...***...
Kira on.
Kisah ini masih berlanjut, jadi simak dengan baik kisahnya. Jangan mundur dulu, meskipun ini hanyalah cerita fantasi hayalan, namun layak untuk disimak. Jangan lupa dukungannya ya pembaca tercinta. Semoga karya ini sampai pada Nakayama Masei. Author yang tidak berwujud ini sangat berharap sekali. Selamat membaca.
Kira off.
Sakurai, Kira, dan Sayaka saat ini berada di ruang khusus interogasi. Kira duduk dihadapan Yamashita Tatsuya, sedangkan Sakurai berdiri di sampingnya. Lalu bagaimana dengan Sayaka?. Ia duduk di kursi belakang mereka, mengamati jalannya interogasi, sambil mencatat hal penting apa saja yang dapat diambil dari keterangan pelaku nantinya.
Kira menatap mata Yamashita, tatapan mata itu, begitu dalam. Entah mengapa suasana ruangan itu terasa aneh, lebih mengerikan dari yang dibayangkan.
"Oh?. Sepertinya hawa ini sangat tidak biasa. Apakah sakurai senpai memang ingin membunuh orang yang ada dihadapannya?. Lihatlah pembaca tercinta, sakurai senpai sepertinya telah menyalurkan gejolak hasratnya padamu." Dalam hati Kira menyeringai lebar karena merasakan gejolak tidak biasa dari Sakurai.
"Aku merasakan aura yang tidak menyenangkan di sini." Dalam hati Sayaka, ia melihat Sakurai dan Kira masih tenang-tenang saja, sementara ia?. Merasa tidak nyaman sama sekali, ditambah ia merinding melihat bagaimana ruangan itu seperti ruangan berdarah?. "Kenapa?. Apakah hanya aku saja yang merasakannya?." Dalam hatinya merasa sangat gelisah, ia belum pernah merasakan perasaan seperti itu.
"Lakukan dengan baik kira. Aku serahkan interogasi ini padamu." Sakurai sepertinya sudah muak dengan basa basi yang ia lakukan selama ini.
"Hehe!. Ryoukai!." Kira sangat senang, karena kali ini ia langsung pada pekerjaannya. "Akan aku gunakan kekuatan mataku dengan benar." Dalam hatinya.
"Hum?. Jadi si anjing itu yang melakukan interogasi?." Dalam hati Sayaka memperhatikan dari belakang.
"Yamashita tatsuya, aku hanya membutuhkan jawaban yang benar. Jangan coba-coba bungkam atau menyembunyikan apapun dariku." Kira mulai nampak serius, ia memasuki mode interogasi. "Jika tidak, Pisau ku ini akan membuatmu bicara." Kira mengeluarkan pisau kecil dari sakunya. "Jangan sampai aku menggunakan pisau ini memaksamu untuk berkata dengan jujur." Namun ancaman kecil seperti itu belum membuat Yamahisa buka suaranya.
"Pisau?. Apakah seperti itu diizinkan?. Apakah seorang polisi diperbolehkan memiliki senjata pisau seperti itu?." Batin Sayaka merasa aneh. Sejak kapan Kira memegang pisau?. Apakah itu hanya sebuah ancaman, gertakan atau semacamnya?. Tapi apakah itu diperbolehkan selama interogasi?. Dan lebih lagi, mengapa tubuhnya tidak mau bergerak sedikitpun?.
"Sial!. Apa yang terjadi sebenarnya?. Bahkan aku tidak bisa berbicara." Tubuhnya terasa kaku, seperti orang ketakutan melihat sesuatu.
Sedangkan Yamashita Tatsuya masih diam, tidak menanggapi ucapan Kira. Sepertinya lelaki itu susah diajak untuk bekerja sama. Tapi apakah ia bisa lari dari interogasi yang dilakukan oleh Kira?.
Deg!!!
Kira telah menggunakan mata iblisnya untuk melihat apa yang ada di dalam mata Yamashita Tatsuya. Ia mencari apa yang tersembunyi di dalam mata itu. Sedangkan Sakurai untuk mengulur waktu, memberi waktu pada Kira untuk menyelami pikiran Yamashita Tatsuya.
"Yamashita tatsuya, kau adalah seorang pembuat besi. Bekerja di sebuah pabrik timah yang cukup terkenal." Sakurai mulai membacakan riwayat hidup singkat Yamahisa Tatsuya. "Sebelas tahun yang lalu terdapat sebuah laporan yang mengatakan kalau kau mendapatkan pesanan untuk membuat pisau besar. Apakah itu benar?." Sakurai menekan dirinya untuk tidak terlalu meledak terlalu dini. Apalagi dengan sikap dingin Yamashita Tatsuya saat ini. "Ingin rasanya aku membunuh lelaki ini, karena dia yang telah membunuh anak dan istriku." Dalam hati Sakurai dengan suasana hati yang bergejolak.
"Ya, memang seperti itulah pekerjaan yang aku lakukan. Apakah ada masalah dengan itu?." Yamashita Tatsuya menjawabnya. "Banyak yang memesan padaku sebelas tahun yang lalu padaku. Lalu apa masalahnya?. Kenapa aku dijadikan tersangka hanya karena ada seseorang yang memesan pisau raksasa padaku?." Ia menatap tajam ke arah Sakurai.
"Memang tidak ada masalah. Tapi masalahnya adalah pisau itu adalah buatanmu!." Sakurai hampir saja mengamuk, jika saja tidak ditahan oleh Kira yang hampir saja memasuki kejadian sepuluh tahun yang lalu yang dilihat oleh Yamashita Tatsuya.
"Tenanglah, sedikit lagi. Tahan sebentar saja, kali ini akan terlihat." Matanya tetap fokus melihat ke dalam mata Yamashita Tatsuya. Sakurai yang melihat dan mendengarkan apa yang dikatakan Kira hanya mencoba bersabar.
"Apakah kalian sudah putus asa karena tidak bisa menemukan pelakunya sehingga kau menjadikan aku tersangkanya?. Apa bukti yang kalian dapatkan jika aku telah melakukan kejahatan?." Ia seperti sedang menantang Kira yang dari tadi melihatnya dengan tatapan aneh. "Sebenarnya apa yang dilakukan orang ini?. Kenapa dia melihatku seperti itu?." Dalam hatinya bertanya-tanya.
"Delapan tahun yang lalu istrimu meninggal karena kecelakaan tabrak lari, dan kau membesarkan seorang anak laki-laki. Saat ini berumur tiga belas tahun." Sakurai melihat detail bagaimana Yamahisa Tatsuya lima tahun belakangan ini. Sakurai mencoba tetap bersabar sebelum Kira memberi kode padanya.
Yamashita Tatsuya hanya diam saja, ia hanya menyimak apa yang diucapkan oleh Sakurai. "Kau melaporkan kasus tabrak lari tersebut pada polisi, namun polisi tidak menanggapinya. Karena laporan yang kau berikan tidak lengkap?." Sakurai mulai menatap serius ke arah Yamashita Tatsuya.
Deg!!!.
Kira menyeringai lebar, ia telah mendapatkan semuanya dengan baik. Artinya ia bisa beraksi sekarang?.
"Setelah itu kau bertemu dengan seseorang menggunakan topeng, dan orang itu mengajakmu untuk balas dendam pada polisi, di undangan itu." Sakurai berhenti sejenak, ia ingin melihat reaksi dari Yamashita Tatsuya, namun lelaki itu tidak menanggapinya. Karena baginya itu bukan pertanyaaan yang patut ia jawab.
"Nah, pertanyaanku, siapa orang bertopeng yang memesan padamu untuk membuat pisau raksasa jumbo itu?. Katakan padaku!." Kira cukup bersabar, ia bertanya pada Yamashita Tatsuya, siapa orang yang memesan pisau besar itu padanya?.
"Jadi kira telah melihatnya?." Dalam hati Sakurai sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan Kira.
"Heh!." Yamashita Tatsuya mendengus kecil, senyuman mengejek terpampang jelas di wajahnya. "Orang lemah seperti kalian, tidak akan mendapatkan jawaban apapun dariku." Yamashita Tatsuya menyeringai, ia maju ke depan, menantang Kira.
"Wuoooh. Asap keluar dari kepalanya. Luar biasa, sepertinya dia sangat marah sekali." Dalam hati Sakurai merinding melihat asap beracun seperti keluar dari kepalanya kira. Tunggu saja apa yang akan dilakukan oleh Kira setelah ini.
CTAK!.
"Keghaaaaaaaakh!." Yamashita Tatsuya berteriak keras. Tangannya terasa sangat sakit yang luar biasa. Tangannya terasa remuk karena pisau yang tajam itu menembus tangannya. Pisau kecil ditangan Kira akhirnya menancap dengan kuat di tangan kanan Yamahisa, membuat lelaki itu berteriak kesakitan. "SUDAH AKU KATAKAN!. BERIKAN AKU JAWABAN YANG BENAR!. JIKA KAU MASIH BUNGKAM, AKAN BUNUH KAU!." Teriak Kira dengan suara keras, seakan ia hendak memecahkan gendang telinga Yamahisa.
"Dia?. Menikam pelaku?. Apakah dia sudah sudah gila?." Mata Sayaka melotot tidak percaya. Kira memang melakukannya? Apa ia tidak salah lihat? Tapi jeritan tersangka dapat membuktikan jika itu memang terjadi?.
"Jawab dengan benar!. Jika bagian tubuhmu yang lainnya tidak ingin dicium oleh Pisauku ini." Kira menjambak rambut Yamahisa, sehingga lelaki itu meringis kesakitan. "Jawab saja dengan jujur!." Sorot matanya terlihat sangat mengerikan dari yang sebelumnya.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya ya pembaca tercinta.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments