Bali
Siapa yang tidak kenal dengan pulau dewata satu ini. Pulau dengan berjuta keindahan alam terutama pantai. Keindahan persawahan serta terasering di sana juga menyejukkan mata bagi siapapun yang melihat.
Satu jam yang lalu pesawat Naura berhasil mendarat di bandara Ngurah Rai,Bali. Andreas benar-benar mengantar istrinya itu sampai bandara. Kemudian menjemput Celine karena sebelumnya sudah membuat janji dengan kekasihnya itu. Setibanya di bandara Internasional Ngurah Rai Naura dijemput oleh Nabila. Orang kepercayaan dirinya di Bali.
“Selamat malam miss.”
Naura membuka kaca mata cokelat yang sebelumnya melekat menutup matanya. Kemudian menaruhnya diatas kepala. Dia menatap wajah gadis muda yang berdiri di hadapannya saat ini.
“Bagaimana perkembangannya?”
“Sejauh ini masih bisa saya handle miss, namun besok para pemegang saham ingin mengadakan rapat membahas masalah ini.” Naura mengangguk seolah mengerti dengan kekhawatiran yang dirasakan oleh para pemegang saham.
“Baiklah adakan rapat besok pagi. Setelah ini pulanglah aku akan berkendara sendiri.”
“Tapi miss…” Naura membelai lengan gadis itu dengan lembut kemudian berkata “ Terima kasih sudah bekerja keras selama ini. Pulanglah istirahat atau mungkin kau ingin berkencan dengan seseorang? Ini hari sabtu malam minggu tidak seharusnya kau bekerja lembur ?” Naura mengedipkan sebelah mata untuk menggoda Nabila.
“Miss…” Nabila tersipu malu saat atasannya itu mengetahui jika dirinya sedang menjalin kasih dengan seorang lelaki.
“Pergilah, aku tidak akan langsung istirahat ke resort. Aku ingin jalan-jalan terlebih dahulu.”
“Baiklah miss.” Nabila menyerahkan kunci mobil kepada Naura.
“Kau yakin tidak ingin aku antar ke tujuanmu Nabila?” goda Naura dengan senyum yang terkesan meledek.
“Miss tolong jangan menggoda saya terus, nanti lama-lama pipi saya akan memerah seperti tomat karena malu.” Nabila berbicara sambil memegangi kedua pipinya.
“Hahahaa…” tawa Naura pecah mendengar ucapan Nabila.
“Baiklah, hati-hati di jalan.” pesan Naura sebelum akhirnya mengendarai mobil SUV hitam miliknya melaju meninggalkan Nabila yang masih berdiri di tempat yang sama.
Dua puluh menit berkendara tibalah Naura di sebuah pantai yang letaknya tidak jauh dari bandara. Berlokasi di desa Kuta, kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Pantai Kuta merupakan destinasi wisata yang wajib kalian datangi jika ingin belajar berselancar. Karena ombak disini sangat bagus untuk peselancar pemula maupun yang sudah professional.
Naura duduk di sebuah restoran bernama Street 32 Cocktail Bar& Eatery. Malam ini dia ingin minum sedikit untuk menghilangkan penat. Sebelum itu dia terlebih dahulu memesan makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.
Menikmati makanan dengan pemandangan pantai merupakan sebuah keindahan tersendiri bagi Naura. Seandainya dia bisa menikmati semua ini dengan suaminya Andreas.
Mengingat Andreas membuat selera makan Naura tiba-tiba saja menghilang. Mungkin lelaki itu sekarang sedang bersenang-senang dengan kekasihnya.
Dan benar dugaan Naura. Andreas dan Celine kini sedang berada di sebuah hotel untuk melakukan sesuatu yang biasa mereka lakukan. Namun kali ini melewati batas susila. Menikmati indahnya surga dunia yang bisa membawa mereka ke neraka. Melakukan penyatuan yang membuat keduanya berkeringat penuh nikmat.
“Sayang aku mau ke..lu..ar. Ahhh….” Ini sudah kedua kalinya Celine mencapai puncak kenikmatan dunia bersama Andreas di dalam sebuah kamar hotel.
Sedangkan Andreas masih terus menggempur tubuh Celine dengan tempo yang semakin cepat. Hingga sesuatu yang panas dia keluarkan di atas perut Celine. Dia tidak ingin membuat wanita itu hamil sebelum dia menceraikan Naura.
“Ahh,,,.” tubuh Andreas tumbang di samping tubuh Celine dengan dada yang masih naik turun karena nafas mereka yang belum teratur sebab pergumulan yang baru saja selesai mereka lakukan.
Celine tersenyum puas. Rencananya berhasil. Akhirnya tubuh Andreas dapat dia miliki seutuhnya. Keduanya terbaring di atas ranjang dengan keadaan yang sama hanya tertutup selimut tebal. Tiba-tiba Andreas terbangun dan kembali menindih tubuh Celine. Rasanya tubuhnya masih terasa panas. Ada rasa yang masih belum hilang.
Itu semua ulah Celine yang sengaja mencampur minuman Andreas dengan obat perangsang. Dia ingin memiliki tubuh Andreas seutuhnya bukan hanya have fun saja. Sebab selama ini mereka hanya melakukan kegiatan tanpa penyatuan tubuh. Dan itu membuat Celine merasa kesal. Hingga akhirnya dia melakukan cara itu agar Andreas tidak meninggalkan dirinya di masa depan.
“Sayang.”
“Kau mencampur minumanku denga napa, hah?” Andreas merasa marah dia yakin Celine memberikan sesuatu di minumannya tadi.
Celine tersenyum mendengar pertanyaan Andreas. Melihat lelaki itu sudah dipenuhi kabut ga*irah lagi Celine pun membisikkan sesuatu di dekat daun telinga Andreas dengan suara yang begitu sensual. “Nikmatilah sayang. Tubuh ini milikmu.”
Tanpa menunggu waktu Andreas langsung membungkam mulut Celine dengan sebuah ciuman. Rasanya dia membutuhkan pelepasan lagi untuk menghilangkan efek obat sialan ini.
“Andreas sakit.” rintih Celine saat permainan Andreas yang begitu kasar di area miliknya.
“Bukankah ini yang kau mau?” Andreas terus melakukan pergerakan dengan cepat. Dia ingin segera menuntaskan apa yang tubuhnya rasakan tanpa mempedulikan kesakitan yang dirasakan oleh Celine.
Melihat Andreas yang ingin melakukan pelepasannya Celine dengan buru-buru menahan lengan Andreas. “Buanglah di dalam.” pintanya.
“Tidak akan!” Andreas menepis dengan kasr tangan Celine. Kemudian mempercepat tempo untuk mencapai puncak. Dan akhirnya dia keluarkan kembali di atas perut Celine.
Setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dibawah guyuran air shower Andreas menahan amarah yang bergejolak di dada. Seandainya Naura tidak pergi dia lebih memilih istrinya itu daripada dengan Celine. Biarpun dia seorang player namun tidak pernah sekalipun dia melewati batas sampai menyatukan tubuh seperti tadi.
“Sial.” Andreas memukul dinding kamar mandi. Dia benci wanita licik. Dia benci wanita yang tidak punya harga diri.
“Sayang.” Celine menghampiri Andreas yang baru saja keluar dari kamar mandi. Lelaki itu tidak menjawab. Dia lebih memilih untuk memakai kembali pakaiannya yang tergeletak di lantai.
“Apa kau marah?” tanya Celine dengan nada yang dibuat-buat seolah menyesal dengan apa yang telah dia lakukan.
“Tolong maafkan aku.” Celine memegang lengan Andreas yang baru saja selesai mengancingkan kancing kemeja yang terakhir.
“Lepas.”
“Tidak mau sebelum kau memaafkanku.”
“Baiklah. Aku memaafkanmu. Dan jangan temui aku lagi.” masih ada rasa kesal di hati Andreas yang berusaha dia tahan disana.
“Apa? Aku tidak mau.” Celine memegang kembali lengan Andreas yang sempat dia lepaskan sebelumnya.
“Aku tidak peduli.”
“Bagaimana kau bisa tidak peduli setelah apa yang baru saja kita lakukan.” Andreas memberikan senyum sinis saat mendengar suara Celine yang sedikit meninggi.
“Bukankah itu yang kau mau.” Andreas memegang rahang Celin dengan salah satu tangannya kemudian menghempaskannya dengan kasar.
“Kau harus bertanggung jawab Andreas.” teriakan Celine menghentikan gerakan Andreas saat ingin membuka pintu kamar hotel.
“Tanggung jawab seperti apa yang kau inginkan jika yang baru saja kita lakukan bukanlah yang pertama bagimu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Cunani Anu Mmh
sudah tidak perawan ya
2024-01-15
0
Rini Musrini
sadar andreas kekasihmu itu sangat licik.
2024-01-15
0