Rahasia Frans

...Percayalah aku hanya ingin berusaha melupakan masa lalu dengan menghadirkan orang baru karena berjalan sendirian sudah pernah kulakukan dan itu tak berhasil. ...

...~Azzelia Qaireen...

...***...

Suara dering panggilan ponsel membuat seorang pria mulai terbangun dari tidurnya. Dia perlahan turun dari ranjang untuk mengambil ponselnya yang ada di saku celana yang tergeletak diatas lantai kamar.

Wajahnya langsung berubah tegas dan dingin saat panggilan itu berakhir dan disusul bunyi notif chat masuk. Mata tajamnya membaca deretan kata yang ditulis disana.

"****!" Umpatnya dengan mencengkram ponselnya dengan kuat.

Pria itu lekas membuka lemari dengan pelan agar tak menimbulkan suara. Lalu dia segera meraih celana dan kaos untuk menutupi tubuhnya yang masih polos.

"Aku pergi sebentar, Sayang," Bisik Frans dengan pelan sambil mencium puncak kepala istrinya yang masih memejamkan matanya dengan tenang.

Zelia, perempuan itu terlihat kelelahan. Entah berapa jam Frans menggaulinya tapi keduanya sama-sama puas dan melakukan atas dasar mau dan mau.

Frans perlahan turun dari ranjang. Namun, sebelum itu dia menaikkan selimut itu untuk menutupi bagian atas tubuh istrinya yang masih polos lalu meletakkan banyak dan guling di pinggiran ranjang agar istrinya tak jatuh.

Plis tingkah seperti ini saja begitu membuat siapapun yang melihat bisa merasakan bagaimana Frans yang mencintai Zelia. Pria itu benar-benar menunjukkan cintanya tanpa rasa malu sedikitpun.

Namun, wajahnya mulai berubah saat dia menutup pintu kamar. Frans melangkah dengan tubuh tegap. Tak ada senyuman lagi di bibirnya.

Wajah tegas dan mata tajam kini terlihat mengerikan.

"Selamat malam, Tuan," Sapa semua orang yang entah datang dari mana sudah berkumpul di lantai pertama.

"Anthony, tolong jaga istriku dengan baik," Kata Frans dengan suaranya yang begitu dingin.

"Baik, Tuan."

"Lalu untuk kalian semua, perlakukan istriku seperti kalian mengabdi padaku. Jika dia tak nyaman, maka kalian yang akan kena imbasnya. Mengerti?" Seru Frans dengan penuh ancaman dan berbahasa Indonesia.

"Mengerti, Tuan!"

Seluruh pelayan mansion adalah pengabdi Frans sejam lama. Semua pelayan ataupun bodyguard Frans, harus bisa beberapa bahasa. Pria itu benar-benar mencari orang yang pandai dan benar-benar multitalenta untuk berada disisinya.

"Aku pergi, Thony!" Pamit Frans sebelum dia masuk ke dalam mobil.

...***...

Perjalanan yang tak perlu memakan waktu lama itu akhirnya sampai. Frans dengan santai keluar dari mobil. Dia berjalan dengan langkah tegas memasuki sebuah kasino yang terlihat begitu ramai.

Suasana malam hari yang semakin naik tentu membuat para pendatang itu menikmati acara mereka dengan ditemani banyaknya alkohol dan para wanita bayaran.

Kedatangan Frans tentu membuat beberapa orang yang mengenalnya langsung menundukkan kepala. Dia berjalan dengan langkah tegas. Tak peduli pemandangan indah, penari bayaran dan wanita yang seksi, tak membuat matanya bisa tertuju ke arah mereka.

Frans mulai menaiki tangga diikuti para bodyguardnya sampai akhirnya sebuah pintu dibuka untuknya.

"Selamat datang, King," Sapa seorang pria dengan jas resmi berwarna hitam berdiri dengan tangan memegang cerutu yang masih berasap.

King hanya menatap dingin. Dia lalu duduk dengan tenang dan kedua belah pihak itu juga duduk dengan dibatasi meja bundar di antara mereka.

"Kau sudah membaca pesan yang kukirimkan?" Kata pria itu dengan menyesap cerutu itu tanpa rasa bersalah.

"Sudah!" Sahut King dengan singkat.

"Bagaimana tanggapanmu? Kasino ini sudah kalah dengan Kasino yang lain. Bahkan penjualan barang tak berjalan dengan lancar," Seru Pria itu dengan wajahnya tengilnya.

"Kau tau apa penyebabnya bukan, David?" Seru King dengan menaikkan salah satu alisnya.

David menaikkan bahunya tak acuh. Dia kembali menyesap cerutunya seakan semua keadaan tenang dan baik-baik saja.

"Daniel mengatakan bahwa lebih baik Kasino ini ditutup dan dijual," Ujar David dengan serius.

"Sampai matipun aku tak akan menjual Kasino ini!"

"Kau akan rugi, King!"

"Aku akan lebih rugi jika menyimpan tikus penghianat seperti dia!"

Dor.

Frans menembak Daniel, pria yang merupakan tangan kanannya di Kasino ini dengan tanpa rasa ragu sedikitpun. Tentu tembakan itu membuat Daniel mati di tempat.

David shock bukan main. Bahkan dia sampai menegakkan tubuhnya dengan mata melotot menatap sosok tak bernyawa di sampingnya.

"Kau gila, King? Dia adalah orang yang berjasa untuk Kasino mulai."

"Dia adalah penyakit utama dalam Kasino ini!" Seru Frans dengan tegas. "Apa kau ingin menyusulnya?"

Frans mengarahkan pistolnya di hadapan David. Hal itu tentu membuat David angkat tangan.

"Kau jangan gila, King!"

Frans spontan beranjak berdiri. Dia menurunkan pistol itu dan segera menarik kerah baju David hingga wajah keduanya berdekatan.

"Aku tak segan untuk membunuhmu jika kau berkhianat di belakangku, David! Ingat aku tak suka pengkhianatan sekecil apapun itu!"

...***...

Frans lekas kembali ke rumah. Dia tak mau membuat istrinya mencari keberadaannya. Apalagi jarum jam masih menunjukkan tengah malam.

Frans lekas berjalan ke arah salah satu ruangan yang ada di paling ujung di lantai pertama. Dia masuk ke dalam sama lalu mengeluarkan pistol yang diberikan oleh Anthony sebelum dirinya pergi.

"Jangan sampai istriku masuk ke ruangan ini, Thony!" Seru Frans dengan ketakutan yang besar dalam hatinya.

Matanya menatap berjajar senjata yang ada disana. Lemari panjang berisi banyak model senjata tentu tertata rapi disana. Bisa dibilang sebuah ruangan yang berisi banyaknya pistol, senapan, bom dan beberapa alat berbahaya yang lain.

"Baik, Tuan," Sahut Thony dengan tegas.

Keduanya segera keluar dari ruangan itu lalu Thony tak lupa menguncinya.

"Tuan besar menelpon, Tuan. Dia ingin bertemu dengan Anda," Kata Thony dengan sopan.

Langkah kaki Frans terhenti saat telinganya mendengar kata tuan besar. Dia sangat tahu siapa yang dimaksud oleh tangan kanannya ini.

"Beritahu padanya untuk menemuiku di perusahaan besok!" Ujar Frans dengan singkat sebelum dia memasuki lift menuju lantai dimana kamarnya berada.

Saat pria itu mulai memasuki kamarnya. Bibirnya tertarik melengkung ke atas. Pemandangan yang masih sama dia lihat adalah ketika istrinya tertidur dengan tenang.

Bak bayi kecil yang sangat menggemaskan. Itulah yang bisa menggambarkan posisi Zelia sekarang. Frans dengan pelan mulai membuka pakaiannya. Dia hanya menyisakan celana pendek lalu mulai bergabung dengan istrinya.

"Tidurmu sangat nyenyak, Sayang," Bisik Frans pelan dengan mengendus wajah istrinya dan menciumi penuh sayang.

Zelia yang tidurnya terganggu tentu menggeliat. Dia bahkan sampai bergerak memutar tubuhnya membelakangi Frans hingga membuat selimut yang ia pakai sedikit turun.

"Kau menggodaku, Hmm?" Kata Frans dengan memeluk istrinya dari belakang.

Kulit yang saling bersentuhan itu kembali membuat Frans merindukan penyatuan mereka yang baru beberapa jam yang lalu sudah dia rasakan. Entah kenapa tubuh istrinya bak candu untuknya.

"Aku tak akan melepaskanmu, Ze! Apapun itu aku akan mempertahankanmu untuk bersamaku!"

~Bersambung

Hua udah mulai ada bayangan gak. Alurnya macem mana gitu? yuhuuu

BTW adegan ninuninu gak bakal muncul di bab awal oke. Kalian pasti tau kan gimana karakter aku hehe.

Terpopuler

Comments

Nor Hikmah

Nor Hikmah

Ze akan jadi Ratu untul King Frans

2022-12-21

0

⁹⁴

⁹⁴

sekali dor , almarhum langsung. ngeri ya kalau lagi marah 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️

2022-11-08

0

☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ

☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ

ninu ninu apa sih tor, nggak ngelti 😁
mohon pencerahannya ☺️☺️

2022-10-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!