Quality Time

...Kebersamaan dan perhatian yang selalu diberikan kepadaku. Mampu mendobrak tembok tinggi yang aku bangun sekian tahun agar tak patah pagi dan hancur....

...~Azzelia Qaireen...

...***...

Hembusan nafas hangat menerpa punggungnya yang polos membuat seorang perempuan mulai mengerjapkan matanya dengan pelan. Dia menggerakkan seluruh badannya yang terasa sakit dan lelah. Matanya mulai menatap sekitar hingga dia baru mengingat apa yang terjadi padanya beberapa jam lalu.

Pandangannya turun. Sebuah tangan melingkar membuatnya sadar bahwa dia ada dimana. Bahwa dia baru saja melakukan sesuatu yang membuat hubungan keduanya selangkah lebih maju.

Zelia perlahan berputar dengan pelan. Dia ingin melihat wajah manis pria yang dengan lembutnya memperlakukannya di atas ranjang. Jujur semua tingkah laku Frans tak kasar sedikitpun. Dia bahkan dengan begitu santun masih bertanya padanya, apakah dia nyaman atau tidak.

"Kebaikan apa yang aku buat di masa lalu, sampai Tuhan berbaik hati menghadirkan kamu di hidupku," Kata Zelia dalam hati dengan tangan terangkat dan mengusap rahang Frans yang tegas.

Mata tajam itu terpejam dengan rapat. Nafasnya teratur yang menandakan bahwa suaminya itu masih tidur dengan tenang.

"Terlalu jahat jika aku mengabaikan keberadaanmu, Frans. Bahkan aku akan menjadi istri yang buruk jika masih tak bersyukur memilikimu," Ujar Zelia dengan jujur dan masih berbicara dengan dirinya sendiri. "Aku akan berusaha jatuh cinta padamu. Aku yakin dari setiap perlakuanmu kepadaku, dengan mudah aku mampu jatuh hati padamu."

"Apa yang kamu pikirkan, Sayang?" Tanya Frans tiba-tiba yang membuat Zelia terkejut.

Dia hampir mengangkat tangannya yang sejak tadi mengusap pipi Frans tapi ditahan oleh suaminya itu. Frans perlahan membuka matanya, dia memegang tangan istrinya yang ada di pipinya dan mengusapnya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Frans dengan pandangan penuh lekat menatap kedua bola mata istrinya.

"Aku hanya memikirkan tentang kita," Jawab Zelia dengan jujur. "Aku hanya sedang menyakinkan diriku untuk bisa jatuh cinta padamu."

Hati Frans berbunga mendengar jawaban istrinya. Dia tak menyangka jika Zelia berusaha membuka hati untuknya.

"Jangan terlalu dipaksakan," Bisik Frans dengan pelan dan semakin merapatkan tubuh istrinya dengan tubuhnya. "Kita jalani semuanya tanpa paksaan dan biarkan aku menunjukkan bagaimana aku mencintaimu begitu besar."

Zelia mampu melihat kesungguhan di kedua bola mata Frans. Dia menganggukkan kepalanya dengan yakin. Ya, perempuan itu sudah serius dengan keputusan hatinya.

Dia akan mencoba membuka hatinya lagi. Mempersilahkan suaminya itu masuk dan menata segala kaca yang sudah hancur di hatinya. Dia tak mampu membersihkannya sendirian. Jadi dia menggunakan orang baru untuk membantunya bangkit dan lepas dari bayangan masa lalu.

"Apa kamu ingin jalan-jalan?"

"Apa kamu gak sibuk?" Tanya Zelia tanpa menjawab pertanyaan suaminya dulu. "Kamu gak kerja?"

Frans tersenyum. Dia mencuri satu kecupan di bibir istrinya dan menggeleng.

"Aku bisa berangkat ke kantor nanti siang. Aku akan menemanimu jalan-jalan dulu lalu bekerja," Ujar Frans yang membuat Zelia benar-benar diprioritaskan. "Bagaimana?"

"Oke. Aku mau."

"Good, Girl!" Puji Frans dan semakin memeluk istrinya penuh sayang.

"Lepaskan aku, Frans. Bagaimana aku bisa mandi dan bersiap?"

"Bisakah kau merubah nama panggilan itu untukku?" Kata Frans dengan wajah dia buat pura-pura kesal.

Zelia terdiam. Dia seakan susah untuk menjawab pertanyaan suaminya ini. Panggilan apa yang akan dia berikan untuk suaminya ini.

"Tak perlu dipikirkan. Aku tak memaksa, Sayang," Sela Frans dengan cepat saat wajah istrinya berubah.

"Sayang," Kata Zelia singkat yang membuat Frans menatap Zelia tak percaya.

"Ulangi lagi!" Pinta Frans dengan perasaan yang benar-benar bahagia.

"Ayo kita bersiap, Sayang. Nanti keburu siang dan kamu telat bekerja," Kata Zelia dengan sekali tarikan nafas lalu dia segera membalikkan tubuhnya karena kedua pipinya pasti memerah bak kepiting rebus.

Frans dengan perasaan membuncah menciumi punggung Zelia yang masih polos. Dia tak memaksa istrinya tapi Zelia sepertinya telah memiliki kemajuan di hubungan mereka berdua.

"Ayo kita bersiap dan aku ingin mandi bersamamu!" Bisik Frans yang membuat tubuh Zelia meremang.

...***...

"Anda serius, Tuan. Saya bisa mengantarkan Anda dan Nyonya kemanapun," Kata Anthony dengan suara yang terdengar khawatir.

Mata Frans menajam. Dia mengulurkan tangannya sekali lagi di hadapan Anthony.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri dan istriku, Thony. Jadi mana kuncinya?" Seru Frans dengan suaranya yang berat dan dingin.

Pria itu sudah mengeraskan rahangnya. Dia tak main-main. Dirinya ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan istrinya di luar tanpa diikuti oleh siapapun.

"Biarkan salah satu dari kami mengikuti, Tuan!" Kata Thony masih mencoba bernego.

Anthony, pria yang tak kalah penuh misteri sama dengan bosnya. Kedua orang ini sama-sama memiliki wajah yang tegas dan kaku. Namun, Anthony lebih parah dari Frans.

Dia tak bisa tersenyum sedikitpun. Hidupnya penuh dengan Frans dan pekerjaannya. Dia selalu menjadi tangan kedua dari Frans. Apa yang Frans lakukan, Anthony selalu ada.

"Jangan sampai aku membuangmu ke rumah besar, Thony!" Ancam Frans pada akhirnya.

Mau tak mau Anthony menyerahkan kunci itu. Dia membiarkan bosnya mulai pergi dan meninggalkannya dengan perasaan tak tenang. Namun, dia lebih tak mau lagi diletakkan di rumah besar. Jika dia disana, maka sudah pasti dirinya akan menjadi tangan kanan tuan besar.

"Silahkan masuk, Istriku Sayang!" Kata Frans dengan romantis sambil tersenyum membukakan pintu mobil untuk Zelia.

Perempuan dengan wajah cemberut itu perlahan tersenyum kecil. Frans memang pandai membujuknya. Padahal tadi dia benar-benar kesal pada suaminya itu karena Frans lagi-lagi meminta haknya di kamar mandi dan membuat mereka harus berakhir selama dua jam hanya untuk mandi.

"Mau kucium?"

"Nggak!" Kata Zelia dengan menatap ke depan dan menutup bibirnya.

Frans hanya tertawa dengan puas. Dia memang suka membuat istrinya kesal tapi dirinya tahu jika kekesalan itu karena ulahnya juga.

"Jangan cemberut, Sayang. Maafkan aku tapi didekatmu membuatku lupa untuk menahan semuanya," Ujar Frans membujuk yang membuat Zelia menolehkan kepalanya. "Setelah 3 tahun lebih aku menunggumu dan akhirnya kita bisa bersatu. Itu adalah hal yang paling di hidupku. Hal yang kadang aku kira mimpi tapi kamu nyata di depanku."

Perasaan Zelia tersentuh. Dia benar-benar mampu merasakan bagaimana perasaan Frans kepadanya.

"Maafkan aku yah?" Pinta Frans yang membuat Zelia merasa tak tega.

"Aku sudah memaafkanmu tapi jangan diulang lagi. Kamu harus bekerja dan masih mengajakku jalan. Jadi pergunakan waktumu dengan sebaik mungkin, Sayang," Lirih Zelia pelan dengan mengucapkan kata sayang dengan nada yang begitu lirih.

Bibir Frans melengkung ke atas. Dia benar-benar tak tahu harus mengatakan apa lagi. Yang pasti semua hal yang terjadi akan dia jaga meski dirinya yang harus berkorban.

"Ayo kita jalan. Aku akan membelikan apapun yang kamu mau, Istriku!"

~Bersambung

Kalau punya modelan suami macem Frans. Meski di rumah terus aku betah hahaha. Kaburrr

Terpopuler

Comments

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

jangan jangan Frans ini Jimmy apa ya

2023-12-07

0

Nor Hikmah

Nor Hikmah

Manis manis n manis,,,perjua gan kalian masih panjang

2022-12-21

0

⁹⁴

⁹⁴

Frans aja kalau lagi marah seyem.. eh ada Thony yang lebih seyemmm🙈

2022-11-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!