengatasi semuanya," Kata Frans dengan serius.
Kepala Zelia menggeleng. Dia tak mau meninggalkan suaminya sendiri. Tak akan ada lagi perpisahan untuk kedua kalinya.
"Ayo berdiri. Kita akan melewati semuanya berdua," Ujar Zelia dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
Satu hal yang Frans lihat di kedua mata istrinya adalah ketakutan disana. Dia tau jika ini bukan pertama kalinya istrinya berada di situasi ini. Namun, Frans tak menyangka jika situasi ini datang secepat mungkin.
"Ayo, Sayang!" Ajak Zelia dengan membantu Frans beranjak berdiri.
Akhirnya pasangan suami istri itu berlari bersama. Frans yang sebenarnya tak sakit dengan lukanya karena terlalu biasa hanya ingin melihat bagaimana perjuangan istrinya sekarang.
Dan yah, dia bisa melihat kepedulian istrinya kepadanya. Meski belum ada cinta Zelia untuknya. Setidaknya kekhawatiran itu bisa menjadi awal cintanya bersemi.
"Kena kau!" Seru dua orang muncul di ujung gang dan membuat Zelia serta Frans terperangkap.
Pria dengan lengan terluka itu segera menarik istrinya ke belakang tubuhnya. Dia pasang badan. Dia tak peduli dengan keadaannya. Apa yang menjadi miliknya akan terus ia jaga sebaik mungkin.
"Serang!"
King segera mengambil kuda-kuda. Perkelahian itu tak bisa dihindarkan. Bahkan Zelia sampai memojokkan dirinya di dinding karena Frans tak mengizinkan dirinya untuk ikut.
"Siapa yang harus kuhubungi?" Gumam Zelia dengan bingung.
Dia menatap sekeliling. Tak ada siapapun sampai akhirnya sebuah cekalan di tangannya membuat Zelia menoleh.
"Siapa kau?" Seru Zelia dengan memberontak.
"Oh, Cantik. Kau mangsa ke berapa untuknya?" Kata pria berjas dengan memandang remeh ke arah Zelia dari atas sampai bawah. "Dibayar berapa kau setiap malam?"
"Brengsek!" Umpat Zelia lalu segera menampar wajah pria itu dengan kuat.
Cekalan itu terlepas. Bahkan kepala pria itu sampai menoleh ke samping karena terlalu kuat tamparan Zelia padanya.
"Mulutmu memang harus diberi pelajaran!" Seru Zelia dengan wajah memerah menahan marah.
"Dasar perempuan murahan! Kau hanya penghangat ranjangnya tapi gayamu sudah seperti nyonya besar! Kemari kau?"
Saat pria itu hendak mencekal tangan Zelia lagi. Perempuan cantik yang memiliki ilmu bela diri itu tentu tak gampang dipegang lagu. Dengan kuat, Zelia menendang tepat di bagian aset berharga pria itu sampai dia mundur dan berteriak kesakitan.
"Dasar ******! Kau… "
Zelia terkekeh sinis. "Laki banyak bicara. Banci ya?"
Zelia meledek. Dia benar-benar menggunakan wajah tengil pada pria itu dan membuatnya semakin naik pitam. Akhirnya dia segera menyerang balik Zelia dan tentu dilawan olehnya.
Tiga tahun waktu penyembuhan lukanya. Zelia berubah begitu banyak. Dia bukan lagi wanita manja dan lemah lembut. Dia bukan lagi wanita ceria yang selalu tertawa kesana kesini tanpa beban.
Setelah dirinya terjun ke dunia bisnis. Ke dunia perusahaan keluarganya. Zelia diminta semakin mendalami ilmu bela diri. Papanya selalu bilang hal itu untuk penjagaan dirinya saja karena dunia bisnis tak seenak di pandang mata.
Buak.
Zelia memegang tangan pria itu dan memberikan tendangan kaki di perutnya sampai pria itu tersungkur. Namun, terlalu fokus dengan pria di depannya membuat Zelia lupa jika salah satu dari pria yang menyerang frans datang kepadanya.
Dugh.
"Akhh!" Pekik Zelia saat tubuhnya didorong sampai dahinya terbentur dinding dan berdarah.
"Sayang!" Seru Frans bersamaan dengan kemarahan yang semakin membesar.
Dia semakin menyelesaikan satu per satu pria itu sampai akhirnya tinggal pria dengan luka pukul yang telah dilakukan oleh istrinya dan juga pria yang mendorong istrinya sampai terluka.
"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Frans memegang kedua pundak Zelia yang sedang memegangi kepalanya.
Nafas Zelia terasa berat. Dia merasa pusing. Namun, sebaik mungkin Zelia berusaha tenang dan mulai membuka kedua matanya.
"Aku baik-baik saja," Kata Zelia lirih.
"Kalian!" Seru Frans dengan mata tajam begitu mengerikan.
Dia lekas menyerang keduanya. Dua lawan satu bukan halangan untuk Frans. Pria dengan kemarahan dan kekhawatiran karena istrinya terluka tentu membabi buta.
Dia tak peduli apapun. Dalam pikirannya yang ada hanyalah tentang istrinya dan perlakuan mereka. Sampai keadaan terlihat terbalik.
Dua pria itu mulai kepayahan melawan kekuatan Frans. Akhirnya mereka segera mengeluarkan pistol dari balik punggungnya. Saat keduanya hendak menarik pelatuk itu.
Sebuah tembakan dilepaskan dan mengenai salah satu pria yang mendorong Zelia sampai terluka itu langsung roboh dan mati di tempat membuat pria yang satunya terbelalak.
"Pergi kau! Atau… "
Sebelum Frans menyelesaikan ucapannya. Pria itu lekas pergi dan meninggalkan Frans serta Zelia yang mulai menarik nafas lega.
"Sayang kamu baik-baik saja?" Tanya Frans sambil mendekati istrinya yang terlihat menatap dirinya juga.
"Jangan khawatirkan aku. Keadaanmu jauh lebih parah, Frans… "
Zelia spontan menutup mulutnya saat dia melupakan panggilan yang diminta suaminya itu. Wajah Frans terlihat cemberut dan membuat Zelia tersenyum lirih.
"Maafkan aku, Sayang."
Senyuman muncul di kedua sudut bibir Frans. Pria itu lekas menarik pinggang istrinya lalu mencium bibir wanita yang mencintainya itu.
Ciuman itu bukan sekedar kecupan. Namun, keduanya sama-sama memejamkan matanya dan mulai menyesap bibir antara satu dengan yang lain. Seakan ciuman ini menjadi kode untuk obat sakit keduanya setelah melewati hal gila ini.
Sampai akhirnya suara beberapa mobil datang dan keluarlah bawahan suaminya serta pria yang memiliki wajah dingin yang Zelia lihat ada disana.
Mereka lekas menundukkan badannya hormat pada Frans secara bersamaan.
"Maaf, Tuan. Kami… "
"Bereskan semua, Thony. Jangan sampai tercium oleh media!" Sela Frans dengan cepat dan membuat Anthony mengangguk.
"Siap, Tuan!"
"Ambil mobilku di mall juga, Thony!"
"Baik."
Frans lalu menggandeng istrinya masuk ke salah satu mobil yang tadi dinaiki oleh Anthony. Lalu supir segera melajukan mobil itu dan meninggalkan Anthony serta bodyguard Frans disana.
"Bereskan semua dengan cepat! Lalu kita segera pergi dari sini!"
...***...
Setelah sampai di rumah. Zelia segera meminta tolong pada kepala pelayan. Dia meminta kotak obat untuk mengobati luka tembak Frans dan wajahnya yang ada bekas beberapa pukulan.
"Duduklah, Sayang! Kamu juga terluka," Kata Frans menarik tangan istrinya.
"Diam! Lukamu terus mengeluarkan darah dan kamu gak mau dibawa ke rumah sakit," Omel Zelia dengan kotak obat di pangkuannya.
"Ini hanya terkena sedikit, Sayang. Hanya tergores," Bujuk Frans dengan memegang kepala istrinya agar Zelia tahu dan tak khawatir.
"Sama saja. Jadi diam dan biarkan aku yang mengobati lukanya," Ujar Zelia dengan serius lalu dia mulai mengeluarkan kapas untuk membersihkan luka itu dulu sebelum ditutup dengan kain kasa.
"Siapa yang mengajarimu bela diri, Sayang?" Tanya Frans yang penasaran.
Sejak tadi dia hanya diam dan memandangi wajah istrinya dengan lekat. Perasaannya menghangat melihat bagaimana istrinya yang khawatir padanya.
"Papa. Dia yang mengajariku semuanya," Jawab Zelia dengan jujur. "Papa selalu bilang dunia bisnis tak sebaik diluarnya. Aku harus pandai menjaga diri untuk kejadian yang diluar batas."
Frans mengangguk. Apa yang dilakukan papa mertuanya memang benar.
"Siapa yang menyerangmu tadi? Apa mereka saingan bisnismu, Sayang?"
Frans menganggukkan kepalanya dengan mudah. Dia bersikap sewajarnya selayaknya apa yang dikatakan istrinya memang benar.
"Ya. Mereka saingan bisnisku, Sayang," Jawab Frans mengangguk. "Kamu jangan pernah keluar sendirian, oke? Siangan ku diluar sana banyak. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk kepadamu."
Bukan itu sebenarnya yang Frans takutkan. Namun, ada hal yang lebih yang takut terjadi pada istrinya jika Zelia keluar tanpa pengawasannya.
"Iya. Aku tak akan keluar rumah kecuali bersamamu."
~Bersambung
Biasanya kalau udah khawatir berarti ada tanda-tanda apa guys?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nor Hikmah
tegang aku tuh,tpi mereka bisa melewati nya dgn tenang
2022-12-21
0
⁹⁴
masih aja bisa anu ya . padahal aku di sini tegang lho 😂😂😂
2022-11-08
1
☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ
saingan ku thor, typo kk
2022-10-21
0