Bab 3

“kau yakin menerima perjodohan ini?” tanya Mila sahabat Naura.

Setelah memilih cincin Naura memutuskan untuk pergi ke rumah Mila. Setelah mendapat pesan bahwa sahabatnya itu telah kembali dari Eropa. Lagipula Andreas juga tidak mengantarnya pulang. Entah kemana lelaki itu pergi Naura tidak peduli.

Naura mengangkat kedua bahunya kemudian menjawab pertanyaan Mila.” Entahlah.” ucapnya sambil memakan makanan ringan yang sebelumnya dia beli di supermarket.

“Bukankah dia lelaki yang kamu ceritakan lima tahun lalu?” tanya Mila yang ikut memakan makanan ringan di tangan Naura.

Ya saat masih duduk di bangku menengah atas Naura dan keluarganya berkunjung ke rumah Andreas. Dan untuk pertama kalinya Naura merasa jantungnya berdegub kencang. Menatap seorang lelaki tampan yang bediri di hadapannya. Debaran itu semakin kuat saat Andreas menyentuh kulit tangannya sebagai awal perkenalan mereka. Matanya tidak berkedip memandang ukiran wajah ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna.

“Benar.”

“Lalu?” tanya Mila.

“Lalu apa?” jawab Naura acuh.

“Bukankah perjodohan ini sebuah keberuntungan bagimu?”

“Keberuntungan apa jika di hatinya ada wanita lain.” Pikiran Naura menerawang ke belakang mengingat kembali pertemuan dirinya dengan kekasih calon suaminya.

“Apa dia cantik hingga kau begitu insecure?” Mila menatap wajah sahabatnya menanti jawaban atas pertanyaan yang baru saja dia ucapkan.

“Cantik sih.”

“Kok pake sih?” Mila mengerutkan kening.

“Menurutku dia sedikit lebih tua dari Andreas tapi entahlah mungkin hanya karena make up nya saja yang berlebihan.”

“Berarti bisa dong?”

“Bisa apa? Daritadi pertanyaanmu aneh-aneh saja?” Naura merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur Mila. Kedua matanya menatap langit-langit kamar Mila. Seolah memiliki sebuah beban disana. Yang tidak bisa dia ceritakan kepada sahabatnya.

Mila pun ikut rebahan disamping Naura. Karena memang tubuhnya terasa lelah setelah menempuh perjalanan beberapa jam untuk kembali ke Indonesia.

“Jangan lupa kosongkan jadwal saat aku menikah nanti.” pinta Naura tanpa menatap sahabatnya.

“Iya-iya kau ini kenapa jadi cerewet sekali.”

Detik berikutnya ponsel Naura berdering. Wanita itu terbangun mengambil ponsel yang dia simpan di dalam tas. Senyum terbit di wajah cantiknya saat membaca nama yang muncul di layar ponsel miliknya. Karena penasaran Mila pun ikut bangkit dari tidurnya.

“Pasti Andreas.” tapi sayang tebakan Mila salah bukan Andreas yang menelepon melainkan pria lain.

“Sok tau.” Naura menggeser icon berwarna hijau untuk menjawab panggilan berupa video call. Setelah terangkat Naura mengubah dari kamera depan menjadi kamera belakang. Sehingga gambar Mila yang terlihat oleh pria itu.

“Halo sweetheart, long time no see. I love you and I miss you so much.” Mila terlihat menjulurkan lidah seolah ingin muntah mendengar ucapan lelaki yang begitu dia kenal. Naura yang melihat reaksi Mila pun tersenyum.

“Dimana kau?” tanya Naura tanpa mengubah arah kamera.

“Dihatimu.” Mila memutar kedua bola mata dengan malas. Merasa ingin muntah saat mendengar gombalan lelaki yang suara begitu membosankan di gendang telinganya.

“Aku serius Ben, dimana kau sekarang? Bulan depan aku akan menikah. Awas saja kalau kau tidak datang!!” Ben adalah teman kuliah Naura yang berbeda jurusan dengan Mila. Namun mereka sering bertemu. Karena Naura selalu mengajak Mila untuk menemani dirinya disaat mengerjakan tugas bersama dengan Ben.

“Uhuk-uhuk.” Ben yang sedang minum disana tersedak mendengar ucapan Naura.

“Seriously.”

“Seriuslah mana ada pernikahan yang tidak serius.” ketus Mila.

“Oh sweetheart kau semakin menggemaskan kalo marah.”

“Uweekkkk.”

“Hahaaaa.” Ben tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Mila. Sungguh kebahagiaan tersendiri saat melihat Mila merasa kesal.

“Sepertinya kalian jodoh.” Naura merasa terhibur dengan mereka. Yang satu senang dan yang satu merasa kesal. Terlihat sangat lucu.

“Tidak.” jawab Mila cepat sementara Ben mengamini ucapan Naura.

“Ngomong-ngomong siapa calon suamimu setahuku kau tidak memiliki kekasih?”

“Nanti kau akan tahu saat kau datang ke pernikahanku.”

Diseberang sana terdengar suara ketukan pintu. Itu seekretaris Ben yang memberitahunya untuk rapat sebentar lagi akan dimulai.

“Baiklah aku ada rapat sekarang.”

“Cium jauh dong sweetheart.” tahu maksud Ben, Naura pun mendekatkan ponselnya ke wajah Mila. Kemudian Ben memberikan satu ciuman jarak jauh lewat ponsel.

“Apasih kalian, cium aja harus deket-deket aku.” entah kenapa Mila selalu merasa kesal melihat kemesraan Ben dengan Naura. Walaupun Mila tahu mereka tidak ada hubungan apapun. Tetapi tingkah mereka seperti seorang kekasih yang sedang LDR an.

“Cie cemburu?” ledek Naura yang melihat wajah kesal Mila.

“Ih, najis cemburu sama dia. Enggaklah.”

“Hati-hati lo jangan membenci orang terlalu dalam karena bisa saja besok kau mencintainya.”

“Aku, cinta sama Ben.” Tunjuk Mila pada dirinya. “Ih amit-amit ada juga benci.” sambungnya.

“Benar-benar cinta maksud kan.” lagi-lagi Naura menggoda membuat rona merah muncul di kedua pipi Mila.

“Naura.” kesal Mila

“Iya-iya benci. Benar-benar Cinta.” Naura memperjelas ucapannya di dekat daun telinga Mila kemudian berlari keluar dari kamar Mila sebelum bantal yang Mila pegang melayang mengenai dirinya.

“Naura!!!” teriak Mila. Naura yang dipanggil namanya hanya tersenyum puas sambil berjalan keluar.

“Aku pulang dulu ya, bye.” teriak Naura.

“Dasar.” Mila menggelengkan kepala sebelum akhirnya matanya terpejam karena lelah.

Naura mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Wanita itu melaju tanpa tujuan. Dia merasa sepi di rumah sendiri. Papa dan mamanya pergi ke Singapura tadi siang untuk urusan bisnis. Hampir tiap dua minggu sekali orang tuanya selalu pergi. Entah itu untuk bisnis atau jalan-jalan.

Dua puluh menit menempuh perjalanan tibalah Naura di sebuah hotel berbintang lima di pusat kota. Saat dirinya merasa kesepian Naura selalu seperti ini. Memanjakan diri mencari ketenangan di tempat yang dia suka.

Dari salah satu sudut hotel terlihat sosok laki-laki yang memandang Naura dari kejauhan. Menatap tanpa ekspresi apapun. Kemudian dia pergi dengan kekasihnya menghadiri jamuan makan malam yang diadakan di hotel. Dan tentu saja akan berlanjut di salah satu kamar hotel bersama wanitanya yang sudah dia pesan sebelumnya.

Naura memesan kamar di lantai paling atas. Dan itu membuat dia dapat melihat keindahan kota Jakarta dengan berjuta lampu yang menyala menerangi jalanan.

“Kawin kontrak.” Naura tersenyum sinis mendengar ucapannya sendiri kemudian meminum habis minuman berwarna merah. Yang dia beli di salah satu club malam.

Kesepian, itulah yang dirasakan Naura selama ini. Lahir sebagai anak tunggal membuatnya merasa sendiri terlebih saat kedua orang tuanya melakukan perjalanan bisnis keluar negeri maupun keluar kota. Naura seorang insecure yang suka menyendiri. Tidak memiliki banyak teman. Dan tidak suka banyak bicara. Terlebih suka memendam masalah sendiri. Mila satu-satunya sahabat yang Naura miliki sampai sekarang. Dan juga Ben lelaki yang membuat hidupnya lebih berwarna. Ben bisa membuat Naura tersenyum namun tidak bisa membuat Naura jatuh cinta. Wanita itu sudah menautkan hatinya pada seseorang yang dia cintai dalam diam.

Terpopuler

Comments

Cunani Anu Mmh

Cunani Anu Mmh

mampir

2024-01-15

0

Rini Musrini

Rini Musrini

menarik ceritanya

2024-01-15

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang sekali nasib kamu Naura,

2023-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!