Bab 14

Beberapa hari kemudian

Naura baru saja pulang bekerja dimana dia bekerja untuk perusahaan papanya sendiri. Setelah kejadian di Bali kemarin kehidupan rumah tangga Andreas dan Naura masih tetap sama. Mereka hanya bertemu di atas ranjang tanpa pembicaraan yang penting. Dan Naura sudah terbiasa dengan itu.

Hampir setiap malam Andreas selalu pulang larut bahkan saat dirinya sudah tertidur. Namun Naura tidak memedulikan hal itu. Dan tidak pernah bertanya kenapa Andreas selalu pulang terlambat. Naura pikir setelah menikah dia akan bisa membuat Andreas mencintai dirinya. Dan sepertinya hal itu akan sulit mengingat setiap hari mereka jarang bertemu ataupun berbicara.

Naura merebahkan tubuh di atas kasur. Tanpa melepas sepatu heels yang masih melekat di kaki yang terjuntai di lantai. Tubuhnya sungguh lelah hingga kedua mata mulai terpejam secara perlahan. Sudah tiga hari Naura kurang tidur. Dia harus bekerja lebih ekstra untuk memenangkan proyek besar yang dipercayakan papanya. Jika berhasil maka keuntungan yang dia peroleh akan dia gunakan untuk mengganti mobil Andreas yang terbakar di Bali.

Hari ini Andreas pulang lebih awal. Setelah dari Bali, pekerjaan di Jakarta yang begitu banyak mengharuskan dirinya untuk lembur. Andreas mendorong pintu secara perlahan. Dia takut Naura sudah tertidur seperti sebelum-sebelumnya.

Dan benar saja istrinya sudah terlelap tanpa melepas kemeja dan sepatu yang melekat di tubuhnya. Andreas mendekat namun sebelum itu ia meletakkan kunci mobil dan ponsel miliknya di atas nakas. Kemudian kedua tangan mengangkat kaki Naura untuk dia pindahkan ke atas kasur. Tidak lupa Andreas melepas sepatu yang membalut kedua kaki Naura.

Gerakan lembut yang dilakukan Andreas tidak mengusik tidur Naura. Bahkan gadis itu terlihat membuka mulut saat sedang tidur. Membuat Andreas tersenyum melihatnya. Dia mengambil ponsel dan memotret Naura beberapa kali dari arah yang berbeda.

Setelah dirasa cukup Andreas segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya di samping Naura. Tanpa ada pembatas dua guling seperti biasanya.

***

Cahaya matahari pagi menerpa wajah Naura. Sebab gorden sudah disibak oleh seseorang. Silaunya membuat tidur Naura menjadi terusik. Naura menyandarkan tubuh pada sandaran ranjang. Kedua tangan dia rentangkan dengan mata terpejam sambil menguap. Tidurnya terasa nyenyak malam tadi. Entah apa yang membuatnya nyaman tidur tadi malam.

“Astaga sudah pagi.” Naura melihat jam digital di layar ponsel.

“Aku terlambat.” Naura menyibak selimut yang entah sejak kapan sudah membalut tubuhnya. Dia pun bergegas ke kamar mandi bersiap untuk pertemuan penting dengan seseorang.

Dengan terburu-buru Naura menuruni anak tangga satu per satu sambil menenteng tas dan sepatu heels nya. Dia tidak ada waktu untuk berdandan. Dan dia pikir itu dapat dia lakukan nanti di dalam taksi.

Sementara di dapur Andreas yang melihat Naura memakai setelan kemeja mengkerutkan dahi. Bukankah ini weekend. Untuk apa istrinya masuk kerja di hari libur? Atau Naura tidak tahu kalo ini hari Sabtu.

“Naura.” Suara yang terdengar oleh Naura berhasil menghentikan langkahnya.

“Andreas.” lirih Naura saat melihat ke sumber suara yang baru saja memanggil namanya.

“Kau tidak bekerja hari ini?” tanya Naura yang melihat Andreas masih memakai baju santai.

Lelaki itu mendekat membawa segelas susu cokelat di tangannya. ”Untukmu.”

“Terima kasih.” Naura menerima gelas tersebut dan segera meminum isinya hingga tandas. Dia memang butuh energi banyak untuk pagi ini.

Andreas tersenyum kemudian mengambil alih gelas kosong di tangan istrinya. “Ini hari sabtu. Apa kantor buka di hari sabtu?”

Kenapa Naura tidak ingat kalo hari ini weekend pantas saja klien nya meminta untuk meeting di luar kantor.

“Aku lupa.”

“Lalu kenapa kamu berpakaian rapi seperti ini?”

“Aku ada meeting dengan klien pagi ini.” ucap Naura kemudian memakai sepatu heels yang tadi sempat dia bawa.

“Meeting? tidak bisakah di lain hari?” entah kenapa Andreas sedikit enggan jika Naura harus pergi di hari libur seperti ini.

“iya, meeting ini sangat penting bagiku. Terima kasih untuk susunya. Aku berangkat dulu.”

“Tunggu.” suara itu terdengar seperti sebuah perintah bahkan Naura sampai menelan saliva dengan kasar karena terlalu terkejut dengan ucapan Andreas.

Satu langkah kaki membuat Andreas mendekat dan berdiri tepat di hadapan Naura. Lelaki itu melihat wajah istrinya yang natural tanpa polesan make up sama sekali. Namun tidak mengurangi kecantikan wanita itu. Pantas saja adiknya begitu mengagumi istrinya.

“Kenapa?” pertanyaan Naura menyadarkan Andreas. Lelaki itu berdehem kemudian mengalihkan pandangan kearah samping.

“Tunggu disini dan jangan kemana-mana. Aku akan ganti baju lebih dulu.” lima menit berlalu Andreas sudah turun dari lantai atas dengan celana jeans dan kaos putih. Sungguh ketampanan Andreas meningkat berkali lipat saat dirinya memakai pakaian biasa. Naura pun semakin terpesona dengan ketampanan suaminya itu. Yang hampir menyamai artis terkenal di Korea.

“Ayo.” Andreas menautkan jari jemarinya dengan Naura. Wanita itu tidak percaya suaminya menyentuh tangannya. Sungguh satu hal yang membahagiakan dirinya pagi ini.

“Dimana kau akan bertemu dengan klien?” tanya Andreas saat mobil sudah melaju di jalanan ibu kota.

“Di restoran X daerah Senayan.” Setelah mengatakan itu Naura mulai mengeluarkan make up dari dalam tas nya. Dia mulai memoles wajahnya. Hal itu tidak luput dari perhatian Andreas.

“Apa harus berdandan cantik seperti ini saat bertemu dengan klien?” tiba-tiba Andreas menepikan mobil sesaat setelah Naura selesai berhias diri.

“Apa?”

“Tidakkah ini terlalu berlebihan? Apa klienmu itu lelaki dan kau ingin menggodanya?” Andreas sungguh tidak suka saat istrinya berdandan cantik untuk orang lain.

Ada rasa kecewa di hati Naura saat Andreas menuduh dirinya dengan rendahnya. Tidak ingin berdebat Naura pun mengalihkan pandangan ke luar jendela. Matanya mulai berkaca-kaca namun sebisa mungkin dia tahan.

Merasa diacuhkan Andreas semakin kesal. Dia dengan kasar memegang dagu Naura agar menghadap dirinya. Dan seketika itu dia mencium bibir Naura dengan kasar dan rakus. Naura memberontak dengan sekuat tenaga. Namun tidak berhasil melepaskan tautan bibirnya dengan Andreas.

Sadar bahunya di cengkeram kasar oleh Naura, Andreas tersadar tindakannya salah. Dia melepaskan bibirnya sesaat. Namun kembali ******* bibir Naura. Kali ini lebih lembut dari sebelumnya. Naura tidak membalas. Dia sendiri bingung harus bagaimana.

“Aw.” Saat mulut Naura terbuka karena gigitan kecil yang dia lakukan membuat lidah Andreas berhasil mengekplor ke dalam mulut Naura.

Saling bertukar saliva dengan lembut. Andreas menikmati sambil terpejam. Namun tidak dengan Naura yang justru menitihkan air mata. Andreas begitu ahli dalam hal ciuman apakah dia sering melakukan ini bersama dengan Celine? Ada rasa sesak saat membayangkan bagaimana bibir yang menyentuh bibirnya ini menyentuh bibir wanita lain.

Naura mendorong tubuh Andreas dengan kasar. Saat dirinya mulai kehabisan oksigen di dalam rongga paru-parunya. Nafas Naura terengah-engah.

Andreas menyapu bibir Naura yang basah dengan ibu jarinya.

“Maaf.”

Terpopuler

Comments

Farhan Afif

Farhan Afif

semangat thor

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 BAB 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
BAB 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!