Bab 6

Andreas tidak bermaksud membentak Naura dia hanya tidak ingin melihat wanita itu terluka lagi. Andreas terus memandangi wajah Naura yang terus menunduk sedari tadi.

“Maksudku besok sudah ada asisten rumah tangga jadi kau tidak perlu cuci piring lagi.”

“Aku akan mengantarmu ke kamar.” Andreas ingin meraih lengan Naura namun ditepis oleh wanita itu.

“Aku bisa berjalan sendiri.” Naura berdiri kemudian berjalan tertatih menuju kamar tanpa memandang Andreas yang terus menatap dirinya hingga menghilang di balik pintu kamar.

Andreas kemudian pergi ke ruang kerja yang letaknya tepat di samping kamar mereka. Sesampainya di kamar Naura langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Air mata yang sempat dia tahan akhirnya mengalir di kedua sudut matanya. Insecure dalam dirinya membuat wanita itu merasa tidak percaya diri dan selalu sendiri.

“Tuhan jangan biarkan rasa ini semakin tumbuh.” Naura menatap sudut ruangan dengan tatapan kosong. Dirinya mengingat kembali ke masa lalu saat dirinya pertama kali bertemu dengan Andreas. Lelaki yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Lelaki yang sudah memenuhi seluruh hatinya hingga sulit membuka hati untuk lelaki lain.

Pukul satu malam Andreas masuk ke dalam kamar. Sorot matanya kini menatap tubuh Naura yang sudah terlelap beberapa jam lalu. Andreas menarik selimut untuk menutupi tubuh Naura hingga bagian bawah dagu. Manik Andreas menatap sudut mata Naura yang masih terlihat basah. “Apa dia habis menangis?” batin Andreas. Cukup lama mengamati wajah Naura lelaki itu pun merebahkan dirinya disamping Naura dengan dua guling sebagai pembatas diantara mereka.

***

Mentari yang sudah tersenyum di pagi hari membuat kedua mata Naura mengerjab. Wanita itu terkejut saat mendapati seorang lelaki tidur disampingnya. Naura menepuk kening saat kesadaran sudah dia peroleh sepenuhnya. Kesadaran bahwa dia sudah menikah dengan lelaki yang masih terlelap di sampingnya itu.

Perlahan Naura menurunkan kedua kakinya, menggeser tubuhnya dengan sangat hati-hati tidak ingin mengganggu tidur Andreas. Kemudian dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Guyuran air shower yang hangat membuat tubuhnya terasa nyaman dan rileks.

Saat keluar dari kamar mandi Naura sudah tidak mendapati Andreas di atas ranjang. “Kemana dia?” Aroma masakan mulai memasuki ruang kamar karena memang pintu kamar tidak tertutup sempurna. Sekarang Naura tahu dimana Andreas berada.

Aroma masakan yang sangat wangi tercium begitu lezat di indera penciuman Naura. Wanita itu keluar kamar menuruni anak tangga satu per satu dengan penuh kehati-hatian sambil menghirup dalam-dalam aroma masakan yang Andreas buat.

“Ayo sarapan. Bagaimana kakimu?” tanya Andreas yang menyadari kedatangan Naura. Lelaki itu meletakkan dua piring nasi goreng diatas meja.

“Sudah membaik.” Naura menarik salah satu kursi untuk dia duduki kemudian.

“Baguslah.”

Andreas dan Naura sama-sama menikmati makanan tanpa pembicaraan. Sesekali mereka saling pandang sambil memasukkan sesuap demi sesuap nasi ke dalam mulut. Menurut Naura Andreas bertambah tampan saat ini .Meskipun suaminya belum mandi. Naura memperhatikan bibir Andreas yang terus bergerak karena mengunyah makanan. Bibir yang begitu menggoda. Ingin sekali Naura menikmati bibir itu namun sepertinya sangat mustahil. Mengingat Andreas memiliki wanita idaman lain.

Naura menggelengkan kepala untuk mengusir kehaluannya. Andreas yang melihat itu mengkerutkan dahi dalam-dalam. Apa yang dilakukan Naura, apa dia merasa pusing ?

Tidak ingin terus melihat bibir Andreas yang tebal dan sexy Naura memilih untuk mengakhiri makannya. Andreas bertambah bingung. Apa masakannya tidak enak hingga Naura hanya memasukkan beberapa suap ke dalam mulutnya?

“Masakannya enak aku masih belum terlalu lapar tolong jangan dibuang aku akan memakannya nanti.” ucap Naura saat melihat kebingungan di wajah Andreas.

“Aku akan ke kantor tidak perlu cuci piring asisten rumah tangga akan datang jam delapan pagi.” Andreas pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap ke kantor karena memang dia tidak mengambil cuti setelah menikah.

Sepasang mata miliknya menatap setelan baju kerja yang sebelumnya disiapkan oleh Naura di atas tempat tidur. Sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Andreas keluar menggunakan baju yang Naura siapkan. Hal itu membuat senyuman terukir manis di wajah Naura. Dia pun berdiri menghampiri Andreas.

“Ini tasnya.”

“Ehm.” Andreas mengambil alih tas yang diberikan oleh Naura.

“Andreas.” Lirih Naura

“Apa?” saat berbalik lelaki itu melihat tangan Naura yang terulur untuk berpamitan.Mengerti maksud dari Naura Andreas pun mengulurkan tangannya kemudian Naura mencium punggung tangan suaminya dengan tulus.

“Hati-hati di jalan.”

“Lain kali kau tidak perlu melakukan ini. Pernikahan kita hanya sebatas kontrak.” ucapan Andreas membuat jantung Naura terasa ditikam ribuan jarum. Terasa begitu sakit dan menyesakkan. Lagi-lagi air matanya mulai menganak. Untuk menahannya Naura pun mengangkat sedikit wajahnya sebelum akhirnya berkata “Aku akan melakukan ini terus selama kontrak kita belum berakhir.”

“Terserah kau saja.” Ucap Andreas berlalu masuk ke dalam mobil. Naura terus memandang mobil milik Andreas yang melaju meninggalkan halaman rumah. Sebelum akhirnya Kembali masuk ke dalam rumah.Beberapa menit berlalu seseorang mengetuk pintu.

“Selamat pagi Nyonya.” sapa seorang wanita berumur sekitar empat puluh tahunan yang berdiri di depan pintu.

“Bibi?” tunjuk Naura pada wanita yang berdiri dihadapannya.

“Bibi asisten rumah tangga yang Tuan Andreas perintahkan untuk membantu nyonya.”

Naura mempersilahkan bibi masuk. Karena sudah berpengalaman maka Naura tidak perlu repot-repot memberitahu apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang asisten rumah tangga.

“Bibi bekerjalah aku akan pergi ke kamar. Jika Naura ada disini maka bibi tidak perlu membersihkan kamar kami. Jika saya tidak ada kelak maka bibi boleh membersihkannya.” ucap Naura.

Kerutan di dahi bibi semakin dalam diiringi dengan kedua matanya yang menyipit. Berusaha mencerna maksud dari ucapan majikannya itu. Apa maksud dari “jika tidak ada kelak” apa nyonya rumah ini memiliki penyakit parah atau nyonya rumah ini berencana untuk pergi? Entahlah, tidak ingin ambil pusing Bibi pun segera melakukan pekerjaannya.

Naura mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang. Semalam dia menerima pesan singkat yang mengabarkan bahwa resort yang dia miliki di Bali sedang mengalami kendala. Selain bekerja di perusahaan papanya Naura mendirikan sebuah resort di Bali tanpa sepengetahuan siapapun. Usaha itu dia rintis sendiri dari nol. Bahkan sejak dirinya baru masuk kuliah.

“Hallo Nabila. Bagaimana perkembangannya?” tanya Naura begitu sambungan terhubung dengan orang kepercayaannya di Bali.

“Saat renovasi manager penanggung jawab mengganti bahan kabelnya dengan kualitas dibawah standart sehingga menyebabkan kebakaran di tempat parkir baseman.”

“Seperti apa keadaannya sekarang?” tanya Naura dengan serius menunggu jawaban dari balik sambungan ponsel miliknya.

“Sekarang sedang diselidiki oleh pihak berwajib tapi…” Nabila menjeda ucapannya sesaat sebelum akhirnya melanjutkan kembali.

“Tapi apa Nabila?” tanya Naura dengan tegas saat orang kepercayaannya itu menggantung kalimatnya.

“Manager penanggung jawab renovasi itu melarikan diri dan para korban yang mobilnya terbakar saat insiden meminta ganti rugi nona.” Naura memejamkan mata diiringi dengan hembusan nafasnya yang kasar.

“Berapa jumlah yang harus kita keluarkan untuk mengganti rugi semuanya?”

“Sekitar 15 M nona. Karena ada beberapa mobil super mewah yang sudah parah terlahap oleh api” jumlah yang cukup besar bagi Naura saat ini karena sebagian uang perusahaan sudah dia pakai untuk biaya renovasi resort tersebut.

“Para korban juga meminta pertanggung jawaban Anda sebagai pemilik resort. Mereka memaksa meminta untuk bertemu dengan nona segera.”

“Aku akan kesana hari ini. Sementara kamu handle dulu mereka.”

“Baik nona.” Sambungan pun terputus.

15 M? kemana sisanya Naura harus mencari? Uang perusahaan dan uang tabungannya belum cukup untuk mengganti rugi semuanya. Tidak mungkin dia meminjam Andreas. Terlebih meminjam pada Mila atau Ben. Mereka pasti bertanya untuk apa uang sebanyak itu. Naura tidak ingin merepotkan siapapun. Biarlah dia pikirkan sendiri. Yang terpenting sekarang dia harus membeli tiket untuk pergi ke Bali hari ini juga.

Terpopuler

Comments

Cunani Anu Mmh

Cunani Anu Mmh

makin seru

2024-01-15

0

Rini Musrini

Rini Musrini

hari pertama menikah bukannya menikmati sebagai pengantin baru malah sibuk masing²

2024-01-15

1

Rosi Ajja

Rosi Ajja

lanjut Thor

2023-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!