Bab 13

Andreas pergi ke dapur untuk mengambil es batu yang akan dia gunakan untuk mengompres luka Naura. Dari dapur dia dapat melihat Naura yang sedang melihat setiap sudut ruangan. Seperti mencari seseorang dalam penglihatannya.

“Auh.” Naura mengaduh sakit saat tiba-tiba sesuatu yang dingin mengenai permukaan bibir yang terluka.

“Apa sakit?” tanya Andreas.

“Sedikit.”

Naura mengambil alih kompres tersebut. “Aku bisa sendiri.”

Andreas duduk di samping Naura. Tidak lama setelah itu terdengar bunyi perut yang meminta untuk diisi. Hari sudah siang dan sudah waktunya untuk makan siang.

“Aku akan memesan makanan.” Andreas mencari aplikasi pengantar makanan di dalam ponsel miliknya. Memesan beberapa makanan yang untuk dirinya dan juga Naura.

“Apa tidak ada orang lain disini?” Andreas memicingkan mata belum paham dengan maksud ucapan Naura.

“Maksudku apa kau tidak mengajak Celine bersamamu?” mendengar nama Celine membuat telinga Andreas memerah. Dia mulai tidak menyukai nama itu sekarang.

“Tidak.” Naura memberanikan diri menatap wajah Andreas. Lelaki itu membelai pipi istrinya. Kemudian merapikan beberapa sulur rambut yang menghalangi wajah Naura. Mendapat gerakan yang lembut seperti itu membuat Naura memejamkan mata. Andreas pun langsung mencium bibir Naura saat mendapati istrinya tidak menolak dengan apa yang dia lakukan.

Ting tong

Bunyi bel membuat Naura tersadar dan langsung melepaskan ciuman. Andreas berdecak rasanya dia tidak suka saat ciuman mereka terlepas.

“Aku akan membuka pintu.” Naura mengangguk kemudian menghirup nafas dalam dan membuangnya melalui mulut.

Sebelum membuka pintu Andreas menyeka sudut bibirnya yang sedikit basah.”Manis.” Andreas tersenyum.

Dua kantong makanan dia letakkan di atas meja. Naura mengambil piring dan sendok untuk mereka. Aroma masakan yang wangi membuat perutnya semakin lapar. Selama makan Andreas selalu curi-curi pandang dengan Naura. Matanya seolah ingin terus menatap wanita yang tengah sibuk mengunyah makanan di hadapannya tanpa canggung sekali pun.

Naura sendawa. Perutnya terlalu kenyang. Hingga tidak menyadari jika ada Andreas disana dan tersenyum melihat sisi lain dari istrinya. Mendengar tawa kecil Andreas membuat Naura tersadar.

“Maaf.”

“Tidak masalah.”

“Baiklah, terima kasih atas bantuannya. Aku harus kembali ke hotel sekarang.” Naura menggeser kursi hendak pergi. Namun sebuah tangan berhasil menariknya. Hingga membuat tubuhnya jatuh tepat di pangkuan Andreas. Naura melingkarkan tangan di leher Andreas tanpa sengaja.

“Secepat itu kau ingin pergi.” suara Andreas membuat Naura menelan saliva secara kasar.

“An-andreas.” degup jantung Naura tidak dapat dia kendalikan. Lagi-lagi apa yang Andreas lakukan membuat otaknya tidak dapat mengontrol cara kerja tubuhnya.

“Kenapa?” Andreas kembali merapikan beberapa anak sulur rambut yang menutupi wajah Naura ke belakang telinga. Hingga dia dapat melihat wajah istrinya dengan jelas. Pandangan mata pria itu kini berpusat pada bibir ranum Naura yang beberapa saat lalu dia nikmati. Dan sepertinya dia ingin menikmatinya kembali.

“Bukankah dalam kontrak tidak boleh ada sentuhan fisik.” Naura menatap dalam kedua bola mata Andreas.

“Kau benar.” Andreas kemudian berdiri. Membuat tubuh Naura hampir saja terjatuh.

“Kunci mobil ada di atas meja. Dan kau boleh pergi sekarang.” setelah mengatakan itu Andreas pergi ke kamar dengan membanting pintu secara kasar. Bahkan Naura sampai terlonjak kaget.

Naura masih berdiri di tempat menatap pintu kamar yang sudah tertutup rapat. Ada perasaan kecewa disana. Dia berharap setelah mengatakan itu Andreas akan membatalkan kontrak pernikahan mereka. Ternyata tidak, sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Lalu ciuman tadi maksudnya apa?

Naura pergi meninggalkan Andreas. Dia berkendara menuju hotel. Dia tidak ingin menangis tetapi air mata terus saja menetes membasahi pipinya. Dia tahu ini menyakitkan. Tetapi dia sudah menyetujui ini. Jadi dia harus kuat.

“Semangat Naura, hanya enam bulan. Semua akan baik-baik saja.”

Sementara di dalam kamar Andreas merasa bingung dengan perasaannya. Dia merasa sakit jika ada orang lain menyakiti istrinya. Dan disisi lain dia tidak mencintai Naura.

Ponsel Andreas berdering. Icon warna hijau Andreas geser untuk menjawab panggilan.

“Halo.”

“Kak, apa kau masih di kute?” tanya Daren yang sudah berada di ubud lebih tepatnya resort milik kakaknya yang dia Kelola saat ini.

“Aku di resort.”

“Kalau begitu buka pintunya. Aku sudah di depan kamar kakak.” Andreas memutus sambungan. Membuka pintu hotel. Membiarkan adiknya untuk masuk.

Daren pergi ke dapur. Membuka lemari pendingin. Mengambil sebuah minuman kaleng untuk melepas dahaga. Meletakkan kaleng di atas meja dekat sofa setelah meneguknya hampir setengah kaleng.

“Sepertinya aku melihat kakak ipar tadi di bawah.”

“Apa kalian ada masalah?” sambungnya sambil merebahkan tubuh diatas sofa yang ada di dalam kamar.

“Bukan urusanmu.” ketus Andreas.

“Apa kakak tahu kalau Daren lihat kakak ipar jauh lebih muda dan cantik daripada kekasih kakak yang matre itu.” Daren kembali meneguk minuman dalam kaleng hingga habis. Kemudian melemparnya ke dalam tong sampah dengan tepat masuk ke dalamnya.

“Jaga ucapanmu.” Andreas tidak suka ada orang lain yang memuji istrinya. Sedangkan Daren pikir kakaknya kesal karena dia telah menghina Celine yang matre.

“Oh ya kak, kalau kakak bercerai dengan kak Naura, Daren siap menggantikan posisi kakak.” Daren sengaja mengucapkan itu. Dia ingin melihat seperti apa reaksi kakaknya jika ada orang lain yang mengagumi Naura.

“Daren.” geram Andreas.

“Kenapa kak? Bukankah kakak tidak mencintainya. Tidak menutup kemungkinan kakak akan menceraikannya kan. Lagi pula ada kekasih kakak yang matre itu.”

“Dan saat itu tiba dengan senang hati aku akan menggantikan posisi kakak.” Daren tersenyum puas melihat wajah kakaknya yang terlihat sedang menahan amarah.

Andreas mendekat dan menarik kaos yang dipakai oleh adiknya. Melihat apa yang dilakukan kakaknya Daren tidak ada niat untuk melawan. Dia ingin melihat lebih jauh lagi.

“Kau jangan berani macam-macam denganku Daren.” tunjuk Andreas tepat di depan wajah adiknya.

“Hahaha.” tawa Daren menggema di setiap sudut ruangan.

“Apa kakak mulai mencintainya?” Andreas mulai bingung dengan perasaannya.

Daren melepas paksa tangan kakaknya. Dia sudah mendapat jawaban dari apa yang terjadi hari ini. Daren menepuk Pundak kakaknya kemudian berbisik.” Jika cinta maka pertahankan. Karena mempertahankan lebih sulit daripada memperjuangkan. Yang berjuang bisa saja menang. Namun jika pertahanan seseorang kokoh maka yang berjuang pun akan kalah.”

Terpopuler

Comments

Cunani Anu Mmh

Cunani Anu Mmh

mulai ada rasa

2024-01-15

0

Sumar Sutinah

Sumar Sutinah

andreas bru sadar d jebak sm celin, dn bru memikirkan perasaan y pd naura

2024-01-15

0

Rini Musrini

Rini Musrini

belum sadar akan perasaannya andreas

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!