Sementara di tempat dan kamar yang berbeda dua insan manusia berbeda jenis kelamin sedang menghabiskan malam dengan penyatuan tubuh yang menguras keringat dan tenaga. Celine selalu puas dengan permainan yang diberikan oleh Stevan. Lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya selain Andreas. Stevan memberikan kepuasan batin yang selama ini tidak bisa diberikan oleh Andreas karena itu dia memiliki lelaki idaman lain tanpa sepengetahuan Andreas.
“Kau selalu menjadi yang terbaik honey.” Puji lelaki itu saat pelepasan terakhir mereka dapatkan selama beberapa jam bercinta. Bagi mereka tidak ada kata puas untuk urusan ini. Selagi masih bisa mereka lakukan maka sepanjang malam pun mereka lakukan hingga tenaga habis terkuras.
“Kau juga sayang.” Balas Celine dengan mata terpejam dan nafas yang memburu akibat percintaan yang begitu memabukkan hingga membuat dirinya beberapa kali melayang seperti di surga akibat ulah kekasihnya Stevan.
Dering ponsel terdengar begitu nyaring diatas nakas. Itu milik Stevan. Sejak tadi ponsel tersebut berdering namun Stevan abaikan karena dia dalam posisi yang tanggung.
“Angkat dulu sayang siapa tahu penting.” Stevan pun menggeser icon berwarna hijau untuk menjawab panggilan dari calon tunangannya.
“Ya Luna.” Stevan mengisyaratkan kepada Celine untuk tidak mengeluarkan suara dengan jari telunjuknya. Wanita itu pun paham. Dia turun dari ranjang dengan tubuh polosnya. Stevan memperhatikan Celine sambil menjawab telepon dari Luna.
Setelah panggilan tertutup Stevan pun berjalan kemudian memeluk Celine dari belakang.
“Kau ingin menggodaku dengan ini?” Stevan mulai memegang dua benda yang menggantung di depan. Celine menikmati itu. Matanya mulai terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh Stevan. Hal yang selalu membuatnya seperti di surga.
“Aaahhh.” Lenguhan keluar dari bibir Celine. Membuat Stevan semakin bersemangat untuk melakukan penyatuan tubuh kembali.
Namun lagi-lagi dering ponsel mengganggu aktifitas mereka kembali. Membuat Celine sedikit kesal kemudian melepaskan pagutan bibir yang sebelumnya mereka lakukan.
“Angkatlah dulu aku tidak ingin ada pengganggu lagi nanti.”
Dengan sedikit kesal Stevan mengangkat ponsel miliknya. Lagi-lagi Luna yang mengganggu aktifitas mereka.
“Apa lagi?” kesal Stevan.
“Sayang jemput aku di bandara ya tiga puluh menit lagi.” Ucap Luna dengan manja. Meskipun Stevan sering berkata kasar Luna tidak pernah mempedulikan. Dia berfikir mungkin karena rindu dan jarak yang memisahkan mereka membuat suasana hati Stevan sering berubah-ubah.
Luna dan Andreas sama-sama memiliki prinsip tidak akan melakukan hubungan badan sebelum menikah dan itulah yang membuat Stevan memiliki wanita lain selain dirinya. Menurutnya prinsip itu kuno. Dan di zaman modern ini sudah menjadi hal biasa sepasang kekasih melakukan hubungan badan sebelum menikah. Dan saat bersama Celine Stevan merasa puas namun dia juga tidak bisa meninggalkan Luna.
“Apa?? Bukannya kau masih di Prancis dua hari lagi?”
“Rencananya begitu tapi aku menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat dari yang ditargetkan jadi aku bisa pulang lebih cepat dan ketemu kamu deh.” Luna adalah pewaris tunggal perusahaan yang cukup besar. Karena papa nya sedang sakit maka dia harus menggantikan posisi papanya untuk sementara waktu. Dan itu membuat Luna harus sering bolak-balik keluar negeri untuk perjalanan bisbis.
“Aku menunggumu, bye sayang.” Luna langsung memutuskan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari Stevan.
“Shit.” Stevan langsung mengambil baju-baju miliknya yang berserakan di lantai kemudian memakainya satu per satu. Melihat itu Celine pun menjadi bingung.
“Kenapa dipakai sayang bukankah kita belum selesai?”
“Luna ada di bandara dia memintaku untuk menjemputnya.”
“Apa dia tidak bisa naik taksi saja?” Celine seolah tidak terima ditinggalkan begitu saja.
“Kita bisa melanjutkannya lagi besok.” Bujuk Stevan agar Celine dapat mengerti dengan keadaannya.
“Baiklah.”
“Thanks honey, I love you.” Stevan ******* bibir Celine sebelum pergi meninggalkan kekasih gelapnya itu. Kekasih yang hanya sebagai hubungan saling menguntungkan. Sama-sama mendapat kepuasan batin yang mereka inginkan yang tidak mereka dapatkan dari pasangan mereka.
Setelah Stevan pergi dia mengirim pesan kepada Andreas. “Sayang aku kangen, kapan kita bisa ketemu?” pesan terkirim dan terbaca oleh Andreas namun tidak ada balasan hingga beberapa menit berlalu. Membuat Celine merasa baru kali ini diabaikan oleh Andreas.
“Besok aku harus menemuinya. Jangan sampai dia benar-benar jatuh cinta dengan istrinya. Aku tidak akan membiarkan itu. Andreas milikku hanya milikku” Ucapnya sambil menggenggam erat ponsel yang ada di dalam genggamannya.
Matahari mulai naik dari peraduannya. Burung-burung berkicau mencari makan di pagi hari. Cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden mengusik tidur Naura.
“Jam berapa ini? Oh baru jam 07.00.” Andreas sudah bangun sejam yang lalu. Karena kejadian semalam dia mencium bibir Naura membuat tidurnya menjadi tidak nyenyak. Sebentar-sebentar dia terjaga hanya untuk mengecup bibir itu. Entahlah hal itu juga membuat Andreas merasa aneh.
Namun satu yang membuat dia was-was. Saat bangun tidur wajah dia tidak sengaja berada di leher jenjang milik istrinya yang putih dan mulus. Sebagai laki-laki normal dia pun menikmati dan niat hati hanya ingin mencium ternyata tanpa sadar Andreas meninggalkan jejak kemerahan di sana meskipun tidak terlalu kentara. Namun dapat terlihat dengan jelas olehnya.
“Semoga dia tidak menyadari itu apa.” Doa Andreas dalam hati.
Naura tidak melihat Andreas di kamar. Membuat dirinya merasa lega. Jujur dia masih merasa malu karena Andreas telah melihat seluruh tubuhnya. Dia pun beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dia menanggalkan satu per satu pakaian yang membalut tubuhnya. Kemudian ingin menggosok gigi terlebih dahulu sebelum mengguyur tubuhnya dengan air. Dia perlahan mendekat ke cermin menatap lekat-lekat wajahnya apakah ada jerawat yang tumbuh atau tidak.
“Kenapa ini? Sepertinya kemarin tidak ada? Apa mungkin digigit serangga ya?” cukup lama Naura mengamati bekas merah di lehernya. Namun merasa aneh jika digigit serangga kenapa tidak sakit sama sekali. Dia berpikir untuk bertanya dengan Andreas nantinya.
Satu jam berlalu Andreas melihat Naura mulai nenuruni anak tangga satu per satu. Jantungnya berdegup lebih cepat. Sedari tadi dia sudah memikirkan apa yang harus dia katakan jika Naura marah kepadanya.
“Kak…” panggil Naura kemudian menggeser salah satu kursi di meja makan.
“Hmm.” Jwab Andreas untuk menghindari rasa gugupnya.
“Apa kau yang memasak ini semua?” tanya Andreas karena setahu dirinya setiap hari minggu bibi yang membantu mereka akan libur bekerja.
“Hmmm.” Jawab Andreas.
“Ada apa dengannya?” gumam Naura.
Mereka pun mulai makan. Andreas masih gugup dia menunggu Naura untuk berbicara. Sesekali dia mencuri pandang kea rah Naura yang terlihat lahap makan makanan yang dia masak tadi.
“Kak, apa di tempat tidur kita pernah ada serangga sebelumnya?”
“Apa???”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Cunani Anu Mmh
serangga kepala besar naura😆😆
2024-01-18
0
Rini Musrini
wkwkwk serangga raksasa naura
2024-01-15
0
Rita Apriani
😄😄😄,serangga ya andreas
2023-12-29
0