Kembalinya Ingatan Sang CEO

Kembalinya Ingatan Sang CEO

BAB 1

" Apa agenda saya hari ini?" tanya seorang pemuda yang duduk di kursi kebesarannya. Dia masih sibuk dengan dokumen yang ada di depannya.

Pemuda itu berusia 27 tahun . Usia yang cukup matang untuk menikah. Tapi dia masih cukup betah dengan statusnya , meskipun sudah ada kekasih yang siap untuk di nikahi.

" Hari ini anda akan menemui tuan Ameer, investor asing asal negara Dubai. Beliau menunggu anda di villa yang ditinggalinya. Beliau ingin penandatanganan kontrak segera selesai sebelum beliau kembali ke negaranya." Sekertaris itu membeberkan agenda yang harus dihadiri pimpinannya.

" Apakah masih ada yang lain?" tanya sang pimpinan.

" Hanya itu tuan," jawab sekretaris.

" Kamu boleh kembali keruangan mu, " katanya tanpa melihat ke arah lawan bicara.

" Terimakasih tuan."

Adrian Hadi Kusuma itulah namanya. Dia adalah seorang CEO disebuah perusahaan terkemuka di kotanya. Perusahaan yang ia kelola bergerak di bidang makanan.

Berbagai produk makanan telah berhasil diproduksi oleh perusahaannya. Dia selalu berupaya agar kualitas produk terjamin dengan baik.

Adrian Hadi Kusuma adalah putra kedua dari pasangan Arya Kusuma dan Dania Pratiwi. Kakaknya seorang dokter yang terkenal. Dia bernama Saskia Putri Kusuma. Sifatnya lemah lembut, tetapi juga tegas.

Adiknya bernama Faisal Danar Kusuma dan Diandra Putri Kusuma. Faisal kini duduk di bangku kuliah. Disela-sela kegiatannya dia membantu usaha ayahnya yang telah dirintis bertahun-tahun. Sedangkan Diandra dia masih duduk di bangku SMA kelas terakhir sebentar lagi akan lulus.

Tok.... tok....tok

" Tuan apakah kita akan pergi sekarang?" tanya sang asisten begitu dia masuk kedalam ruangan Adrian.

" Apakah mobilnya sudah dipersiapkan?"

" Sudah tuan, kita bisa langsung berangkat sekarang."

Ucapan dari sang asisten membuatnya mengakhiri pekerjaannya. Asisten Adrian bernama Romi Herton.

Romi adalah sahabat Adrian sejak kuliah . Dia lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya telah menikah lagi saat dia masih SMP. Sejak saat itu dia tinggal bersama ibunya.

Mereka keluar dari kantornya dengan aura kepemimpinan yang sangat kental. Adrian dikenal dengan pemimpin yang dingin juga tegas. Dia tidak akan ragu menghukum karyawan yang melakukan kesalahan.

Hari ini Adrian hanya akan ditemani asisten dan sang sopir. Sekretarisnya masih ada janji yang lain . Saat akan memasuki mobil, ponsel Romi berbunyi. Setelah mendapat persetujuan dari Adrian dia langsung mengangkatnya.

" Halo...."

"..... "

" Bagaimana kondisinya?" tanya Romi dengan panik.

"..…..."

" Akan saya sampaikan dulu pada atasan saya. Tolong di handle dahulu."

"....."

" Terimakasih."

Romi segera mematikan telponnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Adrian.

" Maaf tuan_"

" Ada masalah apa?"

" Ibu saya terjatuh dari tangga dan kondisinya cukup parah. Bolehkah _"

" Pergilah, pastikan keadaan ibumu baik-baik saja . Tidak perlu kamu pikirkan masalah disini. Sekarang aku akan pergi dengan pak Ujang," kata Adrian sebelum Romi melanjutkan ucapannya.

" Terimakasih tuan," kata Romi sambil menunduk.

Setelah mendapat persetujuan dari Adrian, Romi segera berlari ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri.

Adrian pergi berdua dengan pak Ujang yang sudah menjadi supirnya sejak lama. Pak Ujang melajukan mobilnya dengan kecepatan standar. Ditengah perjalanan ponsel Adrian berdering. Ternyata panggilan dari sang ibu. Dia meload speaker ponselnya.

" Assalamualaikum... "

" Wa alaikum salam warahmatulloh. Sekarang kamu ada dimana, Nak?"

" Masih ada di mobil ma . Ada apa mama menelpon Adrian?"

" Dasar anak nakal. Memangnya mama tidak boleh menelpon anak sendiri?"

" Ya boleh, kan tidak biasanya mama telpon jika tidak ada kepentingan mendesak."

" Entahlah... mama tiba-tiba kepikiran sama kamu. Kamu mau pergi kemana sekarang ?"

" Ada urusan penting dengan investor. Mungkin nanti saya akan pulang terlambat karena tempatnya agak jauh , " jawab Adrian.

" Baiklah hati-hatilah di jalan. Jangan sampai ngebut. Jika sudah sampai jangan lupa hubungi mama ."

" Baik ma... sekarang aku tutup telponnya ."

Setelah menutup telponnya dia juga ikut menutup matanya. Perjalanan masih lama. Mereka akan tiba dua jam perjalanan bila lancar. Vila yang ditempati oleh investor itu memang agak terpencil. Jalan yang dilalui cukup menanjak dan berkelok. Disisi jalan ada jurang yang curam.

Saat jalan menurun tiba-tiba sopir merasa tegang. Ada yang aneh dengan mobil yang dikendarainya.

" Tuan ....remnya tidak berfungsi!" kata supir dengan panik .

" Apakah tadi tidak bapak cek dulu?"

" Tadi pak Romi sendiri yang mengeceknya tuan," kata Pak Ujang.

" Romi?" tanya Adrian dengan dahi mengkerut.

" Iya tuan, kebetulan tadi perut saya agak sakit. Jadi tuan Romi menggantikan saya untuk mengecek kondisi mobil . Beliau bilang kondisinya cukup baik."

Mendengar ucapan pak Ujang dia merasakan firasat yang kurang baik. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tadi dia tidak bisa menebak apa itu.

Saat tiba di belokan, mobil meluncur tidak dapat dikendalikan. Mobil meluncur dengan cepat. Tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil Pertamina yang meluncur. Tabrakan tak bisa dihindari . Mobil itu berguling-guling sebelum meluncur ke bawah dan meledak.

Kondisi mobil Pertamina pun tidak lebih baik. mobil itu mulai terbakar. tak lama kemudian bunyi ledakan yang cukup keras.

Boom !!!!!

Bagaimana nasib Adrian selanjutnya?

Jangan lupa like, vote, favorit, dan komentar yah!

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-02-22

1

Kim Nari

Kim Nari

semangat

2023-07-10

1

Kim Nari

Kim Nari

semabgat kk

2023-06-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!