BAB 16

Aurora dan juga paman Raka langsung kembali kerumahnya. Setibanya di rumah, mereka langsung disambut oleh keluarga dokter Amir.

" Assalamualaikum..."

" Wa alaikum salam warahmatulloh... dari mana saja nduk?"

" Baru mengantar bang Raka pulang ke rumahnya."

" Jadi sudah tidak tinggal sama kamu lagi dong?"

" Kasian perawan kita bro. Ditinggal pasangan nya ," kata paman Raka dengan nada menggoda.

Raka dan Amir adalah sahabat sejak kuliah. Mereka sama-sama anak asuh kakek Aurora. Mereka sama-sama seorang dokter. Mereka berdua sudah seperti ayah bagi Aurora.

" Emangnya sandal punya pasangan," gerutu Aurora sambil terus berjalan menghampiri istri Dokter Amir.

" Bagaimana kabarnya Tante?"

" Alhamdulillah baik sayang... cantiknya putri Tante."

" Bagaimana kabar saudara-saudara saya?"

" Mas Anto kuliah di luar negeri. Sedangkan mbak Atik sudah berkeluarga."

" Maaf loh Tante... waktu itu saya tidak bisa menghadirinya. Keberadaan kami sangat disembunyikan oleh Kakek. Jadi saya hanya ingin menjaga perasaan kakek."

" Paman faham. Sekarang bagaimana kamu menghadapi keluarga ayahmu. Khususnya Oma dan opa mu?"

" Entahlah paman... saya hanya bisa meminta maaf."

" Itu lebih baik. Kapan kamu akan menemui mereka?"

" Menurut paman ... kapan waktu yang terbaik?"

" Kalau bisa lebih cepat lebih baik. Sudah cukup lama kamu tidak menemui mereka. Sampaikan maaf kakek yang sudah menjauhkan kalian ."

" Saya mengerti Paman. Bagaimana kalau kita makan dulu?"

" Boleh juga... sudah siang nih ."

" Mari ke ruang makan ."

" Memangnya makanannya sudah siap?"

" Entahlah... mana saya tahu. Kita lihat saja dulu!"

" Oke!"

Akhirnya mereka makan siang bersama dengan lauk yang cukup sederhana. Setelah makan siang Aurora ijin untuk ke kamar.

Di kediaman Adrian kini sedang berkumpul semua anggota keluarganya. Semua yang sedang beraktivitas di luar disuruh pulang oleh tuan Arya.

" Jadi kamu tidak mengingat kami Ryan?" tanya Siska yang dijawab gelengan kepala.

" Siapa yang menolong kakak?"

" Aurora... dia menemukan kakak di tengah hutan."

" Kok ngerasa ada yang aneh,yah?"

" Aneh gimana?"

" Yang kita tau mobil kakak meledak di tebing. Bagaimana bisa kakak bisa ditemukan di hutan?"

" Betul juga ... tadi ayah juga merasa ada yang janggal. Sudah pasti kecelakaan ini sudah dimanipulasi."

" Kita harus menyelidikinya lebih dalam."

" Oh iya apa Aurora akan kembali ke desa tempat ia tinggal selama ini?'

" Sepertinya tidak. Dia bertahan di sana juga karena kakek . Sedangkan kakek telah tiada . Beliau juga berharap Rara meneruskan semua usaha orang tuanya."

" Bagaimana hubungan kalian selama ini?"

" Baik sih... Rara merawat juga memberikan semangat agar aku bisa cepat sembuh. Ada yang ingin aku tanyakan?"

"Apa itu?"

" Apakah aku seorang chef?"

" Kenapa kamu bisa menyimpulkan seperti itu?'

" Kata Rara sama kakek masakan ku luar biasa dan mereka berkata mungkin aku seorang chef."

" Ha ha ha ha ha ha"

" Kenapa tertawa, memangnya aku lucu apa?"

" Kakak memang lucu. Kakak bukan seorang chef tetapi seorang CEO di sebuah perusahaan ."

" Betul kah?"

" Tentu saja... kakak memang suka masak sedari kecil. Untuk itulah kakak membuka perusahaan di bidang makanan. "

" Aku jadi heran deh!"