...***...
Di ruang interogasi.
Kira on.
Hai, pembaca tercinta. Salam semangat penuh cinta. Hari ini aku akan menggunakan kekuatanku, untuk melihat apa yang telah disembunyikan oleh haruki murakami dariku?.
Kira off.
"Catatan kejahatan yang kau miliki sangat luar biasa." Ia berusaha menahan dirinya. "Sampai-sampai tintaku saja enggan, menggambarkan betapa kejamnya kejahatan yang telah kau lakukan." Sakurai menatap tajam. "Termasuk kejahatan yang kau lakukan sepuluh tahun yang lalu."
"Aku memiliki banyak catatan kejahatan?." Balasnya. "Seperti inikah kepolisian higashiyama? Kalian hanyalah sekumpulan orang-orang, yang tidak punya pekerjaan." Ia terlihat kesal. "Selain mencari-cari kesalahan orang lain?." Ia menatap jengkel ke arah Sakurai. "Benar-benar pekerjaan yang tidak berguna sama sekali."
Belum ada reaksi dari Sakurai maupun dari Kira, hanya mendengar apa yang dikatakan Haruki Murakami.
"Kenapa kalian sangat suka sekali? Mencampuri masalah pribadi orang lain?." Ia semakin kesal. "Hanya karena merasa itu adalah pekerjaan kalian?."
Ctakh!!!.
Sakurai dan Kira sangat jelas mendengarkan apa yang mereka dengar. "Orang ini benar-benar ingin aku kuliti sampai mati." Dalam hati Kira dan Sakurai merasa sangat marah.
"Dengar ya, penjahat busuk!." Sakurai tidak tahan lagi dengan apa yang ia dengar. "Jika saja orang seperti kau tidak lahir ke dunia ini?." Ia masih berusaha menahan amarahnya. "Maka aku tidak perlu susah-susah masuk tes kepolisian!." Suaranya terdengar tinggi. "Hanya untuk menangkap pelaku busuk seperti kau!."
Sakurai hampir saja menerjang Haruki Murakami, jika saja Kira tidak segera menahannya.
"Jika kau merasa itu adalah privasi? Maka kau sebaiknya duduk dengan tenang di rumahmu!." Bentak Sakurai dengan suara yang sangat keras. "Jangan melakukan kejahatan!."
"A-a-apa?! Kau mau menggunakan kekerasan padaku?." Haruki Murakami sedikit takut dengan raut wajah Sakurai yang terlihat sangat menyeramkan.
Brakh!.
Sakurai menggebrak meja itu dengan sangat keras, sehingga membuat Kira dan Haruki Murakami sedikit terkejut.
"Dengar ya penjahat bodoh!." Suaranya terdengar berat, menahan amarah yang membara. "Jika kau masih saja bermain-main? Dan tidak serius dalam interogasi ini?." Sorot matanya begitu tajam. "Akan aku bunuh kau!." Tunjuknya tepat di depan mata Haruki Murakami. "Karena kau telah membunuh anak dan istriku!." Mata Sakurai seakan-akan memerah menyala. "Kau pikir? Kau bisa lolos begitu saja?." Ia menyeringai lebar. "Kau tidak akan aku biarkan pergi dari dunia ini dengan tenang."
Deg!!!.
Kira saat itu merasakan gejolak yang dirasakan oleh Sakurai. Gejolak yang membuat darahnya terasa sangat panas. Sehingga saat itu juga ia mengaktifkan mata iblisnya. Kekakuan mata iblis yang dapat menembus apa saja yang bisa ia lihat dari mata seseorang.
Kira on.
Kekuatan mata iblis yang aku miliki akan bekerja dengan baik, jika Sakurai mengeluarkan gejolak ingin membunuh seseorang. Dan saat ini aku menangkap gejolak itu darinya, karena itulah aku bisa menggunakan kekuatan mata iblisku dengan baik. Jadi? Kekuatan mata iblis ini tidak bisa aktif begitu saja. Jika tuannya tidak merasakan gejolak ingin membunuh itu. Selain itu ada keinginan serta hasrat yang ingin ia ketahui dari seseorang, sehingga aku bisa menggunakan kekuatan itu dengan maksimal. Meskipun nyawaku sebagai taruhannya?. Aku tidak keberatan sama sekali, demi menyelamatkan masa depan Sakurai senpai.
Kira off.
Sementara itu, Haruki Murakami juga dapat merasakan bagaimana panasnya ruangan itu. Saat ini dapat merasakan bagaimana dua mata iblis yang sedang menatap ke arahnya.
"Kenapa aku merasa tidak nyaman sama sekali? Sebenarnya apa yang tejadi?." Dalam hatinya sangat gelisah dengan apa yang terjadi.
"Aku ingin lihat, seberapa besar nyalinya saat berhadapan denganku." Kira menyeringai lebar, sambil membayangkan, hal aneh apa yang akan ia lakukan. "Aku yakin kau tidak akan bisa menghindarinya lagi, apalagi berani mempermainkan aku!." Lanjutnya.
"Heh!." Ia mendengus kesal. "Percuma saja." Ia berusaha tenang. "Aku tidak takut dengan ancaman yang kau berikan padaku."
"Terserah kau saja mau berkata apa." Balas Sakurai. "Kira, mulai saja."
"Ok."
Kira terlihat menyeringai lebar, melihat semua bayangan masa lalu yang telah dilakukan oleh Haruki Murakami. Matanya melihat ke arah Sakurai, merasakan segala gejolak yang ada pada seniornya.
"Oh? Kemarahan yang sangat luar biasa sekali." Kira semakin merasakan perasaan gejolak yang sangat luar biasa. "Ini jauh lebih menyenangkan dari yang sebelumnya."
Deg!!!.
Saat itu juga, Kira dapat melihat bagaimana gambaran sepuluh tahun yang lalu, dan yang tejadi sebelum Haruki Murakami masuk ke ruangan ini. Akan tetapi Kira ingin memastikannya langsung dari Haruki Murakami, agar ia tidak salah dalam melihat sesuatu.
Di alam bawah sadar yang kini terbagi dengan tubuh aslinya, Kira dapat melihat semuanya. Apa saja yang telah terjadi di masa lalu sepuluh tahun yang lalu telah direkam oleh mata Haruki Murakami, kini Kira bisa melihat dengan jelas.
"Tidak ada yang tidak bisa aku lihat di dunia ini." Ucapnya penuh percaya diri. "Karena mata iblisku akan memaksamu, untuk memperlihatkan kejadian itu padaku." Kira menyeringai lebar karena ia bisa melihat itu semua.
"Raut wajah itu, sama seperti waktu itu." Dalam hari Sakurai memperhatikan wajah Kira yang terlihat sangat berbeda. "Dia ini memang iblis sejati." Dalam hatinya lagi.
"Jika kau tidak menjawabnya dengan benar?." Ia jilati punggung pisau itu. "Srup! Maka tanganmu akan aku cium dengan pisau ini."
Haruki Murakami sedikit gugup, ia menelan ludahnya dengan paksa. Entah mengapa ia merasakan ada aura yang tidak menyenangkan dari orang yang bernama Kira ini.
"Aku yakin ini hanya gertakan saja, tidak mungkin mereka melakukannya." Dalam hati Haruki Murakami berusaha menahan diri agar tidak terlihat gugup, atau terselip rasa takut di hatinya. "Ya, tidak mungkin mereka melakukan itu, bukan?."
"Lakukan dengan baik kira." Ucap Sakurai. "Aku percayakan interogasi ini padamu." Ia menatap tajam. "Jika kau gagal? Aku yang akan membunuhmu."
"Ryoukai! Sakurai sama."
"Sial!." Umpatnya dalam hatinya. "Ini ruangan interogasi? Atau ruangan kematian?." Dalam hatinya sangat panik. "Mereka tidak main-main, membuat aku mengakui apa yang telah terjadi saat itu."
"Heh!."kira mendengus kesal. "Siapa yang menyuruhmu? Untuk melakukan itu jika kau takut?." Kira dapat melihat raut wajah Haruki Murakami. "Sama sekali tidak bertanggungjawab, dan ingin melarikan diri?! Jangan bercanda kau."
Kira on.
Jangan coba-coba untuk lari dariku bajingan. Aku pasti akan mengetahui, apa yang telah kau sembunyikan. Lihat saja, aku tidak akan melepaskan kau, yang telah membuat Sakurai senpai menderita. Aku telah bersumpah, sejak bertemu dengannya, aku akan melindunginya.
Saat itu aku benar-benar berantakan sekali, marah, dan benci pada orang-orang sekitar ku. Apalagi kemampuan yang aku miliki, membuat aku menderita.
"Oi, apa yang kau lakukan di sini?."
Kalimat itu masih terngiang di kepalaku, senyuman ramahnya.
"Kau ini berantakan sekali." Ia terlihat menghela nafas. "Memangnya kau punya masalah apa?." Tangannya yang besar itu, mengusap kepalaku. "Jika ada masalah, katakan padaku."
"Kau ini suka ikut campur masalah orang lain ya?." Aku begitu jutek padanya.
Tapi dia menanggapinya dengan senyuman ramah.
"Bocah nakal." Ia menjitak kepalaku. "Jangan sia-siakan masa sma mu dengan hal buruk."
"Kau ini seorang polisi kah?." Aku begitu kesal.
"Ya, suatu hari nanti aku akan menjadi polisi." Ia begitu bersemangat. "Akan aku pukul kepala orang-orang seperti kau." Dia tertawa puas melihat aku kesal.
Tapi apa yang terjadi?. Setelah dua belas tahun tidak bertemu?. Kau terlihat menyedihkan sekali senpai. Hatiku terasa sakit melihat keadaanmu seperti ini. Mereka telah menghancurkan kebahagiaanmu, mereka telah membunuh mental mu, hingga kau sulit untuk bangkit kembali. Aku pasti akan membunuh mereka dengan tanganku.
Kira off.
...***...
Di sisi lain.
Nyonya X saat ini sedang melihat foto-foto para pelaku yang ia ajak bekerja sama untuk melakukan kejahatan sepuluh tahun yang lalu. Rasanya ia ingin mengulang kembali sensasi pembunuhan itu. Dibalik topeng hitamnya ia selalu menyaksikan kejahatan yang telah ia lakukan selama hampir lima belas tahun. "Rasanya sudah sangat lama sekali." Ia tersenyum kecil. "Sepuluh tahun telah berlalu sejak kejadian itu."
Masa-masa yang ingin ia lihat kembali, tapi sepertinya itu tidak bisa ia lakukan karena saat ini ia memiliki hambatan yang harus segera ia singkirkan jika ia tidak mau ada yang menghalangi jalannya.
"Tapi saat ini ada seekor anjing yang sedang menggonggong." Ia terkekeh kecil. "Sedikit taring kecil yang ia tunjukkan padaku."
Nyonya X sedang mengamati foto Inuzuka Kira yang baru memasuki kawasan Higashiyama. Ia mengingat bagaimana masa lalunya yang dipenuhi oleh darah, dan hasrat ingin membunuh.
"Sejak kapan anjing bodoh ini masuk ke dalam wilayah higashiyama?." Ia merasa heran. "Kenapa aku sama sekali? Tidak bisa mengetahui identitasnya?." Ia sedikit kesal. "Kenapa dia begitu misterius? Apa hubungannya dengan sakurai? Sehingga ia mau membantu lelaki tidak berguna itu?."
"Sepertinya kau masih menikmati darah yang tumpah."
Tiba-tiba saja ada sosok yang menyerupai dirinya sedang berdiri di belakangnya.
"Oh? Kau rupanya?."
"Apakah ada sensasi menyenangkan? Yang kau rasakan saat itu?." Ucapnya dengan senyuman aneh. "Sehingga kau terus melakukannya? Katakan padaku."
"Bukankah seseorang yang memiliki darah iblis, kekuatan iblis, akan merasakan hal yang sama?." Nyonya X tersenyum kecil. "Jangan tanya apapun padaku, seperti apa sensasinya?." Ia menyeringai lebar. "Rasanya tidak seru, jika bertanya seperti itu."
"Baiklah." Ia berjalan pelan, berdiri tepat di hadapan Nyonya X. "Tapi sepertinya kau mengalami sedikit kesulitan kali ini." Ia tersenyum kecil. "Katakan, apa yang bisa aku lakukan untukmu."
Nyonya X menyodorkan sebuah lembaran kertas.
"Inuzuka kira?." Ia membacakan nama yang tertera di sana. "Nama yang tidak bisa."
"Aku juga berpikir demikian."
"Lantas?."
"Apa yang kau rasakan saat melihat fotonya."
Wanita itu diam sejenak, sambil mengamati foto Inuzuka Kira, mencoba menyelami apa yang ada di dalam foto itu.
Deg!.
"Hmph!."
"Apakah ada sesuatu yang lucu?." Nyonya X heran. "Katakan padaku."
"Dia juga iblis."
"Iblis? Apa maksudnya itu?."
"Aku tidak mengetahui dia jenis yang seperti apa." Ia berjalan pelan menuju kursi sofa yang tidak jauh dari ia berdiri tadi. "Hanya saja aku tidak dapat melihat kegelapan hatinya seperti apa." Ia tampak berpikir. "Kegelapan di hatinya sangat kental, sehingga aku tidak sanggup berada di sana."
"Menarik juga." Nyonya X tersenyum kecil.
"Dia benar-benar berbeda dengan kita." Wanita itu menyandarkan kepalanya di sofa.
"Aku ini adalah manusia yang memiliki kemampuan iblis penikmat, dan membunuh seseorang tanpa diketahui siapapun." Nyonya X merasa bangga. "Aku menikmati setiap kematian dari buronan ku." Ia menyeringai lebar. "Dan aku pun, akan menikmati kematian keduanya suatu hari nanti."
"Lalu? Bagaimana kontrak yang kau lakukan pada naota rui?." Wanita itu menopang dagunya dengan manja. "Bukankah dia juga iblis?." Ia terkekeh kecil. "Tapi kenapa kau malah membuat kontrak dengannya?." Sosok itu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Nyonya X. "Apa yang kau harapkan dari dia?."
"Karena kami satu tipe." Jawabnya. "Tapi dia adalah ahlinya, sehingga aku tidak perlu menodai tanganku lagi." Ia kembali tersenyum kecil. "Cukup dia saja yang melakukan pembunuhan itu, sedangkan aku?." Sorot matanya tampak berbeda, dan merasa bersemangat. "Hanyalah penikmat sensasi darah yang mereka yang tumpah."
"Oh, begitu?. Boleh juga." Wanita misteri itu tersenyum lebar.
"Ya." Wanita itu membetulkan posisi duduknya. "Aku dapat melihat itu dari sorot matamu." Ia tersenyum lebar. "Lantas? Apa yang akan kau lakukan pada inuzuka kira itu?."
"Kita lihat saja." Jawabnya santai. "Tapi? Jika dia menjadi batu sandungan? Maka bunuh dia segera."
"Aku mengerti."
Setelah itu sosok wanita menghilang seperti angin, diperintahkan untuk melakukan hal yang tidak biasa.
"Inuzuka kira." Ucap Nyonya X. "Kau ingin melawan aku? Berani sekali kau." Ia menjilati bibirnya dengan penuh semangat. "Akan aku nikmati kematian mu nantinya, dengan pesta yang meriah, hahahaha!."
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak dengan baik kisah selanjutnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments