...***...
Kira on.
Yho, pembaca tercinta. Apakah kabarnya nih?. Semoga sehat selalu ya. Apakah sudah menekan tombol tambahkan favorit untuk karya ini?. Aku harap sudah ya. Simak dengan baik kisah ini, supaya pembaca tercinta tidak bingung dengan kisahnya. Terima kasih atas dukungannya ya pembaca tercinta. Semoga kisah ini sampai pada Nakayama Masei. Selamat membaca.
Kira off.
Di sebuah tempat.
Nyonya X saat ini sedang memiliki hasrat yang sangat besar. Setiap kali ia menggunakan topeng itu, entah kenapa ia memiliki hasrat untuk membunuh seseorang. Begitu kuat hasratnya ingin membunuh seseorang, sehingga ia saat ini menemui Takahashi Mizuki. Tentunya ia mengetahui siapa Takahashi Mizuki, dan apa perannya selama ini. Apakah ia akan membunuh laki-laki itu?.
"Sudah lama sekali tidak bertemu nyonya." Ia tidak menduganya sama sekali, jika Nyonya X datang kembali menemuinya. "Apa yang nyonya inginkan dari saya, sehingga nyonya datang menemui saya di sini?." Tentunya ia ingin mengetahui kebenarannya. "Tidak mungkin nyonya datang begitu saja tanpa adanya alasan yang sangat penting." Ia melirik seseorang pemuda yang ikut bersama Nyonya X.
"Setalah sekian lama tidak bertemu, rupanya kau cukup cerewet juga dengan beberapa pertanyaan yang ingin aku jawab." Nyonya X tersenyum kecil.
"Oh, maafkan saya. Karena sudah lama tidak bertemu, saya jadi canggung." Itulah yang ia rasakan pada saat itu.
"Baiklah, kalau begitu aku tidak akan basa-basi lagi padamu." Kali ini ia terlihat serius dari yang sebelumnya. "Apakah kau masih ingat dengan kejadian kasus undangan berdarah pada saat itu?. Aku harap ingatanmu pada saat itu belum pudar." Dengan santainya ia berkata seperti itu.
"Ternyata dia memang salah satu dalang dari kasus itu?." Dalam hati Naota Rui sedikit terkejut, karena mereka saling mengenal satu sama lain. Itu artinya memang ada keterlibatan mereka sepuluh tahun yang lalu.
Sedangkan Takahashi Mizuki nampak sedikit berpikir. Ia mencoba mengingat kejadian sepuluh tahun yang lalu?. "Oh, iya. Saya mengingatnya nyonya." Ingatannya kembali pada hari itu. "Apa yang ingin nyonya lakukan?. Bukankah kasus itu telah ditutup?." Ia heran kenapa setelah sepuluh tahun berlalu, dan wanita itu masih mengingat kejadian itu. "Bahkan nyonya datang jauh-jauh untuk mencari saya." Ia sedikit gugup dengan kedatangan wanita bertopeng itu tanpa alasan kabar sedikitpun?.
"Aku ingin menghabisi siapa saja yang telah terlibat dalam kasus itu." Lagi, dengan santainya ia berkata seperti itu. "Apakah kau tidak keberatan?." Ia memajukan tubuhnya sambil melihat bola mata Takahashi Mizuki yang menyimpan ketakutan.
"Ahaha!. Apa yang nyonya katakan pada saya?. Apakah nyonya bercanda?." Mendadak ia merasakan perasaan yang tidak nyaman sama sekali. Apalagi itu seperti sebuah ancaman baginya.
"Aku tidak bercanda sama sekali." Ia memberi kode pada anak buahnya. Pemuda itu mengerti, dan ia mendekati Takahashi Mizuki, menodorkan senjata api. "Aku selalu serius dengan apa yang aku lakukan." Lanjutnya.
"A-a-apa maksudnya ini nyonya?. Kenapa anda ingin membunuh saya?. Apa salah saya?. Saya telah bersedia membantu anda untuk membunuh mereka semua!. Tapi kenapa anda malah memperlakukan saya seperti ini!." Antara cemas dan marah, itulah yang ia rasakan saat ini.
"Aku tidak mau kau tertangkap." Ia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi yang ia duduki. Ia juga menopang dagunya dengan gaya yang sangat anggun, meskipun wajahnya tertutup oleh topeng itu. "Aku tidak ingin kau tertangkap dan mengakui apa yang telah kau lakukan pada saat itu. Aku tidak ingin anjing busuk itu melakukan sesuatu padamu." Ia tidak peduli sama sekali pada Takahashi Mizuki yang mengutuknya.
Apakah yang akan dilakukan wanita bertopeng itu pada Takahashi Mizuki?. Apakah ia benar-benar akan membunuhnya?. Simak terus ceritanya.
...***...
Sementara itu, Kira menuju sebuah tempat yang ia duga awal dari tempat bertemunya Takahashi Mizuki dengan wanita bertopeng itu. Mereka menuju sebuah tempat yang agak sepi, gang sempit yang memancarkan hawa yang tidak enak sama sekali. "Heh!. Memang kumpulan orang-orang busuk!." Umpatnya dengan kesal. Kira mencoba menerawangnya dengan baik, ia meraba posisi kaki serta apa yang telah direkam oleh tempat itu. Sedangkan Sakurai hanya melihat saja apa yang dilakukan oleh Kira.
Kira on.
Dengan mata iblis yang aku miliki, tentunya aku bisa melihat kejadian masa lalu. Kejadian apa saja yang terekam di kawasan itu. Tapi tentunya memiliki batas yang wajar. Jika melebihi dari itu, nyawaku dalam bahaya, dan nyawa sakurai senpai juga akan dalam bahaya. Tentunya aku tidak mau itu terjadi.
Kira off.
"Rasanya aku pernah melihat seseorang melakukan itu untuk menemukan sesuatu. Tapi kapan aku pernah melihatnya?." Dalam hati Sakurai merasa penasaran, dan merasa tidak asing dengan apa yang dilakukan Kira saat ini.
"Sepertinya mereka pernah bertemu di sini." Kira melihat jelas bagaimana kejadian itu. Bagaimana percakapan mereka saat itu, dan apa saja rencana yang mereka lakukan.
"Aku telah berkali-kali membantumu. Dan aku masih ingin melihat mu membunuh seseorang." Wanita itu terdengar sangat senang?. "Apakah kau ingin merasakan kembali bagaimana rasanya membunuh seseorang bukan?." Ia memberikan tawaran yang memancing tekanan jiwa yang sangat kuat.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk nyonya?. Katakan saja apa yang nyonya inginkan, maka saya akan melakukannya dengan senang hati." Ia tersenyum ramah, dan sangat menyukai apa yang ia lakukan?.
"Aku memiliki rencana besar. Aku ingin membuat undangan berdarah. Aku yakin kau suka dengan apa yang akan kau lakukan setelah ini." Ia memberikan undangan. "Aku ingin kau menghadiri sebuah pesta acara peresmian gedung serta perayaan pengangkatan kepala polisi yang baru." Ucapnya sambil menjelaskan apa tujuannya datang menemuinya.
"Jadi hanya itu saja yang nyonya inginkan?. Apakah nyonya ingin saya membunuh mereka semua?." Ada gejolak aneh yang ia rasakan saat itu.
"Hooo, sepertinya kau sangat bersemangat sekali. Apakah kau merasa senang?." Wanita itu juga semakin bersemangat.
"Kematian seperti apa yang nyonya inginkan?. Katakan saja pada saya, maka saya akan melakukannya untuk nyonya." Ia menyeringai lebar karena merasa tertantang?.
"Kau datang ke daerah kuata barat. Kau akan bertemu dengan mereka. Kalian bisa merundingkannya." Ia memberikan sebuah tiket pada Takahashi Mizuki.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk nyonya." Ia memberi hormat pada wanita itu.
Namun saat itu Kira melihat seorang pemuda yang tidak asing. Wajah yang tidak asing, namun ia lupa dengan namanya. Apakah ia memang pernah melihat wajah itu?. Tapi kapan?.
"Ekhm!. Berapa lama lagi kau akan berada di sana?. Apakah kau tidak berpikir bahwa takahashi mizuki akan melarikan diri?." Sakurai tidak mau menunggu terlalu lama. Meskipun ia tidak mengerti sama sekali apa yang dilakukan oleh Kira. Sebenarnya kekuatan seperti apa yang dimiliki oleh Kira?. Apakah ia memiliki kemampuan khusus untuk menemukan siapa saja yang telah terlibat dalam masalah ini?.
"Kau tenang saja sakurai. Aku hanya ingin memastikannya, bahwa takahashi mizuki memang pernah terlibat dalam kasus itu. Aku ingin melihat semuanya melalui mata iblisku ini." Matanya kembali melihat ke arah mana wanita itu pergi meninggalkan Takahashi Mizuki. "Wanita itu menuju sebuah lorong kecil, tapi sayangnya aku tidak bisa melihat wajahnya. Sehingga aku tidak bisa mengenalinya dengan baik." Lanjutnya lagi.
"Jadi kau memang memiliki penglihatan istimewa. Penglihatan yang bisa membuatmu melihat apa yang terjadi di masa lalu?." Sakurai merasa heran dengan apa yang dilakukan Kira. "Kau ini seorang polisi atau seorang pencari jejak paranormal kira?. Sangat tidak masuk akal sekali." Sakurai merasa tidak berguna sama sekali. "Jika mereka mengetahui caramu seperti ini, maka kau dianggap gila. Mereka akan menertawakan aku, karena aku bekerjasama dengan seorang kepolisian lawakan dalam mencari kasus pembunuhan sepuluh tahun yang lalu." Lanjutnya lagi. Hatinya sangat sedih jika mengingat apa yang terjadi.
Kira tersenyum kecil sambil menatap Sakurai. "Jika mereka berani melakukan itu, maka aku akan membunuh mereka semua." Senyuman itu sangat menyeruak sekali. Senyuman iblis, bukan senyuman manusia. "Aku menggunakan kekuatan ku untuk menemukan kebenarannya. Karena itulah aku ingin memastikannya. Hingga aku dapat melihat wajah wanita itu." Lanjutnya lagi.
"Apa yang akan kau lakukan jika kau dapat melihat wajah wanita itu?. Bagaimana caranya kau membuktikan jika wanita itu bersalah?. Bagaimana caranya kau membuktikan semuanya?." Sakurai terlihat sangat serius dengan apa yang ia ucapkan. Karena ia tidak mau mengalami kegagalan, dan malah mempermalukan dirinya sendiri.
"Kau tenang saja sakurai. Aku pasti akan menangkap mereka semua. Termasuk wanita bajingan itu. Wanita yang telah membuatmu kehilangan orang-orang yang kau cintai." Kira tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia pasti akan menemukan siapa pelaku dari kasus undangan berdarah itu. "Percayalah padaku sakurai. Aku telah bersumpah akan membantumu sampai kau menemukan siapa pelaku utama dari kasus ini." Kira telah beberapa kali mengucapkan sumpahnya.
"Tentu saja aku mempercayai apa yang kau katakan padaku kira. Kau yang harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi padaku selama ini." Bukannya bermaksud apa-apa, hanya itu yang ia bisa lakukan.
Apakah Sakurai benar-benar percaya dengan apa yang akan dilakukan oleh Kira untuknya?. Bisakah ia berharap banyak, jika Kira benar-benar akan membantunya keluar dari masalah ini?. Temukan jawabannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments